“Tunggu sebentar ya, Stella. Tinggal sedikit lagi, selesai” Ucap Maryam pada Stella. Dia mempersilahkan Stella duduk di teras bersama dengan Khalisa.
“Ah, kalau melihat mbak Maryam begini jadi ingat waktu kecil dulu” Ucap Khalisa.
Stella menoleh, merasa tertarik dengan cerita lawan bicaranya.
“Dulu, mbak Maryam selalu menyiram tanaman di halaman rumah pondok pesantren. Lalu, aku dan mas Azam bermain di teras, kadang sambil disuapi umi Fatimah. Orang tuaku sudah meninggalkan aku di pondok sejak aku duduk di bangku taman kanak-kanak, menitipkan aku kepada abi Daud dan umi Fatimah” Ucap Khalisa.
Stella masih diam, mendengarkan wanita itu bercerita.
“Masa kecilku dengan mas Azam dan juga Zaidan banyak sekali, mbak Maryam adalah yang bertugas menemani kami bermain. Jika ada apa-apa denganku, pasti mas Azam dan Zaidan akan langsung berlari untuk menjagaku. Aku merasa menjadi ratu di antara mereka” Sahut Khalisa lagi.
“Apakah kak Maryam juga bukan termasuk ratunya mereka?” Sahut Stella.
“Ah tapi, mereka selalu menjagaku. Kak Maryam seperti ibu suri bagiku, dia juga senantiasa menjagaku seperti adiknya sendiri. Tidak jarang, dia menungguku di rumah sakit jika sedang sakit. Kadang tidak sengaja aku makan udang yang menyebabkan alergiku kambuh” Ucap Khalisa lagi.
“Sudah tau alergi udang tapi, kau masih memakan udang? Apakah itu suatu sikap pick me girl jika kata anak-anak sekarang?” Tanya Stella.
“Emm, Apa itu pick me girl?. Itu hanya karena rasa udang nikmat saja. Kau tau, aku tidak begitu suka bergaul dengan wanita, menurutku bergaul dengan lelaki lebih simpel dan tidak ribet. Aku juga lebih suka dengan mainan anak laki-laki, mungkin karena dari dulu aku bermain dengan mas Azam dan Zaidan saja ya?” Ucap Khalisa.
Stella hanya tersenyum mendengar penjelasan itu. Siapa yang tau bahwa Stella adalah suhu yang sebenarnya di zaman dulu? Sebelum menjadi istri Azam.
“Azam tidak memiliki waktu untuk terus bermain-main, Khalisa, kau tau itu” Ucap Maryam, wanita itu meginjakkan kaki di teras setelah mencuci kaki.
“Tapi, mas Azam selalu berhasil menjagaku kan, mbak. Dia memang lelaki terbaik setelah abi” Ucap Khalisa lalu masuk mengikuti Maryam diikuti dengan Stella.
“Iya tapi, itu dulu. Sekarang, Azam sudah memiliki istri dan dia terlihat begitu mencintai istrinya, kau bisa melihatnya tadi” Jawab Maryam, wanita itu mengambil beberapa buku di meja belajar yang di letakkan di ruang tengah.
Khalisa pun hanya diam, dia tidak bisa berkata apapun lagi.
“Ini beberapa kitab yang kami pelajari di pondok pesantren, Stella. Ada tujuh kitab yang membahas berbagai hal di dalamnya. Bawa dan tanyakan kepada Azam jika memiliki waktu luang. Aku akan memberikan sedikit materi tentang dasar-dasar saja dan yang terpenting adalah perihal tentang rumah tangga, agar kelak ketika kalian menghadapi masalah, kalian bisa menagtasinya dengan baik serta menjadikan kalian keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, tidak sepertiku yang gagal dalam berumah tangga”
Stella terdiam sesaat, “Kak?” Gumam Stella.
Pasalnya, dia tidak tau jika ternyata kak Maryam sudah pernah menikah dan gagal katanya tadi?
“Kapan-kapan saja kita membahasnya, sekarang aku mau menjelaskan perihal akidah, syariah dan akhlak. Setelah itu kita belajar mengaji bersama ya” Ucap Maryam.
Stella pun hanya mengangguk, mengiyakan. Menurut saja dengan kakak iparnya.
“Kita bahas perihal rukun islam dulu ya, umi sudah memberitahumu bukan?” Tanya Maryam.
Stella mengangguk.
