Permintaan Yang Mustahil

Egi keluar dari ruangan kerja Dito dengan wajah murung. Permohonan ditolak, itu sudah pasti.

"Apa kau gila, Egi! Ayra istri Dewa, adikmu. Dia adik ipar mu!" seru Dito yang terkejut mendengar permintaan Egi. Seujung kuku pun dia tidak menduga bahwa permohonan anaknya itu adalah hal yang tidak masuk akal.

"Tapi dia seharusnya jadi istriku, Pa. Aku yang harusnya menikah dengan Ayra!" tegas Egi mempertahankan keinginannya.

"Tapi kau juga yang sudah meninggalkan di hari pernikahan kalian! Sadar Egi! Papa harap jangan pernah kau mengatakan hal menjijikkan seperti itu lagi!"

Egi terdiam. Perkataan ayahnya ada benarnya juga. Dia menyesal sudah lari waktu itu. Kalau saja dia tetap bertahan, menuruti keinginan Dito, mungkin saat ini dia akan memiliki Ayra.

Maya yang masih menguping di balik pintu, tentu saja terkejut setengah mati. Tidak menduga kalau Egi telah jatuh cinta pada Ayra.

Maya merenung sejenak. Ini mungkin bisa jadi solusi masalahnya. Dia juga tidak suka pada Ayra. Mungkin dia bisa membatu Egi untuk mendapatkan gadis itu.

Maya beranjak dari sana, buru-buru masuk ke kamarnya. Dia harus mendapatkan cara untuk membuat Dewa semakin membenci Ayra hingga mau mendesak ayahnya untuk bercerai. Terlebih saat ini, Maya melihat kalau putranya itu sedikit lebih lembek pada Ayra. Jangan sampai Dewa juga terpikat pada gadis kampung itu, walau Maya tahu bukan seperti Ayra, tipe gadis yang Dewa suka.

Sebelum sampai ke sana, dia harus membuat Ayra semakin dekat dengan Egi, lalu setelah hubungan mereka semakin lengket, Dewa akan menceraikan Ayra karena dianggap perempuan murahan.

"Ya, sepertinya itu ide yang sangat brilian!" cicit Maya tersenyum.

***

"Apa kau sudah meminum obat mu?" tanya Ayra setelah masuk ke dalam kamar mereka dan mendapati Dewa berbaring dengan tangan menutup matanya.

Seharusnya kalau silau akan cahaya lampu kamar, dia bisa mematikan lampu.

"Dewa," panggil Olin yang sudah berdiri tidak jauh dari pria itu.

Dewa akhirnya membuka matanya, mendudukkan diri dan menatap Ayra. "Apa?"

"Aku tanya, apa kau sudah meminum obatmu?" ulang Ayra. Dia bisa melihat kalau Dewa tidak bersemangat, walau hanya untuk menjawab pertanyaan darinya, dan Ayra tahu alasan dibalik itu.

"Belum. Aku menunggumu," jawabnya tersenyum. Untuk sesaat debar jantung Ayra menderu lagi.

Ayra tidak mau terpaku lebih lama di mata pria itu, jadi bergerak mengambil beberapa butir pil lalu menuang air hangat ke gelas, segera memberikan pada Dewa.

Pria itu hanya tersenyum, menerima kebaikan hati Ayra. "Terima kasih banyak sudah mengurus ku," ucapnya lembut. Ayra bukan tidak menyadari kalau beberapa hari ini Dewa sudah berubah terhadapnya. Pria itu selalu bersikap lembut setiap berbicara padanya. Apa mungkin ini karena pria itu sedang demam?

"Mau kemana lagi?" tanya Dewa menarik pergelangan tangan Ayra saat gadis itu beranjak dari tempat duduknya.

"Mau temuin Om Dito. Tapi kamu dengar sendirian kalau ada yang ingin disampaikan," jawab Ayra. Dia ke kamar hanya untuk memastikan Dewa sudah meminum obatnya.

Mendengar penuturan gadis itu, Dewa melepas pegangannya. "Cepat kembali," ucapnya menyunggingkan senyum.

Duh, kenapa jadi begini? Sikap Dewa yang seperti itu seolah menggambarkan mereka sepasang suami istri yang harmonis, kan? Nyatanya?

Walau kikuk, Ayra akhirnya mengangguk pelan. Gila, jantungnya semakin berdebar. Ini gak bisa dibiarkan, kalau terus begini, bisa-bisa dia benar-benar jatuh cinta nanti.

***

Ayra dipersilakan masuk oleh Dito, setelah gadis itu mengetuk pintu ruang kerjanya. Ayra tidak pernah merasa canggung berhadapan dengan Dito, karena memang pria itu sangat baik padanya. Sosok Dito mampu membuat rasa rindunya pada sang ayah terbayarkan.

"Duduk, Ay," pinta Dito mempersilakan Ayra duduk di kursi yang tadi ditempati Egi. Melihat Ayra Dito kembali teringat atas permintaan Egi. Dia juga pasti merasa sangat bahagia jika seandainya Egi lah yang menjadi suami Ayra.

