Bab 4

Mendapati pertanyaan itu membuat Josep bingung. Dia belum siap memberitahu siapa sebenarnya Liam pada anaknya.

“Anak teman Papa. Kebetulan dia ingin memberitahu jika papanya tidak datang.” Josep memberikan alasan yang masuk akal.

Leo menoleh ke arah pria tadi. Walaupun pria tadi sudah tidak ada, tentu saja itu membuatnya penasaran sekali.

“Ayo, kita kembali ke pesta. Kita harus menyapa orang-orang di sana.” Josep mengajak sang anak. Mengalihkan perhatian sang anak.

“Aku akan menyusul. Papa pergi saja dulu.” Leo berlalu ke toilet. Tadi dia memang berniat ke toilet. Hanya saja melihat papanya yang tampak serius sedang bicara. Karena itu dia begitu penasaran.

“Baiklah, Papa tunggu di luar.” Josep segera mengayunkan langkahnya ke restoran . Menikmati acara yang dibuatnya.

Selang beberapa saat Leo bergabung dengan sang papa. Josep memperkenalkan Leo pada teman-temannya. Tentu saja itu dilalukan agar Leo dapat bekerja sama dengan teman-temannya juga. Josep juga memamerkan bagaimana anaknya yang sudah terjun dalam bisnis. Tentu saja itu membuatnya bangga.

“Tidak menyangka anak Pak Josep sudah mau mengurus perusahaan. Padahal baru saja lulus kuliah. Anak saya saja masih malas untuk terjun ke bisnis.” Seorang teman mengomentari apa yang dilakukan Leo.

“Dia akan menjadi penerus restoran ini. Jadi tentu saja dia harus mulai lebih cepat. Agar kelak dia siap ketika restoran ini menjadi tanggung jawabnya.” Josep merangkul Leo.

Leo hanya tersenyum. Merasa sebagai anak satu-satunya membuat Leo merasa jika tanggung jawab restoran ada di pundaknya. Jadi wajar jika dia bekerja keras untuk restoran yang sudah dibangun sang papa.

Pemandangan bagaimana Josep membanggakan Leo dilihat oleh Liam. Rasanya sakit sekali ketika papanya dengan bangganya mengatakan jika Leo adalah calon pewaris restoran ternama yang dibangun sang mama.

Tak mau melihat drama ayah dan anak itu terlalu lama, Liam memilih untuk pergi. Membiarkan papanya menikmati memamerkan anaknya  tersebut.

Liam segera berbalik. Sayangnya, ketika berbalik dia menabrak seseorang. Minuman yang dibawa orang tersebut pun tumpah tepat di kemeja Liam.

“Maaf-maaf.” Loveta tidak melihat sama sekali ketika orang di depannya berbalik. Dia yang sedang fokus melihat ke arah Leo, tidak melihat ke arah lain. Hingga membuatnya menabrak seseorang.

“Tidak apa-apa.” Liam berusaha membersihkan minuman tersebut. Saat tangan gadis di depannya hendak memegang kemejanya, Liam segera mengalihkan pandangan pada gadis itu. “Tidak apa-apa. Hanya basah saja.”

“Tapi, basahnya cukup banyak. Kemejamu juga putih. Jadi warna minuman ini menempel di kemejamu.” Loveta tampak panik ketika melihat kemeja putih pria di depannya terkena noda warna merah.

Liam begitu terkejut. Tidak menyangka yang menabrak adalah Loveta. Tentu saja dia tidak akan pernah marah jika yang menabrak adalah gadis pujaan hatinya.  

“Kebetulan aku punya kemeja hitam pria. Sepertinya akan muat untukmu. Bagaimana jika kamu memakainya?” Loveta merasa ini adalah kesalahannya. Jadi tentu saja dia harus bertanggung jawab.

Mendapati tawaran tersebut, tentu saja adalah kesempatan emas bagi Liam untuk dekat dengan Loveta. Tentu saja itu membuatnya tidak melepaskan kesempatan itu.

“Jika kamu tidak keberatan meminjamkannya, tidak masalah.” Liam tersenyum tipis.

“Baiklah, kita ke mobilku saja. Aku akan mengambilkannya untukmu.” Loveta segera mengayunkan langkahnya untuk mengajak Liam.

Liam mengekor di belakang Loveta. Mengikuti gadis itu ke tempat parkir.

Bela yang dari kejauhan melihat Liam dan Loveta begitu terkejut.

“Mau apa lagi anak itu? Apa dia juga mau merebut Loveta dari Leo?” Seketika Bela takut jika apa yang harusnya menjadi milik anaknya akan direbut.

 

...----------------...