“Akidah ini berisi beberapa materi perihal Islam, ada ruku islam dan juga beberapa yang lainnya. Rukun islam ini adalah pilar dari agama Islam itu sendiri.
Rasulullah telah memberitahu kita perihal pilar dalam agama Islam, Beliau bersabda ‘Islam itu dibangun atas 5 perkara. Yang pertama adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT dan nabi Muhammad SAW adalah utusanNya.’ Jadi, tidak ada yang patut kita sembah kecuali Allah SWT”
Stella hanya mendengarkan, bayangan ketika ia mengatakan “Aku tidak percaya Tuhan” kepada Azam beberapa hari lalu, sebelum menikah dengan lelaki itu. Kalimat itu terngiang di kepalanya, rasa bersalah dan juga menyesal seperti hinggap di hatinya.
Lihat sekarang, dia menelan ludahnya sendiri. Begitu tunduk dengan Allah SWT, bahkan malu sendiri ketika berdoa di atas sajadah setiap malam, tangisannya pecah setiap kali memohon ampunan kepada Allah SWT.
“Selanjutnya adalah Sholat. Stella, iman kita sebagai manusia ini akan naik turun seiring dengan berjalannya waktu. Kadang kita akan merasa bahwa kita begitu mencintai Allah SWT tapi, tak jarang juga kita akan merasa begitu malas melakukan perintah-perintahNya. Itu adalah godaan setan karena setan memang ingin menggoda manusia agar di neraka kelak, dia memiliki teman
Jadi, Stella selelah apapun kamu, sesibuk apapun kamu, usahakan melakukan sholat tepat waktu, berikan amalan-amalan baik, berdzikir dan jangan lupa mengaji. Pahami setiap ayat yang kamu baca, itu semua memiliki makna.
Azam pasti sering menjelaskan padamu tentang beberapa ayat dan juga beberapa hadist perihal masalah-masalah yang kalian hadapi” Ucap Maryam, dia menjelaskan semuanya dengan rinci.
Dalam diam, sebenarnya Stella merasa tersindir karena sikap-sikap jelek yang ia lakukan sama sekali tidak mencerminkan seorang Islam.
“Yang ketiga adalah puasa, lalu zakat dan yang terakhir adalah naik haji jika mampu. Dulu, ketika keluarga sudah naik haji untuk ke-dua kali, Azam adalah satu-satunya yang belum menunaikan ibadah tersebut. Katanya ingin menunaikan ibadah haji atas kerja kerasnya sendiri dan insyaallah ingin pergi bersama sang istri jika Allah SWT mengizinkannya.
Karirnya baru beberapa tahun ini melonjak, dia sudah memesan tiket untuk dua orang ketika itu. Kau tau bukan jika di negara kita ini, untuk berangkat kesana perlu menunggu beberapa waktu, sesuai dengan antrian?
Aku tidak mengerti kenapa dia ingin mendaftar pada metode ini, padahal jika ia ingin berangkat lebih dulu, dia bisa berangkat dengan pesawat miliknya. Hadiah dari salah satu rekan abi ketika pembukaan perusahaan pusat beberapa tahun lalu, katanya agar Azam mudah melakukan perjalanan ke luar negeri tapi, Azam malah memberikan pesawat itu untuk orang-orang berangkat ibadah umrah setiap tahunnya” Ucap Khalisa.
Stella terkejut, apa suaminya sekaya itu? Bahkan memiliki pesawat.
“Ini bukan suatu yang riya ya Stella. Riya artinya memang pamer tapi, itu berarti seseorang yang beramal atau beribadah untuk mendapatkan pujian, bukan karena Allah SWT.
Pada kasus yang aku beritahu barusan, itu adalah salah satu contoh amalan, dimana ketika kamu beramal suatu barang kepada seseorang lalu kamu menggunakannya untuk kebaikan di jalan Allah SWT, buka hanya orang yang kamu beri itu yang akan mendapatkan pahala tapi, kamu juga akan mendapatkan pahala atasnya” Maryam benar-benar bisa membuat Stella kagum.
Hanya dari satu pembahasan tentang rukun Islam tapi, begitu banyak pelajaran yang bisa ia dapat. Begitu banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat ia petik.
Dan juga, dia sedikit tau tentang suaminya. Lelaki yang tidak begitu suka dengan hal-hal yang berlebihan dan juga dermawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
JOLAN ARSITEK
lanjut Thor
2023-04-28
0