"Sudahlah Ayah tak usah mencari alasan aku tahu Ayah tak bisa menghukum Sofia atau memarahinya Ayah pikir aku tidak tahu tapi aku ingin Ayah menegurnya atas apa yang dia lakukan pada anak teman ibu." ucap Kikan
"Iya sayang aku mengerti aku akan memarahi Sofia kali ini, jadi sekarang sebaiknya kau menyiapkan sarapan untukku Aku ingin memakan nasi goreng buatanmu." ucap stuart agar istrinya berhenti mengomel, kikan tak bisa berkata apa-apa lagi langsung bangkit dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan seperti biasa walaupun banyak pelayan kikan tetap menyiapkan makanan sendiri untuk keluarganya
Sementara itu di sebuah kamar di rumah keluarga stuart tampak seorang pria yang baru saja bangun siapa lagi kalau bukan anak sulung keluarga stuart yang bernama Samuel anak kebanggaan ibunya, langsung bergegas ke kamar mandi karena hari ini dia akad mengadakan meeting penting bersama Beberapa koleganya
Sementara itu Steven seperti biasa dia akan bangun lalu berolahraga entah dari mana sifat Steven yang seperti seorang playboy padahal stuart dulu tak berani pada seorang wanita tapi Steven berbeda Dia pria yang humoris baik sangat berbeda jauh dengan sifat sang kakak yang cenderung seperti sang ayah
Kini seluruh keluarga kecil tersebut sudah berkumpul tak terkecuali Sofia yang akan pergi bekerja di rumah sakit, "Sofia Apa kau sudah melakukan perintah ibu Apa kau sudah menelepon anak teman ibu dan meminta maaf padanya." tanya Kikan saat melihat Sofia sudah duduk di meja makan
Sofia melihat ibunya "aku sudah menghubunginya tapi sepertinya nomornya tidak aktif mungkin saja dia masih tidur aku akan menghubunginya saat makan siang." ucap Sofia
"Oh adikku sayang apalagi yang kau lakukan kali ini apakah kau membuat anak seseorang takut padamu lagi." ucap Steven yang selalu mengganggu Sofia
Sofia melihat kakaknya dengan muka cemberut "Sudahlah Kakak berhenti menganggu ku sebaiknya Kakak memikirkan wanita-wanita yang kakak sudah janjikan akan menikahi dengan mereka, sebaiknya kakak memilih salah satunya." ucap Sofia sambil tersenyum penuh arti membalas ejekan sang kakak
Sementara Samuel hanya terus menikmati sarapan paginya tanpa banyak bicara hanya sekali tersenyum melihat sang adik, sementara stuart dan Kikan hanya bisa menggeleng melihat Steven dan Sofia yang akan saling mengganggu bila bertemu, "kalian berdua cepat habiskan makanan kalian lalu pergi berkerja dan kau Sofia ayahmu ingin berbicara denganmu setelah makan kau harus bertemu ayahmu di ruang kerjanya." ucap Kikan, hanya mengangguk saja mendengar perintah ibunya kini sarapan keluarga tersebut sudah selesai tips dan Samuel langsung berangkat untuk bekerja sementara Sofia langsung masuk ke ruang kerja sang ayah di mana stuart sudah duduk di sofa menunggu Sofia
Sofia nampak menyetuk pintu ruang kerja ayahnya setelah dipersilahkan masuk Sofia langsung masuk "hai ayahku sayang yang paling tersayang." ucap Sofia sambil mencium dan memeluk Tuan membuat stuart terkekeh, Sofia Jika seperti itu apalagi yang sangat menyayangi Sofia
"Putri ayah tersayang Apa kau sudah mengunci pintu nanti ibumu tiba-tiba masuk dan dia tahu bahwa ayah memarahimu." ucap stuart
"Tenang saja ayah m aku sudah mengunci pintu seperti biasanya aku ingat adegannya." ucap Sofia, "maafkan ayah tapi seperti biasanya Ayah harus pura-pura memarahimu dan ingat saat kau keluar wajahmu harus tampak murung maafkan ayah jika berbicara sedikit keras padamu ini pakai headset agar suara ayah tak terlalu kau dengar dan jangan lupa pasang musiknya, Sofia ayah kecewa padamu kau sudah membuat ibumu marah dengan kelakuanmu jadi ayah harap kau bisa meminta maaf secara baik-baik pada anak teman ibumu dan berusaha sebaik mungkin merubah sifatmu itu." ucap stuart yang pura-pura berteriak sehingga suaranya terdengar sampai keluar ruang kerja miliknya, sengaja memasangkan headset ke telinga putrinya dia tak ingin putrinya mendengar suaranya saat marah
