MLD - Bab 16

Gibran mematut dirinya di cermin dan tersenyum sinis. Dia siap menghadiri pesta pertunangan Athalia, padahal gadis itu sudah mengisi hatinya selama ini. Jika orang lain yang berada di posisi Gibran, mungkin malah menghindar dan tidak akan sudi hadir pada acara pertunangan wanita yang dicintai tapi berbeda dengan Gibran.

Setelah memastikan penampilannya cukup sempurna, Gibran segera melaju dengan kendaraannya menuju lokasi. Tidak membutuhkan waktu lama, pria itu sudah berada di ballroom salah satu hotel.

Pesta yang diselenggarakan cukup meriah dengan desain dan tamu-tamu yang hadir bukan orang sembarangan.

Bahkan Gibran melihat pria yang akan menjadi calon suami Athalia sudah hadir bersama kedua orang paruh baya, yaitu orang tua Abi.

Sedangkan di salah satu kamar, Athalia yang sudah siap sedang melamun menatap keluar jendela kamar, menatap langit Jakarta malam itu dan ternyata di luar sedang hujan.

“Hahh, ternyata bukan hatiku saja yang sedang bersedih. Langit pun,” gumam Athalia.

Ponsel Athalia bergetar, pemiliknya pun menoleh lalu duduk di tepi ranjang dan menatap layar ponsel yang menunjukkan nama penelpon.

“Gibran!”

“Ha ….”                                      

“Kamu di mana?” tanya Gibran di ujung telepon.

Pria itu tanpa basa basi menyapa atau memberikan salam, Athalia menduga ada sesuatu hal yang urgent.

“Di atas, masih di kamar.”

“Nomor kamarmu?”

“Mau apa?”

“Nomor kamarmu?”

Akhirnya Athalia menyebutkan nomor kamarnya lalu panggilan berakhir. Tidak ada sepuluh menit kamarnya diketuk dan ternyata Gibran yang berdiri di depan pintu. Keduanya sempat terpaku memandang penampilan masing-masing.

Athalia terpesona dengan Gibran yang sangat gagah dan Gibran pun terpukau dengan penampilan gadis dihadapannya yang begitu cantik.

“Kamu ….” Keduanya serempak membuka mulut dengan kata yang sama.

“Kamu cantik, Athalia,” puji Gibran.

“Terima kasih,” jawab gadis itu lalu menundukkan wajah. “Ada apa?”

“Aku akan bicara di sini, karena tidak mungkin aku masuk ke dalam lalu menimbulkan fitnah atau hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.”

Athalia mengangkat wajahnya menatap pria yang sepertinya akan menyampaikan sesuatu.

“Untuk malam ini, aku sudah menyiapkan hadiah spesial untukmu. Sangat spesial, aku harap kamu menerimanya. Tidak ada penolakan dan … mungkin saja ini akan berguna untuk masa depanmu.”

“Hadiah apa?”

“Kamu akan lihat nanti.”

Ck, aku tidak ingin hadiah apapun. Kalaupun boleh berharap, aku ingin pertunangan ini dibatalkan. Aku tidak mencintai Abi, batin Athalia masih memandang Gibran.

Sorot pandangan pria itu begitu menusuk, Athalia ragu dia akan baik-baik saja ketika statusnya akan menjadi istri orang ketika bertemu dengan Gibran kedepannya.

Melihat wajah Athalia yang murung, pria itu mengumpat dalam hati mengingat sikap dan keburukan Abi.

“Berbahagialah, malam ini adalah langkah untuk masa depanmu.”

“Ck, aku ….” Athalia tidak melanjutkan kalimatnya lalu menghela nafas. “Sebenarnya aku … tidak menyukai ataupun mencintai Abi,” aku Athalia.

Gibran melipat kedua tangannya di dada, menunggu kelanjutan apa yang akan disampaikan oleh gadis itu.

“Hubungan ini murni perjodohan. Sedangkan di sini,” tunjuk Athalia pada dada kirinya. “Sudah ada sosok pria lain yang mengisi hari-hari dan kebahagiaanku.”

“Wow, jadi kamu mendua?”

Athalia menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak mencintai Abi kami murni perjodohan, bahkan saat aku minta dia mengakhiri hubungan ini dia ….” Athalia menghela nafasnya lagi.

“Dia bilang kita coba dan mungkin saja kedepannya kami akan bahagia setelah menikah. Sungguh aku tidak mengharapkan apapun selain mengakhiri ini semua. Bagaimana kalau ternyata di depan nanti aku dan Abi tidak cocok, semua tidak akan kembali semula dan kembali ke tempatnya.”

“Pria itu, siapa pria yang ada di hatimu?” tanya Gibran dengan raut wajah serius.

“Kamu,” jawab Athalia memberanikan diri menyampaikan isi hatinya. “Sepertinya persahabatan kita selama ini sudah aku salah artikan. Aku terbawa perasaan dan suasana malah menyukaimu,” tutur Athalia.

“Tapi … tenang saja. Setelah ini aku akan berusaha menghindar atau menjaga jarak. Demi perasaanku ke depannya, atau mungkin kamu juga terganggu dan keberatan dengan pengakuanku ini,” ungkap Athalia dengan wajah tertunduk.

Gibran tersenyum, tidak menduga kalau gadis dihadapannya akan mengakui isi hatinya dan ternyata dia tidak bertepuk sebelah tangan.

“Hei,” panggil Gibran. “Jangan menunduk, angkat wajahmu.” Gibran meraih dagu dan mengangkat wajah gadis itu. Tatapan mereka bertemu, tidak ada respon atau raut yang mengesalkan dari wajah Gibran, artinya pria itu mungkin tidak masalah dengan ungkapan perasaan Athalia atau bahkan juga memiliki perasaan yang sama.

Athalia tidak banyak berharap, mengungkapkannya membuat dia lebih lega.

“Jangan berubah setelah ini, jalan hidupmu seperti biasa. Yang jelas nikmati hadiaku,” ungkap Gibran lalu mengusap pipi Athalia.

“Aku tunggu di bawah, sudah tidak sabar melihatmu di sana,” tutur Gibran. Tidak lama pria itu pamit undur diri.

Athalia menghela nafasnya, kemudian menutup pintu tidak ingin menatap punggung Gibran yang sudah menjauh pergi dan akan menyisakan perih.

Kembali terdengar ketukan pintu.

“Sudah siap?” tanya Arkan.

Athalia menganggukan kepalanya lalu memeluk lengan Papanya dan berjalan meninggalkan kamar menuju ruangan acara yang akan secara resmi mengumumkan kalau mulai malam ini Athalia adalah calon istri Abi. 

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

koq Gibran gak sekalian jujur juga ???

2024-01-20

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

wooowww .... saluuuutt .... Atha berani terus terang sama Gibran ...

2024-01-20

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Gibran bener2 menjaga kehormatan dirinya dan juga Atha ... 👍👍👍🌹🌹🌹🌹

2024-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!