Kenapa Harus Melihat mu

"Untuk apa kau kemari?" hardik Dewa menghadang langkah Egi yang ingin masuk ke ruang tengah. Dewa tebak, mungkin saudaranya itu ingin mencari Ayra.

Egi hanya tersenyum mengejek. Menatap Dewa dengan tatapan menghina. "Apa kau lupa kalau ini adalah rumahku juga? Bahkan dibandingkan kau dan ibumu, aku lah yang paling pantas tinggal di sini!"

Sekali lagi Egi melempar senyum mengejek. Dia puas melihat amarah di wajah Dewa. Perkataannya itu sudah dipastikan Egi akan mampu menghancurkan harga diri Dewa, langsung ke ulu hati.

Mereka berdua tahu alasannya. Kalau bukan karena ibunya menyusup ke rumah ini, menjadi pelakor saat ibu Egi sedang terbaring sakit, mungkin saja saat ini Maya masih menjadi pelayan.

Bermodal kecantikan serta latar belakang perawat, Maya masuk ke dalam rumah yang memang saat itu Dito mencari orang yang bisa mengurus Rosa, ibunda Egi yang mengidap penyakit kanker stadium tiga kala itu.

Awalnya dia mengurus Rosa dengan baik, tapi setelah melihat keadaan rumah mewah itu, serta melihat kesedihan Dito akan istrinya, Maya mulai mengambil perhatian Dito, berlagak menjadi teman dan penuh perhatian akan keadaan Dito.

Sampai akhirnya Maya hamil, dan wanita itu dengan kejamnya memberitahu Rosa dan hal itu pula lah yang membawa wanita itu ke alam baka.

Maya dan Dito menikah hingga Dewa lahir. Wajar kalau Egi sangat benci pada ibu dan anak itu. Namun, berulang kali, Dito menekankan bahwa Egi harus bisa menerima keberadaan Dewa dan menganggap Maya ibu sambungnya. Menghargai mereka sebagai anggota keluarga.

Tentu saja hal itu sulit dilakukan Egi. Dia sangat menyayangi ayahnya dan sejak kecil juga sudah dekat dengan Dito, jadi demi kebahagiaan ayahnya, dia hanya bisa diam tanpa bisa mengusir ibu dan anak itu.

Sejak itu Egi jadi tertutup, menjaga jarak dari Dito sebagai bentuk ketidakterimaan nya.

"Kenapa? Kau tidak terima atas apa yang aku katakan? Kau merasa itu tidak benar?" hardik Egi semakin membuat perasaan Dewa sakit.

Selama ini Maya terlalu sering dihina oleh Egi, hingga membuat Dewa selalu membela dan menyayangi ibunya itu, walau pun dia tahu ibunya sudah banyak buat kesalahan. Tapi sebagai anak, kewajibannya untuk tetap melindungi sang ibu.

"Dasar bajingan, aku akan menghabisi mu!" umpat Dewa mengepal tinju, mendekat ke arah Egi, tapi belum sempat melayangkannya, Dito sudah turun.

"Apa yang kalian lakukan? Ingin baku hantam lagi?"

Dewa mundur, tapi masih sempat melihat tajam pada Egi. Amarahnya sudah di ubun-ubun, ingin sekali memberi pelajaran pada saudara tirinya itu.

"Tanya saja pada anak haram, Papa ini, yang tampaknya dia keberatan aku datang ke rumah ini!" terang Egi melipat tangan di dada. Menantang Dewa untuk memukulnya di depan sang ayah.

"Egi, jaga bicaramu! Dewa adalah adikmu!" hardik Dito. Dia terlalu sayang pada Egi, karena ibunya lah yang berjuang bersamanya. Selama pernikahan mereka, ibu Egi selalu hidup dalam kesusahan, bahkan Dito merasa bersalah karena tidak bisa menyembuhkan penyakit istri pertamanya itu hingga berujung kematian.

Rosa juga lah yang mampu membalut lukanya sekaligus memberi semangat pada Dito untuk melanjutkan hidupnya setelah patah hati yang berkepanjangan. Dito sangat berhutang budi pada Rosa. Namun, Dito belum sempat membalas kebaikan istrinya itu, wanita itu sudah tiada.

Hal itu lah yang membuat Dito sangat menyayangi Egi lebih dari Dewa. Mungkin kalau bilang karena Maya mengandung anaknya, Dito tidak akan menikahi Maya.

Pernikahan itu hanya karena tanggung jawabnya atas apa yang sudah dia lakukan kepada Maya. Salah nya sendiri mengapa minuman itu mempengaruhinya hingga mabuk dan tak sadarkan diri, berujung dengan kehamilan Maya.

Harapan Dito terbesar adalah menikahkan Egi dengan Ayra kala itu. Dia berharap Egi lah yang bisa menjaga dan membahagiakan Ayra, sebagai bentuk ucapan terima kasihnya kepada ayah dan ibu Ayra. Namun, ternyata anaknya itu justru pergi meninggalkan Ayra pada hari pernikahannya, hingga pada akhirnya Dewa lah yang mengambil tanggung jawab itu.

