Kejadian aneh di sekolah

Part sedikit sensitif❗❗

Revin, Reynan dan Adelio tengah sarapan di kantin, ketiganya tak sarapan dan saat ini ketiganya berada di kantin.

"Rey lo tau gak, si Adelio ternyata keren loh! dia g4butnya kerja, lah kita g4butnya rebahan hahaha!!"

"Revin!" Peringat Adelio.

Reynan sontak menghentikan kunyahannya, netranya menatap Adelio dengan tatapan bertanya.

"G4but? kerja?" Bingung Reynan.

"Iya, semalem si kembar minta kue. Gue ajak aja lah ke toko kue, tapi yang buka cuman toko kue zera aja. Yaudah, eh malah ketemu Adelio jadi kasir. Keren kan dia? gue mana bisa."

Reynan menatap Adelo yang tengah menundukkan pandangannya, dia sempat berpikir mana mungkin Adelio seg4but itu. Secara yang ia tahu, Adelio adakah anak orang kaya. Tidak mungkin bekerja di toko yang gajinya tak seberapa.

"Gue jadi kepengen cari kerja juga deh." Sahut Revin.

"Yo, lu g4but? gak mungkin banget enggak sih?" Reynan menyadari ada yang salah.

"Enggak mungkin gimana? siapa tahu Adelio kepengen mandiri kan?" Sahut Revin.

"Kalau dia mau mandiri, kenapa harus kerja di toko orang? Keluarga dia kan punya perusahaan!"

"Eh iya juga!" Pekik Revin dan menatap Adelio yang semakin menundukkan kepalanya.

Revin baru mengerti, dia mengamati raut wajah Adelo yang terlihat gelisah.

"Lo ada masalah? lo bisa cerita sama kita kok! yah Walaupun kita temenan baru beberapa hari, tapi lo tetep temen gue kan?"

Barulah Adelio mengangkat kepalanya, dia menatap Revin dengan tatapan sendu. Apakah dirinya harus bercerita? bagaimana pun juga, perusahaannya gagal membangun kerja sama dengan Greyson yang berarti perusahaan milik keluarga Revin.

"Gue gak enak ngomongnya sama kalian." Tawa hambar Adelio mengundang perhatian Reynan.

"Cerita aja, kali aja kita bisa bantu." Bujuk Reynan.

Barulah Adelio berani menceritakannya, dia bercerita dengan suara bergetar. Membuat Reynan dan Revin tersentuh karena cerita teman mereka.

"Tua bangka tuwir! udah tua bukannya inget dosa malah nambah dosa! gak bener tuh manusia! hidup buat jadiin beban dunia!" Seru Revin dengan menggebu.

"Lo tenang aja, gue bakal bicarain sama daddy gue!" Yakin Revin.

"Eh! jangan!!" Pekik Adrlio merasa tidak enak.

"Gak papa, santai aja. Kalau semisal perusahaan Greyson gak bisa bantu, gue bakal minta bantuan keluarga evans." Sambung Reynan.

Adelio menatap keduanya dengan tatapan berkaca-kaca, bukan maksud dia ingin memanfaatkan. Tapi, keluarganya tengah berada di ujung tanduk. Jika dia tidak membantu ayahnya, terpaksa mereka harus pergi dari keluarga Milano.

"Terima kasih, gue gak tahu harus balas kalian gimana." Tulus Adelio.

"Sama-sama, balasnya dengan bertahan hidup. Udah itu aja, bertahan hidup itu sulit bro!"

Perkataan Revin membuat keduanya sontak saja terkekeh. Melupakan kesedihan sejenak hingga sebuah deheman membuat ketiganya menoleh.

"Halo, sorry. Boleh gabung?"

"Boleh! boleh!!" Seru Revin menepuk bangku di sebelahnya.

Altezza tersenyum, dia duduk di samping Revin dan kini berhadapan langsung dengan Reynan. Jika wajah Revin bersahabat, berbeda dengan Reynan yang menatapnya lebih waspada.

"Kenalin, gue Dylan. Dylan pake Y bukan I jangan tanya Mileanya mana." Celoteh Altezza.

"Gue tau nama lo, gue Revin. Salken!" Revin membalas percakapan Altezza.

Altezza beralih menatap Reynan, dia mengulurkan tangannya pada Reynan dengan senyum menghiasi wajahnya.

"Dylan."

"Reynan." Sambut Reynan singkat dan kembali menarik tangannya.

Dengan Adelio pun sama, Altezza memperkenalkan dirinya. Dia pikri sulit berbaur dengan ketiganya, tapi ternyata begitu mudah.

"Jadi kalian sepupuan?" Tanya Altezza.

"Iya, kan nyokap gue sama bokap Reynan sepupuan."

Altezza sontak mengerutkan keningnya, setahu dirinya Revin dan Reynan hanyalah sebatas sepupu jauh. Dan itu pun sepupu tiri, kenapa Revin berkata demikian?

Reynan menyadari perkataan Revin sehingga dia menendang tulang kering Revin hingga membuat Revin meringis.

"Ada apa?" Tanya Adelio saat Revin memegangi kakinya.

