Kedatangan Jenderal Feng

" Kalau diajak ngomong itu nggak usah ngelamun deh ," omel Feng Yin yang melihat pelayannya asik melamun menatap dirinya . Jangan lupakan jika Feng Yin bisa mendengar kata hati shui .

" Maaf ... tetapi apakah nona tidak ingin menghadiri acara itu ?" tanya shui ragu-ragu.

" Nggak minat !"

" Kok gitu ?"

" Ngapain datang di acaranya mantan ... ?"

" Ha ?"

" Nggak usah banyak pikir... sekarang mana hasil belanjaan mu ?"

" Ada di dapur nona , " jawab shui linglung .

Feng Yin meninggalkan Shui begitu saja menuju dapur . Sekarang sudah siang , perutnya juga sudah lapar . Dia akan membuat makan siang terlebih dahulu.

Feng Yin membuka kantong hasil belanjaan Shui . Ternyata pelayannya itu membeli ikan segar , daun kemangi , tomat , cabai dan kangkung . Tidak lupa dengan titipannya, ada berbagai jenis benih bunga dan juga buah .

Jenderal Feng yang semula ingin mengunjungi sang putri akhirnya mengurungkan niatnya karena ada panggilan dari istana . Padahal dia sudah siap untuk berangkat .

" Maaf yang mulia... apa gerangan yang membuat anda memanggil hamba ?" tanya Jenderal Feng kepada orang nomer satu sekaligus sahabatnya sejak masih muda .

Sudah lebih dari setengah jam jenderal Feng berada di ruangan itu , tetapi kaisar belum ngomong sama sekali .

" Maaf sobat ... sebentar lagi ini selesai . Tunggu sebentar ya," jawab kaisar Ming santai .

" Hem !"

" Oh ... jangan marah . Baiklah akan saya katakan alasanku memanggil mu ke istana . Seminggu lagi ulang tahun putra mahkota . Kamu tahu kan .... kita tidak hanya mengundang para bangsawan dari dalam kerajaan, tetapi kita juga mengundang bangsawan dari kerajaan lain . Untuk itu saya menugaskan mu untuk menyambut kedatangan mereka ."

" Hamba ?" tunjuk jenderal Feng pada dirinya .

" Tentu ... siapa lagi . Kamu mau kan ?"

" Titah paduka pasti akan saya penuhi ."

" Baiklah kalau begitu , mengenai nona Feng Yin_"

" Anda tidak perlu khawatir yang mulia , akan saya pastikan jika putri hamba tidak akan hadir dalam acara itu ," ucap jenderal Feng dengan mantab .

" Ha ? .... bukan itu maksudku ."

Bukan itu maksudnya. Kaisar menatap sang sahabat dengan tak enak hati .

" Tenanglah yang mulia ... Anda tidak perlu risau . Apakah hanya itu yang ingin anda sampaikan?"

" Sepertinya kamu sedang terburu-buru?"

" Benar yang mulia ... hamba harus pergi ke luar kota ."

" Ada masalah apa ?" tanya kaisar penasaran.

Kaisar Ming memang belum mengetahui jika putrinya , Feng Yin meninggalkan rumah .

" Hanya ingin mengunjungi kerabat ," jawab Jenderal Feng singkat .

" Oh , kalau begitu aku tidak akan menahan mu lebih lama disini .Kamu boleh pergi sekarang !"

" Terimakasih yang mulia ."

Jenderal Feng langsung keluar dari ruangan itu . Dia keluar dari istana dan menaiki kuda yang tadi ia bawa .

Jenderal Feng langsung menuju ke kediaman Chou yang kini ditinggali oleh Feng Yin . Keputusannya tetap . Jika sang putri tetap kekeh ingin bertunangan dengan putra mahkota , jenderal Feng akan membiarkan sang putri tinggal disana .

Mungkin lebih baik jika jauh dari istana . Dia hanya akan menambah pelayan dan pengawal untuk menjaga sang putri .