"Ada apa, Om?" tanya Ayra menunggu Dito yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Dia jadi sedikit merasa khawatir akan pria itu yang tiba-tiba sedih kala menatap wajahnya.

"Aku teringat pada orang tuamu," jawab Dito yang tidak sepenuhnya berbohong. Dia memang mengingat Heri, tapi yang membuat Dito hanyut dalam harunya, karena mata Ayra membawanya pada kenangan yang tidak bisa dia lupakan sampai kapan pun.

Bola mata itu membawanya pada sosok gadis yang sangat dia cintai. Sosok cinta pertamanya yang tidak pernah bisa dia gapai.

Tidak ada yang tahu, hanya Dito seorang bahwa dia sangat mencintai Rianti, ibu Ayra. Baik Dito, Heri dan Rianti merupakan sahabat sejak sekolah.

Dito yang lebih dulu mengenal Rianti, anak baru tetangganya. Rianti bersekolah di tempat yang sama dengan Dito hingga semakin dekat karena banyak menghabiskan waktu di sekolah ataupun di rumah.

Hingga suatu hari, Heri melihat Rianti dan meminta Dito untuk mengenalkannya.

Tentu saja Dito keberatan. Dia takut Heri yang memang jauh lebih tampan darinya dan banyak dikagumi gadis-gadis akan membuat Rianti juga jatuh cinta kepada Heri sehingga dia tidak bisa memiliki kesempatan untuk mendekati Rianti.

Namun, bagaimana Dito bisa menolak Rianti? Gadis itu belum menjadi kekasihnya. Hanya sekedar sahabat sehingga mau tidak mau dia pun memperkenalkan keduanya.

Tebakan Dito benar. Rianti jatuh cinta kepada Heri dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Pupus sudah harapan Dito untuk mendapatkan Rianti, tapi dia juga tidak mungkin merusak hubungan mereka karena Heri adalah sahabat terbaiknya.

Di saat keduanya memutuskan untuk menikah, saat itu pula Dito pergi menjauh dari mereka, hilang bak ditelan bumi tidak pernah terdengar kabar beritanya.

Hingga pada akhirnya Heri yang datang mencarinya tepat ketika Dito baru saja kehilangan istrinya, ibunda Egi dan harus segera menikahi Maya yang tengah mengandung Dewa.

Kehidupan yang hancur dan perekonomian yang begitu menyedihkan membuat Dito tidak kuasa menolak bantuan Heri. Tidak tanggung-tanggung, pria itu memberikan satu perusahaan yang ada di kota itu untuk diurus oleh itu Dito.

Bertahun tak ada kabar, anak buah yang disuruh Dito mencari Heri akhirnya memberikan titik terang. Dito segera datang ke desa menemui Heri.

Pria itu frustrasi karena sakit yang diderita Rianti. Semua kekayaan dikerahkan untuk mengobati Rianti, tapi tetap saja gadis itu harus kembali pada sang penciptanya.

Setelah kepergian Rianti, Heri menyerahkan perusahaannya diurus oleh orang kepercayaannya, yang ternyata menipu dan membuatnya kehilangan harta benda.

Heri memang sudah tidak punya semangat hidup setelah cinta sejatinya pergi meninggalkannya. Dia pun akhirnya jatuh sakit yang membuat keadaan perekonomian mereka semakin terpuruk.

"Om, apa yang ingin Om sampaikan?" ulang Ayra.

"Om ingin kamu kembali melanjutkan pendidikan mu, Ay. Kamu mau kan kuliah?"

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

mantap

2025-01-23

0

nctzen💋

nctzen💋

ekhh s mak lampir pengen anaknya gelo ya pake mau di pisahin dari ayra!!!jngn macem macem mak anakmu bentar lagi juga bkalan bucin akut sama ayra kalau nekat dipisahin yang ada anakmu stress!!!jadi emak egois nya kebangetan😠😠

