MLD - Bab 13

“Ayolah Selly, kamu tahu perasaanku bagaimana. Kami sudah dijodohkan sejak awal dan kamu tahu itu,” jelas Abi. Pria itu sudah berada di apartemen Selly, membujuk wanita yang sedang merajuk. Selly duduk memunggungi Abi dengan tangan bersedekap.

“Come on, babe. Kita masih akan tetap bersama meskipun aku sudah bertunangan ataupun menikahi Athalia.”

“Aku tidak percaya," sahut Selly.

“Apa yang harus aku lakukan agar kamu percaya. Sedangkan saat ini aku tidak mencintai Athalia.” Abi mulai mengeluarkan rayuan dan kebohongannya. Sebagai seorang player tentu saja dia tidak akan puas hanya dengan seorang wanita.

“Aku ingin kamu tetap ada untukku dan kabulkan apa yang aku mau?”

“Tentu saja, itu bukan hal yang sulit. Bahkan di saat penting seperti ini aku bisa meninggalkan Athalia dan memilih menemuimu.”

Selly pun melunak, membalik badannya dan duduk berhadapan dengan Abi.

“Kalau nanti,” ujar Selly menjeda kalimatnya sendiri lalu meraih dasi yang dikenakan Abi. “Aku minta kamu temui aku saat malam pertama kalian, bagaimana?”

Abi terkekeh, “Kamu lebih berpengalaman urusan ranjang, tentu saja akan sangat menggoda tapi kalau terlalu ekstrim, rencana kita untuk tetap bersama akan gagal. Kamu tidak usah khawatir, kita akan tetap bisa bersenang-senang, aku pastikan itu.”

“Aku bisa dapatkan apa yang aku mau?” tanya Selly, tangannya bekerja bahkan sudah berhasil melepaskan ikatan dasi Abi dan saat ini sedang berusaha membuka ikat pinggang pria itu.

Abi tersenyum dengan ulah Selly, apalagi pakaian yang dikenakan wanita itu cukup menggoda. Tidak usah ditanya lagi apa yang terjadi kemudian, selain penyatuan diri antara Selly dan Abi yang dilakukan di sofa kemudian berpindah ke ranjang.

Entah berapa lama mereka saling berbagi peluh sampai dering ponsel Abi terdengar cukup mengganggu.

“Siapa sih, ganggu aja,” keluh Selly.

“Sebentar, aku lihat dulu.” Abi beranjak dari ranjang dengan tubuh polosnya menuju sofa tempat pakaiannya tadi tercecer.

Selly tersenyum, karena berhasil meraih Abi dalam genggamannya. Bahkan pria itu dengan rela mengutamakan dirinya dibandingkan Athalia.

“Ayah,” gumam Abi saat melihat nama yang muncul di layar.

“Halo.”

“Abi, terserah kamu ingin bermain-main dengan wanita manapun. Pertunangan dengan Athalia jangan sampai gagal.”

“Tidak akan Yah, Athalia akan tetap menjadi istriku,” jawab Abi.

Abi menyadari kalau ayahnya mengetahui urusannya dengan Selly.

“Siapa?” tanya Selly memeluk Abi dari belakang dan saat itu wanita itu hanya mengenakan kimono satin.

“Hm, biasa.”

“Wanita itu?” tanya Selly dengan nada suara yang tidak biasa.

“Bukan sayang,” jawab Abi yang sudah berbalik dan kini keduanya saling berpelukan. “Tadi itu Ayah.”

“Pak Moreno? Lalu ….”

“Sudah aku atasi, tapi kalau yang ini,” ujar Abi membimbing tangan Selly meraih miliknya. “Hanya kamu yang bisa mengatasi.”

Keduanya kemudian tertawa dan kembali melanjutkan urusan yang membawa mereka menyelam dan mendapatkan kenikmatan surga dunia dan membuat keduanya saling membutuhkan dan terkait.

“Ya ampun Selly, kamu luar biasa,” puji Abi di sela gerakannya.

Keduanya bergantian saling bersahutan mendessah dan mengerang karena larut dalam sensasi kenikmatan yang tercipta.

“Aku milikmu, Abi. Hanya milikmu.”

Keduanya merebah dengan nafas terengah, Abi bahkan memejamkan mata sambil mengatur deru nafasnya.

“Ingat ya, kamu harus adil. Apapun yang Athalia dapatkan, maka aku pun harus mendapatkan juga.”

“Hm. Apapun untukmu sayang.”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***