My Wife My Hero
Di sebuah rumah mewah tampak seorang gadis sedang tertidur pulas dengan mimpi indahnya entah apa yang dia impikan sambil tertawa dalam mimpinya, tapi tiba-tiba sebuah ketukan dari luar membutanya terbangun, "astaga siap yang membangunkan aku pagi-pagi begi." Ucap gadis cantik tersebut sambil berjalan untuk membuka pintu kamarnya dan dia tau siapa yang mengetuk pintu, "Sofia bangun ibu mau bicara denganmu apa yang sudah kau lakukan pada anak teman ibu, kenapa dia sampai pingsan dan sampai saat ini dia masih ketakutan apa yang kau lakukan padanya." Ucap seorang wanita yang saat ini ada di Depan pintu kamar dengan wajah yang terlihat sangat kesal pada putrinya itu
"Astaga ibu ini masih pagi, ibu bisa bertanya saat sarapan di meja makan ." Ucap Sofia, "kau ini cepat Cuci mukamu ini sudah mau jam Delapan sebentar lagi sarapan, kau sudah membuat ibu malu dengan kelakuan mu bisa-bisanya kau mengajak anak teman ibu balapan sedangkan kau tau anak itu adalah anak yang sangat lemah lembut, dan kau tau akibat perbuatan mu anak itu trauma bahkan ibunya sampai harus membawanya ke psikiater." ucap Kikan
Sofia dengan malas melihat ibunya, "itu bukan salahku ibu dia mengatakan ingin mengetahui semua tentang diriku jadi aku memperlihatkan semuanya apa yang aku suka apa yang tidak aku suka memangnya salahku di mana Ibu." tanya Sofia tanya Sofia yang saat ini mereka sudah duduk di sofa dalam kamar Sofia
"Astaga Sofia dia walaupun balapan adalah hobi mu tapi bukan berarti kau harus mengajaknya untuk balapan apalagi di tengah keramaian kota seperti itu dan kau bisa kan memperlihatkan kesukaanmu yang lain seperti contohnya kau suka makan atau kau suka hewan atau terserah apapun yang kau suka yang penting jangan yang berbahaya." Kikan
"Tapi kan dia mengatakan Aku akan menyukai apapun yang kau sukai termasuk sesuatu yang berbahaya dan aku menganggap balapan itu tidak terlalu berbahaya seperti pesan ibu Jangan membuatnya takut jadi aku mengajaknya untuk duduk bersamaku dan melihatku balapan di jalan raya dari pada aku mengajaknya berburu di hutan." ucap Sofia santai
Kikan tak tau harus bicara apalagi pada Sofia "Kau dan ayahmu sama saja dari wajah hingga ke sifatnya, padahal ibu dulu berharap kau akan tumbuh menjadi gadis yang lemah lembut, walaupun kau menjiplak wajah ayahmu 100% setidaknya sifatmu bisa seperti ibu, yang kalem ." Ucap Kikan
Sofia memutar bola matanya malas ibunya pasti membawa-bawa ayahnya saat dia memarahi Sofia entah karena memang seratus persen dia terlihat seperti ayahnya atau memang ibunya juga ingin memarahi ayahnya, "ibu apa hubungannya kejadian tersebut dengan aku mirip ayah, anaknya saja yang lemah begitu saja sudah pingsan dan trauma, untung saja aku tidak membawanya naik kapal di tengah laut Untuk mencari hiu." ucap Sofia tapi dia menjawab dengan mata terpejam dengan kepala bersandar di sofa
Sementara Kikan sedang melipat sesuatu sambil terus berbicara"Astaga Sofia kapan kau akan dewasa kau sekarang sudah selesai kuliah kedokteran entah apa yang kau pikirkan saat kau mengambil kuliah kedokteran, Aku heran kenapa kau cepat sekali lulus kuliah apalagi ini kuliah kedokteran, apa kau mengecam dosenmu sehingga kau bisa lulus secepat itu,kau ini seorang dokter tapi selalu saja membuatku resah apa kau tak bisa seperti anak gadis lainya yang memakai baju modis dan bergaya dan lemah lembut." ucap Kikan
