Mie ayam dan baso ayam

Brak !!!

" Apa kamu bilang ?"

Jenderal Feng mengebrak meja didepannya karena terkejut . Nafasnya mulai tidak beraturan. Dia berusaha untuk mengontrol emosinya yang sudah tidak terbendung.

" Nona Feng Yin bersama pelayannya membersihkan rumah itu berdua jenderal," jawab anak buahnya dengan takut . Mereka baru kali ini melihat sang jenderal mengeluarkan emosinya .

Kedua tangan jenderal Feng terkepal dengan erat . Sekali lagi dia menanyakan tentang putrinya.

" Kamu yakin itu putriku ?"

" Yakin jenderal.... bukan hanya bersih-bersih tetapi nona juga memasak ," lanjutnya menambahkan informasi .

bruk !!

Jenderal Feng langsung terduduk di kursi . Dia tidak menyangka sang putri lebih memilih tinggal dirumah yang tak terurus dari pada kembali ke rumahnya.

Dan apa tadi...

putrinya membersihkan rumput yang biasanya di kerjakan oleh pelayan laki-laki di kediamannya.

Jenderal Feng memang ingin putrinya lebih mandiri. Tetapi bukan seperti ini yang ia harapkan. Lalu apa gunanya dia bekerja siang dan malam jika bukan untuk putra dan putrinya.

" Apa ada tanda-tanda ia ingin pulang ?"

" Sepertinya belum tuan ."

" Huh ... baiklah. Terimakasih atas informasinya, sekarang kamu bisa kembali kesana !"

" Baik tuan ."

Selepas kepergian anak buahnya, jendral Feng hanya melamun di ruang kerjanya. Bahkan pria paruh baya itu menangis . Hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.

Dia berfikir saat mengalami kesulitan putrinya itu akan kembali ke rumah . Tetapi dugaannya salah . Putrinya malah melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh pelayan .

Sejak kecil Feng Yin sudah dilayani oleh pelayan . Semua kebutuhannya terpenuhi.

" Maafkan ayah Yin'er... ayah belum bisa menjadi ayah yang baik untukmu," gumam jenderal Feng sendu .

Reaksi yang sama juga di lakukan oleh pangeran mahkota . Dia tidak menyangka semua prediksinya salah . Jadi dia memutuskan untuk melihat secara langsung apa yang dilakukan oleh Feng Yin.

Tanpa menunggu waktu lama sang pangeran mahkota langsung bergegas ke rumah Feng Yin menggunakan ilmu meringankan tubuhnya.

Kebetulan saat ini Feng Yin sedang masak untuk makan malam. Dia ingin memasak mi ayam dengan baso sederhana.

Feng Yin menyuruh Shui untuk menumbuk daging ayam yang sudah ia bersihkan dan ia cincang . Sedangkan ia sendiri menyiapkan bumbu yang dibutuhkan .

Feng Yin merasa dirinya sedang di awasi. Tetapi karena tidak ada tanda-tanda untuk berbuat jahat , dia tidak menghiraukannya. Bisa-bisa identitasnya dipertanyakan.

Apalagi dia terkenal tidak memiliki keahlian .

" Apa yang sedang ia masak ?" tanya pangeran mahkota A Ming sambil berbisik .

Saat ini ia bersama Ren berada di atap rumah , tepat diatas Feng yin. Keduanya dalam posisi tengkurap diatas genting .

" Sepertinya mie yang mulia ," jawab ren sambil ikut berbisik .

" Terus apa yang dilakukan dengan daging ayam itu , kenapa ditumbuk ?"

Pangeran mahkota kembali bertanya . Dia penasaran dengan apa yang mereka lakukan.

" Maaf yang mulia, hamba tidak tahu ," jawab Ren dengan jujur .

" Sudah lembut nona , " ucap Shui menghentikan perbincangan mereka .

" Bawa kesini , setelah itu ambil tepung yang tadi kamu beli ."

" Memangnya kita mau buat apa nona . Kok dagingnya sampai ditumbuk seperti ini ?"

" Nanti juga kamu akan tahu ," jawab Feng Yin santai .

" Nona ma gitu ... dari tadi jawabannya nanti juga kamu akan tahu ," jawab shui dengan cemberut .

" Bibirnya nggak usah cemberut gitu kayak bibir ikan koi saja . cepat ambil yang aku minta !"

