“Maaf, Pak Dathan saya tidak memberitahu Anda.” Setelah perdebatan antara Mami Neta dan Loveta selesai, akhirnya Liam dapat mengobrol dengan Papi Dathan.
“Neta sudah jelaskan banyak hal. Jadi tidak apa-apa.” Papi Dathan tersenyum.
Tadi Mami Neta memang sudah menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah masalah Liam yang berpura-pura. Mami Neta menjelaskan kemungkinan apa yang menjadi alasan Liam berdrama. Apalagi jika bukan karena anaknya. Mami Neta juga menjelaskan perihal Leo. Dia meminta Papi Dathan untuk tidak memberitahu Loveta. Karena biar Liam sendiri yang memberitahu.
Liam bersyukur jika Dathan Fabrizio mengerti.
“Aku tidak menyangka jika ternyata kamu sudah sesukses ini.” Papi Dathan masih tidak percaya jika pemilik sepatu terkenal itu adalah anak kecil yang ditemuinya di panti asuhan.
“Saya masih harus banyak belajar.” Liam merasa tidak enak jika dipuji. Apalagi yang memuji orang yang tahu banyak tentang bisnis.
“Kamu ini suka sekali merendah.” Papi Dathan tersenyum. Dia paham betul jika usaha Liam cukup besar karena sekalanya sudah luar negeri.
Liam dan Papi Dathan bicara tentang bisnis. Liam berbagi cerita tentang bagaimana bisa masuk kancah internasional. Karena Papi Dathan juga mau melakukan itu.
Di saat para pria mengobrol, para wanita menyiapkan minuman dan cemilan di dapur.
“Mi, itu benar adik Mami? Kenapa muda sekali?” Nessia mengintip dari dapur Liam yang sedang mengobrol dengan sang papi.
“Itu adik Mami dari panti asuhan.” Mamu Neta menjelaskan sambil mengaduk minuman.
“Oh ... berarti bukan kandung ya? Wah ... kalau begitu boleh kalau Nessia jadian dengan dia?” Nessia begitu bersemangat sekali.
“Sekolah yang benar.” Loveta memperingatkan adiknya. Adiknya baru saja lulus sekolah menengah atas. Jadi dia merasa adiknya tidak boleh memikirkan hal itu dulu.
“Sirik saja.” Nessia menjulurkan lidah pada kakaknya.
Loveta membalas juga menjulurkan lidah. Tetap saja saudara ada kalanya bertengkar.
“Mi, dia sudah punya pacar apa belum?” Nessia bertanya lagi.
“Mana Mami tahu. Mungkin saja dia punya di luar negeri.” Mami Neta menaikkan bahunya tanda tidak tahu.
“Sayang sekali jika dia sudah punya pacar. Padahal aku mau jika dijodohkan dengannya.” Nessia tampak kecewa sekali.
Loveta hanya menggeleng heran dengan aksi sang adik.
Saat mendengarkan ucapan sang mami, seketika Loveta teringat sesuatu.
Kenapa aku tidak bertanya Kak Liam punya pacar apa belum?
Loveta merutuki kesalahannya itu. Merasa jika dia melewatkan sesuatu.
“Sudah cepat bawa cemilannya. Jangan banyak bicara.” Mami Neta menegur sang anak. “Ini kamu bawa.” Dia memberikan nampan berisi cangkir teh pada Loveta.
Mereka bertiga keluar dari dapur menuju ke ruang keluarga. Menyusul Liam dan Papi Dathan yang asyik mengobrol.
Loveta dan Nessia meletakkan minuman dan cemilan di atas meja. Kemudian duduk di sofa. Nessia duduk di samping sang mami lebih dulu duduk. Sedangkan Loveta memilih duduk di samping Liam.
“Silakan diminum.” Mami Neta meminta Liam menikmati suguhan.
Liam segera menikmati teh hangat yang dibuat.
“Aku kemarin menawarimu apartemen, tetapi kenapa justru kamu memilih menyewa.” Mami Neta teringat dengan cerita suaminya jika Liam menyewa apartemen milik Loveta.
“Jadi Mami sudah tawarkan apartemen aku gratis?” tanya Loveta yang pensaran.
“Iya, Mami tawarkan, tapi Liam malah sewa.” Mami Neta sedikit menyindir Liam.
Liam tersenyum. “Tidak apa-apa, Kak. Sekalian biar Loveta punya pemasukan.” Dia melirik Loveta yang duduk di sebelahnya.
“Bagus kalau Kak Liam berpikir begitu. Jadi aku tidak rugi.” Dia beruntung sekali karena Liam mau membayar uang sewa yang dimintanya.
Mereka semua tertawa. Otak Loveta sudah otak bisnis. Tidak mau rugi.
“Kapan rencanamu pindah?” Papi Dathan melemparkan pertanyaan itu pada Liam.
“Mungkin besok, Pak,” jawab Liam.
“Aku akan membantumu besok, Kak.” Loveta langsung cepat tanggap.
“Tentu saja.” Saat mendapatkan bantuan, tentu saja Liam tidak keberatan. Justru senang karena pekerjaan lebih ringan.
“Nessia juga mau ikut.” Nessia dengan semangatnya ikut menimpali.
“Kamu besok les. Jangan macam-macam!” Mami Neta memperingatkan anaknya.
Nessia menekuk bibinya. Sayang sekali dia harus melewatkan waktu dengan pria tampan.
Liam dan Loveta tertawa ketika Nessia dimarahi sang mama.
“Biar besok Cinta membantu. Dia jago menata ruangan.” Mama Neta beralih pada Liam.
“Baik, Kak.” Liam jelas tidak akan mau kehilangan kesempatan menikmati waktu dengan Loveta. Berdalih pindahan, membuat mereka pastinya lebih dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
anonim
cari kesempatan ya Liam wkwkwk🤪🤪
2023-07-09
0
sakura🇵🇸
apa yg ada dalam pikiran leo nanti ya,cinta sama liam pastinya sangat dekat🤭
2023-07-07
0
Rahmawaty❣️
Liam ini pasrah aja ya😅
2023-06-25
0