Steven yang baru saja turun dari mobil begitu di lobby parah gadis-gadis sudah tersenyum padanya membuat Steven tersenyum sambil memainkan mata pada salah seorang resepsionis baru perusahaan
"Tuan Steven sangat tampan dan juga ramah pasti dia memiliki kekasih yang cantik dan baik hati." ucap resepsionis baru tersebut
Resepsionis yang sudah lama bekerja Tampak santai mengerjakan pekerjaannya dia sudah mengenal karakter Tuan Steven, bukan hal baru lagi jika Steven menggoda seorang wanita, "sudah kau jangan terlalu memikirkan Tuan Steve bekerjalah yang baik dan Jangan berharap apapun." ucap resepsionis senior tersebut
Tampak Steven yang baru saja melewati sang sekretaris tiba-tiba dia mundur saat melihat wajah sekretaris barunya "Kenapa kau berada di sini di mana sekretarisku." tanya Steven
"Selamat pagi tuan Steve saya adalah Anisa sekretaris tuan yang baru, anda sudah menunggu di dalam." ucap Anisa sekertaris Steven yang baru
Steven bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya tampak Ayah Leo sedang duduk di sofa sambil meminum kopi bersama
"Kenapa kakek tak mengatakan bahwa Kakek akan datang sepagi ini." ucap Steven, " kakek datang sepagi ini untuk melihatmu dan untuk mengganti sekretaris mu kakek sudah mengirim sekretaris mu ke anak cabang perusahaan." ucap kakek Leo
"Tapi kakek kenapa kakek mengganti sekretarisku yang lama padahal dia sudah cukup baik pintar dan seksi atau jika memang kakek berencana mengganti sekretarisku setidaknya cari yang cantik dan seksi tidak seperti Anisa lihatlah semua badannya tertutup dia bahkan tidak tinggi sama sekali dan wajahnya dia bahkan tak memakai riasan apapun di wajahnya membuatnya terlihat pucat seperti hantu apalagi dia tak pernah tersenyum seperti paman Bima." ucap Steven
"Sudahlah kau jangan banyak alasan kakek tahu apa niat mencari sekretaris yang cantik dan seksi terimalah kenyataan ini bahwa Anisa yang akan menjadi sekretaris kebetulan dia baru selesai kuliah." ucap kakek Leo
"Tapi kakek Anisa sangat membosankan dan dia sangat tak ramah pada siapapun Bagaimana jika rekan bisnis ku sampai dibuat kabur olehnya." ucap Steven
"Berhenti mengeluh kau pikir Anisa hantu apa, Anisa itu cantik kau saja yang menyukai wanita yang selalu memakai tepung di wajahnya, yang jelas kau tidak bisa memecat Anisa dia akan menjadi sekretarismu sampai kapanpun dan kau jangan berani macam-macam padanya jika tidak kakek akan menghukum mu." ucap kakek Leo
Tampak pintu ruangan di ketuk lalu muncul Anisa dengan minuman hangat serta cemilan "silakan Tuan ini minumannya dan ini cemilannya." ucap Anisa sambil tersenyum tipis lalu keluar dari ruangan tersebut
Melihat kedatangan Anisa membuat wajah terlihat kesal dan cemberut, "itu lihat sekretaris seperti Anisa yang terbaik dia bahkan menyediakan minuman dan makanan ringan bahkan sangat sopan, seperti sekretarisnya yang kau pilih kemarin sudah baju potongannya seperti apa tidak sopan bahkan membuat minuman saja dia tidak tahu caranya, sekarang minumlah teh yang di buat Anisa setelah minum kakek akan kembali." ucap kakek Leo
Tampak Steven dengan terpaksa mengambil gelas yang berisi teh tersebut Lalu meminumnya tapi saat dia merasakan teh buatan Anisa tampak perubahan dari laut wajah Steven "tehnya sangat enak dan pas." ucap Steven dalam hati
"Baiklah kakek aku tak akan memijat Anisa dia boleh menjadi sekretarisku tapi katakan padanya untuk tidak membuat aku kesal." ucap Steven
"Dasar kau ini yang seharusnya diberitahu agar tidak membuat Anisa kesal bukan Anisa tapi kau yang jangan membut Anisa kesal, kakek pulang dulu." ucap kakak Leo lalu bangkit keluar dari ruangan Steven, keluar tanpa kakek Leo melihat ke arah Anisa yang sedang berdiri sambil memberikan hormat padanya "kau jangan terlalu baik padanya jika memang kau tak dapat menahan diri kau boleh memukulnya." ucap kakek leo pergi begitu saja