Jenderal Feng memacu kudanya dengan cepat . Dibelakangnya juga ada sang panglima yang mengikutinya. Bukan hanya itu dua prajurit pilihan juga turut serta .

Butuh waktu tiga jam untuk sampai disana . Sedangkan jika perjalanan normal akan memakan waktu sampai lima jam menggunakan kuda dan enam jam menggunakan kereta.

Jenderal Feng sungguh terkejut saat tiba disana . Seingatnya rumah ini sudah tidak terurus . Tetapi ternyata semuanya sudah bersih .

Sepertinya apa yang katakan oleh prajurit benar adanya . Sang putri dan pelayannya telah bekerja keras membersihkan rumah ini .

Tok tok tok

Panglima Arsen mengetuk pintu rumah dengan keras . Tidak ada yang mendengarnya, sebab Feng Yin sedang asyik masak di dapur .

Tok tok tok

" Maaf jenderal ."

Tiba-tiba prajurit bayangan muncul di depan empat orang itu .

" Dimana putriku ?" tanya jenderal Feng tanpa basa-basi.

" Beliau ada di dapur jenderal," jawab prajurit itu dengan sopan .

Tentu saja jawabannya membuat jenderal Feng agak bingung .Buat apa putrinya berada di dapur ?

" Dapur ?"

" Benar jenderal."

" Apa yang ia lakukan di dapur ?"

" Masak."

" Masak ?"

" Benar Jenderal."

Jenderal Feng menarik nafasnya pelan-pelan lalu mengeluarkannya, ia ulangi sampai beberapa kali . Jawaban dari prajurit itu membuatnya shock.

" Bagaimana caranya agar aku bisa masuk ?"

" Mungkin jenderal bisa lewat dari samping rumah . Ada jalan yang langsung bisa ke arah dapur ."

" Kok aku bisa lupa . Terimakasih... sekarang kembali ke posisimu !"

" Baik jenderal ."

" Kalian tunggu disini ... biar aku sendiri yang lewat sini ."

" Siap !"

Setelah memberi perintah kepada ketiga bawahannya, jenderal Feng berjalan ke samping rumah . Kemudian melanjutkan ke belakang hingga sampai ke dapur .Dia tidak menyangka semuanya sudah bersih .

Saat mendekati dapur , jenderal Feng mencium aroma harum masakan yang Feng Yin masak. Membuat perutnya meronta-ronta ingin di isi .

Feng Yin menggoreng ikan segar yang telah ia marinasi terlebih dahulu dengan bumbu yang ia racik .

Shui meracik bumbu yang sudah dipersiapkan oleh Feng Yin . Mereka tidak menyangka jika aktifitas mereka membuat Jenderal Feng menangis .

" Putri ku ...!" panggil Jenderal Feng dengan lirih .

Feng yin yang mendengar suara itu langsung mengalihkan pandangannya. Dia melihat pria paruh baya yang menangis di depan pintu. Dari ingatannya, dia bisa tahu jika pria itu ayah dari Feng Yin .

" Gantikan ini , Shui!"

" Baik putri ."

Setelah itu Feng Yin menghampiri sang ayah yang masih berdiri di depan pintu .

" Selamat datang ayah ... maaf jika kami tidak menyambut kedatangan ayah ," kata Feng yin sambil menundukkan tubuhnya sebentar .

Hal yang tidak pernah dilakukan oleh Feng Yin yang asli sebelumnya.

" Putriku !" pekik jenderal Feng.

Jenderal Feng langsung memeluk tubuh putrinya itu dengan erat . Membuat Feng Yin sedikit kesulitan nafas .

" Maaf yah ... sesak !"

Jenderal Feng melepaskan pelukannya. Dia memandang sang putri dengan sendu . Tidak menyangka jika sang putri bisa berlaku ramah padanya. Padahal terakhir bertemu... putrinya marah besar padanya .

Tidak tahu saja jika Feng Yin yang asli sudah meninggal.

