Bab 6

Leo begitu terkejut sekali. Restoran yang hendak diberikan padanya, ternyata justru milik orang lain, dan dirinya tidak memiliki hak atas itu.

“Jika kamu merasa restoran itu milikmu. Sebaiknya kita tempuh saja jalur hukum.” Josep tidak tahan lagi. Liam bisa merusak kebahagiaan keluarganya. Terutama mempengaruhi anaknya.

Liam tersenyum tipis. Dia merasa sepertinya papanya sedang menyerahkan diri sendiri. Dengan melalui hukum, jelas akan mudah untuk mendapatkan restoran itu.

“Baiklah, itu ide yang bagus. Aku tidak perlu memaksa Papa untuk menyerahkan restoran itu.” Liam tersenyum senang.

Bella benar-benar tidak habis pikir dengan suaminya. Bisa-bisanya suaminya justru memilih jalur hukum. Jika begitu jelas mereka akan kesulitan mempertahankan restoran.

 “Sepertinya aku tidak perlu ke sini-sini jika kalian memilih jalur hukum. Terima kasih untuk drama pagi ini. Aku permisi dulu.” Liam memilih pergi. Urusannya sudah selesai. Jadi tentu saja dia merasa tidak perlu susah payah datang ke rumah keluarga Smith untuk sekadar meminta haknya.

Selepas Liam pergi, Josep langsung terduduk lemas. Dia tidak tahu kenapa justru memilih jalan hukum. Padahal jelas ini akan menyulitkannya.

“Pa, kenapa Papa justru meminta jalur hukum. Jika itu terjadi, kita akan kehilangan restoran.” Bella duduk dan menggoyangkan tubuh sang suami.

Josep hanya terdiam. Dia ingin mengakhiri cerita Liam. Karena tidak mau Leo mendengar semua itu. Selama ini, dia sudah menjadi contoh baik untuk anaknya. Jika sekali saja noda keburukan, tentu saja Leo akan membencinya.

“Apa yang dikatakan oleh pria itu benar, Ma? Mama merebut Papa dari istri papa sebelumnya?” Leo menatap lekat wajah sang mama. Dia merasa ingin tahu terlebih dahulu kenyataan sebenarnya.

Bella mengalihkan pandangan pada anaknya. Mulutnya membisu. Diam seribu bahasa. Dia tidak berani menjawab apa-apa karena memang kenyataannya.

“Apa benar jika restoran itu milik mama dari pria bernama Wiliam itu, Pa?” Leo beralih pada sang papa.

Kali ini Josep pun memilih diam. Karena dia tidak bisa membela diri.

“Dengar, Leo. Sekali pun restoran itu dari uang orang lain, tapi papamu yang mengembangkannya puluhan tahu. Tentu saja itu adalah milik kita.” Bella mencoba memberitahu sang anak. Dia tak mau sampai anaknya membenci suaminya.

“Jika restoran itu dibangun oleh orang lain, artinya restoran itu bukan milik kita. Kita hanya pekerja. Sebesar apa usaha kita membuat restoran itu besar, kita tidak akan pernah menjadi pemiliknya, Ma.” Leo kecewa dengan pemikiran sang mama.

“Tapi, ada perjuangan papamu. Harusnya kamu tahu itu, dan Mama tidak akan biarkan orang lain mengambil begitu saja.” Bella masih tetap dengan pendiriannya.

Josep hanya terdiam. Dia merasa bingung. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

Leo semakin kecewa dengan pikiran sang mama. Hal itu membuat Leo memilih pergi. Menghindari perdebatan yang tidak akan ada ujungnya.

“Terserah pikiran, Mama.” Leo berlalu begitu saja.

“Leo ... Leo ... dengarkan penjelasan Mama dulu.” Bella berusaha untuk memanggil anaknya.

Sayangnya, Leo terus berjalan. Memasuki mobilnya dan melajukannya. Meninggalkan rumah. Leo benar-benar kecewa dengan masa lalu sang mama.

Sambil melajukan mobilnya, Leo menghubungi seseorang.

“Bisakah kamu temui aku di tempat biasa.”

Setelah menghubungi seseorang tersebut, Leo segera melajukan mobilnya. Tempat yang dituju adalah apartemen. Liam memiliki apartemen untuk sekadar menenangkan pikirannya ketika dia bertengkar dengan sang mama.

 

...****************...

Bunyi pintu dibuka menandakan orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Leo melihat orang yang ditunggunya sudah datang, segera menghampirinya.

Satu pelukan diberikan Leo. Dia ingin sebuah ketenangan dan hanya didapatkan dari gadis cantik di depannya.

