bab 4

Setelah selesai dengan semua acara di sana, Chandra datang tanpa sepengetahuan Najwa dan Alya.

Chandra berjalan memasuki villa itu dengan menebar senyuman di bibirnya!

"Jelaskan apa yang terjadi Alya, kenapa kamu meminta sesuatu yang tidak pernah bisa aku berikan."

Tiba-tiba, saat Chandra sudah memasuki area Villa itu terdengar suara seseorang laki-laki yang sedang membentak seseorang.

Chandra pun merasa penasaran dengan apa yang terjadi karena merasa tak asing dengan pemilik suara itu.

"Ada apa itu?" gumam Chandra sembari mencari-cari dari mana sumber suara itu berasal.

Wanita beranak dua itu terus berjalan lebih jauh lagi untuk mengetahui siapa yang sedang berdebat!

"Farhan tolong mengertilah, aku tidak mau Kak Najwa kecewa," ucap Alya dengan air matanya yang sudah membanjiri pipinya

"Alya, aku cintanya sama kamu bukan sama Najwa."

Deg!

Chandra merasa terkejut saat mendengar perkataan Farhan pada Alya.

"Ini gak bisa dibiarkan, Najwa gak boleh tahu tentang ini," ucap Chandra didalam hatinya.

Chandra terus memperhatikan Alya dan Farhan sambil sesekali memperhatikan sekitar memastikan Najwa tak berada di sana.

"Aku juga cinta sama kamu Farhan tapi tolong kamu mengerti."

Di tempat lain masih di area Villa itu.

"Najwa, dimana Alya?" tanya Daffa pada Najwa.

"Tadi dia di ... dimana ya, tadi dia di sini," ucap Najwa.

"Naj, habis ini kalian mau kemana lagi?" tanya Wulan.

"Gak kemana-mana. Kami mau istirahat di rumah aja."

"Naj, aku sama Wulan pulang duluan deh ya," ucap Maya.

"Iya, kami pulang ya Naj, udah sore juga nih," sambung Daffa.

"Kalian udah mau pulang?" tanya Alya yang baru tiba di sana.

"Alya, darimana aja kamu?" ucap Najwa.

"Dari kamar mandi kak, tiba-tiba perut aku mules." Alya tersenyum tipis pada Najwa dan beberapa teman mereka.

"Mereka mau pulang dari tadi nungguin kamu."

"Oh, maaf ya teman-teman lagian masih sore kok udah pada mau pulang."

"Acaranya kan udah selesai Al, yang lain udah pada pulang tuh masa kita nggak."

"Ya udah kalian hati-hati ya."

"Najwa, gimana kamu senang hari ini?" tanya Chandra dengan senyum manis di bibirnya.

"Ibu, kenapa Ibu datang saat acaranya sudah selesai?"

"Ibu tidak ingin mengganggu kamu dan teman-teman kamu."

"Farhan, kamu juga datang ke acara ini?" ucap Chandra saat melihat Farhan berjalan ke arah mereka.

Chandra pura-pura tidak tahu ada Farhan di sana. Seolah pura-pura buta dan tuli, Chandra tak ingin menunjukkan apa yang dia lihat dan dia dengar tentang perdebatan antara Farhan dan Alya tadi.

"Gimana? Kamu kapan mau melamar Najwa?" sambungnya.

Farhan menghentikan langkahnya lalu menatap Alya yang berdiri di samping Najwa.

Alya menatap Farhan sekilas lalu menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan kesedihannya.

"Ibu, Ibu terlalu cepat bertanya seperti itu," ucap Najwa malu-malu.

"Ehmm." Farhan berdeham sebelum menjawab pertanyaan Chandra, sebenarnya dirinya tak tahu harus bicara apa karena bukan Najwa yang dicintainya.

"Eumm Tante sebenarnya aku ...." Farhan menggantung ucapannya. "Sebenarnya aku belum berpikir sampai ke sana."

"Jangan lama-lama menunda hal baik."

"Ibu, kakak dan Farhan baru saja memulai hubungan mereka jadi mereka butuh waktu untuk saling mengenal satu sama lain," ucap Alya.

"Ibu tidak bicara denganmu, pergilah Alya ini urusan pribadi." Chandra berucap dengan nada ketus dan tatapan yang tajam, terlihat dengan jelas bahwa Chandra sangat tidak menyukai Alya.

"Kenapa sikap Tante Chandra begitu dingin pada Alya, apa yang terjadi pada keluarga mereka?" ucap Farhan didalam hatinya.

"Ibu yang dikatakan Alya adalah benar bahkan kami belum memulai semuanya."

"Tapi Ibu ingin yang terbaik untuk kamu, Farhan adalah laki-laki baik dan bertanggungjawab, dia cocok untuk menjadi suami kamu."

Tak ingin lebih jauh mendengarkan perbincangan yang membuat hatinya sesak, Alya memilih pergi dari sana.

"Tante, ini terlalu cepat. Maaf aku belum memikirkan tentang hubungan yang lebih serius lagi karena aku belum cukup mantap untuk menikah."