" Maafkan kesalahan ayahmu ini sayang ," ucap jenderal Feng dengan tulus . Feng Yin dapat melihat ketulusan dimatanya.

" Ayah tidak perlu minta maaf . Yin'er lah yang salah ," ucap Feng Yin .

" Tapi _"

" Ayah sendiri ?" tanya Feng Yin memotong ucapan ayahnya . Meskipun sebenarnya tidak sopan . Tetapi mau bagaimana lagi ... dia tidak ingin membicarakan hal-hal yang membuat Feng Yin asli pergi dari rumahnya.

" Tidak sayang ... ayah bersama panglima Arsen dan dua pengawal . Sekarang mereka berada di depan ."

" Shui .. tolong buka pintu depan dan suruh mereka masuk kedalam ," perintah Feng yin kepada Shui .

" Tapi ini bagaimana?"

" Biar aku yang meneruskan . "

" Baik nona ."

" Ayah mau duduk disini atau diruang tamu saja ?"

" Ayah masih kangen dengan mu sayang ."

Mendengar jawaban dari jendral Feng membuat Feng Yin kikuk . Dia menyuruh ayahnya itu untuk duduk di kursi yang ada di ruangan itu. Kemudian dia melanjutkan kegiatannya.

Feng Yin kembali menanak nasi , karena tadi dia memasak hanya dua porsi . Sekarang dia menambah lebih banyak .Untung dia juga masih punya telur . Dia menambah lauk telur balado.

Jenderal Feng sangat kaget melihat kelihaian putrinya memasak . Dari aromanya saja membuat perutnya meronta-ronta.

Tak lama kemudian masakannya selesai. Dia bersama Shui membawanya ke ruang makan . Kemudian Feng yin menyuruh Shui untuk memanggil teman perjalanan ayahnya ke ruang makan .

Untuk kali ini Feng yin membiarkan Shui makan tidak bersamanya. Karena tidak enak dengan yang lain .

" Silahkan dinikmati . Maaf jika rasanya kurang enak ," kata Feng Yin dengan sopan .

" Sejak kapan kamu bisa masak sayang ?" tanya jenderal Feng penasaran.

" Sejak dulu . Tetapi karena dirumah sudah ada pelayan jadi yin'er tidak pernah masak . Sedangkan disini kan hanya berdua . Jadi Yin'er bisa masak sesuka hati ," jawab Feng Yin santai .

" Apa Yin'er tidak ingin pulang sayang ?"

" Maaf ayah ... Yin'er lebih senang tinggal disini . Yin'er juga ingin belajar melupakan putra mahkota . Jika Yin'er disana ...."

" Baiklah... ayah hargai keputusanmu . Kalau begitu ayah akan mengirimkan pelayan dan pengawal kesini , agar bisa membantumu ."

" Untuk pelayan tidak perlu ayah . Yin'er lebih suka tinggal berdua dengan Shui . Yin'er hanya meminta beberapa pengawal saja . Untuk menjaga Yin'er sekaligus sebagai penjaga rumah . Jadi kalau ada tamu seperti tadi , tidak bingung ."

" Baiklah... apa ada yang lain ?"

" Tidak ayah ... silahkan dimakan dulu masakannya. Nanti keburu dingin , jadi rasanya kurang pas ."

" Baiklah sayang akan ayah coba .... ayo panglima , coba rasakan masakan putriku !"

" Baik jenderal."

" Ikannya enak sekali sayang ... gurih diluar dan lembut didalam . Bumbunya juga enak apalagi dengan yang ini membuat ayah nagih ," tunjuk jenderal Feng pada sambal yang ia buat .

Memang disini belum ada yang membuat sambal . Cabai hanya dibuat hiasan dan perasa untuk sayur .

" Jenderal benar , kalau begini ma ... saya bisa menghabiskan banyak ."

" Silahkan tuan, jangan sungkan."

" Tidak usah formal nak , panggil saja seperti biasa ."

" Baik paman ."