Dito bukan mengatakan bahwa dia tidak menyayangi Dewa, hanya saja keduanya memiliki arti yang berbeda di dalam hati.

"Dia bukan saudaraku! Dia hanya anak dari istrimu!" umpat Egi melewati keduanya, menaiki anak tangga.

"Mau ke mana kamu? Papa belum selesai bicara!" teriak Dito mencoba menghentikan langkah Egi, pria itu berbalik menghadap dan menatap wajah ayah nya.

"Aku ingin ke kamarku. Apakah di rumah ini aku sudah tidak memiliki hak? Apakah kamarku sudah kalian bongkar? Perlu kalian ketahui mulai saat ini, aku akan kembali ke rumah ini dan tinggal di sini!" ucap Egi dengan tegas lalu berbalik dan melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.

"Kau harus bisa menahan amarahmu. Kau tahu sendiri bahwa Egi sudah ditinggalkan ibunya sejak kecil, sementara kau masih memiliki Ibu yang memperhatikan dan menyayangimu," ucap Dito menepuk pundak Dewa sebelum pergi ke luar.

Terkadang menurut Dewa, hidupnya sangat menyedihkan, karena kesalahan ibunya, dia selalu dituntut untuk bisa bersikap lebih dewasa dan lebih baik sebagai anak, hanya untuk melepaskan ibunya dari amarah sang ayah. Dewa sering mengorbankan perasaannya dan melakukan apapun yang diinginkan oleh ayahnya.

Salah satu contohnya adalah memimpin salah satu perusahaan ayahnya. Dewa sangat tidak ingin mengambil alih perusahaan itu, dia ingin membangun kerajaannya sendiri dengan usaha dan juga tangannya.

Dia benci harus mendengar perkataan Egi, bahwa semua yang ada di rumah itu yang dimiliki oleh ayahnya adalah miliknya dan dia sebenarnya tidak berhak untuk mendapatkan apapun dari ayahnya, apalagi menjadi salah satu pewaris kekayaan Dito nantinya.

Namun, kembali ibunya merengek-rengek, memohon kepada Dewa agar mau meneruskan perusahaan ayahnya, alih-alih membangun usaha bersama teman-temannya. Dewa sudah menolak dan menjelaskan alasannya kepada Maya, tapi wanita itu seolah menutup telinga dan menganggap terlalu klise soal prinsip yang dipertahankan oleh Dewa.

"Kamu pikir kamu bisa sukses hanya dengan kerja keras dan juga tekad bulat? Kamu perlu modal dan juga nama besar ayahmu untuk mengembangkan perusahaan. Mama harap kamu terima usul ayahmu untuk mengurus salah satu perusahaan itu, kalau tidak semua harta kekayaan milik papamu akan jatuh ke tangan Egi dan Mama tidak akan pernah menerima hal itu!" tegas Maya menggenggam tangan dewa dan memohon pada putranya kala itu.

Seperti biasanya Dewa selalu mengalah, mengesampingkan perasaannya dan melakukan apa yang diinginkan oleh Dito dan juga Maya atas hidupnya. Dia seperti boneka anak yang ditakdirkan untuk menurut walaupun dalam hati menentang.

Dia memutuskan kembali ke kamarnya, tidak jadi ke dapur untuk melepaskan rasa lapar di perutnya. Pertengkarannya dengan Egi membuatnya tidak lapar lagi dan dia ingin melihat keadaan Ayra, apakah wanita itu sudah bangun. Namun, di tengah langkahnya, dia sadar dan ingat kembali perkataan Egi yang mengatakan akan kembali ke rumah ini.

Ada kekhawatiran yang kini menyesap jiwanya. Kalau Egi sampai tinggal kembali di rumah ini, maka intensitas pertemuan Egi dan Ayra semakin besar dan dia tidak ingin Egi berhasil mengambil hati dan perhatian dari istrinya.

"Aku tidak akan membiarkan kau mendapatkan gadis itu!" gumamnya.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

dasar jalang jablai maya, dia yg udh jadi jablai dlm rmh, fitnahin, mantu nya Dito, minta cerai Ay dr pada tersiksa