"Kesemutan, iya kesemutan!" Seru Reynan.

"Kesemutan dari mana! kan lo yang nendang gue!" Pekik Revin.

Reynan menepuk keningnya, tak baik jika Revin terus berkata terlalu jujur dan tak bisa di ajak kerja sama. Bahkan dirinya ingat sekali, saat kecil mereka bahkan hampir di culik preman karena kejujuran si Revin.

Altezza semakin curiga saat menyadari ada gelagat aneh dari Reynan, dia semakin ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua keluarga itu.

"AAAA!!!"

Ketiganya menoleh kaget pada seorang siswi yang berlari ke arah kantin dengan wajah pucat. Sontak para siswa mendekatinya dan bertanya apa yang terjadi.

"Di-di gudang ada mayat! ada mayat!!" Pekiknya.

Sontak saja banyak murid berlari ke gudang untuk melihat, mereka penasaran dengan yang di katakan siswi tadi.

"Mayat? lagi?" Kaget Adelio.

Altezza tak tahu apapun, dia jiga sebenarnya bingung sama seperti Revin. Perkataan Adelio seolah hal itu sudah sering terjadi.

"Mayat? beneran? cosplay kali, masa iya ada mayat di sekolah. Ngaco!" Pekik Revin dengan santai.

Namun, Reynan malah berlari pergi. Altezza yang penasaran pun sama, hingga Revin dan Adelio memutuskan untuk mengikuti mereka.

Reynan membelah kerumunan, netranya melihat langsung bagaimana seorang mayat memakai seragam sekolah mereka terbujur kaku dengan tembakan di kening.

"Astaga! baru aja tenang, udah ada mayat lagi. Gue yakin, nih sekolah pasti minta tumbal!" Pekik Jingga.

Jingga akan membuka kamera ponselnya, saat dia akan memfokuskan kameranya pada mayat itu. Seseorang dari belakangnya memegang ponselnya tepat pada kameranya.

"IH apaan sih lo ...." Jingga membeku sejenak saat dia mendongakkan kepalanya dan melihat siapa pelaku tersebut.

"Ga-garel." Kaget Jingga. Bagaimana tidak terkejut, Garel berada di belakang tubuhnya, dan saat dia mendongak. Garel pun menundukkan kepalanya hingga pandangan mereka bertemu.

Jingga segera menarik ponselnya dengan cepat, sedangkan Garel bersikap santai seperti tak terjadi apapun.

"Jangan ambil gambarnya, takut lo yang jadi incaran selanjutnya." Ujar Garel sebelum akhirnya berlalu pergi dari sana.

Jingga memegangi d4d4 nya yang berdegup kencang, pipinya merah merona saat kembali teringat adegan tadi.

"Kalau gini ceritanya, Cintaku bersemi di tengah mayat ini namanya." Batin Jingga berbunga-bunga.

Reynan mendekati mayat itu, para guru juga berada di sana untuk melihat. Netra Reynan mendapati luka yang sama pada setiap korban. Yaitu tembakan di kening dan sayatan di bahu.

"Pelakunya, orang yang sama." Batin Reynan.

Revin mengamati sekitar, netranya tak sengaja melihat pria berpakaian hitam di dekat pohon taman sekolahnya yang berhadapan langsung dengan gudang.

Sepertinya pria itu menyadari jika Revin melihatnya, hingga dia membenarkan topinya dan segera pergi dari sana.

Revin segera mengejarnya, hingga terjadilah kejar mengejar sampai keluar area sekolah. Sepertinya keberuntungan berpihak pada Revin, pria itu malah masuk ke jalan buntu.

Pria itu berbalik, dia melihat Revin yang terus memangkas jarak dengannya.

"Salah masuk kan? ngeyel sih pake acara lari-larian." Omel Revin.

Revin mendekat, tapi pria itu malah mengeluarkan sebuah pistol dari balik jaketnya dan menodongkannya pada Revin.

Revin bergegas menendang pistol itu hingga terjatuh, dan keduanya terlibat perkelahian. Dalam tiga kali pukulan, orang itu tersungkur dan memegang d4d4nya yang sempat di tendang Revin.

Revin menarik masker pria itu dan dengan jelas dia melihat wajah pria tersebut. Ada yang aneh saat Revin melihat mulut pria itu, tampaknya pria tersebut sedang berusaha menggigit lidahnya dengan keras.

"E-eeeh!!" Panik Revin saat pria itu kejang-kejang.

Revin menjauh, dengan mata kepalanya sendiri dia melihat bagaimana orang itu mati di hadapannya setelah menggigit lidahnya.

"Eng-enggak ... gu-gue gak apa-apain dia." Gumam Revin dengan suara bergetar.

______

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA😍😍

Terpopuler

Comments

Rani Ri

Rani Ri

Waduhhhh parahhh santai rev,,semoga galang cepat bangun dari komanya

2024-05-03

0

Amalia Khaer

Amalia Khaer

kadang nyebelin juga ya si Revin. pengen bejek2

2024-05-08

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

ckckckck bundir tuuh... knp berasa kyk lagi nonton film korea gtuuu rasanya 😘😘😘

2024-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!