BAB 19: SELAMAT DATANG DI VOLGOGRAD

Volgograd, Rusia

BANDARA Internasional Volgograd berdiri megah di tengah-tengah dataran tinggi Volga yang luas. Pada sore hari, matahari terbenam menyinari bangunan itu dengan warna kemerahan yang memukau.

Bandara ini merupakan salah satu bandara terbesar di Rusia dengan luas 16.200 meter persegi dan tinggi tiga lantai yang menjulang di atas kepala para penumpang.

Avraam dan Farhan berjalan melewati jendela-jendela kaca raksasa yang memungkinkan mereka melihat pesawat-pesawat besar mendarat dan lepas landas. Farhan menarik nafas dalam-dalam, menghirup udara segar khas Rusia. Dia cukup terkejut dengan besarnya bandara ini dan membayangkan betapa banyak orang yang datang dan pergi setiap harinya.

Saat mereka menuju ke area kedatangan, suasana bandara terasa sangat ramai dengan banyaknya penumpang dan turis yang berlalu-lalang. Para petugas bandara terlihat sibuk bekerja, mengarahkan para penumpang sekaligus memberikan bantuan yang dibutuhkan. Terlihat berbagai toko dan kios yang menjajakan berbagai jasa dan produk, mulai dari makanan, minuman, hingga suvenir khas Rusia.

Bersama pengawalnya, mereka kemudian memasuki area kedatangan yang dikelilingi oleh berbagai tanda-tanda dan petunjuk arah yang memudahkan mereka untuk mencari arah.

Mereka melihat ke arah langit-langit yang tinggi dan megah, dengan lampu-lampu yang berkilauan di seluruh ruangan. Dinding bandara terbuat dari kaca dan besi yang kokoh membentuk struktur yang indah dan mempesona. Di sekelilingnya terdapat fasilitas modern yang memenuhi semua kebutuhan para penumpang, termasuk restoran, bar, pusat perbelanjaan, pusat informasi, dan layanan penumpang yang beroperasi 24 jam.

Tiba-tiba, suara pengumuman yang menggema di seluruh bandara memecah keheningan, mereka pun bergerak menuju pintu keluar.

Sesampainya di pintu keluar, mereka disambut oleh pemandangan yang mengesankan; sebuah area penjemputan yang terlihat megah dan anggun.

Bagian depan bandara itu dilengkapi dengan teras yang luas dengan atap bergaya modern yang menjulang tinggi. Beberapa ornamen artistik yang terbuat dari logam berhias di atasnya, menyala dalam cahaya senja, dan menambah kesan elegan bandara yang dahulu dikenal sebagai Bandara Gumrak itu.

Di sebelah kiri dan kanan teras, terdapat jalan raya yang luas dan rapi untuk memastikan agar arus lalu lintas tetap teratur dan lancar. Di sisi-sisi jalan, terdapat berbagai fasilitas yang tersedia seperti ATM, restoran, dan toko suvenir.

Di bawah teras, terdapat area parkir yang dipenuhi dengan banyak kendaraan.

Di sana sebuah limusin hitam yang sudah terparkir menunggu kedatangan mereka dengan para wartawan yang sejak tadi tidak sabar menunggu kedatangan Avraam. Para wartawan bertanya-tanya siapakah pria Asia yang berada di sebelah Avraam itu?

Saat Avraam dan Farhan mendekati limusin yang, di Rusia, sering disebut chaika itu, pengemudi mobil yang berpakaian formal dengan jas hitamnya keluar dan menyapa mereka, "Selamat datang, Direktur." Sementara para pengawalnya mencoba mengamankan wartawan yang mendekat.

Pengemudi itu lalu membantu mereka memasukkan barang-barang ke dalam bagasi mobil. Setelah itu, mereka masuk ke dalam mobil dan melaju menjauhi area penjemputan yang megah itu.

"Selamat datang di Kota Volgograd," ucap Avraam dengan menggunakan bahasa Inggris.

Farhan hanya mengangguk tersenyum. Dia dibuat takjub sejak kedatangannya di bandara dan sampai ketika dia duduk di limusin mewah yang biasanya hanya disaksikannya di film-film Hollywood.

"Apa ini mobilmu?" Tanya Farhan dengan wajah polos.

Avraam terkekeh mendengar pertanyaan yang eksentrik itu. Ketimbang bertanya tentang di mana dan ke mana mereka akan pergi, Farhan malah lebih tertarik dengan mobilnya.