Tak ada reaksi apapun dari Sofia , "Sofia apa kau mendengar perkataan ibu segara hubungi anak teman ibu dan minta maaf padanya atau ibu akan menghukum mu dan jangan berharap ibu akan berhenti menjodohkan dirimu ." Ucap kikan sambil terus melihat sesuatu
Kikan yang tak mendapatkan jawaban dari Sofia langsung melihat wajah putrinya "astaga anak ini bisa-bisanya dia tidur di saat aku mengomel, membuat aku tambah kesal saja dasar tukang tidur, aku akan melanjutkan sebentar saat di meja makan." ucap kikan lalu bangkit dan keluar dari kamar Sofia
Kikan yang sudah keluar dari kamar Kikan langsung ke ruangan lain Kikan yang melihat stuart sedang santai langsung menghampiri Stuart, "ayah tolong dong kau beritahu Sofia agar dia jangan selalu membuat laki-laki takut padanya." Ucap kikan
Stuart yang sedang santai membaca koran dan minuman kopi langsung meletakan korannya dan menatap istrinya yang saat ini sudah duduk di hadapannya
"Ada apa lagi kali ini sampai kau marah pagi-pagi begini." tanya stuart, "Sofia membuat anak teman ibu trauma sampai harus dibawa ke psikiater." ucap Kikan, "stuart menghembuskan nafasnya kasar lalu menatap ke arah kikan "Aku kan sudah bilang padamu berhentilah menjodohkan Sofia Jika dia sudah menemukan jodohnya yang tepat dia pasti akan menikah." ucap Stuart
"Aku tau kau selalu membela putri mu, apa menikah, dekat dengan seorang pria saja tidak pernah apa kau pernah melihat Sofia jalan dengan seorang pria atau datang ke mari Dengan kekasihnya, lihat anak Darmanto bahkan dia sudah bertunangan, sementara Sofia dari lahir sampai sekarang masih jomblo, yang dia kerjakan hanya keluar tak jelas ke mana, aku bingung kenapa dia memilih kedokteran tidak sekalian dia kuliah arsitek atau kelistrikan sekalian." ucap Kikan yang terlihat kesal pada putrinya tersebut
"Sudahlah sayang kau harus sabar menghadapi sifat Sofia dia kan memang seperti itu dari kecil, mungkin saja dia belum mau berhubungan dekat dengan seorang pria, aku juga dulu jomblo dari lahir sampai akhirnya takdir mempertemukan kita berdua dan akhirnya kita menikah dan miliki Samuel, Steven dan Sofia ." ucap stuart dengan senyumannya
"Aku bersyukur memiliki tiga S, dan ayah berhenti memanjakan Sofia dia sudah besar, ayah selalu mengikuti semua yang dia katakan, aku akan menghukumnya kali ini dia sudah keterlaluan, ayah coba ayah berbicara dengan Sofia aku heran jika ayah yang bicara dia cepat menurut tanpa membatah sedikit pun tapi jika aku yang bicara dia pasti akan selalu memberi jawab membuatku kesal." ucap kikan
"Iya sayang aku akan bicara dengan Sofia sebentar ibu tenang saja aku akan memarahi Sofia." ucap stuart sambil meminum kopi miliknya
Mendengar perkataan stuart membuat Kikan langsung menatap malas ke arah stuart, "apa memarahinya, ayah berbicara dengan nada tinggi saja tak pernah, walaupun sedang marah kalau melihat wajah Sofia marah ayah entah hilang kemana ibu jadi bingung padahal jika Samuel atau Steven yang melakukan kesalahan ayah akan memarahi mereka." ucap Kikan
"Itu karena Sofia adalah anak perempuan, sedangkan Samuel dan Steven kan laki-laki." ucap stuart mencari alasan padahal dia terlalu mencintai putrinya sehingga untuk bicara nada tinggi saja dia tak sanggup .
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
udh di favorit blm di bc 🤧🤧🤧
2023-07-14
2
Solikin
kereeen ini mah....❤️❤️❤️
2023-06-23
1
Rika93
baru mampirrr...
seru nihhh
2023-06-02
0