" Iya putri , sebentar."

Pangeran mahkota A Ming terkejut dengan sikap Feng Yin yang seperti ini . Feng Yin yang ia kenal sangat mudah emosi . Dia tidak suka melakukan apapun . Dia lebih suka menyuruh pelayannya . Sedangkan apa yang ia lihat ini ?

" Silahkan nona , " ucap shui sambil menyerahkan tepung yang tadi dia ambil .

" Sekarang kamu lihat apa yang akan aku perbuat dengan daging sama tepung ini ."

" Baik nona ."

Feng Yin membuat adonan dari daging ayam yang sudah lembut dicampur dengan bumbu dan juga tepung sampai kalis.

Pangeran mahkota tidak menyangka jika mantan tunangannya yang selama ini ia remehkan , ternyata mempunyai kelebihan yang tidak banyak orang tahu .

A Ming bisa melihat Feng Yin membuat bola-bola kecil dari olahan tepung, daging dan juga bumbu . Kemudian memasukkan bola-bola itu kedalam air yang sudah panas sampai olahan itu habis .

" Shui ambil sutil !"

" Ini nona ."

" Sekarang kamu aduk ."

Tanpa membantah shui mengaduk baso yang di rebus itu . Satu persatu bola-bola itu mulai mengambang. Pertanda bahwa baso itu sebentar lagi akan matang .

" Ambil serok dan tiriskan!"

" Siap !"

Feng yin melihat shui berkali-kali menengguk ludahnya. Dia tahu jika satu-satunya pelayannya itu sudah tidak sabar ingin mencicipi rasa baso itu .

" Kalau pingin .... ambil saja , nggak usah takut ."

" Nanti saja nona ."

" Terserah kalau begitu ."

Feng Yin menyiapkan mie yang akan ia buat. Selain itu dia juga menyiapkan sambal, kecap dan juga saosnya . Tidak lupa dengan pangsit gorengnya.

" Wah aku tidak menyangka nona Feng pandai masak juga ,"ucap Ren dengan lirih . Selama ini yang ia tahu hanya keburukannya saja .

Sedangkan pangeran mahkota menatap Feng Yin dengan tatapan yang sulit diartikan.

Akhirnya makanan pun siap . Feng Yin dan Shui membawa makanan itu ke ruang makan .Feng Yin menyisakan sedikit untuk penyusup .

Feng Yin tahu mereka pasti penasaran dengan apa yang ia masak. Karena itu , ia dengan baik hati menyisakan sedikit di tempatnya.

" Loh ... kok disisa nona ?"

" Biarkan saja . Lagian ini sudah banyak . Ayo aku sudah lapar !"

" Baik ."

" Sekarang coba makanannya," ucap Feng yin pada shui yang nampak tidak sabar untuk melahap makanan di depannya.

" Siap !"

Tanpa menunggu waktu lama , Shui mencoba sebutir bakso . Begitu bakso itu masuk kedalam mulutnya, Shui memejamkan matanya menikmati rasanya.

" Enak banget ... dagingnya lembut dan gurih ... enak banget deh ."

" Syukurlah kalau kamu suka . Habiskan !"

" Siap! "

Feng Yin turut merasakan hasil masakannya. Tidak terlalu buruk juga . Mengingat tidak semua bumbu tersedia . Dia hanya menggunakan bumbu seadanya.

Setelah selesai Feng Yin langsung ke kamar. Dia meninggalkan Shui yang masih belum selesai menghabiskan makanannya.

" Jangan lupa nanti dibersihkan!"

" Beres nona ."

Begitu selesai , Shui mencuci semua peralatan yang kotor. Kemudian mengunci semua pintu sebelum masuk kedalam kamarnya.

Begitu suasana sudah sepi , pangeran mahkota A Ming beserta Ren turun kebawah . Mereka penasaran dengan makanan yang dimasak oleh Feng Yin . Apalagi aromanya membuat perut minta diisi . Untung Feng Yin menyisakannya .

" Ternyata beneran enak pangeran, ini lebih enak dari masakan koki di istana," ujar Ren dengan mata berbinar.

Dia tidak menyangka jika merasakan makanan seenak ini . Tidak sia-sia dia mengikuti junjungannya sampai sejauh ini .

