bab 20

"Pak, saya pulang sendiri aja hari ini karena saya ada keperluan di beberapa tempat," ucap Alya pada Arka.

"Ya gak apa-apa, saya mau kok nemenin kamu," sahut Arka.

"Kalau ke mana-mana kita bareng nanti mereka menyangka kalau kita ini ada hubungan spesial. Saya gak mau dicap sebagai wanita penggoda suami orang atau perebut pacar orang."

Arka tersenyum kecil lalu berucap. "Kayaknya kamu kebanyakan nonton FTV deh, jadinya kamu kayak gini."

"Alya!" seru Farhan dari jarak beberapa meter dari tempat Alya dan Farhan berdiri.

"Farhan," gumam Alya.

"Farhan ... itu kan Farhan anaknya Om Broto. Dari mana kamu kenal dia?" tanya Arka.

"Alya aku mau bicara sama kamu. Penting." Farhan meraih pergelangan tangannya lalu sedikit menariknya.

Alya bertahan pada posisinya, dia tak menggerakkan kakinya sama sekali.

"Al ayo," ucap Farhan lagi.

"Maaf aku gak bisa."

"Alya please. Tolonglah Alya, selama ini kamu meminta aku mengertikan kamu tapi kamu gak pernah mengertikan aku."

"Maaf Farhan, aku gak bisa. Aku rasa gak ada yang perlu kita bahas lagi."

"Banyak Al, banyak sekali yang harus kita bahas. Kenapa kamu seperti ini Alya? Kamu jangan egois gini dong kalau kamu gini terus, aku yang tersakiti."

Arka hanya diam sembari menyaksikan perdebatan antara Alya dan Farhan.

"Ada hubungan apa mereka, kok mereka seperti sudah kenal lama?" ucap Arka didalam hatinya.

"Farhan aku mohon, aku gak bisa bicara sama kamu."

"Maaf Bro, kalau Alya ya gak mau jangan dipaksa dong. Kasihan dia nangis tuh."

"Kamu siapa? Jangan ikut campur urusan saya dan Alya." Farhan berucap dengan nada bicara yang sedikit dinaikkan.

"Ini masih dalam area kantor saya dan Alya adalah sekretaris saya jadi saya wajib ikut campur karena kalau Alya sampai kenapa-kenapa, saya yang harus menanggung akibatnya."

"Saya pacarnya Alya, oke. Tolong biarkan kami menyelesaikan masalah kami."

"Farhan tolong pergi dari sini. Aku gak mau bicara lagi sama kamu."

Dari jarak yang tidak jauh, Najwa berdiri di balik mobil yang terparkir di tempat yang tak jauh dari mereka berada dirinya masih bisa mendengar semua pembicaraan mereka.

"Alya aku mencintai kamu, aku gak bisa menikah sama Najwa dengan hati yang mencintai kamu."

Deg!

Bak tersambar petir di siang bolong, hati Najwa terasa sakit dan sesak rasnya ingin mati saja setelah mendengar pernyataan Farhan.

"Jaga ucapan kamu Farhan, aku tidak mencintai kamu. Aku tidak mencintai kamu lagi."

"Jangan bicara seperti ini, hubungan kita sudah berjalan beberapa bulan dan kita bercita-cita akan menikah tapi kenapa akhirnya seperti ini. Ayo kita jujur sama Najwa dan Ibumu kalau ada kesalahpahaman antara Najwa dan Ibumu."

"Jangan Farhan. Kakak sangat mencintai kamu dan Ibuku sangat bahagia dengan hubungan kalian. Aku mohon jangan."

"Jadi selama ini kalian sudah memiliki hubungan? Kenapa kamu gak bilang Al dan kenapa kamu malah membiarkan cinta kamu dimiliki oleh orang lain?" ucap Najwa setelah mengetahui kebenarannya.

"Kakak, dari kapan kamu di sana?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan Alya. Jawab pertanyaan kakak!"

Farhan ingin angkat bicara nama Arka melarangnya.

Arka menghadang dada Farhan dengan tangannya lalu menggelengkan kepalanya.

"Biarkan mereka saling bicara. Mereka perlu menyelesaikan masalah mereka ini," ucap Arka.