Selesai makan mereka berbincang-bincang. Setelah itu mereka pun pulang .

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒀𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒋𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂𝒍

2024-11-01

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ho...ho...ho....

2025-02-08

0

NANA

NANA

...

2024-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 ALISHA
2 Feng Yin
3 Bersih-bersih
4 Makanan enak
5 Bersih-bersih 2
6 Mie ayam dan baso ayam
7 Ruang sistem
8 Kedatangan Jenderal Feng
9 Putri Jia Li
10 H - 1
11 Pesta ulang tahun pangeran mahkota A Ming
12 Kedatangan Jenderal Feng dan keluarga.
13 Makan siang bersama
14 Pengobatan Ying'er
15 Keterkejutan Tabib yue
16 Gaun pertama buatan Feng Yin
17 Memasuki hutan kabut
18 Membantu tuan Lee
19 Suara dari dalam goa
20 Perubahan Phoenix
21 Feng Zhu tiba di perbatasan
22 Kerajaan Angin
23 Pembagian kerja
24 Pencarian pedang Phoenix naga
25 Makan siang bersama
26 Badai pasir
27 Bantuan
28 Elemen tanah dan angin
29 Percakapan
30 Masalah
31 Kondisi kaisar Lee
32 Buttercup flower
33 Terbongkarnya Kebusukan Permaisuri Shen
34 Kebenaran yang menyakitkan
35 Perjalanan ke pulau es
36 Memberi pelajaran para bandit gurun
37 Kura-kura raksasa
38 Bersatunya burung Phoenix biru dan naga es
39 Klan Iblis
40 Kenapa dengan pangeran Juan ?
41 memetik buttercup flower
42 Pengumuman
43 Bagaimana caranya?
44 Perkelahian
45 Kembali ke istana kerajaan angin
46 jurus pedang kembar
47 Kepulangan Feng Yin
48 Pangeran Juan menghukum para pengawal
49 Kondisi jenderal Feng
50 Cerita dari Jenderal Feng
51 Kunjungan pangeran mahkota A Ming dan putri Jia Li
52 putri Jia Li cemburu
53 Hilangnya satu desa di kerajaan angin
54 Tragedi
55 Calon istri
56 Perasaan pangeran Juan
57 Melamar
58 persetujuan Feng Yin
59 Kembali ke kediaman jenderal Chou
60 Membeli toko
61 Dendam
62 Cerita tabib wanita si ahli racun
63 Kedatangan Jia Long ke tempat pangeran kedua
64 Panik
65 Menambah pelayan
66 Tidak ada judul
67 Pertarungan
68 Pil kejujuran
69 Sarapan berdua
70 Buat kakak pembaca
71 Dimana letak lembah neraka itu ?
72 Tak ada judul
73 Memulai perjalanan
74 Pertempuran
75 Akhir dari klan Iblis
76 Alisha sadar
77 Menjenguk
78 Artur Steven Li
79 Clarissa
80 Kevin frustasi
81 Pulang ke rumah
82 Arthur sudah boleh pulang
83 Hampir saja
84 Keluarga Alisha
85 Menunggu kepulangan Alisha
86 Pertemuan
87 Pertemuan 2
88 Indra keenam
89 Buat apa lapor polisi ?
90 Ha ha ha ha
91 Pulang
92 Tantangan Adrian
93 What !!!
94 Obat perangsang
95 Kedatangan Candra
96 Lamaran
97 Kabar dari guru
98 Alasan kebencian
99 Penolakan Nenek Arthur
100 Tiba di rumah Alisha
101 Bertemu Rangga
102 Keberangkatan
103 Tiba di rumah Arthur
104 Kemunculan pedang Phoenix naga
105 Keluarnya Seiryu
106 Selamat makan
107 Gelang Phoenix naga
108 Tembakan beruntun
109 Sedikit kata dari author
110 Jimmy yang panik
111 Babak penyisihan.
112 Rencana Bram
113 Kekuatan Dragon
114 Kedatangan anggota kepolisian
115 Pertanyaan kevin
116 Meninggalnya Bram
117 End
118 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 118 Episodes

