Pengobatan Ying'er

" Kenapa paman ?" Pangeran Juan memandang jenderal Feng dengan senyum tipis di wajahnya. Entah apa yang merasuki pangeran Juan hingga bersikap jahil pada seseorang.

" Putriku bukan pelayan !" bentak jenderal Feng tak terima jika sang putri harus menjadi pelayan .

" Kan jadi pelayan istimewa saya paman . Banyak loh putri Mentri yang rela menjadi pelayan agar bisa menjadi seorang selir ," ucapnya dengan jujur .

" Sayangnya saya bukan mereka pangeran . Saya tidak berniat jadi selir pangeran ," jawab Feng Yin .

" Terus mau jadi apa ... apa mau jadi permaisuriku saja . Mumpung saya masih belum ada calon ."

" Istana tidak cocok untuk hamba pangeran ."

" Kalau _"

" Pembicaraan selesai ... lebih baik kita kembali ke depan ," ujar jenderal Feng akhirnya . Wajah jenderal Feng sudah masam akan ulah pangeran Juan .

" Baiklah tapi ... Penawaran dariku masih berlaku putri ."

" Terimakasih atas kemurahan hati pangeran ," jawab Feng Yin mengalah . Sedangkan tangan kanan pangeran Juan hanya bisa menganga melihat tindakan majikannya yang menurutnya beda dari biasanya .

Setelah itu baik jendral Feng, pangeran Juan Feng Zhu dan tangan kanan pangeran Juan kembali keruang tamu . Sedangkan Feng Ying, nyonya Feng, shui dan juga Feng Ying masih berada di ruang makan.

" Shui ... makanan yang tadi telah saya pisahkan, bawa ke depan untuk dimakan oleh para pengawal ," ucap Feng yin pada pelayan setianya.

" Baik nona ."

Shui langsung berlalu melaksanakan perintah Feng Yin . Sedangkan Feng Yin menghampiri sang ibu yang sibuk membereskan meja .

" Lebih baik ibu membawa adik ke dalam kamar . Ibu bisa memilih kamar yang kosong sesuai keinginan ibu ," ucap Feng yin sambil mengambil alih piring yang ada ditangan ibunya.

"Tetapi ini ..."

" Tidak perlu khawatir, sebentar lagi saya juga akan istirahat."

" Baiklah kalau begitu ."

Nyonya Feng membawa Feng Ying ke kamar yang biasa ia tempati . Feng Ying dengan patuh mengikuti langkah ibunya.

Sedangkan Feng Yin , dia melanjutkan membereskan meja makan dan membawa semua piring kotor ke dapur untuk di cuci .

Pangeran Juan berpamitan tidak lama setelah itu . Tujuannya sudah terpenuhi, jadi tidak ada alasan lagi untuk tinggal lama disana .

Keluarga Feng menginap di sana selama semalam. Bagaimana pun mereka masih merindukan Feng Yin.

Feng Ying dengan kekeh ingin tidur bersama Feng Yin . Jendral Feng beserta sang istri sangat takut dengan reaksi Feng Yin .

Karena mereka tahunya Feng yin tidak begitu menyukai kehadiran adiknya. Untuk itulah mereka berusaha untuk membujuk Feng yin agak tidur sendiri .

Feng Yin sendiri tidak masalah untuk tidur satu kamar dengan adiknya. Lagipula dengan begitu dia bisa mengobati penyakit Feng Ying dengan leluasa .

Setelah makan malam Feng Yin membawa Feng Ying ke kamarnya. Feng Ying sangat senang bisa tidur dengan sang kakak .

" Kamu naik dulu ke kasur biar kakak ganti baju di kamar mandi ."

" Baik kak !" jawab Feng Ying dengan patuh .

Feng Yin membawa baju gantinya kekamar mandi . Hanya dalam lima menit dia sudah keluar . Dia menghampiri sang adik yang dari tadi tidak berkedip menatapnya.

" Kenapa menatap kakak seperti itu?"

" Kakak cantik ," puji Feng Ying dengan tulus .

" Kalau kakak cantik berarti kamu juga cantik . Bukankah Wajak Ying'er hampir sama dengan kakak ."

" Tapi kulit Ying'er pucat ,tidak seperti punya kakak . "

" Boleh kakak periksa tangan Ying'er sebentar?"

" Buat apa ?"

" Mungkin saja kakak bisa menyembuhkan Ying'er."

" Tapi ibu sudah membawa Ying'er ke banyak tabib . Kondisi Ying'er memang tidak bisa lagi disembuhkan," jawab Feng Ying dengan lirih . Anak kecil itu menundukkan kepalanya.