"Tapi aku adalah laki-laki yang mereka bicarakan."

"Aku tahu tapi cara laki-laki dan perempuan menyelesaikan masalah berbeda dengan kita para laki-laki, jadi biarkan saja dulu mereka. Setelah amarah mereka reda baru kamu masuk ke dalam pembicaraan mereka."

"Kak apa yang kakak dengar itu salah, semuanya salah. Farhan memang menyukai aku dan mencintai aku tapi aku tidak mencintai dia," ucap Alya dengan menundukkan kepalanya dan air mata pun mulai menetes membasahi pipinya.

"Tatap kakak, Al. Jika benar kamu tidak mencintai Farhan tatap mata kakak dan katakan bahwa kamu tidak mencintai Farhan."

Alya terdiam dengan mempertahankannya posisinya.

"Kamu mencintai Farhan, kakak tahu dari awal kamu bohong soal perasaan kamu kepada Farhan."

"Tidak kak." Alya menatap Najwa dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

"Aku tidak mencintai Farhan," ucap Alya dengan suara yang sedikit berbisik.

"Najwa, dengar dulu penjelasan Alya," ucap Arka.

"Kamu mencintai Farhan dan kalian sudah menjalin hubungan sejak lama. Kenapa kamu begitu tega membohongi kakak hah, kenapa Alya?"

"Kak, aku ... aku ...." Alya tak bisa melanjutkan pembicaraannya karena terlalu sedih.

"Aku akan bicara pada Ibu dan memintanya membatalkan pernikahan aku dengan Farhan."

"Yang kamu katakan itu benar Alya. Kami berdua saling mencintai," ucap Farhan.

"Jangan kak, aku mohon. Sudah cukup aku membuat kalian tersiksa, aku sudah bilang aku tidak mencintai Farhan meski dia mencintai aku."

Najwa berlari menjauhi mereka, secepatnya dirinya harus menemui sang Ibu!

Dengan air mata yang terus mengalir, Najwa berlari sekencang-kencangnya meski hatinya terasa sakit karena mendengar kenyataan ini tapi dirinya harus ikhlas karena memang Farhan tidak mencintai dirinya!

"Kakak jangan lakukan itu, aku mohon!"

Alya berlari mengejar Najwa yang sudah lumayan jauh darinya.

Arka dan Farhan pun mengejar mereka berdua!

Dua laki-laki yang sama-sama tidak mengenal satu sama lain itu tak bisa membiarkan dua gadis itu celaka karena Najwa berlari ke arah jalan raya!

Saat Najwa menyebrangi jalan, dia tak melihat ke kanan dan kiri hingga tak dia sadari ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya.

"Kakak awas!"

Dengan cepat Alya mendorong tubuh Najwa hingga dia jatuh tersungkur dan akhirnya.

Brak!

Seketika mobil itu menghantam tubuh Alya hingga tubuh gadis itu terpental jauh.

"Alya!" teriak Najwa dan Farhan secara berbarengan.

"Alya!" Arka berlari menghampiri Alya yang sudah tergeletak di aspal sedangkan Farhan membantu Najwa terlebih dahulu.

"Naj, kamu gak apa-apa?"

"Gak papa, jangan hiraukan aku. Cepat bawa Alya ke rumah sakit."

"Alya." Arka langsung meraih tubuh Alya lalu mendekapnya!

Darah berceceran dari sekujur tubuh Alya yang saat itu sudah tak sadarkan diri.

"Alya bertahan. Aku mohon."

Farhan berlari dan langsung duduk di samping Alya yang sedang dalam dekapan Arka.

"Alya, Alya sadarlah Alya." Farhan menggoyangkan pipi Alya namun tak ada respon dari sang empunya.

"Cepat ambil mobil, Alya harus segera dibawa ke rumah sakit."

Farhan bangkit lalu berlari kencang ke arah mobilnya!

"Alya! Alya bangun Alya, kakak gak gak akan bisa hidup tanpa kamu. Bangun Alya!" Najwa menangis histeris sembari menggoyangkan tubuh Alya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Alya terlalu sakit penderitaan mu

2023-08-10

0

Uneh Wee

Uneh Wee

yah tragedi lgi semoga alya ga knp " yah ...

2023-04-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!