Loveta mengambilkan kemeja di dalam mobil. Kemarin dia membeli dua kemeja untuk Leo. Sayangnya, Leo tidak mau karena warnanya hitam juga. Niat hati, dia akan memberikannya pada adiknya. Namun, mungkin memang takdir ingin kemeja itu tetap ada padanya, karena hari ini dia menabrak orang sampai menumpahkan minuman.

“Ini, pakailah.” Loveta memberikan kemeja tersebut pada Liam.

Liam segera meraih kemeja yang diberikan Loveta. “Terima kasih.” Liam tersenyum.

“Sama-sama.” Loveta mengangguk.

Liam dengan segera meraih kancing kemejanya. Berniat mengganti kemejanya.

“Tunggu-tunggu. Apa kamu akan menggantinya di sini?” Seketika Loveta panik. Dia merasa malu ketika mendapati pria di depannya ingin mengganti kemejanya.

“Iya, lagi pula tidak ada orang juga.” Dengan polosnya Liam melihat ke sekeliling. Memerhatikan jika tidak ada orang di tempat parkir.

Loveta mendengkus kesal. Bisa-bisanya pria di depannya itu mengatakan jika tidak ada orang. Padahal ada dirinya di depan persis.

“Ada aku.” Loveta menunjuk dirinya sendiri.

“Maaf.” Liam dengan tanpa berdosanya meminta maaf. Lupa jika ada Loveta di depannya.

“Masuklah ke mobilku. Gantilah di dalam mobil.” Loveta memilih untuk memberikan ide.

Liam melihat mobil Loveta. Mendapati ide dari Loveta  membuat Liam merasa jika itu ide bagus. Dia segera mengangguk dan masuk di dalam mobil Loveta.

Loveta menunggu di luar. Terasa aneh sebenarnya meminta pria asing masuk ke mobilnya. Namun, Loveta merasa jika pria tadi tidaklah jahat.

Beberapa saat kemudian Liam keluar dari mobilnya. Kini dia sudah memakai kemeja hitam pemberian Loveta.

“Sepertinya ukurannya sedikit kekecilan.” Loveta melihat perut kemeja menempel sempurna di tubuh Liam. Sampai-sampai lengan kekar Liam terlihat jelas.

“Sedikit, tapi tidak apa-apa. Yang terpenting aku tidak pulang dengan baju kotor.” Liam mengulas senyumnya.

Loveta membenarkan itu. Saat membahas baju kotor, Loveta melihat baju milik Liam yang terkena tumpahan minuman. Kemeja itu keluaran brand Italia yang cukup terkenal. Tentu saja itu membuat Loveta merasa semakin bersalah. Loveta tahu betul harga barang-barang mewah.

“Bagaimana jika kemeja itu aku cuci? Walaupun tidak yakin nodanya akan hilang, tapi aku akan mencobanya.” Loveta tetap merasa harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Liam melihat kemejanya. Jika memberikan kemejanya pada Loveta, artinya dia akan bertemu dengan Loveta lagi.

“Jika kamu tidak keberatan. Karena memang aku tidak tahu di mana aku harus mencuci kemeja ini.” Liam memberikan kemeja pada Loveta.

“Apa kamu baru di sini?” Sambil menerima kemeja tersebut, Loveta bertanya.

“Iya, aku baru di sini. Aku tinggal di hotel Maxton.” Liam membenarkan ucapan Loveta. “Aku Jason Wiliam.” Liam mengulurkan tangan.

“Aku Loveta.” Loveta menerima uluran tangan Liam.

“Kak Lolo.” Suara Nessia terdengar memanggil.

Saat melihat adiknya memanggilnya, tentu saja membuat Lovera harus segera pergi.

“Kalau begitu, aku akan kirim bajumu ke hotel jika sudah selesai. Sekali lagi maaf.”

“Baiklah.”

Loveta segera mengunci pintu mobilnya kembali dan segera pergi. Saat mengayunkan langkahnya menghampiri adiknya, tiba-tiba Loveta merasa sesuatu.

“Namanya seperti tidak asing? Di mana aku pernah mendengar nama itu?” Loveta merasa dejavu ketika mendengar nama Jason Wiliam.

“Kak, cepat mami memanggilmu” Nessia menarik tangan Loveta.

Loveta memilih menyingkirkan pikirannya itu karena adiknya buru-buru mengajaknya pergi. Dia akan pikirkan nanti, di mana dia pernah dengar nama itu.

 

 

Terpopuler

Comments

Syamsiah Cia

Syamsiah Cia

knp lolo bs lp sm sekali sm liam ya

2024-08-18

0

Surtinah Tina

Surtinah Tina

itu kak liam lolo

2024-04-27

1

Susillah

Susillah

miris ya ... Liam udah mah ga diakui anak hak nya diambil...mlh pamer anak lain

2023-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Baab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Baab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180 Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!