Di sudut salah satu ruangan di sana.

Alya menangis dengan menyandarkan punggungnya di dinding, dia tak tahan dengan keadaan saat ini yang harus diterimanya.

Dia memang siap memberikan segalanya untuk kebahagiaan Chandra dan Najwa tapi untuk cinta, dia harus berusaha lagi karena biar bagaimana pun perasaan tidak bisa berbohong atau dibohongi.

"Ya Allah kenapa engkau memberiku kehidupan yang seperti ini? Jangan uji aku dengan sesuatu yang mustahil dapat aku lalui. Aku sakit Ya Allah melihat dia bersama kakakku," batin Alya dengan berurai air mata.

*******

Di kediaman orang tua Farhan.

"Ma, kakak mana?" yang Julian ~ adiknya Farhan.

"Kayaknya belum pulang deh tapi coba kamu cek di kamarnya, siapa tahu udah pulang tapi Mama gak ngeh pulangnya kapan," ucap Rosa ~ Mamanya Farhan.

"Coba aku lihat dulu deh." Julian pun segera melangkah menuju kamar Farhan.

Setibanya di kamar sang kakak, bukannya menemui Farhan, Julian malah menemukan sebuah foto yang tergeletak di lantai sepertinya foto itu tak sengaja terjatuh di sana.

Julian mengambil foto itu lalu menatapnya dengan intens.

"Alya, ini kan Alya anaknya tante Chandra," gumam Julian.

Keluarga mereka dan keluarga Chandra memang sudah saling mengenal bahkan mereka memiliki hubungan baik.

"Kayaknya mereka dekat banget, apa mereka ada hubungan?" batin Julian.

"Belum pulang juga kakak kamu?" tanya Rosa sembari memasuki kamar itu.

Julian menoleh ke arah Rosa! "Mama ngagetin aja, kayaknya belum deh."

"Apa itu?"

"Ini foto kakak sama pacarnya."

Rosa merasa penasaran hingga dia segera mengambil foto yang dipegang oleh Julian itu.

"Coba Mama lihat bagaimana rupa wajah kekasih kakakmu itu."

"Ini kan Alya, jadi mereka pacaran?"

"Aku juga gak tahu Ma, ayo kita keluar Ma, masuk kamar orang tanpa permisi, kita."

"Kan kamu duluan, malah nyalahin Mama."

*******

Di rumah Chandra.

"Ibu minta kamu jangan dekat-dekat lagi sama Farhan," ucap Chandra pada Alya.

"Bu, aku janji aku akan menjauhi Farhan," sahut Alya dengan nada lirih.

"Bagus lah kalau kamu sadar diri. Awas kalau kamu merebut kebahagiaan kakak kamu."

"Bu kenapa Ibu selalu saja mengutamakan kakak padahal aku ini juga anak Ibu."

Chandra mendelik ke arah Alya. "Dian dan turuti saja apa kata Ibu."

"Mereka sedang membicarakan apa? Tegang gitu wajah Ibu." Najwa yang tak tahu dengan apa yang sedang Chandra dan Alya bicarakan merasa penasaran hingga akhirnya dia berjalan menuruni anak tangga untuk sampai pada mereka!

"Ada apa Bu, kenapa sikap Ibu padaku begitu jauh berbeda dengan sikap Ibu pada kak Najwa."

Najwa menghentikan langkahnya karena mendengar perkataan Alya. Dia berdiri di dekat tangga sembari menegangkan tiang besi pelindung tangga itu.

"Alya pasti mempertanyakan hal nya," ucap Najwa didalam hatinya.

"Jawab Bu, jawab jangan diam saja. Beri aku penjelasan kenapa Ibu membeda-bedakan kasih sayang paku dan kak Najwa, jika aku salah katakan apa salahku agar aku bisa memperbaiki semuanya."

"Karena kamu bukan anak saya, kamu bukan anak saya!" ucap Chandra dengan sedikit berteriak.

Alya dan Najwa menatap Chandra tak percaya. Mereka berdua sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Chandra barusan.

Entah kenapa perkataan itu keluar begitu saja dari mulut Chandra. Selama ini dirinya selalu menahan diri untuk mengatakan itu tapi akhirnya amarah yang sekian lama terpendam itu akhirnya meledak juga.

"Apa," lirih Alya. Tangisnya semakin deras dan tubuhnya terasa begitu lemas bak tak bertulang.

Alya begitu terkejut mendengar perkataan sang Ibu padanya.

"Ibu apa yang Ibu katakan? Alya anak Ibu," ucap Najwa sembari berjalan menghampiri Alya!

"Alya kamu jangan dengarkan perkataan Ibu ya mungkin Ibu hanya bercanda," ucap Najwa sembari memeluk Alya.

"Tidak Najwa. Kenyataannya Alya menang bukan anak Ibu." Dengan air mata yang menganak sungai di pipinya, Chandra mengatakan kebenaran yang selama ini tidak diketahui oleh Alya dan Najwa.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

tuh kan bukan anak ny anak siapa tuhalya

2023-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!