Anak Pembangkang

Ayra menatap ke arah Egi dengan tatapan tidak percaya. Pria itu muncul begitu saja di rumah itu, bahkan bersikap santai masuk ke ruang makan tanpa permisi atau segan pada yang punya rumah.

"Kau masih ingat pulang?" hardik Dito yang tidak jadi memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Pandangannya begitu tajam pada Egi yang duduk di ujung, tepat di hadapannya.

Ayra dalam diamnya coba menebak siapa Egi, apa posisinya dalam keluarga ini. Mengapa dia merasa ada yang aneh, seolah pria itu sudah biasa keluar masuk di rumah ini dan berinteraksi dengan anggota keluarga. Terbukti, Maya tidak mengatakan apapun, selain menunjukkan wajah tidak sukanya, begitu pun dengan Dewa.

Ayra melirik lewat ekor matanya, pria itu saat ini sedang menatap penuh kebencian dan amarah pada Egi, entah apa alasannya.

"Aku merindukan kalian, jadi memilih untuk pulang," jawab Egi santai dengan senyum di bibirnya, seolah menikmati wajah kesal pada semua orang dalam ruangan itu.

"Wah, kita bertemu lagi, Ay," sapa Egi menoleh padanya.

Seketika semua pandangan tertuju pada Ayra, terlebih Dewa. Pria itu melihat ke arahnya penuh tanya. Bisa ditebak Ayra, kalau Dewa pasti bertanya lewat sorot matanya, dari mana mereka bisa kenal.

"Ayra, kau mengenal pria brengsek ini?" tanya Dito menagih jawab pada Ayra.

"Itu... Itu...," Ayra gugup. Dia jadi merasa terpidana kalau begini. Belum lagi Dewa yang mendelik padanya.

"Itu, aku mengenal Egi saat belanja di pasar. Waktu itu aku dijambret dan Egi menolongku," terang Ayra menatap Dito. Maya yang mendengar hal itu ingat cerita gadis itu tempo hari yang kehilangan uang ketika diminta belanja. Namun, dasar hati sudah busuk, walau sudah tahu salah, Maya tidak punya keinginan untuk meminta maaf pada Ayra.

"Kau dijambret? Kapan? Kenapa kamu gak cerita?" tanya Dito merasa khawatir.

Ayra melirik Maya sekilas. Bola mata wanita itu membesar, seolah mengancam dirinya untuk tidak buka suara.

"Aku gak papa, Om makanya gak cerita," lanjut Ayra.

"Dan saat ini Ayra juga partner kerja ku, Papa," sambar Egi yang kali ini berhasil membuat Ayra terperanjat.

Apa? Papa katanya? Egi anak om Dito? Egi... Egi... Egi Ardi maksudnya? Jadi dia?

Semua argumen itu hanya bisa dikatakan Ayra dalam hatinya sembari menatap Egi. Mimik wajah Ayra berubah menjadi pucat. Terselip kecewa melihat Egi.

Jadi dia pria yang meninggalkan ku di hari pernikahan kami? Dia lah pria yang seharusnya jadi suamiku?

Ayra terus bermain dalam pikirannya. Kecewa mendapati kenyataan pahit ini. Padahal, dia sudah menganggap Egi sebagai sahabatnya, satu-satunya orang yang dia percaya. Tapi apa kenyataan yang dia dapat?

Egi bisa menangkap kekecewaan di mata Ayra. Dia sudah bisa menduganya tapi dia tidak punya pilihan lain selain membuka hal itu. Semakin lama dia menyimpan rahasia itu, maka akan semakin menyakiti hati Ayra.

Dia sudah memikirkan dengan matang-matang. Egi akan berusaha mendapatkan hati gadis itu lagi, menebus kesalahan yang dia perbuat karena meninggalkan Ayra di hari pernikahan mereka.

"Apa maksudmu sebagai partner?" tanya Dewa akhirnya buka suara. Dia tidak mau bicara dengan Egi, tapi rasa penasaran atas hubungan keduanya membuat Dewa tidak bisa mengontrol lidahnya untuk bertanya.

"Aku meminta Ayra untuk menjadi model ku," jawab Egi penuh kemenangan. Dia ingin menyelamatkan Ayra dari kebengisan sikap Dewa. Dia mengenal Dewa, dan bisa ditebak, pasti akan membuat hidup Ayra sengsara. Dia akan merebut Ayra dari tangan Dewa.

"Lalu, apa yang bisa kau berikan padanya? Kau mengambil keuntungan dari nya, ya?" hardik Dito tidak menyukai tindakan Egi. Dia tidak mau Ayra dimanfaatkan oleh Egi.

"Aku memberi sejumlah uang, tapi salah satu dari kalian justru memfitnahnya bahkan menjebloskan Ayra ke penjara!" seru Egi menatap tajam wajah Maya.