Setelah kepergian kakeknya Steven tampak duduk di kursi kebesarannya, jika sampai Anisa jadi sekretarisku pasti Aku Tak sebebas dulu lagi haduh parah gadis-gadisku maafkan Aku." ucap Steven sok dramatis
Di sebuah rumah sakit tampak Sofia yang sedang duduk di kursi memeriksa Beberapa pasien, "terima kasih Ibu Dokter Kau sangat cantik seperti cucuku." ucap seorang wanita tua sambil tersenyum
"Terimakasih Nek." ucap Sofia sambil tersenyum melihat wanita tua tersebut, membuat Sofia teringat akan neneknya yang sangat menyayanginya, walaupun Sofia dingin di luar tapi saat bertemu Pasian dia akan sangat ramah apalagi anak-anak dan orang tua
Setelah nenek tersebut pergi seorang perawat masuk ke dalam "Maaf dok ada pasien yang gawat di UGD, sepertinya pasien harus segera di operasi sementara dokter jaga sedang melakukan operasi." ucap perawat tersebut
"Baiklah aku mengerti arahkan para pasien di luar ke ruangan dokter Dinda bilang saja itu adalah pasien milikku dia akan mengerti, beritahu perawat yang lain untuk membawa pasien langsung ke ruang operasi." ucap Sofia
"Baik dok aku mengerti." ucap perawat tersebut lalu keluar kemudian mengarahkan para pasien ke ruangan dokter Dinda tampak perawat tersebut mengetuk pintu setelah itu perawat tersebut masuk "Maaf dokter Dinda ada beberapa orang pasien dokter Sofia di luar karena dokter Sofia akan melakukan operasi." ucap perawat tersebut
Dinda yang sedang merapikan barang-barangnya langsung melihat ke arah perawat yang berbicara, "Baiklah aku mengerti sekarang kau boleh keluar dan suruh pasien masuk satu persatu." ucap dokter Dinda
Di ruangannya Sofia tampak mengganti pakaiannya dengan pakaian yang biasa digunakan saat operasi setelah selesai Sofia langsung menuju ruang operasi tampak seorang pria tua sedang berbaring dengan beberapa luka di tubuhnya sepertinya pria tua tersebut mengalami kecelakaan, hampir 3 jam Sofia berada di ruang operasi tampak Sofia keluar dari ruangan operasi dan langsung menuju ruangannya, tampak Sofia masuk ke dalam toilet lalu membersihkan tubuhnya setelah itu mengganti pakaiannya, duduk di kursinya sambil melihat ke atas plafon tapi suara ketukan pintu membuat Sofia langsung mengalihkan pandangannya, tampak dokter Dinda masuk ke dalam ruangan "halo kakak, aku sudah selesai memeriksa pasien mu." ucap Dinda sambil duduk di depan Sofia
"Pekerjaan bagus ada apa kau kemari Apakah kau sudah tak punya pekerjaan lain lagi." tanya Sofia
"Kakan makan siang yuk, tapi Kakak traktir aku dong kan aku sudah membantu kakak memeriksa pasien tadi tapi aku ingin makan di restoran yang mahal." ucap Dinda
Sofia melihat ke arah Dinda "kau ini memang selalu bisa memeras ku entah apa yang membuatmu selalu bisa mengeluarkan uang dari dompetku." ucap Sofia
Tampak Dinda tertawa "karena kak Sofia sangat baik dan dermawan itulah mengapa dompet kak Sofia selalu terisi dan tak pernah kekurangan uang." ucap Dinda
"sudahlah berhenti menyanjungku aku akan mentraktirmu makan walaupun kau tak menyanjungku." ucap Sofia, lalu bangkit dari kursinya untuk keluar makan siang bersama Dinda.
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 496 Episodes
Comments
adelia faranisa
🤣🤣🤣dinda bisa aj
2023-06-07
1
Nci
Wkwkwkkk Steven sama Kakeknya di kasih sekertaris baru Anisa anaknya Nadia dan Bima 😅 sekarang ggak suka bisa jadi nanti malah suka dengan Anisa 😛
2023-04-05
0
fulana anonymous
tunggu-tunggu... biar ga lupa anak²nya mereka
stuart-kikan : Sofia, Samuel , Steven
bima - Nadia : Abraham (Jadi asisten Samuel) & Anisa (asisten Steven)
darmanto -yuli : shella dokter kecantikan, & Riko Pengacara
komandan & Dr. intan : Dinda (dokter) & di....(lupa namnya, di militer)
bener ga tuh ya
2023-04-03
5