"Sudah Tuan aku sudah membicarakan hal tersebut kepada Tuan Steven dan siang ini kita berangkat setelah Tuan menyelesaikan rapat sesuai dengan keinginan tuan kemarin." ucap Abraham
Steven yang sedang duduk di kursi kebesarannya tampak mendapatkan ide untuk mengerjai Anisa dia mengingat bahwa dia mempunyai acara di luar negeri Steven langsung tersenyum sumringah, melakukan hal tersebut takutnya Anisa membalas dendam padanya dan itu pasti akan berakibat buruk padanya apalagi takkan ada yang membelanya
"Sementara Carla Yang penasaran dengan Samuel tampak mencari tahu tentang Samuel, melalu media sosial tapi tak menemukan apapun selain foto Samuel, mereka memeng saudara kembar." ucap Carla
Steven dan Samuel sudah berada di bandara kini mereka berjalan menuju ke pesawat tampak Abraham mengikuti dari belakang begitupun asisten Steven
Sementara itu Sofia yang sudah memeriksa keadaan Ayah tuan Roland dan sudah berdiskusi dengan para dokter mengenai operasi yang akan dilakukan besok Sofia langsung kembali ke kamarnya entah apa yang dilakukan tapi dia meminta untuk tidak diganggu sampai besok, mr. D mengetahui kebiasaan sofia jika akan melakukan operasi besar, mister dia langsung memanggil pelayan menyuruhnya membawa kan makanan dan cemilan serta minuman tampak pelayanan tersebut mengikuti perintah misteri D begitu pelayan tersebut memberikan apa yang diinginkan Mr D, Mr D langsung mengambil nampan tersebut dan berjalan ke kamar Sofia setelah mengetuk kamar tersebut Sofia membukakan pintu tampak Mr D masuk dan meletakan Napan tersebut kemudian keluar begitu saja tanpa berkata apapun, Sofia kembali mengunci kamarnya
Tampak Tuan Roland sudah berada di meja makan menunggu tamunya untuk bergabung dengannya, tampak Mr D yang baru saja duduk di meja makan, tampak tuan Roland yang tak melihat Sofia tampak melihat sekelilingnya "di mana Sofia." tanya tuan Roland
"Dia sedang berada di kamarnya tidak perlu mengkhawatirkannya dia memang akan bersikap seperti itu jika akan melakukan operasi jadi aku harap jangan ada yang mengganggunya atau mendekati kamarnya jika memang masalah makanan biar aku yang mengurusnya." ucap Mr D
Pesawat yang ditumpangi oleh Steven dan Samuel sudah mendarat sempurna di bandara tapak kedua saudara kembar itu langsung keluar dari pesawat dan berjalan keluar Bandara di depan bandara sudah ada mobil yang menunggu kedatangan mereka, sementara asisten Samuel dan asisten Steven tampak berada di mobil yang sama
Sementara Anisa yang sedang menikmati hari santai tanpa adanya Steven tampak sumringah, tapi senyumnya itu tiba-tiba luntur saat sebuah pesan masuk ke ponselnya sederet pekerjaan yang harus Anisa lakukan selama Steven berada di luar negeri bahkan pekerjaan untuk membersihkan ruangannya dia serahkan pada Anisa karena menurut Steven cleaning service kadang kurang rapi menata barang-barangnya
"dasar Steven sialan dia pikir aku pembantunya yang akan membersihkan ruangan yang setiap saat, Apa gunanya perusahaan membayar tenaga cleaning service jika pekerjaannya tidak becus dia pasti sengaja ingin mengerjaiku selama dia tak ada di sini, Ada apa ini sejak kapan setiap pagi harus ada koran di atas meja Bukankah selama ini dia tak pernah baca koran tapi terus melihat ponselnya, dan tanaman yang harus disiram setiap pukul 07.00 pagi Apa dia gila menyuruhku untuk menyiram tanaman jam 07.00 pagi di kantor sedangkan jam masuk kantor saja pukul 09.00 pagi." ucap Anisa dengan kesal
Sementara itu di sebuah rumah mewah tampak pasangan suami istri yang sedang menunggu kabar dari seseorang "sayang apakah sudah ada kabar tentang kematian pria tua itu." ucap seorang wanita
