Sholat Taubat Sebelum Akad

Stella menyetujui ucapan Azam, dia sepakat untuk dipandu oleh umi untuk sholat taubat sebelum akad.

Azam memboyong Stella ke pondok pesantren hari itu juga.

Abi dan umi sudah tau jadwal kepulangan putra mereka, di jemput oleh supir keluarga, Azam dan juga Stella tidak perlu menunggu atau mencari taksi.

“Mari, mas Azam” Ucap Yanto, supir keluarga Wijaya, dia membukakan pintu untuk Azam.

“Mas Yanto ini selalu saja begini. Terimakasih ya” Gumam Azam diikuti oleh Stella.

Jujur saja, Yanto merasa risih dengan penampilan Stella yang hanya menggunakan gamis ketat dan hijab yang tidak tertutup sempurna.

Berulang kali Yanto menatap Stella dari kaca spion mobil, bingung sambil bertanya dalam hati, siapakah wanita itu?

“Jaga pandanganmu, mas Yanto” Sahut Azam saat mendapati Yanto terus melirik ke arah Stella. Yanto segera mengalihkan pandangannya, “Maaf, mas” Gumam Yanto.

“Stella, rapikan hijabmu yang benar” Ucap Azam lagi, kali ini kepada Stella dan dengan segera wanita itu merapikan hijabnya agar menutupi rambutnya yang tergerai indah.

Mobil memasuki pinggiran kota yang asri, memasuki kawasan yang menurut Stella itu adalah perumahan padahal, sebenarnya itu sudah memasuki kawan pondok pesantren Lailatul Qadar.

Seluruh mata menatap Azam, ah tidak mungkin menatap Stella dengan aneh. Bingung saja dengan Gus Azam mereka yang datang bersama seorang wanita yang sama sekali tidak terlihat baik-baik.

Lelaki itu bahkan menenteng tas milik Stella.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, abi, umi” Sapa Azam ketika memasuki ruangan khusus.

“Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” Jawab abi Daud dan umi Fatimah bebarengan.

Azam mendekati orang tuanya dan mencium punggung tangan kanan keduanya, tentu saja dengan senang umi dan abi menyambut Azam. Tapi, senyum mereka langsung hilang ketika melihat Stella di belakang Azam. Abi Daud masih bersikap tenang, sedangkan umi Fatimah sudah menampakkan raut bingung-nya.

“Duduk dulu” Gumam Azam, mempersilahkan Stella untuk duduk.

“Ada apa, mas? Siapa wanita ini?” Tanya umi Fatimah.

“Calon istri, Azam” Jawab Azam.

Deg

Umi Fatimah membelalakkan matanya, “Apa benar? Kenapa tiba-tiba mau menikah, mas? Apa terjadi insiden disana?” Tanya umi.

Azam tersenyum, “Iya, umi. Ada cerita di balik Azam mengajak Stella kemari”

Stella hanya diam, dia tidak berani banyak berbicara. Dia mana tau bahwa dirinya akan dibawa ke pondok pesanter, dia pikir hanya akan dibawa ke rumah Azam saja.

“Dia adalah Stella, seseorang yang Azam temui di luar kota sana. Dia mendapati insiden seperti pembegalan, saat itu Azam dan Zaidan kebetulan sedang melintas. Dia bersama dengan kedua orang tuanya, yang mana ternyata orang tuanya telah dilukai oleh orang-orang tersebut.

Saat membawa mereka termasuk Stella ke rumah sakit, ayah dan ibunya sama-sama mengalami sakaratul maut, saat itu ayahnnya entah karena apa memasrahkan Stella kepada Azam. Jadi, datangnya Stella kemari adalah untuk memenuhi amanat orang tuanya” Sahut Azam menjelaskan.

Abi Daud menganggukkan kepala, “Lalu?” Sahutnya.

“Bagaimana menurut abi dan umi? Azam sedang mencari ridho dan restu dari abi dan umi” Ucap Azam.