" Siapa tahu kakak bisa mengobati Ying'er." bujuk Feng Yin tidak menyerah . Fia memberikan senyum manisnya pada gadis kecil dihadapannya. Membuat Feng Ying tidak membantah .

" Ya sudah ... ini !"

Feng Ying mengulurkan tangannya pada Feng Yin . Dia tidak berharap banyak . Mungkin saja sang kakak hanya ingin bermain bersamanya .

Feng Yin memeriksa nadi Feng Ying dengan seksama . Ternyata dia mengalami gagal jantung . Dan kondisinya sudah makin parah . Dia memutuskan untuk membawa Feng Ying kedalam ruang sistem untuk mengobatinya.

" Sudah ... sekarang Ying'er tidur dulu . Kakak mau membuat minuman sebelum tidur . Kakak haus !"

Mendengar ucapan sang kakak membuat Feng Yin tersenyum. Ternyata dugaannya benar . Sang kakak ingin bermain dengannya . Tetapi dia tidak marah . Dia malah meminta minum juga pada Feng Yin .

" Ying'er juga haus ."

" Tunggu sebentar ya ," kata Feng Yin dengan lembut . Dia juga tersenyum mendengar kata hati adiknya.

" Baik !"

Feng Yin keluar dari kamar itu dan pergi ke dapur . Ternyata kedua orangtuanya belum tidur . Mereka khawatir dengan Feng Ying yang tidur dengan kakaknya .

" Loh ... ayah sama ibu belum tidur ?"

Feng Yin mendekati kedua orangtuanya. Penasaran dengan apa yang sedang dilakukan keduanya disini .

" Belum ... kami masih ingin disini dulu . Kamu sendiri kenapa keluar. Apa Feng Ying mengganggumu ?"

" Tidak ... aku hanya ingin ambil minum . Ying'er ada di dalam tetapi belum tidur ."

" Apa perlu ibu ambilkan?" tawar nyonya Feng .

" Tidak perlu ibu . Lebih baik ayah dan ibu istirahat. Bukankah besok mau kembali ke kota ?'

" Baiklah... tetapi apakah kamu beneran tidak masalah tidur bersama Ying'er?"

" Ibu tidak usah khawatir. Saya juga senang tidur bersamanya."

" Syukurlah kalau begitu . Kalau begitu kami kekamar dulu . Kalau ada yang kamu butuhkan bisa langsung kekamar kami .'

" Siap !"

Setelah orang tuanya ke kamar , Feng Yin pun berjalan kearah dapur . Dia mengambil gelas dan mengisinya dengan air . Feng Yin juga mengeluarkan obat bius agar Feng Ying tertidur .

Feng Yin kembali kemar dengan membawa dua gelas air minum. Feng Ying menyambut kakaknya dengan tersenyum manis .

" Sekarang Ying'er minum airnya dulu ya ," ucap Feng Yin sambil mengulurkan gelas yang berisi air berisi berobat bius .

Tanpa curiga Feng Ying menerima minuman dari Feng Yin . Mereka berdua meminum air itu hingga habis . Kemudian mengembalikan gelas itu pada kakaknya .

" Sudah habis ."

" Pintarnya adik kakak . Sekarang Ying'er tidur dulu ."

" Mau tidur bersama kakak . Pengen dipeluk ."

" Oke !"

Feng Yin menaruh gelas keatas meja . Kemudian ikut naik keatas ranjang .Dia membawa Feng Ying kedalam pelukannya. Membuat Feng Ying sangat senang . Bahkan memeluk Feng Yin dengan erat .

Tidak butuh waktu lama Feng Ying sudah tertidur .Feng Yin turun dari ranjang dan mengunci pintu kamarnya. Kemudian menghampiri sang adik .

Feng Yin memanggil Seiryu untuk menggendong Feng Ying . Dengan senang hati Seiryu mematuhi perintah Feng yin .

Di dalam ruang sistem Seiryu meletakkan Feng Ying diatas ranjang pasien yang ada di ruang pengobatan. Berbagai alat pengobatan modern ada disana.

Feng Yin mengganti pakaiannya yang lebih steril. Dia akan menggabungkan ilmu kedokteran modern dengan kuno .

Feng Yin meminta Seiryu untuk membantunya mengoperasi Feng Ying . Meskipun bingung tetapi Seiryu tidak menolak .

Sejak awal operasi sampai selesai Seiryu kagum dengan kemampuan Feng Yin . Tidak salah ruang sistem memilihnya.