"Belum ada bahkan ponsel dokter itu tidak aktif." ucap seorang pria, "apa yang terjadi di sana Bukankah itu hal yang mudah hanya membuat kakek tua itu meminum pil tersebut dan tak beberapa menit dia akan mati Bukankah hari ini adalah hari perjanjian yang di sepakati." ucap wanita tersebut
"Entahlah sayang Aku tidak tahu apa yang terjadi Kita akan menunggu kabar selanjutnya jika memang sampai besok dia tidak memberikan kabar pada kita itu berarti dia sudah dibunuh." ucap pria tersebut
"Kakakku tidak mungkin membunuh dokter Efendi karena dia adalah dokter kepercayaan keluarga kami, ya pasti hanya akan mengurungnya di sebuah tempat jika memang mereka berhasil mengetahui apa yang kita lakukan tapi tidak mungkin mereka mengetahui apa yang kita lakukan pasalnya racun tersebut tidak berbau sama sekali." ucap wanita tersebut
"Semoga saja tak ada yang mengetahui apa yang dilakukan oleh dokter Efendi karena jika sampai ketahuan itu akan berdampak bagi kita karena aku yakin kakakmu pasti tahu siapa yang merencanakan hal tersebut." ucap pria tersebut
"Walaupun dia mengetahuinya Dia takkan berani macam-macam denganku apalagi jika kondisi Ayah semakin buruk dan tak selamat itu akan lebih baik untuk kita berdua karena dengan begitu kita bisa dengan mudah menghancurkan Roland." ucap wanita tersebut
Kau benar sayang pasti ayahmu tak akan bertahan lama apalagi jika dia sudah menelan pil beracun tersebut walaupun bisa diselamatkan tapi aku yakin itu sudah terlambat." ucap pria tersebut
"Iya aku memang menunggu hari kematian pria tua itu dengan begitu aku bisa membunuh kakakku di tempat pemakamannya Karena pada saat itu aku yakin para penjaga akan lengah dengan keadaan berkabung." ucap wanita tersebut
Sementara Mr D dan tuan Roland sudah makan siang, tampak mereka sedang duduk di ruang khusus sambil bersantai, "jadi apa yang akan kau lakukan setelah percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh adikmu." tanya Mr D
Tuan Roland menghembuskan nafasnya kasar lalu mengusap wajahnya dengan kasar "Aku sebenarnya bingung apa yang harus aku lakukan entah mengapa adikku sangat keras kepala dan tak mau mendengar perkataanku aku bisa menyerahkan posisi sebagai ketua mafia padanya tapi tidak pada suaminya." ucap tuan Roland
"Kalau saranku sebaiknya kau menangkap adik dan adik iparmu dan kurung mereka Jangan percaya apapun perkataan mereka berdua kau cukup menghukumnya mereka dengan mengurungnya di sebuah pulau terpencil yang tak dapat dikunjungi oleh siapapun selain dirimu." ucap Mr D
Tampak Tuan Ronald terdiam mendengar perkataan Mr D Sebenarnya dia ingin melakukan hal tersebut sejak lama tapi karena rasa kasih sayangnya pada sang adik membuatnya tak mau melakukan hal tersebut, "aku akan memikirkan hal tersebut setelah ayahku sehat, karena aku tak ingin ayahku kembali sakit jika dia tau apa yang aku lakukan saat dia sedang terbaring tak berdaya." ucap Tuan Roland
"Sebaiknya kau jangan memikirkannya tapi melaksanakannya karena aku lihat adik Dan sadari iparmu tak mempunyai perasaan dan sangat egois itu bisa membahayakan dirimu, ayahmu pasti akan mengerti atas apa yang kau lakukan." ucap Mr D.
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
Rika93
anak durhaka,,, ayah sendiri diracun.. dasarr
2023-06-14
1
Nci
Anisa kamu sedang dikerjain sama Steven tapi ggak apa-apa buat latihan jadi calon istrinya 😂
Dengarkan Tuan Roland apa yang disarankan Mr D’ adekmu dan suaminya sangat membahayakan 🤗
2023-04-06
3
💞 NYAK ZEE 💞
kalau kelamaan berfikir diri mu yg akan koit duluan Roland ...
2023-04-05
0