1
ALISHA
2
Feng Yin
3
Bersih-bersih
4
Makanan enak
5
Bersih-bersih 2
6
Mie ayam dan baso ayam
7
Ruang sistem
8
Kedatangan Jenderal Feng
9
Putri Jia Li
10
H - 1
11
Pesta ulang tahun pangeran mahkota A Ming
12
Kedatangan Jenderal Feng dan keluarga.
13
Makan siang bersama
14
Pengobatan Ying'er
15
Keterkejutan Tabib yue
16
Gaun pertama buatan Feng Yin
17
Memasuki hutan kabut
18
Membantu tuan Lee
19
Suara dari dalam goa
20
Perubahan Phoenix
21
Feng Zhu tiba di perbatasan
22
Kerajaan Angin
23
Pembagian kerja
24
Pencarian pedang Phoenix naga
25
Makan siang bersama
26
Badai pasir
27
Bantuan
28
Elemen tanah dan angin
29
Percakapan
30
Masalah
31
Kondisi kaisar Lee
32
Buttercup flower
33
Terbongkarnya Kebusukan Permaisuri Shen
34
Kebenaran yang menyakitkan
35
Perjalanan ke pulau es
36
Memberi pelajaran para bandit gurun
37
Kura-kura raksasa
38
Bersatunya burung Phoenix biru dan naga es
39
Klan Iblis
40
Kenapa dengan pangeran Juan ?
41
memetik buttercup flower
42
Pengumuman
43
Bagaimana caranya?
44
Perkelahian
45
Kembali ke istana kerajaan angin
46
jurus pedang kembar
47
Kepulangan Feng Yin
48
Pangeran Juan menghukum para pengawal
49
Kondisi jenderal Feng
50
Cerita dari Jenderal Feng
51
Kunjungan pangeran mahkota A Ming dan putri Jia Li
52
putri Jia Li cemburu
53
Hilangnya satu desa di kerajaan angin
54
Tragedi
55
Calon istri
56
Perasaan pangeran Juan
57
Melamar
58
persetujuan Feng Yin
59
Kembali ke kediaman jenderal Chou
60
Membeli toko
61
Dendam
62
Cerita tabib wanita si ahli racun
63
Kedatangan Jia Long ke tempat pangeran kedua
64
Panik
65
Menambah pelayan
66
Tidak ada judul
67
Pertarungan
68
Pil kejujuran
69
Sarapan berdua
70
Buat kakak pembaca
71
Dimana letak lembah neraka itu ?
72
Tak ada judul
73
Memulai perjalanan
74
Pertempuran
75
Akhir dari klan Iblis
76
Alisha sadar
77
Menjenguk
78
Artur Steven Li
79
Clarissa
80
Kevin frustasi
81
Pulang ke rumah
82
Arthur sudah boleh pulang
83
Hampir saja
84
Keluarga Alisha
85
Menunggu kepulangan Alisha
86
Pertemuan
87
Pertemuan 2
88
Indra keenam
89
Buat apa lapor polisi ?
90
Ha ha ha ha
91
Pulang
92
Tantangan Adrian
93
What !!!
94
Obat perangsang
95
Kedatangan Candra
96
Lamaran
97
Kabar dari guru
98
Alasan kebencian
99
Penolakan Nenek Arthur
100
Tiba di rumah Alisha
101
Bertemu Rangga
102
Keberangkatan
103
Tiba di rumah Arthur
104
Kemunculan pedang Phoenix naga
105
Keluarnya Seiryu
106
Selamat makan
107
Gelang Phoenix naga
108
Tembakan beruntun
109
Sedikit kata dari author
110
Jimmy yang panik
111
Babak penyisihan.
112
Rencana Bram
113
Kekuatan Dragon
114
Kedatangan anggota kepolisian
115
Pertanyaan kevin
116
Meninggalnya Bram
117
End
118
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!