Operasi berlangsung selama lima jam. Untung perbedaan waktu antara ruang sistem dan dunia nyata cukup panjang . Jadi tidak akan ada satu orang pun yang curiga.

Selesai operasi Feng Yin mengolesi perut Feng Ying yang selesai di operasi dengan salep yang bisa menghilangkan luka . Sangat efektif, sebab baru sebentar dioles luka sayatan itu langsung hilang tanpa bekas . Seperti kulit aslinya.

Feng Yin membawa Feng ying keluar dari ruang sistem setelah memastikan Feng Ying telah sembuh secara sempurna. Selama proses penyembuhan berlangsung , feng Ying tidak bangun sama sekali . Padahal mereka sudah disana selama berhari-hari. Satu jam di dunia nyata satu hari ruang sistem .

Feng Yin keluar dari ruang sistem dengan Feng Ying yang berada di gendongan Seiryu . Seiryu meletakkan Feng yin ke atas kasur dengan hati-hati. Kemudian seiryu kembali ke ruang sistem .

Feng Yin lihat sudah hampir pagi jadi dia langsung pergi ke dapur setelah sebelumnya menghilangkan bius yang ada di tubuh Feng Ying.

Feng Yin membuat bubur ayam dengan racikannya yang mengandung obat untuk membantu lebih sehat . Dia juga memasak nasi goreng ayam kecap yang menggugah selera dengan telur ceplok sebagai pelengkapnya .

Selain untuk keluarga, Feng Yin juga memasakkan untuk para pengawal . Harumnya masakan Feng Yin membuat orang-orang langsung bangun dari tidurnya. Bahkan Feng Ying sekalipun.

Feng Ying keluar dari kamar setelah mencuci mukanya. Dia tidak menyadari jika dirinya selesai di operasi , tetapi dia merasakan jika tubuhnya merasa lebih baik . Bahkan tanpa ia sadari dia tidak pucat seperti biasanya . Dia sudah seperti orang normal lainnya.

Jenderal Feng dan sang istri sampai kaget saat berpapasan dengannya. Mereka yang ingin pergi kedapur harus menghentikan langkah mereka saat melihat wajah Feng Ting yang berseri .

" Feng Ying !"

" Selamat pagi ibu ... selamat pagi ayah , pasti mau kedapur ya ?" sapa Feng Ying dengan tersenyum lembut .

" Kamu Feng Ying ?" jenderal Feng tidak percaya jika putri kecilnya nampak sehat.

" Lah ... kalau bukan Ying'er siapa ayah ?" tanya Feng Ying dengan bingung.

" Sayang ... akhirnya kamu sembuh nak !"

Jenderal Feng Membawa Feng Ying ke dalam pelukannya. Dia juga memeriksa nadi putrinya yang terasa normal seperti punyanya. Dia jadi bingung ( " Apa yang membuat putriku bisa sembuh secepat ini ?") tanya Jenderal Feng dalam hati . Dia juga akan memeriksakannya ke tabib saat pulang nanti .

" Eh ... kok semua berkumpul disini ?" tanya Feng Yin yang melewati tempat itu . Sebenarnya dia ingin kekamar untuk membangunkan adiknya. Tetapi adiknya sudah bangun lebih dulu .

" Kami sebenarnya mau menyusul kedapur . Tetapi saat melihat wajah Ying'er.... lihat wajahnya sudah normal."

" Syukurlah kalau begitu. Ayo Yin'er sudah membuat sarapan istimewa untuk kita semua !" ajak Feng Yin tanpa menyinggung pengobatan yang telah ia lakukan.

" Ayo ... aku sudah tidak sabar memakan sarapan buatan kakak ," jawab Feng Ying dengan antusias.

Mereka pergi ke ruang makan secara bersama-sama. Shui sudah memberikan bagian milik pengawal .

" Ini apa sayang ?"

" Ini nasi goreng .... dan buat adik kakak tersayang sudah kakak siapkan bubur spesial."

" Kok punya Ying'er di bedakan?" tanya Feng Ying dengan cemberut .

" Sebab nasi goreng ini tidak baik untuk Ying'er saat ini , tapi kakak janji nanti kakak akan membuatkan yang spesial saat kondisi Ying'er benar-benar pulih , " janji Feng yin membuat Jendral mau tidak mau menatap sang putri .

Dari ucapan Feng Yin bisa dipastikan jika sembuhnya Feng Ting ada hubungannya dengan Feng Yin . Tetapi Jenderal Feng memilih untuk diam terlebih dahulu . Dan memeriksakan Feng Ying ke tabib terlebih dahulu .