“Abi setuju, selama kau bisa menjaga amanat dan juga menjaga istrimu termasuk dirimu dan keluargamu kelak, abi meridhoi kalian” Ucap abi Daud.

Sedangkan umi Fatimah terlihat masih bingung, antara terima dan tidak terima.

“Tapi, Azam akan menikah dengan Khalisa, abi” Ucap umi Fatimah akhirnya, melayangkan ketidak setujuannya.

“Tidak baik memaksakan kehendaknya, umi. Azam sudah membuat keputusan, itu artinya dia sudah memikirkan baik-baik perihal Khalisa. Azam sudah dewasa, dia tau mana yang terbaik untuk dirinya sendiri” Ucap abi Daud, memberikan pengertian atas kepanikan istrinya.

Umi Fatimah terdiam sejenak, memikirkan ucapan suaminya.

“Baiklah, umi merestui dan meridhoi kalian” Ucapnya.

Azam tersenyum, dia tau pasti abi dan uminya tidak akan banyak protes. Mereka sangat menghargai Azam dan keputusan yang ia buat. Mereka masih sama, percaya dengan putra mereka, bahwa apapun yang dilakukan Azam, pasti memiliki dasar dan alasan yang kuat di jalur dan syariat-syariatNya.

“Besok akad, siap?” Tanya abi Daud.

Stella membelalakkan matanya, tiba-tiba besok? Pikirnya.

“Siap abi. Tapi, malam ini juga Azam minta tolong kepada umi untuk membimbing Stella sholat taubat” Sahut Azam.

“Nak, apakah kamu siap mendampingi Azam dalam suka dan dukanya?” Tanya umi Fatimah.

Stella hanya tersenyum dan mengangguk, “Aku akan mengusahakannya” ucapnya.

Umi Fatimah sedikit terkejut dengan jawaban yang dilontarkan Stella, sama sekali tidak mencerminkan wanita sholehah. Cara bicaranya terkesan santai dan tidak begitu menghargainya, menatap wanita itu dengan berani.

“Tuntun dia sebelum sah menjadi istri Azam, umi. Jangan menatapnya begitu, dia dan kita pun manusia yang tidak pernah luput dengan kesalahan” Ucap abi Daud.

Hari itu, Azam berbincang dengan abinya sedangkan umi Fatimah sibuk mengajarkan Stella seperti yang diminta putranya.

“Stella tidak bisa mengaji, tante” Ucap Stella, dia malu bahkan benar-benar malu harus mengakui itu di hadapan wanita paruh baya itu.

“Tidak apa-apa, kita belajar pelan-pelan. Azam juga pasti akan mengajarimu dengan sabar dan telaten nantinya” Ucap umi Fatimah.

Stella terdiam, dari tadi dia hanya mendengar pujian saja yang mengalir dari sosok lelaki yang akan menikahinya, seperti sama sekali tidak ada cela menurutnya.

“Ini hanya dua rakaat, nak. Berserah dirilah kepada Allah SWT, sebagai zat yang maha sempurna, pencipta alam semesta. Memohonlah ampunan atas apa-apa yang pernah kita lakukan sebelumnya” Sahut umi Fatimah.

“Kau pernah sholat kan?” Tanyanya lagi.

Stella mengangguk, dia juga masih ingat dengan gerakan-gerakan sholat meskipun ia terakhir kali melakukannya saat duduk di bangku SMA beberapa tahun lalu.

“Sudah tau bacaan-bacaannya?” Tanya umi Fatimah.

Kali ini Stella menggeleng, dia benar-benar sudah lupa dengan hal itu. Dia sudah terlalu ama meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim.

“Tidak apa, kita belajar hari ini. Allah SWT akan membantumu jika kau berniat kembali pada-Nya. Percayalah”

Umi Fatimah dengan sabar dan telaten mengajarkan tata cara sholat wajib dan juga sunnah sebagai dasar saja untuk sholat taubat yang akan dikerjakan Stella nanti.

