Pesona Sang Pewaris

Pesona Sang Pewaris

Bab 1

“Siapa Anda?”

“Jason Wiliam Smith.” Liam memperkenalkan dirinya pada pria di depannya.

Tubuh Josep Smith lemas ketika mendengar nama itu. Dia langsung terduduk di sofa berbahan kulit miliknya. Tatapannya masih tertuju pada pria tampan di depannya. Matanya yang biru sama persis dengannya.

“Pa.” Sabela Smith, istri Josep langsung memegangi tubuh sang suami yang terduduk. Dia begitu khawatir dengan suaminya yang lemas.

Josep memandangi anaknya. Anaknya tumbuh dengan baik. Tubuh tinggi dengan paras tampan mengingatkan Josep pada masa mudanya. Rahang yang ditumbuhi bulu halus itu sama persis dengan dirinya.

Josep tidak pernah menyangka jika anaknya ada di depannya. Masih segar di ingatannya, bagaimana dia mengusir istri dan anaknya setelah menceraikan istrinya itu. Dia pikir istri dan anaknya itu tidak akan pernah kembali lagi di hadapannya. Namun, kini anaknya berdiri tepat di depannya.

“Sepertinya Anda begitu terkejut sekali.” Pria yang biasa dipanggil Liam itu tersenyum. Perlahan dia mendudukkan tubuhnya di sofa sambil menatap pria yang merupakan papa kandungnya itu. “Apa yang Anda sedang pikirkan? Apa Anda sedang berpikir jika saya tidak akan berada di hadapan Anda? Atau tidak akan pernah berani berdiri di depan Anda?” Liam tersenyum. Tentu saja senyuman itu mengandung cibiran pada pria yang sudah menelantarkannya itu.  

Liam sudah mendengar cerita dari mamanya. Bagaimana sang papa yang begitu tega mengusir mamanya setelah menceraikan mamanya. Papanya itu menikah lagi dengan wanita yang merupakan pelayan di restoran milik mereka berdua. Padahal restoran itu dibangun dengan uang milik mamanya. Mamanya harus menitipkannya ke panti asuhan karena tidak punya cukup uang untuk kembali ke Italia. Sampai akhirnya lima tahun kemudian, mamanya baru menjemputnya kembali.

“Apa maumu ke sini?” Bela, biasa orang memanggil Sabela Smith. Berawal dari babu menjadi nyonya rumah di keluarga Smith.

“Astaga, apa bertemu dengan papaku adalah sesuatu yang tidak diizinkan?” Liam tersenyum. Merasa lucu sekali dengan wanita di depannya itu.

Bela masih memandangi Liam curiga. Dia yakin anak suaminya itu tidak datang karena ingin bertemu dengan suaminya saja.

Liam terus mengulas senyum di wajahnya. Tidak sama sekali dia menujukan kebenciannya.

“Di mana selama ini kalian tinggal?” Sebagai seorang ayah, masih ada rasa di hatinya ingin tahu sejauh apa anaknya tumbuh.

“Kami tinggal di Italia. Kembali ke kampung halaman.” Sejak mamanya menjemput dari panti asuhan, Liam tinggal di Italia. Bersama mamanya, Liam tumbuh dengan baik. Mamanya selalu memberikan yang terbaik.

“Jadi sekarang mamamu di Italia?” Suara Josep begitu penasaran sekali.

Bela begitu terkejut ketika suaminya menanyakan mantan istrinya itu. Ada rasa cemburu yang menelusup ke hatinya.

“Mama meninggal sebulan yang lalu.” Liam mengatakan keberadaan mamanya.

Tepat sebulan yang lalu mamanya meninggal. Liam masih berduka. Dia kehilangan orang yang begitu dicintainya. Rasa sakit itu masih terasa sampai sekarang. Karena pada akhirnya, dia benar-benar sendiri. Sama seperti ketika dia berusia lima tahun.

Sebelum meninggal Sang mama mengizinkannya untuk terbang ke Indonesia. Selama ini Liam memang memutus hubungan dengan segala hal yang berada di Indonesia. Termasuk dengan Loveta, gadis kecil yang menjadi cinta pertamanya. Mamanya tidak mau papanya mengganggu hidup mereka lagi. Bertahun-tahun Liam menuruti sang mama. Menghargai rasa sakit yang mamanya rasakan. Kini setelah mamanya mengizinkannya kembali ke Indonesia. Tentu saja kesempatan itu digunakan sebaik mungkin.

Josep begitu terkejut. Ternyata mantan istrinya lebih dulu pergi meninggalkan dunia ini. Ada rasa sakit yang terbesit di hatinya. Belum sempat dirinya meminta maaf, tetapi mantan istrinya sudah meninggal lebih dulu.  

“Ini.” Liam meletakkan berkas di atas meja.