Sepertinya dia anak yang cepat beradaptasi, pikir Avraam.

"Ya," jawab Avraam, "Kau suka?"

"Tentu saja. Ini mewah."

"Kalau kau berlatih dengan baik di sini, mudah untukmu mendapatkan mobil seperti ini," ujar Avraam dengan senyumnya. Terlihat beberapa guratan tanda penuaan di wajahnya.

Dia bercanda, kan? Farhan tidak percaya.

Saat limusin mewah tersebut melaju, Avraam mengambil ponselnya dan menghubungi sekretarisnya di kantor, "Apa semua sudah dipersiapkan?" Tanyanya dengan suara tenang.

"Ya, Pak," jawab sekretaris dengan cepat. "Nona Florentina juga sedang menunggu."

Ya ampun, dia semangat sekali dengan kiriman kali ini sampai dia mau menunggu.

"Baiklah," kata Avraam, tersenyum puas. "Aku akan sampai di sana dalam lima belas menit."

Perjalanan chaika mewah di jalanan kota Volgograd terasa mulus dan nyaman. Supir yang berpengalaman berkendara dengan hati-hati menghindari kemacetan lalu lintas. Avraam dan Farhan duduk dengan nyaman di kursi kulit berwarna hitam yang empuk sambil menikmati pemandangan Kota Volgograd di kiri dan kanan mereka.

Mereka melintasi jalan-jalan raya yang luas, Stadion Volgograd, dan juga Taman Pobedy yang indah. Bangunan-bangunan modern dan megah juga terlihat di sepanjang jalan, termasuk beberapa gedung pencakar langit yang prestisius. Cahaya jingga matahari sore yang memantulkan warna-warna keemasan dan perak di atas kaca-kaca bangunan menciptakan pemandangan yang memanjakan mata. Farhan tidak bisa berkata-kata tentang dunia baru yang dilihatnya itu.

Mereka lalu melewati gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan yang megah, dan beberapa bangunan-bangunan bersejarah seperti Museum Perang Stalingrad dan Monumen Peringatan Pahlawan Stalingrad. Di sekitarnya juga terdapat patung-patung besar yang indah seperti patung The Motherland Calls dan patung Tsaritsa Naryshkina yang menambahkan nuansa artistik ke kota yang penuh sejarah ini.

Setelah beberapa menit, limusin mewah yang mereka tumpangi pun akhirnya tiba di Perun Group, sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang mesin dan peralatan industri minyak dan gas. Ya, setidaknya itulah yang orang-orang ketahui. Tetapi bagi mereka yang hidup di dunia bawah, Perun Group adalah perusahaan yang bukan hanya memproduksi mesin kerja, tetapi juga mesin petarung dan pembunuh.

Perun Group berpusat di sebuah gedung yang dikenal sebagai Gedung Zvezda. Gedung Zvezda memiliki ketinggian 339 meter. Gedung ini memiliki desain yang indah, elegan, dan modern dengan bentuk menara yang ramping dan puncak menara yang memiliki struktur seperti berlian.

Selain itu, bagian eksterior bangunan ini terbuat dari kaca reflektif yang memberikan efek visual yang indah dan merefeleksikan lingkungan sekitarnya. Zvezda sendiri memiliki 75 lantai yang sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas modern seperti restoran, gym, dan tempat konferensi.

Farhan dan Avraam pun keluar dari limusin mereka. Beberapa pengawal berbadan besar sudah menunggu di luar gedung membuat Farhan teringat pada momen-momen awal saat dia dibawa oleh Iyal ke ITC. Untungnya skenario percobaan pembunuhan yang dilakukan wanita kasar itu tidak ada. Dia tentu tidak ingin tangannya dibuat cacat oleh legenda MMA ini.

Nostalgia, huh? Pikirnya.

Mereka pun memasuki Zvezda.

Farhan menengadahkan wajahnya ke arah langit-langit setinggi 10 meter dari lantai lobi Zvezda. Di sana, sebuah instalasi seni yang megah menggantung, terdiri dari ribuan kaca berbentuk segitiga yang berkilauan di bawah sinar senja yang masuk melalui atap kubah kaca yang jernih. Cahaya menyilaukan yang memantul dari segitiga-segitiga kaca tersebut menciptakan permainan cahaya yang menakjubkan di seluruh lantai lobi.