" Baiklah," jawab Feng Ying dengan terpaksa.

Tetapi saat makanan itu masuk kedalam mulutnya, wajahnya langsung berbinar . Ternyata bubur yang dibuat sang kakak sangat enak . Dia juga merasakan perutnya terasa dingin menyegarkan.

" Enak ... Ying'er suka !"

" Bagaimana?"

" 👍👍👍👍 sip .... ehm lezat !"

" Ha ha ha ha!"

Sekarang Jenderal Feng sangat yakin jika sang putri memiliki keahlian yang tidak dipunya oleh orang lain . Seperti kemampuan memasaknya ini , yang bahkan baru ia ketahui saat gadis itu tinggal di rumah mendiang ayahnya .

" Putriku bukanlah sampah ... tetapi berlian yang ada di dalam lumpur . Akan bersinar jika waktunya tiba !" ucap Jendral Feng dalam hati .

Feng yin yang mendengar suara hati ayahnya sangat takjub.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

truddabar

2024-03-20

3

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

ajaib,, feng yin tabib hebat ,kalau di jaman sekarang tabib seperti sudah pasti menghasilkan uang banyak,,

2024-01-10

5

Win Wins

Win Wins

namanya sama feng yin semua kakak adek

2023-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 ALISHA
2 Feng Yin
3 Bersih-bersih
4 Makanan enak
5 Bersih-bersih 2
6 Mie ayam dan baso ayam
7 Ruang sistem
8 Kedatangan Jenderal Feng
9 Putri Jia Li
10 H - 1
11 Pesta ulang tahun pangeran mahkota A Ming
12 Kedatangan Jenderal Feng dan keluarga.
13 Makan siang bersama
14 Pengobatan Ying'er
15 Keterkejutan Tabib yue
16 Gaun pertama buatan Feng Yin
17 Memasuki hutan kabut
18 Membantu tuan Lee
19 Suara dari dalam goa
20 Perubahan Phoenix
21 Feng Zhu tiba di perbatasan
22 Kerajaan Angin
23 Pembagian kerja
24 Pencarian pedang Phoenix naga
25 Makan siang bersama
26 Badai pasir
27 Bantuan
28 Elemen tanah dan angin
29 Percakapan
30 Masalah
31 Kondisi kaisar Lee
32 Buttercup flower
33 Terbongkarnya Kebusukan Permaisuri Shen
34 Kebenaran yang menyakitkan
35 Perjalanan ke pulau es
36 Memberi pelajaran para bandit gurun
37 Kura-kura raksasa
38 Bersatunya burung Phoenix biru dan naga es
39 Klan Iblis
40 Kenapa dengan pangeran Juan ?
41 memetik buttercup flower
42 Pengumuman
43 Bagaimana caranya?
44 Perkelahian
45 Kembali ke istana kerajaan angin
46 jurus pedang kembar
47 Kepulangan Feng Yin
48 Pangeran Juan menghukum para pengawal
49 Kondisi jenderal Feng
50 Cerita dari Jenderal Feng
51 Kunjungan pangeran mahkota A Ming dan putri Jia Li
52 putri Jia Li cemburu
53 Hilangnya satu desa di kerajaan angin
54 Tragedi
55 Calon istri
56 Perasaan pangeran Juan
57 Melamar
58 persetujuan Feng Yin
59 Kembali ke kediaman jenderal Chou
60 Membeli toko
61 Dendam
62 Cerita tabib wanita si ahli racun
63 Kedatangan Jia Long ke tempat pangeran kedua
64 Panik
65 Menambah pelayan
66 Tidak ada judul
67 Pertarungan
68 Pil kejujuran
69 Sarapan berdua
70 Buat kakak pembaca
71 Dimana letak lembah neraka itu ?
72 Tak ada judul
73 Memulai perjalanan
74 Pertempuran
75 Akhir dari klan Iblis
76 Alisha sadar
77 Menjenguk
78 Artur Steven Li
79 Clarissa
80 Kevin frustasi
81 Pulang ke rumah
82 Arthur sudah boleh pulang
83 Hampir saja
84 Keluarga Alisha
85 Menunggu kepulangan Alisha
86 Pertemuan
87 Pertemuan 2
88 Indra keenam
89 Buat apa lapor polisi ?
90 Ha ha ha ha
91 Pulang
92 Tantangan Adrian
93 What !!!
94 Obat perangsang
95 Kedatangan Candra
96 Lamaran
97 Kabar dari guru
98 Alasan kebencian
99 Penolakan Nenek Arthur
100 Tiba di rumah Alisha
101 Bertemu Rangga
102 Keberangkatan
103 Tiba di rumah Arthur
104 Kemunculan pedang Phoenix naga
105 Keluarnya Seiryu
106 Selamat makan
107 Gelang Phoenix naga
108 Tembakan beruntun
109 Sedikit kata dari author
110 Jimmy yang panik
111 Babak penyisihan.
112 Rencana Bram
113 Kekuatan Dragon
114 Kedatangan anggota kepolisian
115 Pertanyaan kevin
116 Meninggalnya Bram
117 End
118 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 118 Episodes