2023-04-23

0

Cinta Suci

Cinta Suci

ko di ulang lagi ya

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Pernikahan
2 Tinggal Satu Atap
3 Sampah yang dipungut
4 Hari Pertama jadi Mantu
5 Tanyakan pada Ibumu
6 Penolong
7 Ternyata Kamu!
8 Lo Istri Gue
9 Pemotretan
10 Penyesalan
11 Masuk Bui
12 Pelukan Tak Sadar
13 Sentuhan Pertama
14 Anak Pembangkang
15 Kejujuran Egi
16 Demam Buat Khawatir
17 Kenapa Harus Melihat mu
18 Penghuni Baru Stok Lama
19 Permintaan Dewa
20 Permintaan Yang Mustahil
21 Kursus Masak
22 Semakin Terpikat
23 Aku Minta Maaf
24 Siasat Maya
25 Perhatian Dewa
26 Izin Suami
27 Suami Pencemburu
28 Pertolongan Egi
29 Jadi Bintang Iklan
30 Resah dan Gelisah
31 Tidak Takut Lagi
32 Kisah Kelam Egi
33 Melampaui Batas
34 Ingin Bercerai Atau Tidak?
35 Bukan Pengemis Cinta
36 Angkat Kaki Dari Rumah Mertua
37 Ciuman Paksa
38 Mengintai
39 Kabar Perceraian
40 Partner Kerja
41 Sidang Pertama
42 Grand Opening
43 Pelanggan Pertama
44 Pembagian Harta
45 Baku Hantam
46 Kecupan Saat Tidur
47 Donor Darah
48 Saling Jujur
49 Dukungan Dito
50 Sulitnya Berkata Jujur
51 Masuk Bui
52 Biarkan Aku memelukmu Sebentar Lagi
53 Jawaban Rasa penasaran
54 Jujur Membuat Hati Lebih Tenang
55 Memohon Pada Egi
56 Membujuk Ayra
57 Pengorbanan Ayra
58 Kita Putus
59 Penyesalan datang Terlambat
60 Rencana Pernikahan
61 Ah, Rindu!
62 Bisa Membuatmu Cinta Padaku
63 Penolakan di Pagi Hari
64 Dimana Dewa?
65 Perkenalan
66 Menuntut Hak Sebagai Suami
67 Enjoy Your Life
68 Gadis Asing
69 Dua Orang Asing
70 Menunaikan Kewajiban Sebagai Istri
71 Rasa Bersalah
72 Mengangkat Anak
73 Masih Tetap Merindukan mu
74 Rasa Sakit Ditinggalkan
75 Hanya Sekedar Teman
76 Solusi Dari Mahen
77 Ajakan Menikah
78 Menikah Siri
79 Ketahuan Berselingkuh
80 Melabrak Selingkuhan
81 Vina Terjatuh
82 Tinggal Bersama
83 Apa Kabar, Ayra?
84 Ketahuan
85 Ceraikan Ayra!
86 Pengakuan Egi
87 Permintaan Maaf
88 Harus Berpisah
89 Harapan Untuk Bahagia
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Rencana Pernikahan
2
Tinggal Satu Atap
3
Sampah yang dipungut
4
Hari Pertama jadi Mantu
5
Tanyakan pada Ibumu
6
Penolong
7
Ternyata Kamu!
8
Lo Istri Gue
9
Pemotretan
10
Penyesalan
11
Masuk Bui
12
Pelukan Tak Sadar
13
Sentuhan Pertama
14
Anak Pembangkang
15
Kejujuran Egi
16
Demam Buat Khawatir
17
Kenapa Harus Melihat mu
18
Penghuni Baru Stok Lama
19
Permintaan Dewa
20
Permintaan Yang Mustahil
21
Kursus Masak
22
Semakin Terpikat
23
Aku Minta Maaf
24
Siasat Maya
25
Perhatian Dewa
26
Izin Suami
27
Suami Pencemburu
28
Pertolongan Egi
29
Jadi Bintang Iklan
30
Resah dan Gelisah
31
Tidak Takut Lagi
32
Kisah Kelam Egi
33
Melampaui Batas
34
Ingin Bercerai Atau Tidak?
35
Bukan Pengemis Cinta
36
Angkat Kaki Dari Rumah Mertua
37
Ciuman Paksa
38
Mengintai
39
Kabar Perceraian
40
Partner Kerja
41
Sidang Pertama
42
Grand Opening
43
Pelanggan Pertama
44
Pembagian Harta
45
Baku Hantam
46
Kecupan Saat Tidur
47
Donor Darah
48
Saling Jujur
49
Dukungan Dito
50
Sulitnya Berkata Jujur
51
Masuk Bui
52
Biarkan Aku memelukmu Sebentar Lagi
53
Jawaban Rasa penasaran
54
Jujur Membuat Hati Lebih Tenang
55
Memohon Pada Egi
56
Membujuk Ayra
57
Pengorbanan Ayra
58
Kita Putus
59
Penyesalan datang Terlambat
60
Rencana Pernikahan
61
Ah, Rindu!
62
Bisa Membuatmu Cinta Padaku
63
Penolakan di Pagi Hari
64
Dimana Dewa?
65
Perkenalan
66
Menuntut Hak Sebagai Suami
67
Enjoy Your Life
68
Gadis Asing
69
Dua Orang Asing
70
Menunaikan Kewajiban Sebagai Istri
71
Rasa Bersalah
72
Mengangkat Anak
73
Masih Tetap Merindukan mu
74
Rasa Sakit Ditinggalkan
75
Hanya Sekedar Teman
76
Solusi Dari Mahen
77
Ajakan Menikah
78
Menikah Siri
79
Ketahuan Berselingkuh
80
Melabrak Selingkuhan
81
Vina Terjatuh
82
Tinggal Bersama
83
Apa Kabar, Ayra?
84
Ketahuan
85
Ceraikan Ayra!
86
Pengakuan Egi
87
Permintaan Maaf
88
Harus Berpisah
89
Harapan Untuk Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!