Sontak semua mata kini tertuju pada Maya. Terjawab sudah, dari mana Ayra mendapatkan uang untuk membeli ponselnya. Ayar yang mendengar penjelasan Egi juga tidak kalah terkejut. Dari mana Egi tahu mengenai keadaannya?

Egi mungkin masih menahan langkahnya untuk datang ke rumah ini kalau saja dia tidak mendapatkan kabar dari Bi Ijah mengenai keadaan di rumah itu.

Awalnya Egi hanya ingin mengorek informasi mengenai keadaan Ayra dan bagaimana dia diperlakukan. Dugaannya tepat, kalau gadis itu disiksa dan sangat menderita di rumah itu.

"Apa kabar, Bi? Papa di rumah? Beliau sehat?" tanya Egi mencoba memberi kalimat membuka yang biasa, agar Bi Ijah tidak salah sangka atas telponnya kali ini.

Egi memang dekat dengan Bu Ijah. Sudah biasa menghubungi pelayannya itu untuk menanyakan kabar ayahnya. Semarah apapun pada Dito, Egi selalu menanyakan kabar pria itu karena memang sudah tidak tinggal di rumah itu.

"Kabar baik, Den. Bapak juga baik. Cuma ya itu, kadang bapak jadi suka marah-marah karena kepancing emosi lihat kelakuan ibu Maya," terang Bi Ijah. Egi semakin tertarik mendengar cerita Ijah.

"Kenapa Papa marah-marah? Bukannya biasanya selalu nurut apa kata wanita itu?" tanya Egi terlihat terkejut. Biasanya ayahnya itu seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, nurut aja apa kata Maya.

"Karena Bu Maya menyiksa Neng Ayra, istri den Dewa," terangnya.

Setelah mendengar penuturan pelayan itu, Egi memutus malam ini datang ke rumah itu sekaligus membuka jadi dirinya pada Ayra.

"Jadi, setelah mendengar penuturan Egi, apa tanggapan mu, Maya?" Dito memusatkan perhatiannya pada Maya. Geram melihat tingkah istrinya itu dan semakin murka. Membayangkan Ayra di dalam penjara karena kedengkian dan kejahatan Maya, membuat darah Dito mendidih.

Dewa yang menyaksikan kegaduhan itu hanya bisa diam. Dia tidak tega melihat ibunya diserang oleh ayahnya serta Abang tirinya itu, tapi untuk membelanya pun tidak benar, karena pada kenyataannya ibunya memang bersalah. Bukan hanya bersalah, tapi sangat jahat.

Kalau Ayra mengerti hukum, bisa saja dia menuntut balik pada ibunya. Sejujurnya, dia malu akan sikap ibunya yang tidak punya hati itu.

"Aku... Jangan salahkan aku. Dia tidak menjelaskan soal apapun. Kalian bisa tanya dia," ucap Maya membela diri.

"Kau memang tidak akan pernah berubah, selamanya menjadi wanita yang memiliki hati yang kerdil. Tunggu saja azab yang akan kau terima!" ucap Dito memilih pergi dari meja makan. Rasa laparnya hilang dengan pertengkaran yang membuat kepalanya sakit.

Dewa pun bangkit menyusul ayahnya. Sedetikpun dia tidak ingin lebih lama berada satu ruangan dengan Egi.

"Kau memang brengsek! Kenapa kau muncul di rumah ini?" bentak Maya menatap tajam pada Egi yang justru duduk santai sambil tersenyum menertawakan Maya.

"Aku anak pemilik rumah ini. Anak sulung dari Dito Mahendra!" ucap Egi dengan suara lantang.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

oh ternyata Egi hanya anak dari om Dito., ya udh suruh dewa ceraiin. Arya, biar bisa keluar dr rmh mertua yg notabene semua kekayaan dr PP. Arya. rmh yg rasa neraka