1
ALISHA
2
Feng Yin
3
Bersih-bersih
4
Makanan enak
5
Bersih-bersih 2
6
Mie ayam dan baso ayam
7
Ruang sistem
8
Kedatangan Jenderal Feng
9
Putri Jia Li
10
H - 1
11
Pesta ulang tahun pangeran mahkota A Ming
12
Kedatangan Jenderal Feng dan keluarga.
13
Makan siang bersama
14
Pengobatan Ying'er
15
Keterkejutan Tabib yue
16
Gaun pertama buatan Feng Yin
17
Memasuki hutan kabut
18
Membantu tuan Lee
19
Suara dari dalam goa
20
Perubahan Phoenix
21
Feng Zhu tiba di perbatasan
22
Kerajaan Angin
23
Pembagian kerja
24
Pencarian pedang Phoenix naga
25
Makan siang bersama
26
Badai pasir
27
Bantuan
28
Elemen tanah dan angin
29
Percakapan
30
Masalah
31
Kondisi kaisar Lee
32
Buttercup flower
33
Terbongkarnya Kebusukan Permaisuri Shen
34
Kebenaran yang menyakitkan
35
Perjalanan ke pulau es
36
Memberi pelajaran para bandit gurun
37
Kura-kura raksasa
38
Bersatunya burung Phoenix biru dan naga es
39
Klan Iblis
40
Kenapa dengan pangeran Juan ?
41
memetik buttercup flower
42
Pengumuman
43
Bagaimana caranya?
44
Perkelahian
45
Kembali ke istana kerajaan angin
46
jurus pedang kembar
47
Kepulangan Feng Yin
48
Pangeran Juan menghukum para pengawal
49
Kondisi jenderal Feng
50
Cerita dari Jenderal Feng
51
Kunjungan pangeran mahkota A Ming dan putri Jia Li
52
putri Jia Li cemburu
53
Hilangnya satu desa di kerajaan angin
54
Tragedi
55
Calon istri
56
Perasaan pangeran Juan
57
Melamar
58
persetujuan Feng Yin
59
Kembali ke kediaman jenderal Chou
60
Membeli toko
61
Dendam
62
Cerita tabib wanita si ahli racun
63
Kedatangan Jia Long ke tempat pangeran kedua
64
Panik
65
Menambah pelayan
66
Tidak ada judul
67
Pertarungan
68
Pil kejujuran
69
Sarapan berdua
70
Buat kakak pembaca
71
Dimana letak lembah neraka itu ?
72
Tak ada judul
73
Memulai perjalanan
74
Pertempuran
75
Akhir dari klan Iblis
76
Alisha sadar
77
Menjenguk
78
Artur Steven Li
79
Clarissa
80
Kevin frustasi
81
Pulang ke rumah
82
Arthur sudah boleh pulang
83
Hampir saja
84
Keluarga Alisha
85
Menunggu kepulangan Alisha
86
Pertemuan
87
Pertemuan 2
88
Indra keenam
89
Buat apa lapor polisi ?
90
Ha ha ha ha
91
Pulang
92
Tantangan Adrian
93
What !!!
94
Obat perangsang
95
Kedatangan Candra
96
Lamaran
97
Kabar dari guru
98
Alasan kebencian
99
Penolakan Nenek Arthur
100
Tiba di rumah Alisha
101
Bertemu Rangga
102
Keberangkatan
103
Tiba di rumah Arthur
104
Kemunculan pedang Phoenix naga
105
Keluarnya Seiryu
106
Selamat makan
107
Gelang Phoenix naga
108
Tembakan beruntun
109
Sedikit kata dari author
110
Jimmy yang panik
111
Babak penyisihan.
112
Rencana Bram
113
Kekuatan Dragon
114
Kedatangan anggota kepolisian
115
Pertanyaan kevin
116
Meninggalnya Bram
117
End
118
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!