A Ming pun penasaran . Dia pun mengambil satu butir dan memasukkannya kedalam mulut .

" Bawa semuanya... kita balik ke istana !"

" Semuanya yang mulia ?"

" Semuanya!"

" Baik yang mulia ," jawab Ren dengan patuh .

Ren mencari wadah buat membawa bakso itu . Dia memasukan semua bakso kedalam wadah.

" Aduh ... kok seperti maling begini ," gumam Ren dengan lirih .

Setelah itu mereka berdua kembali ke istana.

Terpopuler

Comments

Ummi Maya

Ummi Maya

🤣🤣🤣🤣Pangiran maling🤣🤣

2024-04-01

0

Cherry🍒

Cherry🍒

bungkus gak tuh hahaha

2024-04-01

0

han han

han han

hihihi dasar pangeran gk tau malu masa nyuri makanan sih bukanya minta aja lebih halal 🤭

2024-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 ALISHA
2 Feng Yin
3 Bersih-bersih
4 Makanan enak
5 Bersih-bersih 2
6 Mie ayam dan baso ayam
7 Ruang sistem
8 Kedatangan Jenderal Feng
9 Putri Jia Li
10 H - 1
11 Pesta ulang tahun pangeran mahkota A Ming
12 Kedatangan Jenderal Feng dan keluarga.
13 Makan siang bersama
14 Pengobatan Ying'er
15 Keterkejutan Tabib yue
16 Gaun pertama buatan Feng Yin
17 Memasuki hutan kabut
18 Membantu tuan Lee
19 Suara dari dalam goa
20 Perubahan Phoenix
21 Feng Zhu tiba di perbatasan
22 Kerajaan Angin
23 Pembagian kerja
24 Pencarian pedang Phoenix naga
25 Makan siang bersama
26 Badai pasir
27 Bantuan
28 Elemen tanah dan angin
29 Percakapan
30 Masalah
31 Kondisi kaisar Lee
32 Buttercup flower
33 Terbongkarnya Kebusukan Permaisuri Shen
34 Kebenaran yang menyakitkan
35 Perjalanan ke pulau es
36 Memberi pelajaran para bandit gurun
37 Kura-kura raksasa
38 Bersatunya burung Phoenix biru dan naga es
39 Klan Iblis
40 Kenapa dengan pangeran Juan ?
41 memetik buttercup flower
42 Pengumuman
43 Bagaimana caranya?
44 Perkelahian
45 Kembali ke istana kerajaan angin
46 jurus pedang kembar
47 Kepulangan Feng Yin
48 Pangeran Juan menghukum para pengawal
49 Kondisi jenderal Feng
50 Cerita dari Jenderal Feng
51 Kunjungan pangeran mahkota A Ming dan putri Jia Li
52 putri Jia Li cemburu
53 Hilangnya satu desa di kerajaan angin
54 Tragedi
55 Calon istri
56 Perasaan pangeran Juan
57 Melamar
58 persetujuan Feng Yin
59 Kembali ke kediaman jenderal Chou
60 Membeli toko
61 Dendam
62 Cerita tabib wanita si ahli racun
63 Kedatangan Jia Long ke tempat pangeran kedua
64 Panik
65 Menambah pelayan
66 Tidak ada judul
67 Pertarungan
68 Pil kejujuran
69 Sarapan berdua
70 Buat kakak pembaca
71 Dimana letak lembah neraka itu ?
72 Tak ada judul
73 Memulai perjalanan
74 Pertempuran
75 Akhir dari klan Iblis
76 Alisha sadar
77 Menjenguk
78 Artur Steven Li
79 Clarissa
80 Kevin frustasi
81 Pulang ke rumah
82 Arthur sudah boleh pulang
83 Hampir saja
84 Keluarga Alisha
85 Menunggu kepulangan Alisha
86 Pertemuan
87 Pertemuan 2
88 Indra keenam
89 Buat apa lapor polisi ?
90 Ha ha ha ha
91 Pulang
92 Tantangan Adrian
93 What !!!
94 Obat perangsang
95 Kedatangan Candra
96 Lamaran
97 Kabar dari guru
98 Alasan kebencian
99 Penolakan Nenek Arthur
100 Tiba di rumah Alisha
101 Bertemu Rangga
102 Keberangkatan
103 Tiba di rumah Arthur
104 Kemunculan pedang Phoenix naga
105 Keluarnya Seiryu
106 Selamat makan
107 Gelang Phoenix naga
108 Tembakan beruntun
109 Sedikit kata dari author
110 Jimmy yang panik
111 Babak penyisihan.
112 Rencana Bram
113 Kekuatan Dragon
114 Kedatangan anggota kepolisian
115 Pertanyaan kevin
116 Meninggalnya Bram
117 End
118 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 118 Episodes