2025-03-31

0

Wirda Wati

Wirda Wati

bawa ayra egi

2025-01-23

0

Alanna Th

Alanna Th

smoga kt" dito smp kpd Sang Khalik 😘😍😂🤣👍

2023-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Pernikahan
2 Tinggal Satu Atap
3 Sampah yang dipungut
4 Hari Pertama jadi Mantu
5 Tanyakan pada Ibumu
6 Penolong
7 Ternyata Kamu!
8 Lo Istri Gue
9 Pemotretan
10 Penyesalan
11 Masuk Bui
12 Pelukan Tak Sadar
13 Sentuhan Pertama
14 Anak Pembangkang
15 Kejujuran Egi
16 Demam Buat Khawatir
17 Kenapa Harus Melihat mu
18 Penghuni Baru Stok Lama
19 Permintaan Dewa
20 Permintaan Yang Mustahil
21 Kursus Masak
22 Semakin Terpikat
23 Aku Minta Maaf
24 Siasat Maya
25 Perhatian Dewa
26 Izin Suami
27 Suami Pencemburu
28 Pertolongan Egi
29 Jadi Bintang Iklan
30 Resah dan Gelisah
31 Tidak Takut Lagi
32 Kisah Kelam Egi
33 Melampaui Batas
34 Ingin Bercerai Atau Tidak?
35 Bukan Pengemis Cinta
36 Angkat Kaki Dari Rumah Mertua
37 Ciuman Paksa
38 Mengintai
39 Kabar Perceraian
40 Partner Kerja
41 Sidang Pertama
42 Grand Opening
43 Pelanggan Pertama
44 Pembagian Harta
45 Baku Hantam
46 Kecupan Saat Tidur
47 Donor Darah
48 Saling Jujur
49 Dukungan Dito
50 Sulitnya Berkata Jujur
51 Masuk Bui
52 Biarkan Aku memelukmu Sebentar Lagi
53 Jawaban Rasa penasaran
54 Jujur Membuat Hati Lebih Tenang
55 Memohon Pada Egi
56 Membujuk Ayra
57 Pengorbanan Ayra
58 Kita Putus
59 Penyesalan datang Terlambat
60 Rencana Pernikahan
61 Ah, Rindu!
62 Bisa Membuatmu Cinta Padaku
63 Penolakan di Pagi Hari
64 Dimana Dewa?
65 Perkenalan
66 Menuntut Hak Sebagai Suami
67 Enjoy Your Life
68 Gadis Asing
69 Dua Orang Asing
70 Menunaikan Kewajiban Sebagai Istri
71 Rasa Bersalah
72 Mengangkat Anak
73 Masih Tetap Merindukan mu
74 Rasa Sakit Ditinggalkan
75 Hanya Sekedar Teman
76 Solusi Dari Mahen
77 Ajakan Menikah
78 Menikah Siri
79 Ketahuan Berselingkuh
80 Melabrak Selingkuhan
81 Vina Terjatuh
82 Tinggal Bersama
83 Apa Kabar, Ayra?
84 Ketahuan
85 Ceraikan Ayra!
86 Pengakuan Egi
87 Permintaan Maaf
88 Harus Berpisah
89 Harapan Untuk Bahagia
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Rencana Pernikahan
2
Tinggal Satu Atap
3
Sampah yang dipungut
4
Hari Pertama jadi Mantu
5
Tanyakan pada Ibumu
6
Penolong
7
Ternyata Kamu!
8
Lo Istri Gue
9
Pemotretan
10
Penyesalan
11
Masuk Bui
12
Pelukan Tak Sadar
13
Sentuhan Pertama
14
Anak Pembangkang
15
Kejujuran Egi
16
Demam Buat Khawatir
17
Kenapa Harus Melihat mu
18
Penghuni Baru Stok Lama
19
Permintaan Dewa
20
Permintaan Yang Mustahil
21
Kursus Masak
22
Semakin Terpikat
23
Aku Minta Maaf
24
Siasat Maya
25
Perhatian Dewa
26
Izin Suami
27
Suami Pencemburu
28
Pertolongan Egi
29
Jadi Bintang Iklan
30
Resah dan Gelisah
31
Tidak Takut Lagi
32
Kisah Kelam Egi
33
Melampaui Batas
34
Ingin Bercerai Atau Tidak?
35
Bukan Pengemis Cinta
36
Angkat Kaki Dari Rumah Mertua
37
Ciuman Paksa
38
Mengintai
39
Kabar Perceraian
40
Partner Kerja
41
Sidang Pertama
42
Grand Opening
43
Pelanggan Pertama
44
Pembagian Harta
45
Baku Hantam
46
Kecupan Saat Tidur
47
Donor Darah
48
Saling Jujur
49
Dukungan Dito
50
Sulitnya Berkata Jujur
51
Masuk Bui
52
Biarkan Aku memelukmu Sebentar Lagi
53
Jawaban Rasa penasaran
54
Jujur Membuat Hati Lebih Tenang
55
Memohon Pada Egi
56
Membujuk Ayra
57
Pengorbanan Ayra
58
Kita Putus
59
Penyesalan datang Terlambat
60
Rencana Pernikahan
61
Ah, Rindu!
62
Bisa Membuatmu Cinta Padaku
63
Penolakan di Pagi Hari
64
Dimana Dewa?
65
Perkenalan
66
Menuntut Hak Sebagai Suami
67
Enjoy Your Life
68
Gadis Asing
69
Dua Orang Asing
70
Menunaikan Kewajiban Sebagai Istri
71
Rasa Bersalah
72
Mengangkat Anak
73
Masih Tetap Merindukan mu
74
Rasa Sakit Ditinggalkan
75
Hanya Sekedar Teman
76
Solusi Dari Mahen
77
Ajakan Menikah
78
Menikah Siri
79
Ketahuan Berselingkuh
80
Melabrak Selingkuhan
81
Vina Terjatuh
82
Tinggal Bersama
83
Apa Kabar, Ayra?
84
Ketahuan
85
Ceraikan Ayra!
86
Pengakuan Egi
87
Permintaan Maaf
88
Harus Berpisah
89
Harapan Untuk Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!