Farhan melangkah maju ke tengah lobi dan menatap patung setinggi 5 meter yang terbuat dari perunggu. Patung itu menggambarkan Dewa Perun, dewa Bangsa Slavia Kuno, dengan sebuah palu besar di tangan kanannya dan petir di tangan kirinya. Wajahnya yang gagah dan tegap menimbulkan kesan kuat dan berkuasa.

Di sekitar patung itu, terdapat beberapa kursi berbentuk lingkaran yang terbuat dari kayu jati yang ditempatkan di atas karpet merah besar. Di sudut-sudut lobi juga terdapat pot-pot tanaman besar yang menambah kesan hijau dan asri di antara arsitektur modern dan megah yang ada di sekitarnya.

Di ujung ruangan, Farhan bisa melihat sebuah meja resepsionis yang terbuat dari marmer putih dan di atasnya terdapat sebuah lukisan besar yang menampilkan seorang wanita misterius dengan rambut pirang dan mata hijau. Farhan merasa terpesona dengan keindahan gedung mewah dan futuristik ini.

Namun kekagumannya terhenti ketika seorang wanita pirang yang berparas cantik tiba-tiba muncul berjalan ke arah mereka bersama seorang pengawal - pria paruh baya yang kekar. Dia tidak pernah melihat kecantikan seperti itu sebelumnya. Mengikuti Avraam, Farhan pun berjalan mendekati wanita Rusia yang mengenakan gaun hitam yang ditutupi oleh bleazer yang tampak mahal itu.

"Kau sudah di sini, Avraam, dan," Wanita itu melihat Farhan dengan senyum menggoda, "Apa ini kiriman Ded Vasya?"

Avraam mengangguk, "Iya, dia Farhan," ujar Avraam memperkenalkannya dengan bahasa Rusia.

Wanita itu pun maju mendekati Farhan dan memberikan tangannya, "Selamat datang, Farhan. Aku Florentina, CEO Perun Group dan aku yang akan bertanggung jawab selama kau di sini."

Farhan menjabat tangan wanita Rusia itu, "Terimakasih. Aku Farhan, salam kenal," jawabnya dengan bahasa Inggris formal.

"Tidak perlu kaku seperti itu," Florentina tersenyum kecil lalu mengubah bahasanya, "Kau bisa make bahasa Indonesia sama aku."

Farhan terkejut. Wanita di hadapannya ini bisa berbahasa Indonesia, bahkan dia terdengar seperti orang Indonesia pada umumnya. Pengucapannya sangat fasih dan natural!

"Maaf, aku ngga tahu," jawab Farhan sedikit tersipu. Huff, itu melegakan.

Farhan melihat Florentina dengan seksama. Selain sukses, dia juga pintar. Di sisi lain pakaiannya sudah cukup menunjukkan kalau dia adalah seorang wanita yang berkelas. Wajahnya yang memiliki kecantikan khas Rusia itu menambah pesona baru yang bisa membuat siapapun salah tingkah seperti dirinya.

"Baiklah, karena kau sudah melihat barangnya, aku akan membawanya dulu ke tempat tinggalnya selama di sini. Ini juga sudah cukup larut," ujar Avraam.

"Ya. Mungkin kita bisa mengobrol besok. Kalian istrahat dulu," balas Florentina.

Farhan dan Avraam pun undur diri dan meninggalkan Zvezda menuju ke arah selatan - ke lokasi di mana Farhan akan menghabiskan waktu panjangnya selama di Rusia.