1
ALISHA
2
Feng Yin
3
Bersih-bersih
4
Makanan enak
5
Bersih-bersih 2
6
Mie ayam dan baso ayam
7
Ruang sistem
8
Kedatangan Jenderal Feng
9
Putri Jia Li
10
H - 1
11
Pesta ulang tahun pangeran mahkota A Ming
12
Kedatangan Jenderal Feng dan keluarga.
13
Makan siang bersama
14
Pengobatan Ying'er
15
Keterkejutan Tabib yue
16
Gaun pertama buatan Feng Yin
17
Memasuki hutan kabut
18
Membantu tuan Lee
19
Suara dari dalam goa
20
Perubahan Phoenix
21
Feng Zhu tiba di perbatasan
22
Kerajaan Angin
23
Pembagian kerja
24
Pencarian pedang Phoenix naga
25
Makan siang bersama
26
Badai pasir
27
Bantuan
28
Elemen tanah dan angin
29
Percakapan
30
Masalah
31
Kondisi kaisar Lee
32
Buttercup flower
33
Terbongkarnya Kebusukan Permaisuri Shen
34
Kebenaran yang menyakitkan
35
Perjalanan ke pulau es
36
Memberi pelajaran para bandit gurun
37
Kura-kura raksasa
38
Bersatunya burung Phoenix biru dan naga es
39
Klan Iblis
40
Kenapa dengan pangeran Juan ?
41
memetik buttercup flower
42
Pengumuman
43
Bagaimana caranya?
44
Perkelahian
45
Kembali ke istana kerajaan angin
46
jurus pedang kembar
47
Kepulangan Feng Yin
48
Pangeran Juan menghukum para pengawal
49
Kondisi jenderal Feng
50
Cerita dari Jenderal Feng
51
Kunjungan pangeran mahkota A Ming dan putri Jia Li
52
putri Jia Li cemburu
53
Hilangnya satu desa di kerajaan angin
54
Tragedi
55
Calon istri
56
Perasaan pangeran Juan
57
Melamar
58
persetujuan Feng Yin
59
Kembali ke kediaman jenderal Chou
60
Membeli toko
61
Dendam
62
Cerita tabib wanita si ahli racun
63
Kedatangan Jia Long ke tempat pangeran kedua
64
Panik
65
Menambah pelayan
66
Tidak ada judul
67
Pertarungan
68
Pil kejujuran
69
Sarapan berdua
70
Buat kakak pembaca
71
Dimana letak lembah neraka itu ?
72
Tak ada judul
73
Memulai perjalanan
74
Pertempuran
75
Akhir dari klan Iblis
76
Alisha sadar
77
Menjenguk
78
Artur Steven Li
79
Clarissa
80
Kevin frustasi
81
Pulang ke rumah
82
Arthur sudah boleh pulang
83
Hampir saja
84
Keluarga Alisha
85
Menunggu kepulangan Alisha
86
Pertemuan
87
Pertemuan 2
88
Indra keenam
89
Buat apa lapor polisi ?
90
Ha ha ha ha
91
Pulang
92
Tantangan Adrian
93
What !!!
94
Obat perangsang
95
Kedatangan Candra
96
Lamaran
97
Kabar dari guru
98
Alasan kebencian
99
Penolakan Nenek Arthur
100
Tiba di rumah Alisha
101
Bertemu Rangga
102
Keberangkatan
103
Tiba di rumah Arthur
104
Kemunculan pedang Phoenix naga
105
Keluarnya Seiryu
106
Selamat makan
107
Gelang Phoenix naga
108
Tembakan beruntun
109
Sedikit kata dari author
110
Jimmy yang panik
111
Babak penyisihan.
112
Rencana Bram
113
Kekuatan Dragon
114
Kedatangan anggota kepolisian
115
Pertanyaan kevin
116
Meninggalnya Bram
117
End
118
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!