“Tujuan sholat taubat ini adalah sholat sunnah yang bertujuan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan selama ini.

Sedangkan pahala yang di dapat dari sholat taubat ini begitu banyak, Allah SWT maha baik dan maha pemurah, beliau akan mengampuni dosa-dosa kita, beliau juga akan mengangkat derajat kita dan mempermudah segala urusan yang kita kerjakan” Ucap umi Fatimah, membeberkan makna tujuan dan hikmah yang bisa Stella dapat setelah melakukannya.

Itu bertujuan agar Stella melaksanakannya dengan sepenuh hati dan dengan ikhlas menjalaninya.

“Bagaimana tata caranya, tante?” Tanya Stella.

“Panggil saja umi, sebentar lagi kau akan menjadi anakku juga” Ucap umi Fatimah sebelum menjawab pertanyaan calon menantunya.

“Pertama, kita ucapkan niatnya dulu, Usholli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala. Itu berarti, saya berniat melaksanakan sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah ta’ala.

Selanjutnya takbiratul ihram, Allahu Akbar dan seterusnya seperti sholat pada umumnya. Yang membedakan hanya niatnya saja.

Dan yang terakhir adalah doa setelah sholat taubat, nanti umi akan menuntunmu”

Penjelasan yang mudah ditangkap, membuat Stella langsung mengerti dengan setiap perkataan yang disampikan umi Fatimah.

Akhirnya, setelah sholat isya bersama, Stella berhasil melakukan sholat taubat dengan baik, menurutnya.

“Astaghfirullahal’adziim laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi.

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta, khalaqtani wa ana’abduka wa ana’alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’udzuubika min syarri maa shona’tu, abuu ulaka bini’matika ‘alayya, wa abuu ubidzanbii, faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”

Umi Fatimah menuntun Stella mengucapkannya dengan perlahan.

“Kalau boleh aku tau, itu artinta apa, umi?” Tanya Stella.

“Aku mohon pengampunan kepada Allah SWT, tiada Tuhan selain Allah SWT yang maha hidup dan esa serta aku bertaubat pada-Nya.

Di ayat selanjutnya, itu menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Tuhanku, dimana tidak ada yang patut disembah melainkan Allah SWT, beliau-lah yang menjadikan kita, hamba-hambaNya, dan atas ketentuan dan janji-Nya yang dilimpahkan kepada kita dan kita mengakui dosa yang telah kita lakukan, oleh karena itu kita memohon ampunan kepada-Nya, sebab tidak ada sang maha pengampun melainkan dari Allah SWT, sesungguhnya kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan yang telah kita perbuat sebelumnya”

Stella menangis, hatinya begitu tenang dan nyaman, merasa terharu dengan arti surat yang disampaikan oleh umi Fatimah.

Terpopuler

Comments

JOLAN ARSITEK

JOLAN ARSITEK

semoga Istiqomah Stella

2023-04-28

0

Shin Raecha

Shin Raecha

Alhamdulillah, semoga nanti author bisa sebaik Stella dan Azam yaa..