Sementara itu di depan ruang kerja tampak kikan menguping, kikan tersenyum saat mendengar stuart memarahi Sofia dengan suara seperti itu Kikan yakin Sofia pasti akan takut setelah mendengar suara ayahnya saat marah
Sedangkan di ruang kerja tampak Sofia santai memakan permen sambil mendengarkan musik, setelah adegan drama marah telah selesai stuart langsung mematikan musik yang didengar oleh Sofia "sayang baiklah sekarang kau boleh keluar untuk bekerja ingat berhati-hatilah dan jika kau merasa ada yang tidak kau sukai segera beritahu ayah." ucap Stuart
Sofia tersenyum sumringah lalu menutup pipi ayahnya baik ayah aku akan memberitahukan pada ayah sekarang Aku harus pergi untuk bekerja lalu keluar dari ruangan tersebut dengan wajah tertunduk dan sedikit sedih memperlihatkan kepada ibunya bahwa dia sudah dimarahi oleh ayahnya tampak ikan sangat puas melihat wajah Sofia, "Baiklah Ibu aku sudah tahu aku salah aku pergi bekerja dulu." ucap Sofia
"Baiklah sayang Ibu tak akan marah jika kau seperti ini selalu jadi anak baik dan ingat kau jangan begitu lagi ingat kau sudah dewasa Ibu mencarikanmu jodoh agar kau tidak menjadi perawan tua." ucap Kikan, Sofia hanya bisa menghela nafas mendengar perkataan ibunya setelah mencium tangan ibunya dia langsung pergi dan masuk ke dalam mobilnya menuju rumah sakit di mana dia bekerja
Sementara itu Samuel sudah Steven sudah tiba di perusahaan yang mereka kelola masing-masing Samuel mengambil alih perusahaan sang ayah stuart sedangkan Steven mengambil alih perusahaan sang kakek Leo
Tampak Samuel yang masuk ke perusahaannya lalu menuju ke ruangannya setelah duduk di kursi kebesarannya tampak sang asisten mengetuk pintu setelah dipersilakan masuk oleh Samuel, asisten tersebut langsung masuk "Selamat pagi Tuan maaf ini adalah agenda hari ini kita akan meeting dengan beberapa kolega penting dan saat jam makan siang ada pertemuan di hotel dengan seorang kolega dari luar negeri." ucap asisten Samuel
"Baiklah Abraham aku mengerti, Apakah ada berita yang lain." tanya Samuel, " tuan sepertinya ada sebuah perusahaan yang sedang berusaha untuk bersaing dengan kita tapi sepertinya perusaan tersebut mengunakan cara licik." ucap Abraham
Samuel yang sedang bekerja dengan laptopnya langsung menghentikan pekerjaannya dan melihat ke arah Abraham "biarkan saja mereka melakukan hal itu jika mereka sampai melakukan kekerasan baru Kau bertindak." ucap Samuel
"Aku mengerti, Baiklah Tuan aku akan kembali ke ruang untuk menyiapkan bahan rapat." ucap Abraham lalu keluar dari ruangan tampak seorang sekretaris yang duduk di kursi di depan ruangan Abraham "Sinta bagaimana apakah mereka sudah berada di ruang rapat." tanya Abraham
"Sudah tuan para kolega yang datang tadi langsung aku saya arahkan ke ruang rapat." ucap Sinta, " baiklah copy ini dan bagikan di ruang rapat lima belas menit lagi aku dan Tuan Samuel akan masuk ke ruang rapat." ucap Abraham lalu pergi setelah menyerahkan sebuah dokumen pada Sinta.
Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
adelia faranisa
💪💪💪💪 kk baru mmpir lagi nih
2023-06-07
2
Nci
Hahahaaa sejak Sofia kecil Ibu Kikan mesti dibohongi Ayah Stuart jika diminta marahi Sofia, kali ini bikin tertawa Sofia disuruh dengerin musik pake headset sedangkan Stuart teriak-teriak marah bikin puas Kikan anaknya dimarahi 🤣🤣😛
2023-04-05
1
Dartihuti
Tunggu Struat...kl istrimu Kikan tahu km tipu mentah" dng dramamu ...hbs kamu
2023-04-02
0