Bab 07. Setiap Hal Yang Kamu Langitkan

Setelah melakukan salat isya, akhirnya beberapa shaf mulai bubar, termasuk Iman masjid tersebut menyisakan Ion yang duduk berbicara dengan hati ke hati tentang pernikahannya.

Dia sudah tidak memiliki tujuan lagi ke mana dia akan pergi, dia sebenarnya tidak ingin pulang ke rumah sekarang setelah melihat apa yang terjadi di rumahnya.

Di saat yang sudah merasa puas, dia berdiri dan melihat masjid memang sudah sepi bahkan beberapa lampu di masjid sudah dimatikan oleh pengurus Masjid tersebut, setelah salat isya itu.

Tapi satu pemandangan yang kembali membuat ion terdiam, yaitu sosok wanita yang masih bersujud dan terdengar suara isakan tangis riuh pelan Dari dirinya.

"Alesha?"

Ion berjalan menuju pembatas antara shaf wanita dan pria, dan memandang jelas bahwa wanita yang sedang terisak itu adalah benar-benar Alesha, dia tampaknya masih tidak terima dengan kenyataan yang terjadi yang membuatnya terus beritikaf dan berbicara dengan hati ke hati kepada Tuhannya.

Desir angin pelan dari AC di dalam masjid membuat suasana menjadi dingin tapi dingin berbeda membuat Ion seolah merasakan sakit hati Alesha.

"Seseorang pernah berkata, Jangan terlalu dalam sujudmu, takutnya dia akan mendapatkan balasan dari Allah yang begitu dahsyat," ujar Ion pelan. "Percayalah doa yang kamu teruskan ke langit tidak akan pernah kembali dengan keadaan kosong."

Alesha yang mendengar itu mengangkat kepalanya, dia berusaha mengadaptasikan pandangannya pada sosok pria yang berbicara di hadapan dan dia baru menyadari bahwa sosok pria tersebut adalah Ion, bosnya.

"Pak ion?"

"Sudahlah Alesha, berhentilah menangis dalam sujudmu hanya untuk menangisi orang yang sama, jangan menangisi orang yang sama sekali tidak paham akan kesedihanmu karena itu sama saja dengan menangisi hal yang sia-sia, percayalah satu doa yang kamu langitkan akan bertarung dilangit untuk tidak kembali dengan keadaan nihil, kan?"

Alesha membuang wajah. "Bapak tidak mengerti tentang perasaan saya, tentang perasaan dikhianati oleh calon suami kita sendiri, beberapa saat sebelum akad nikah kita dan dia malah menikahi orang yang paling terdekat dengan kita dan itu sahabat sendiri."

Ion tersenyum. "Kalau kamu bicara tentang Pengkhianatan, Saya sudah muak dengan hal itu Alesha, Saya sudah kenyang dengan yang namanya Pengkhianatan dan saya sudah tahu banyak tentang Apa itu Pengkhianatan, saya tahu mental setiap orang berbeda-beda, ketika kita dikhianati, tapi kamu tahu apa yang bisa membuat mental itu kuat?" ujar Ion yang membuat Alesha terdiam.

"Hal yang bisa membuat mental itu kuat, adalah ketika kamu yakin skenario yang Allah berikan kepada kamu, memang awalnya buruk, tapi kamu harus yakin bahwa di ujung skenario itu ada akhir yang indah untuk kamu yang senantiasa melangitkan doa, tapi bukan menangisi hal yang sama berulang kali."

"Maksud bapak?"

"Maksud saya adalah, kamu harus percaya bahwa apa yang terjadi saat ini memang buruk untuk kamu, tapi kamu harus yakin bahwa pada suatu hari nanti, One day, kamu akan menemukan sesuatu yang indah yang bisa membuat kamu berterima kasih pada situasi yang terjadi pada saat ini, saya yakin disaat kamu menemukan hal bahagia itu kamu akan berterima kasih kepada situasi sekarang yang telah membuat kamu kuat dan kamu harus melanjutkan hidup kamu, kamu tidak harus menangisi orang yang sama selama beberapa kali Alesha," jawab Ion tersenyum.

Alesha terdiam, sebuah tamparan yang sangat dahsyat dari seorang pria dewasa dihadapannya itu, sebuah tamparan yang memberikan fakta bahwa sebenarnya doa yang kita bawa ke langit tidak akan kembali dengan keadaan kosong dan kita hanya perlu yakin bahwa skenario yang Allah siapkan adalah benar-benar skenario dari sebenar-benarnya skenario yang indah, dan tidak pernah ada skenario dari Allah yang berakhir buruk karena semuanya adalah benar-benarnya skenario indah karena Allah tahu apa yang terbaik untuk kita.

"Tapi ... tapi saya masih suka sama dia saya masih cinta sama dia terlepas dari dia yang mengkhianati saya!"

Ion menatap Alesha sejenak kemudian menghela napas. "Percayalah Alesha, Allah tahu yang mana buruk untukmu dan yang mana baik untukmu, bisa jadi Allah menjauhkan dia karena dia buruk untukmu dan kamu harus percaya Allah akan menghilangkan perasaan itu ketika dia buruk untukmu, cepat atau lambat."

Alesha terdiam sebuah kalimat yang benar-benar menusuk hati dan sangat membuat Alesha tertampar untuk kesekian kalinya.

TBC

Hiks Terharu

Selamat berpuasa :)

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

𝗸𝗮𝗿𝗻𝗮 𝗽𝗮𝗸 𝗜𝗼𝗻 𝘀𝗮𝗺 𝗔𝗹𝗲𝘀𝗵𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶 𝘁𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝗺𝗮....

2023-11-11

0

V3

V3

aku suka dg karakter pak ion

2023-07-04

0

Tining Revi

Tining Revi

author bukan orang indonesia kah..?

2023-06-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!