bab 11

Satu minggu setelah perginya Alya dari rumahnya.

Kini Alya sudah mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar di kotanya.

Alya bekerja sebagai sekretaris di sana.

Hari ini Alya akan ikut dengan bosnya menemui klien mereka di sebuah kafe yang terdapat tidak jauh dari kantornya.

"Alya, berkas untuk ditandatangani oleh klien kita, sudah kamu siapkan?" tanya Arka ~ bosnya Alya.

"Semua sudah selesai Pak," sahut Alya.

"Kalau gitu kita berangkat sekarang karena klien kita sudah dalam perjalanan menuju tempat pertemuan."

Alya mengangguk mengiyakan perkataan bosnya tersebut.

Arka berjalan lebih dulu sedangkan Alya mengikuti sang Bos dari belakang!

**********

"May, kamu ada acara gak siang nanti?" tanya Najwa pada Maya.

"Gak ada. Paling makan siang sama temen-temen."

"Dimana terakhir kamu melihat Alya. Aku rindu sekali padanya."

"Di sekitar Pondok Indah."

"Apa jangan-jangan Alya tinggal di sana."

"Gak mungkin lah, lagian aku lihat Alya sedang berjalan di jalanan, bukan di perumahannya."

"Aku mau ke sana, kali aja aku bisa bertemu dengan dia."

"Nanti aku antar ya."

Najwa tersenyum lalu meraih tangan Maya! "Terimakasih ya."

"Jangan berterimakasih karena sesungguhnya aku juga rindu sama Alya."

*******

"Dimana kamu Alya. Kenapa kamu menyiksa aku seperti ini? Tidak kah kamu tahu, aku begitu rindu padamu," ucap Farhan.

Akhir-akhir ini, Farhan kurang fokus dalam pekerjaannya. Dirinya terus teringat pada Alya dan rindu di hatinya kian menyiksa jiwa.

"Kak, sebenarnya kakak kenapa? Ada masalah apa? Aku lihat akhir-akhir ini kakak murung terus," ucap Julian yang melihat Farhan terus melamun saat bekerja.

"Tidak ada apa-apa. Gak usah khawatir, kakak hanya kecapekan saja."

"Capek badan sama lelah pikiran itu beda. Aku tahu ada yang mengganggu pikiran kakak."

"Sudahlah Julian, sekarang sudah waktunya makan siang, ayo kita makan di luar."

Farhan bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruangan pribadinya!

Julian hanya diam sembari menatap Farhan yang pergi meninggalkannya.

"Aku tahu ada sesuatu yang di sembunyikan oleh mu kak," ucap Julian didalam hatinya.

**********

Di sebuah tempat perbelanjaan.

Chandra sedang memilih pakaian untuk digunakan saat pertemuan keluarganya dengan keluarga Farhan.

Mereka sengaja mengatur pertemuan untuk membicarakan tentang keseriusan hubungan antara Najwa dan Farhan.

"Bu Chandra," ucap Rossa saat melihat Chandra di sana.

"Eh Bu Rossa, belanja di sini juga?"

Dua wanita paruh baya itu berpelukan dan tersenyum ramah.

"Iya, Bu. Keluarga kami sering berbelanja di sini selain barangnya berkualitas pelayanan di sini juga sangat baik."

Chandra tersenyum. "Iya, betul itu Bu. Oh ya bagaimana dengan rencana pertemuan keluarga kita?"

"Bagaimana, bagaimana Bu?"

"Ya, maksud saya pertemuannya jadi kan, Farhan sudah punya waktu untuk ke rumah saya kan?"

"Ih itu. Bu Chandra jangan khawatir, kami pasti akan datang tepat pada waktu yang sudah kita sepakati."

"Alhamdulillah kalau begitu. Silahkan lanjut belanja Bu."

Rossa tersenyum lalu mulai memilih pakaian di toko itu.

"Semoga tidak ada masalah saat pertemuan ini terjadi," ucap Chandra didalam hatinya.

**********

Setelah selesai melakukan pertemuan dengan klien mereka, Alya dan Arka langsung kembali ke kantor mereka.

Di perjalanan menuju kantor Arka.

"Alya, kamu masih sendiri?" tanya Arka.

"Maksudnya gimana Pak?" Alya tak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan oleh bosnya.

"Kamu sudah punya pacar atau suami belum?"

"Oh. Dalam biodata saya tertulis kalau saya belum menikah Pak, iri artinya saya belum punya suami."