“Kamu bertengkar dengan mama?” Loveta membelai lembut punggung Leo. Dia selalu tahu, jika Leo akan pergi ke apartemen untuk menenangkan diri setiap bertengkar dengan sang mama.

Leo memang dingin. Jika orang tidak mengenalnya, orang akan berpikir jika Leo tidak begitu mencintai Loveta. Namun, sejujurnya apa pun yang terjadi pada Leo. Leo akan mencari Loveta. Itu yang membuat Loveta begitu mencintai Leo. Karena menjadikannya orang yang selalu dibutuhkan.

“Jangan berikan aku pertanyaan dulu. Aku butuh pelukan dulu.” Leo mengeratkan pelukannya.  Mencari kedamaian dari kehangatan Loveta.

Loveta memilih membiarkan sang kekasih melakukan apa yang ingin dilakukannya. Menunggu sampai Leo akan jauh lebih tenang.

Saat sudah lebih tenang, barulah Leo melepaskan pelukan itu.

“Ayo duduk.” Loveta mengajak Liam untuk duduk. “Ada apa?” tanya Loveta meraih tangan Leo.

“Papa ternyata punya anak sebelum aku.” Leo menceritakan pada Loveta.

Loveta masih bingung dengan cerita yang diberikan Leo. Dia masih sulit untuk mencernanya.

“Maksudnya bagaimana?” tanya Loveta. 

“Ternyata sebelum mama dan papa menikah, papa pernah menikah, dan papa memiliki seorang anak laki-laki. Mungkin usianya sekitar dua puluh delapan atau dua puluh sembilan tahun.” Leo mencoba menjelaskan dengan lebih rinci.

Loveta cukup terkejut. Karena setahunya, Leo tidak memiliki saudara.

“Jadi kalian berasal dari ibu yang berbeda? Seperti aku dan Nessia atau Danish?” tanya Loveta menjelaskan.

“Iya, sama persis.” Leo membenarkan ucapan Loveta.

“Lalu masalahnya di mana? Bukankah kamu lihat aku dan adik-adikku akur. Kami tidak pernah merasa jika lahir dari rahim yang berbeda.” Loveta memberikan pendapatnya.

“Tetap beda, dia datang ke sini untuk merebut restoran. Karena merasa mamanya yang membangun restoran itu. Dia sedang menabuh genderang perang.” Leo mengusap wajahnya. Seandainya kakak tirinya datang bukan berniat merebut restoran, mungkin dia akan bisa seperti Loveta dan adik-adiknya.

“Wah ... jahat sekali. Kenapa datang-datang ingin merebut restoran? Apa dia tidak sadar jika Paman Josep sudah membuat restoran menjadi besar.” Loveta tidak habis pikir ada orang seperti itu. Dia juga ikut kesal mendengar semua itu.

“Entahlah, aku bingung.” Leo mengembuskan napasnya. Merasa tidak tahu harus berbuat apa.

“Tenangkan dirimu dulu saja. Nanti kita pikiran cara untuk menyelesaikan semua ini.” Untuk saat ini, tentu saja Loveta hanya bisa menenangkan Leo.

“Aku akan di sini dulu. Menangkan diri.” Leo menyandarkan tubuhnya ke sofa. Dia tidak fokus bekerja. Jadi butuh waktu dulu.

“Baiklah, lebih baik kamu di sini dulu.” Loveta setuju dengan ide Leo.

“Apa kamu mau menemani aku di sini?” tanya Leo menatap Loveta.

“Aku ada pekerjaan sebentar. Nanti setelah itu aku akan ke sini.” Tadi Loveta sudah menghubungi Liam untuk mengantarkan kemeja milik Liam, jadi dia harus ke hotel dulu. Loveta tidak menceritakan apa yang akan dilakukannya ini, mengingat Leo sedang punya banyak pikiran. Lagi pula, urusan menumpahkan minuman kemarin hanya hal sepele.

“Baiklah, pergilah dulu.” Leo mengangguk. Mengizinkan kekasihnya pergi.

“Aku akan segera kembali setelah urusanku selesai.” Loveta segera pergi untuk menyelesaikan urusannya dulu.

 

 

 

Terpopuler

Comments

Syamsiah Cia

Syamsiah Cia

leo baik walaupun lahir dr seorang pelakor liam jg baik

2024-08-18

0

Adin Da

Adin Da

rda tgang jg bc ny

2024-07-14

0

Surtinah Tina

Surtinah Tina

emang ya bela pinginnya kaya aja

2024-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Baab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Baab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180 Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!