bab 5

"Jadi ini penyebabnya? Kenapa Ibu tidak membiarkan aku hidup di panti asuhan saja agar aku tidak pernah tahu kebenaran yang menyakitkan ini."

"Bu, sudahlah itu masa lalu jangan dibawa-bawa ke masa sekarang. Alya adikku, aku tetap menyayangi dia. Lagipula Alya tidak bersalah dalam hal ini, Alya hanyalah korban."

"Ibu, apa aku salah kalau aku terlahir dari rahim wanita yang dinikahi secara diam-diam oleh Ayah. Bahkan aku sendiri tidak pernah menginginkan ini."

"Kamu memang tidak salah tapi setiap saya melihat kamu, saya selalu teringat dengan pengkhianatan yang suami saya dan Ibu kamu lakukan pada saya. Saya benci mereka."

Chandra mulai mengingat kejadian dua puluh tiga tahun silam dimana dirinya menangkap basah suaminya sedang bersama dengan wanita lain di sebuah pasar malam.

*FLASHBACK ON"

Dua puluh tiga tahun lalu di rumah Chandra dan suaminya.

Pagi hari saat Fathir ~ suami Chandra, hendak berangkat bekerja.

"Sayang, hari ini aku pulang telat ya mungkin sampai larut malam. Aku ada lembur di kantor," ucap Fathir sembari menatap Chandra dengan senyuman mesra.

Chandra yang sedang memakaikan dasi pada sang suami, mendongakkan kepalanya agar dapat menatap wajah suaminya itu!

"Lembur lagi, kenapa akhir-akhir ini kamu sering sekali lembur dan kalau diingat-ingat satu tahun belakangan ini kamu sering ditugaskan di luar kota," ucap Chandra.

Tak sedikitpun Chandra mencurigai suaminya akan selingkuh karena tak ada sedikitpun sikap Fathir yang berubah padanya, dia selalu mesra dan perhatian padanya apalagi setelah dirinya melahirkan Najwa, Fathir begitu sayang padanya dan juga putrinya.

"Mau gimana lagi, semua ini demi masa depan kita dan anak kita nanti," sahut Fathir sembari menangkup kedua belah pipi Chandra dengan telapak tangannya.

Chandra tersenyum lalu meraih kedua tangan Fathir!

"Ya udah, kamu hati-hati ya."

"Iya sayang, aku pasti hati-hati." Fathir mencium keningnya lalu menghampiri Najwa yang tengah berbaring di atas box bayi!

"Sayang Papa, kamu jangan rewel ya. Papa kerja dulu, sekarang giliran kamu yang jagain Mama," ucap Fathir pada bayi berusia dua tahun itu.

Najwa yang saat itu belum mengerti apa-apa hanya tertawa menanggapi perkataan ayahnya.

Setelah berpamitan Fathir pun langsung pergi meninggalkan rumahnya.

–––––– –––––––

Malam hari sekitar pukul dua puluh lewat dua puluh lima menit.

Chandra sedang berada di pasar malam bersama bayinya itu, dirinya ingin bertemu dengan temannya di pasar malam itu.

Sambil menggendong Najwa, Chandra berjalan memasuki pasar malam itu dengan mata yang terus mengedarkan pandangannya ke semua arah untuk mencari temannya yang katanya sudah berada di sana.

Tanpa sengaja, Chandra melihat suaminya sedang menaiki salah satu wahana di sana bersama dengan seorang perempuan. Terlihat Fathir begitu mesra dengan perempuan itu, dia mengelus perut buncit milik perempuan itu dan perempuan itu pun menerima setiap perlakuan Fathir padanya.

Air mata Chandra mulai mengalir membasahi pipinya, dia tak percaya suaminya berselingkuh hingga selingkuhannya itu hamil.

Chandra berjalan mendekati wahana itu saat Fathir dan wanita itu hendak turun dari sana, dirinya butuh penjelasan dari sang suami atas apa yang dilihatnya saat itu!

"Mas kalau bayi ini lahir, aku mau kamu yang mengazani nya karena kamu adalah Ayah dari bayi ini," ucap Winda ~ Ibu kandung Alya.

Baru dirinya akan meminta penjelasan, dirinya sudah lebih dulu mendengar perkataan perempuan yang bersama dengan suaminya itu.

Fathir membalikkan tubuhnya karena ingin membeli tiket untuk naik ke wahana lain.

"Chandra!" Fathir terkejut saat melihat Chandra ada didepannya.

"Tega kamu Mas." Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Chandra sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan suaminya di tempat itu.

Sambil menggendong Najwa, Chandra terus berlari menghampiri mobilnya! Saat itu dirinya tak ingin lagi bicara dengan sang suami.

"Chandra tunggu! Chandra dengarkan penjelasan ku dulu!" seru Fathir.

Chandra tak menghiraukan perkataan Fathir, dia terus berlari memasuki mobilnya dan tanpa berlama-lama dia langsung menginjak pedal gas di mobilnya dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Panik Fathir langsung masuk ke dalam mobilnya untuk mengejar Chandra, dirinya takut Chandra akan berbuat nekat di rumah.