Josep mengalihkan pandangan pada berkas itu. Dia bingung ketika melihat berkas yang diberikan anaknya itu.

“Apa ini?” Sambil mengambil berkas tersebut, Josep bertanya.

“Surat pengalihan restoran.” Liam menjelaskan apa isi berkas tersebut.

Josep membulatkan matanya. Dia segera membuka isi berkas tersebut. Alangkah terkejutnya ketika mengetahui jika isi berkas adalah pengalihan kepemilikan restoran miliknya.

Bela tak kalah terkejut. Sejak Liam datang, dia sudah yakin jika anak itu tidak datang hanya untuk berkunjung menemui papanya. Namun, ada maksud tertentu yang menjadi alasan kedatangannya.

“Apa-apaan ini?” Josep membanting berkas tersebut. Dia begitu kesal karena merasa jika Liam begitu lancang padanya.

“Mengambil hakku.” Liam masih tampak tenang. Di saat papanya murka, dia tidak terprovokasi sama sekali.

“Punya hak apa kamu mau mengambil restoran yang sudah aku kelola bertahun-tahun?” Josep menatap tajam anaknya tersebut. Padahal tadi, sudah ada kerinduan di dalam hatinya. Akan tetapi, justru sang anak dengan lancang ingin meminta restoran.

Liam hanya menanggapi dengan senyuman. “Seorang petani tanpa lahan, tidak akan pernah menjadi pemiliknya sekali pun dia menghasilkan banyak padi. Sama seperti Anda yang mengembangkan restoran dengan dana mamaku. Tetap saja Anda tidak akan disebut oleh pemilik.”

Josep terdiam. Ingatannya kembali pada pertama kali dia membangun bisnis restoran. Kala itu dia datang ke Indonesia untuk bekerja di sebuah perusahaan. Saat perusahaan itu tutup, Josep tidak kembali ke Italia. Dia dan mama Liam memutuskan membangun usaha. Berbekal uang milik sang istri, dia membangun restoran Italia. Istrinyalah yang menjadi chef di sana. Semua menu diciptakan sang istri. Restoran mulai berkembang. Orang-orang menyukai menu masakan restoran mereka.

Restoran mulai berkembang. Dari hanya mereka berdua yang membangun usaha itu, hingga akhirnya bisa merekrut karyawan. Di saat istrinya hamil, Josep mengurus penuh restoran. Hingga sampai bertahun-tahun restoran itu berkembang dengan berbagai cabang.

Sayangnya, Josep tergoda dengan pelayan di restoran tersebut. Hingga akhirnya memilih menceraikan istrinya dan mengambil alih semua usaha. Tak sepeser pun uang diberikan pada istrinya itu.

Jika ditelisik lagi, memang benar jika restoran ini atas dana mantan istrinya. Dirinya hanya mengelola saja.

“Saya, tidak akan terburu-buru. Anda bisa pikirkan dulu. Setelah itu Anda bisa serahkan restoran pada saya.” Liam merasa mungkin papanya butuh waktu.

“Tidak perlu butuh waktu. Restoran ini tidak akan pernah beralih ke siapa pun.” Bela menjawab ucapan Liam tersebut. Dia tidak rela jika restoran yang dibangun oleh suaminya diambil begitu saja.

Liam melihat Bela. Wanita itu yang menghancurkan rumah tangga mama dan papanya. Hingga mamanya harus bersusah payah berjuang. Tentu saja dia tidak akan membiarkan begitu saja.

“Silakan lakukan apa saja untuk mempertahankan restoran itu, tapi saya akan berusaha merebutnya.” Liam merasa restoran itu adalah milik mamanya. Jadi dia berhak mendapatkan kembali restoran itu.

Bela menatap kesal pada Liam. Dia tidak akan membiarkan itu terjadi.

“Kalau begitu saya permisi dulu.” Liam tak mau berlama-lama. Dia memilih untuk segera pergi. Tak mau berdebat lagi.

Bela melihat Liam yang pergi begitu saja. Saat anak suaminya itu pergi, dia mengalihkan pandangan pada suaminya.

“Pa, lakukan sesuatu. Jangan sampai anak mantan istrimu itu merebut restoran.” Bela menggoyangkan tubuh suaminya.

Josep hanya terdiam saja. Dia sendiri merasa bingung. Apa yang harus dilakukannya.

“Kita konsultasikan ini dengan pengacara dulu.” Josep harus meminta pendapat pengacara. Jadi tentu saja dia tidak bisa gegabah melakukan apa pun.

 

 

Terpopuler

Comments

Rahmi Rahmi

Rahmi Rahmi

cukup bagus awal cerita nya thor

2024-07-11

0

Hera Puspita

Hera Puspita

awal yg menarik, baru mampir lagi di karya mu thor 🥰🥰

2024-06-08

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Baab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Baab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180 Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!