"Kalau pacar?"

"Tidak ada," sahut Alya pelan.

"Tidak ada, wanita secantik dan sepintar kamu tidak punya pacar?"

"Memang saya belum memikirkan hal itu Pak, saya masih ingin menghabiskan masa muda saya sendiri."

"Bukannya lebih menyenangkan jika menghabiskan masa muda bersama pacar?"

"Menurut saya tidak harus sama pacar. Bapak kenapa bertanya seperti itu sama saya?"

"Ya saya cuma ingin tahu saja."

"Gak ada kerjaan lain selain menanyai saya dengan pertanyaan itu?"

"Sebenarnya ada tapi saya ingin tanya itu, ya kali aja kita bisa dekat."

"Kita sudah dekat Pak malah kita sudah sampai di kantor kita."

Arka tertawa kecil sembari memarkirkan mobilnya! "Kamu bisa aja."

**********

"Naj, udah dari tadi kita nunggu di sini tapi Alya gak datang juga. Mungkin Alya emang cuma lewat sini waktu itu."

"Mungkin, maaf ya May, aku udah ganggu waktu kamu." Najwa merasa bersalah pada Maya karena demi mengantarnya, Maya jadi tidak kembali ke kantornya.

"Gak apa-apa, lagian aku gak merasa kamu mengganggu waktu aku. Aku senang bisa membantu kamu meski kita gak bisa ketemu sama Alya."

Najwa dan Maya berjalan melewati perkantoran dan tak sengaja melihat wanita yang berjalan memasuki kantor itu.

Wanita itu memiliki tubuh tinggi dan berambut panjang warna hitam pekat, persis seperti Alya.

"Naj, itu Alya bukan sih?" Maya mengarahkan jari telunjuknya pada wanita yang berjalan memasuki pergantian itu.

"Dari perawakannya dan rambutnya mirip sekali dengan Alya tapi apa mungkin dia bekerja di sini?" ucap Najwa.

"Gak perduli Alya kerja di sini atau nggak. Ayo kita temui wanita itu!" Maya bergegas menghampiri wanita itu dengan berjalan cepat.

"May tunggu aku!" Najwa berlari kecil menyusul Maya.

**********

Di rumah orang tuanya Farhan.

"Farhan kamu jangan beralasan lagi untuk menolak pertemuan keluarga kita dan Bu Chandra. Mama gak mau mengundur waktu lagi," ucap Rossa pada Farhan.

"Ma tapi aku belum ingin membicarakan hal serius dengan keluarga mereka."

"Kamu sudah dewasa Farhan, kamu sudah waktunya menikah. Anak teman Mama yang seumuran kamu udah pada nikah semua lho."

"Itu kan anak teman Mama, bukan aku."

"Disuruh nikah aja susah banget gimana kalau disuruh poligami?" ucap Julian.

Farhan menatap Julian yang sedang duduk di kursi di sampingnya.

"Kalian gak tahu permasalahannya. Tapi kalau aku cerita, kalian juga gak akan mengerti," ucap Farhan didalam hatinya.

*********

Di rumah Chandra.

"Ibu sudah membicarakan tentang pertemuan keluarga kita dengan keluarga Farhan. Ibu harap kamu setuju dengan ini," ucap Chandra pada Najwa.

"Pertemuan untuk apa Bu?" Najwa menggigit roti yang dipegangnya.

"Ya untuk membicarakan pernikahan kamu dengan pernikahan Farhan. Ibu ingin secepatnya kalian menikah."

"Bu tapi kenapa secepat ini? Setidaknya beri kami waktu untuk saling mengenal."

"Kamu kan sudah berteman sejak lama dengan Farhan, sedikit banyak kalian pasti sudah saling mengenal satu sama lain. Apa kamu tidak bahagia dengan rencana Ibu ini?"

"Tentu saja aku bahagia, bahkan aku bahagia sekali Bu." Najwa memeluk Chandra setelah akhir-akhir ini hubungan mereka renggang.

"Ibu kangen dipeluk sama kamu sayang. Akhirnya kamu bisa hidup tanpa Alya lagi," ucap Chandra didalam hatinya.

Melihat tawa bahagia di bibir Najwa, Chandra berpikir bahwa putrinya itu sudah mulai melupakan Alya dalam hidupnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

semoga alya jodo nya c arka yh ...

2023-04-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!