2023-04-28

0

Lia Ami

Lia Ami

lanjut Thor...banyak pelajaran agamanya

2023-04-28

1

lihat semua
Episodes
1 Stella Si Wanita Penghibur
2 Azam Wijaya
3 Insiden
4 Terimakasih dari Stella
5 Amanah Papa Stella
6 Aku Akan Menjaganya
7 Kita Bukan Tidak Sengaja Bertemu
8 Negoisasi
9 Sholat Taubat Sebelum Akad
10 Perihal Menutup Aurat
11 Ruang Kerja Azam Wijaya
12 Ketegasan Azam
13 Sudah Adaptasi?
14 Imam untuk Stella
15 Sarapan untuk Azam
16 Pelajaran dari Maryam
17 Maafkan Aku Mbak Stella
18 Azam Bucin
19 Cemburunya Stella
20 Cerita Stella
21 Azam Bucin Part 2
22 Menjodohkan Maryam dan Bertemu Mami El
23 Pertemuan dengan Viona
24 Ancaman Kleo & Ketakutan Stella
25 Masalah
26 Konfirmasi & Diskusi
27 Rencana Umroh
28 Malam Panas Pasutri
29 Membantu Stella
30 Perihal Mahar Maryam
31 Pengganti Abi Daud
32 Wali untuk Maryam
33 Harmonisme di Kantor Azam
34 Madinah I'm Coming
35 Pesona Stella
36 Hari ke Dua di Madinah
37 Belajar di Tanah Suci
38 Umroh Sunnah Stella dan Azam
39 Jalan-Jalan
40 Pulang
41 Pelajaran Hari Ini
42 Berteman dengan Lawan Jenis?
43 Obrolan Pagi Hari
44 Seputar Kehamilan
45 Keanehan Viona
46 Dusta
47 Puncak Kesabaran Stella
48 Pondok Lailatul Qadar
49 Musyawarah
50 Kematian Abi Daud
51 Ramadhan Tiba
52 Persiapan Lebaran
53 Stella dan Santriwati di Malam Takbiran
54 Minal aidzin wal faidzin
55 Video Call Kak Maryam
56 Bersama Santriwati
57 Keluarga Erlangga
58 Kehangatan Besan
59 Keluarga Khalisa
60 Dedek Utun Menendang
61 Kisah Sayyidah Maryam
62 Proses Stella Melahirkan
63 Arsyad Ali Ihsan
64 Aqiqahan Arsyad Ali Ihsan
65 Pernikahan Zaidan
66 Extra Part
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Stella Si Wanita Penghibur
2
Azam Wijaya
3
Insiden
4
Terimakasih dari Stella
5
Amanah Papa Stella
6
Aku Akan Menjaganya
7
Kita Bukan Tidak Sengaja Bertemu
8
Negoisasi
9
Sholat Taubat Sebelum Akad
10
Perihal Menutup Aurat
11
Ruang Kerja Azam Wijaya
12
Ketegasan Azam
13
Sudah Adaptasi?
14
Imam untuk Stella
15
Sarapan untuk Azam
16
Pelajaran dari Maryam
17
Maafkan Aku Mbak Stella
18
Azam Bucin
19
Cemburunya Stella
20
Cerita Stella
21
Azam Bucin Part 2
22
Menjodohkan Maryam dan Bertemu Mami El
23
Pertemuan dengan Viona
24
Ancaman Kleo & Ketakutan Stella
25
Masalah
26
Konfirmasi & Diskusi
27
Rencana Umroh
28
Malam Panas Pasutri
29
Membantu Stella
30
Perihal Mahar Maryam
31
Pengganti Abi Daud
32
Wali untuk Maryam
33
Harmonisme di Kantor Azam
34
Madinah I'm Coming
35
Pesona Stella
36
Hari ke Dua di Madinah
37
Belajar di Tanah Suci
38
Umroh Sunnah Stella dan Azam
39
Jalan-Jalan
40
Pulang
41
Pelajaran Hari Ini
42
Berteman dengan Lawan Jenis?
43
Obrolan Pagi Hari
44
Seputar Kehamilan
45
Keanehan Viona
46
Dusta
47
Puncak Kesabaran Stella
48
Pondok Lailatul Qadar
49
Musyawarah
50
Kematian Abi Daud
51
Ramadhan Tiba
52
Persiapan Lebaran
53
Stella dan Santriwati di Malam Takbiran
54
Minal aidzin wal faidzin
55
Video Call Kak Maryam
56
Bersama Santriwati
57
Keluarga Erlangga
58
Kehangatan Besan
59
Keluarga Khalisa
60
Dedek Utun Menendang
61
Kisah Sayyidah Maryam
62
Proses Stella Melahirkan
63
Arsyad Ali Ihsan
64
Aqiqahan Arsyad Ali Ihsan
65
Pernikahan Zaidan
66
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!