Terpopuler

Comments

Ummu Kalsum

Ummu Kalsum

up up up

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 YUHU
2 BAB 1: WANITA PENOLONG
3 BAB 2: HILANGNYA SANG NENEK
4 BAB 3: PERBURUAN DIMULAI!
5 BAB 4: PERTEMUAN DENGAN HERMAN
6 BAB 5: CANGGUNG
7 BAB 6: TENTANG FARHAN DAN PEMBURU
8 BAB 7: SI PIRANG YANG PANDAI MENGGUNAKAN KAKI
9 BAB 8: TUAN PUTRI
10 BAB 9: LITTLE TALISSE LODGE
11 BAB 10: SAHABAT
12 BAB 11: TAWARAN PUN DITERIMA!
13 BAB 12: MATA TOMBAK
14 BAB 13: PERTEMUAN TERAKHIR
15 BAB 14: PERASAAN YANG TERPENDAM
16 BAB 15: SERANGAN ISKRA
17 BAB 16: NAGA DAN KSATRIA
18 BAB 17: FYODOR AVRAAM
19 BAB 18: THE ASSASIN DAN PRIA ASIA
20 BAB 19: SELAMAT DATANG DI VOLGOGRAD
21 BAB 20: MALAM TERAKHIR
22 BAB 21: SANG RAJA YANG MELEPASKAN MAHKOTANYA
23 BAB 22: AKU DI MANA?
24 BAB 23: PENJARA BLACK MAMBA
25 BAB 24: SAHABAT BARU
26 BAB 25: DUA EKSEKUTIF BERGERAK
27 BAB 26: PEMBALASAN IGIS 1
28 BAB 27: PEMBALASAN IGIS 2
29 BAB 28: KEHEBOHAN
30 BAB 29: JADIKAN AKU MURIDMU
31 BAB 30: PENYERANGAN DI STREMYASCHIYSYA
32 BAB 31: KODE KEHORMATAN DAN LAHIRNYA BOS MAFIA
33 BAB 32: ISKRA VS. IGIS 1
34 BAB 33: ISKRA VS. IGIS 2
35 BAB 34: PENYUSUP?
36 BAB 35: PULAU PARIAH
37 BAB 36: SERANGAN TAK TERDUGA 1
38 BAB 37: SERANGAN TAK TERDUGA 2
39 BAB 38: BOS BARU IGIS
40 BAB 39: RIO DAN GINA
41 BAB 40: SURAT YANG MENGUBAH SEGALANYA
42 BAB 41: GAIRAH
43 BAB 42: PERSIAPAN KEBERANGKATAN
44 BAB 43: KEMBALI
45 INFO
46 BAB 44: REUNI
Episodes

Updated 46 Episodes

1
YUHU
2
BAB 1: WANITA PENOLONG
3
BAB 2: HILANGNYA SANG NENEK
4
BAB 3: PERBURUAN DIMULAI!
5
BAB 4: PERTEMUAN DENGAN HERMAN
6
BAB 5: CANGGUNG
7
BAB 6: TENTANG FARHAN DAN PEMBURU
8
BAB 7: SI PIRANG YANG PANDAI MENGGUNAKAN KAKI
9
BAB 8: TUAN PUTRI
10
BAB 9: LITTLE TALISSE LODGE
11
BAB 10: SAHABAT
12
BAB 11: TAWARAN PUN DITERIMA!
13
BAB 12: MATA TOMBAK
14
BAB 13: PERTEMUAN TERAKHIR
15
BAB 14: PERASAAN YANG TERPENDAM
16
BAB 15: SERANGAN ISKRA
17
BAB 16: NAGA DAN KSATRIA
18
BAB 17: FYODOR AVRAAM
19
BAB 18: THE ASSASIN DAN PRIA ASIA
20
BAB 19: SELAMAT DATANG DI VOLGOGRAD
21
BAB 20: MALAM TERAKHIR
22
BAB 21: SANG RAJA YANG MELEPASKAN MAHKOTANYA
23
BAB 22: AKU DI MANA?
24
BAB 23: PENJARA BLACK MAMBA
25
BAB 24: SAHABAT BARU
26
BAB 25: DUA EKSEKUTIF BERGERAK
27
BAB 26: PEMBALASAN IGIS 1
28
BAB 27: PEMBALASAN IGIS 2
29
BAB 28: KEHEBOHAN
30
BAB 29: JADIKAN AKU MURIDMU
31
BAB 30: PENYERANGAN DI STREMYASCHIYSYA
32
BAB 31: KODE KEHORMATAN DAN LAHIRNYA BOS MAFIA
33
BAB 32: ISKRA VS. IGIS 1
34
BAB 33: ISKRA VS. IGIS 2
35
BAB 34: PENYUSUP?
36
BAB 35: PULAU PARIAH
37
BAB 36: SERANGAN TAK TERDUGA 1
38
BAB 37: SERANGAN TAK TERDUGA 2
39
BAB 38: BOS BARU IGIS
40
BAB 39: RIO DAN GINA
41
BAB 40: SURAT YANG MENGUBAH SEGALANYA
42
BAB 41: GAIRAH
43
BAB 42: PERSIAPAN KEBERANGKATAN
44
BAB 43: KEMBALI
45
INFO
46
BAB 44: REUNI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!