"Chandra berhenti, Chandra!"

Fathir terus mengejar Chandra yang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Mas siapa dia?" tanya Winda sembari terus memegangi perutnya.

Saat itu Winda sedang hamil besar, Dokter memperkirakan bayi yang dikandungnya itu akan lahir dua hari lagi.

Winda memang tidak mengetahui bahwa laki-laki yang menikahinya itu sudah menikah dan memiliki anak. Fathir tak pernah memberitahunya tentang hal itu.

"Dia istri aku, selama ini aku memiliki istri dan juga anak," ucap Fathir tanpa menurunkan kecepatan mobilnya.

"Apa, aaah." Winda syok mendengar perkataan sang suami tiba-tiba perutnya terasa sakit sampai dirinya tak dapat menahan rasa sakit itu.

"Aww, Mas perutku sakit," lirih Winda.

"Win, Winda kamu tahan ya kita akan ke rumah sakit sekarang. Mungkin bayinya akan lahir." Fathir langsung panik kala melihat Winda yang begitu kesakitan.

Di dalam mobil Chandra.

Chandra terus melajukan mobilnya tanpa menurunkan kecepatannya. Sambil terus menangis dia berusaha fokus mengemudi karena biar bagai manapun juga dirinya berkendara bersama putri satu-satunya.

Sesekali Chandra melihat Najwa yang dibaringkan di bangku yang berada di sampingnya.

"Ternyata Ayah kamu tidak sebaik yang kita pikirkan Nak," gumam Chandra.

Setelah lumayan jauh dirinya tak melihat Fathir mengejarnya lagi, Chandra pun menurunkan kecepatan mobilnya dengan perlahan.

"Ternyata laki-laki itu lebih memilih wanita murahan itu," ucap Chandra dengan penuh emosi.

Setelah berkendara sekitar lima belas menit, akhirnya Chandra tiba di rumahnya. Dia segera masuk sambil menggendong Najwa yang sudah tertidur itu!

Tak lama setelah dirinya membaringkan Najwa, telpon rumahnya berdering. Dia pun langsung berjalan ke arah telpon itu berada untuk segera menerima telpon yang tidak diketahui dari siapa itu.

[Halo.] ucap Chandra setelah menerima telpon itu.

[Bisa bicara dengan Ibu Chandra Namira?] ucap seorang perempuan yang menelpon Chandra.

[Saya sendiri.]

[Kami dari rumah sakit xxx ingin mengabarkan bahwa suami Anda mengalami kecelakaan dan kini sedang berada di rumah sakit kami. Untuk itu kami minta Anda segera datang untuk mengurus semua keperluannya.]

[Apa, kecelakaan?] Chandra nampak terkejut mendengar berita itu, meski dirinya sudah terlanjur sakit hati dengan perlakuan Fathir padanya tapi biar bagaimana pun juga Fathir masih suaminya dan juga Ayah dari anaknya.

[Baiklah, saya akan datang secepatnya.]

Chandra pun segera menutup telponnya lalu bersiap untuk pergi lagi.

"Mbak, saya mau pergi. Tolong jagain Najwa ya," ucap Chandra pada asisten rumah tangganya.

"Iya Bu."

Chandra pun segera bergegas pergi, dirinya hari tiba tepat waktu di rumah sakit sebelum dirinya kehilangan kesempatan untuk bertemu dan meminta penjelasan dari suaminya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Chandra tiba di rumah sakit. Dia berlari memasuki rumah sakit itu dan menuju tempat suaminya di tangani oleh Dokter.

"Suami Anda ada di ruangan ini, silahkan masuk," ucap salah satu perawat di sana.

"Terimakasih ya Suster." Chandra langsung masuk dalam ruangan itu dan langsung melihat Fathir yang sedang terbaring dengan seorang bayi yang baru lahir di sampingnya.

Perlahan Chandra melangkah mendekati Fathir yang tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit!

Air matanya mengalir kala mengingat penghianatan sang suami padanya.

"Chandra maafkan aku," ucap Fathir dengan nada lirih.

"Kenapa Mas, kenapa kamu tega seperti ini?"

"Aku mohon rawat bayi ini. Dia anakku."

Dengan air mata yang terus mengalir Chandra menatap sang suami dengan tatapan tak percaya.

Dirinya sudah merasa kesakitan saat tahu penghianatan yang dilakukan oleh suaminya, tidak mungkin dirinya sudi merawat bayi hasil perselingkuhan itu.

"Aku tidak bisa Mas, aku tidak sudi."

"Tolong Chandra, Ibunya meninggal di tempat kecelakaan, tolong. Dia juga anakku."

Dengan berat hati, akhirnya Chandra pun mengiyakan permintaan sang suami yang memintanya untuk merawat bayi itu sampai dewasa.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

kasihan alya

2023-08-10

0

Maria Ulfa

Maria Ulfa

mungkin perusahaan milik ibunya Alya ,

2023-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!