2025-03-31

0

Alanna Th

Alanna Th

rupanya bibit" perang sdr emang sdh sejak dewa lahir, anak haram trnyata

2023-05-10

2

Siti Fatimah

Siti Fatimah

siaran ulang 😭😭😭

2023-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Pernikahan
2 Tinggal Satu Atap
3 Sampah yang dipungut
4 Hari Pertama jadi Mantu
5 Tanyakan pada Ibumu
6 Penolong
7 Ternyata Kamu!
8 Lo Istri Gue
9 Pemotretan
10 Penyesalan
11 Masuk Bui
12 Pelukan Tak Sadar
13 Sentuhan Pertama
14 Anak Pembangkang
15 Kejujuran Egi
16 Demam Buat Khawatir
17 Kenapa Harus Melihat mu
18 Penghuni Baru Stok Lama
19 Permintaan Dewa
20 Permintaan Yang Mustahil
21 Kursus Masak
22 Semakin Terpikat
23 Aku Minta Maaf
24 Siasat Maya
25 Perhatian Dewa
26 Izin Suami
27 Suami Pencemburu
28 Pertolongan Egi
29 Jadi Bintang Iklan
30 Resah dan Gelisah
31 Tidak Takut Lagi
32 Kisah Kelam Egi
33 Melampaui Batas
34 Ingin Bercerai Atau Tidak?
35 Bukan Pengemis Cinta
36 Angkat Kaki Dari Rumah Mertua
37 Ciuman Paksa
38 Mengintai
39 Kabar Perceraian
40 Partner Kerja
41 Sidang Pertama
42 Grand Opening
43 Pelanggan Pertama
44 Pembagian Harta
45 Baku Hantam
46 Kecupan Saat Tidur
47 Donor Darah
48 Saling Jujur
49 Dukungan Dito
50 Sulitnya Berkata Jujur
51 Masuk Bui
52 Biarkan Aku memelukmu Sebentar Lagi
53 Jawaban Rasa penasaran
54 Jujur Membuat Hati Lebih Tenang
55 Memohon Pada Egi
56 Membujuk Ayra
57 Pengorbanan Ayra
58 Kita Putus
59 Penyesalan datang Terlambat
60 Rencana Pernikahan
61 Ah, Rindu!
62 Bisa Membuatmu Cinta Padaku
63 Penolakan di Pagi Hari
64 Dimana Dewa?
65 Perkenalan
66 Menuntut Hak Sebagai Suami
67 Enjoy Your Life
68 Gadis Asing
69 Dua Orang Asing
70 Menunaikan Kewajiban Sebagai Istri
71 Rasa Bersalah
72 Mengangkat Anak
73 Masih Tetap Merindukan mu
74 Rasa Sakit Ditinggalkan
75 Hanya Sekedar Teman
76 Solusi Dari Mahen
77 Ajakan Menikah
78 Menikah Siri
79 Ketahuan Berselingkuh
80 Melabrak Selingkuhan
81 Vina Terjatuh
82 Tinggal Bersama
83 Apa Kabar, Ayra?
84 Ketahuan
85 Ceraikan Ayra!
86 Pengakuan Egi
87 Permintaan Maaf
88 Harus Berpisah
89 Harapan Untuk Bahagia
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Rencana Pernikahan
2
Tinggal Satu Atap
3
Sampah yang dipungut
4
Hari Pertama jadi Mantu
5
Tanyakan pada Ibumu
6
Penolong
7
Ternyata Kamu!
8
Lo Istri Gue
9
Pemotretan
10
Penyesalan
11
Masuk Bui
12
Pelukan Tak Sadar
13
Sentuhan Pertama
14
Anak Pembangkang
15
Kejujuran Egi
16
Demam Buat Khawatir
17
Kenapa Harus Melihat mu
18
Penghuni Baru Stok Lama
19
Permintaan Dewa
20
Permintaan Yang Mustahil
21
Kursus Masak
22
Semakin Terpikat
23
Aku Minta Maaf
24
Siasat Maya
25
Perhatian Dewa
26
Izin Suami
27
Suami Pencemburu
28
Pertolongan Egi
29
Jadi Bintang Iklan
30
Resah dan Gelisah
31
Tidak Takut Lagi
32
Kisah Kelam Egi
33
Melampaui Batas
34
Ingin Bercerai Atau Tidak?
35
Bukan Pengemis Cinta
36
Angkat Kaki Dari Rumah Mertua
37
Ciuman Paksa
38
Mengintai
39
Kabar Perceraian
40
Partner Kerja
41
Sidang Pertama
42
Grand Opening
43
Pelanggan Pertama
44
Pembagian Harta
45
Baku Hantam
46
Kecupan Saat Tidur
47
Donor Darah
48
Saling Jujur
49
Dukungan Dito
50
Sulitnya Berkata Jujur
51
Masuk Bui
52
Biarkan Aku memelukmu Sebentar Lagi
53
Jawaban Rasa penasaran
54
Jujur Membuat Hati Lebih Tenang
55
Memohon Pada Egi
56
Membujuk Ayra
57
Pengorbanan Ayra
58
Kita Putus
59
Penyesalan datang Terlambat
60
Rencana Pernikahan
61
Ah, Rindu!
62
Bisa Membuatmu Cinta Padaku
63
Penolakan di Pagi Hari
64
Dimana Dewa?
65
Perkenalan
66
Menuntut Hak Sebagai Suami
67
Enjoy Your Life
68
Gadis Asing
69
Dua Orang Asing
70
Menunaikan Kewajiban Sebagai Istri
71
Rasa Bersalah
72
Mengangkat Anak
73
Masih Tetap Merindukan mu
74
Rasa Sakit Ditinggalkan
75
Hanya Sekedar Teman
76
Solusi Dari Mahen
77
Ajakan Menikah
78
Menikah Siri
79
Ketahuan Berselingkuh
80
Melabrak Selingkuhan
81
Vina Terjatuh
82
Tinggal Bersama
83
Apa Kabar, Ayra?
84
Ketahuan
85
Ceraikan Ayra!
86
Pengakuan Egi
87
Permintaan Maaf
88
Harus Berpisah
89
Harapan Untuk Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!