[POV: Alesha]
"Kurang ajar kalian yah! Lepasin saya!" teriak Mbak Vina yang sontak memancing semua perhatian.
Aku tidak terlalu memikirkan apapun yang ada disini, hanya mempertegas posisiku disini, disaat Mbak Vina memberontak, tampak Pak Ion keluar dari ruangannya dan menghampiri kami semua.
"Ada apa ini!?" tanya Pak Ion yang membuat kedua satpam itu melepaskan Mbak Vina.
Mbak Vina kemudian berlari ke arah Pak Ion dan merangkul tangannya yang membuat Pak Ion sontak melepaskan tangan Mbak Vina, aku tidak mengerti kenapa itu dilakukan oleh Pak Ion.
"Mas! Dia berani-beraninya ngusir aku pake bawa-bawa satpam!" jelas Mbak Vina menunjukku yang membuat Pak Ion melirikku juga.
"Terus?"
"Yah, tadi aku kesini karena Nisa ngirim foto kalian berdua mesra-mesraan, aku cemburulah Mas, aku gak terima, eh si Pelakor ini malah ngusir aku," ujar Mbak Vina kembali menjelaskan. "Dia sampai nampar aku, Mas!"
Wah! Wah! Playing Victim sekali!
"Kalau kamu di usir sama dia, yah gapapa, dia adalah Presiden Direktur diperusahaan ini sekarang, dia punya Hak," jawab Pak Ion yang membuat semua orang yang mendengar itu terdiam.
Aku juga terkejut, karena Pak Ion sama sekali tidak membela istrinya itu, Pak Ion malah meraih tangan Mbak Vina kemudian membawanya keluar.
Meninggalkan kami semua diruangan divisi ini, aku menghela napas panjang kemudian menatap semua karyawan yang memperhatikan kami tadi.
"Kembali bekerja semua!" ujarku yang membuat mereka semua kembali ke posisi masing-masing.
Aku sendiri memilih berjalan menyusul Pak Ion yang ternyata membawa Mbak Vina ke parkiran, aku memperhatikan dari jauh dan melihat mereka berdua berdebat.
Tampaknya ada sesuatu yang terjadi pada pernikahan Pak Ion dan Mbak Vina, dan entah kenapa aku diposisikan sebagai orang ketiga dalam cerita mereka.
"Kamu ngapain sih kesini!"
"Aku kan udah jelasin, Mas, aku cemburu lihat kamu sama dia, kamu mau selingkuh?"
"Bukannya kamu yang duluan selingkuh, Dengar yah, aku diam dan membiarkan kalian saja itu sudah cukup bagus untukmu, jangan membuat keributan disini!" jawab Pak Ion yang membuatku mendelik.
Selingkuh? Jadi selama ini, Mbak Vina selingkuh? Ah, Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, terlalu hipokrit rasanya kalau tidak menyamakan Nisa dengan Mbak Vina.
"Tapi, aku masih istri kamu, Mas!"
"Lalu? Kamu mau apa!"
"Aku gak terima yah, kalian berdua melakukan itu, kamu pikir aku gak sakit hati?"
Pak Ion tertawa, lebih ke tertawa miris menurutku, sebuah tawa miris yang ditujukan untuk ucapan yang baru saja di ucapkan oleh Mbak Vina.
Semilir angin yang pelan membuat suasana semakin hening walaupun ini siang hari, hanya fokus kepada Pak Ion dan Mbak Vina dengan perdebatannya.
Aku yang berdiri tidak jauh, masih bisa mendengar semua hal yang dia ucapkan, aku tidak mengerti ada apa sebenarnya, memang dari semalam Pak Ion sudah aneh.
"Kalau kamu gak suka, yaudah kita cerai aja!" ujar Pak Ion yang membuat Mbak Vina membulatkan mata sempurna.
"Oke! Kamu pikir aku takut, Mas!?"
Pak Ion tersenyum dia kemudian meraih jarinya kemudian melepas sebuah cincin yang aku yakini adalah cincin nikah mereka.
"Vina, Aku TALAK kamu!" Cincin itu dibuang begitu saja setelahnya Pak Ion kemudian membalikkan badan dan meninggalkan Mbak Vina.
"Mas!" Mbak Vina berusaha memanggil Pak Ion tapi tidak ada jawaban, aku rasa rumah tangga mereka benar-benar akan kandas.
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
kimiatie
pelakor teriak pelakor...sangat muka tebal😂😂 kalau dunia nyata...manusia seperti ini di buang ke sungai pun buaya tidak mahu makan😂😂
2024-01-17
0
Yunerty Blessa
𝗽𝗮𝗱𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗸𝗮 𝗸𝗮𝘂 𝗩𝗶𝗻𝗮....𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗷𝗮𝘁𝘂𝗵 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗸𝗮𝘁𝗮𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗹𝗮𝗸....
2023-11-11
1
Indah Yanti
POV nya itu yang bikin malas baca
2023-07-05
1