Bab 17 Gagal

Kini Ha Neul tiba di sebuah rumah yang tak kalah besar dengan rumahnya. Ha Neul masuk yang langsung disambut oleh pelayan yang memang mengenalnya.

Saat berjalan masuk, Ha Neul tanpa sengaja mendengar teriakan seorang pria yang begitu kenali. Ha Neul melangkah semakin masuk hingga mendengar apa yang sedang pria itu bicarakan.

"Jadi Suji benar-benar bertemu dengannya? Suji yang melakukan semua ini? Dia membantunya tapi dia menghancurkan keluarganya sendiri?"

"Iya Tuan."

"Sebenarnya apa yang dia pikirkan? Aku bersusah payah memutus pertunangannya agar dia tidak berhubungan dengan pria itu, tapi lihatlah dia justru sukarela menjadi alat untuk pria itu menaikkan namanya. Aku benar-benar tidak habis pikir."

"Sayang, sudahlah, ingat kesehatanmu, kau baru kembali dari rumah sakit."

Dapat Ha Neul lihat, seorang wanita kini menenangkan pria yang akan dia temui, pria yang tak lain adalah ayah Suji.

"Anak itu...anak itu benar-benar…" ayah Suji hampir saja jatuh jika Ha Neul tidak segera menangkapnya.

"Paman, Anda baik-baik saja?"

"Kau…"

"Saya Kang Ha Neul paman."

"Kau… untuk apa kau kemari? Kau juga ingin memanfaatkan putriku? Hanya karena putriku menyukaimu kau akan…"

"Tidak paman, aku tidak seperti ayah. Kedatanganku kesini untuk meminta bantuan paman. Aku ingin paman mencegah Suji untuk menerima pertunangan ini. Seperti yang paman bilang tadi, ini demi kebaikan Suji. Aku mengerti jika paman pasti tidak akan membiarkan Suji masuk ke dalam kehidupan kami dan hanya dijadikan alat untuk ayah."

Pria itu menatap Ha Neul intens, "Maksudmu? Kau menentang keputusan ayahmu?"

"Iya paman, jadi bantu aku untuk menggagalkan pertunangan ini."

"Tidak bisa! Tidak ada yang bisa menggagalkan pertunanganku!"

Semua orang menoleh ke arah sumber suara, Suji datang menatap semua orang di ruangan itu satu persatu lalu tersenyum miring.

"Ha Neul kau pikir bisa meminta bantuan ayahku? Tidak bisa Ha Neul, tidak akan bisa. Karena apa? Kau ingin tahu? Akulah yang mengambil kendali di rumah ini. Aku Hwang Suji adalah pewaris sebenarnya semua yang ada di keluarga ini, dan percuma kau meminta bantuannya. Karena sejak dia menikahi wanita itu, dia sudah tidak memiliki hak berkaitan dengan semua kepemilikan keluarga ini."

Suji lalu melangkah dan mendekat ke arah ayahnya. 

"Dan Anda, Anda pikir, semudah itu paman Kang Joon akan membatalkan pertunangan yang sebelumnya dia janjikan padaku karena sudah membantu perusahaannya?"

"Hwang Suji! Apa yang kau lakukan sebenarnya? Kau tahu seberapa sulit ayah membuatmu terlepas darinya? Itu semua ayah lakukan...

"Demi kebaikanku?" Suji dengan cepat memotong ucapan ayahnya yang sudah bisa Ia tebak.

"Yang tahu yang terbaik untukku adalah aku sendiri ayah. Ini hidupku. Semenjak ayah memilih wanita itu untuk menjadi pendamping hidup ayah, ayah tidak berhak atas hidupku lagi," setelah mengatakan itu, Suji lalu bergegas pergi.

"Suji! Suji!" Ayah Suji kembali memegang dadanya yang terasa sesak.

"Hentikan sayang, Ini tidak baik untuk kesehatanmu. Mari bicarakan ini setelah kondisimu lebih baik."

"Saat itu aku takut sudah terlambat. Aku takut suji akan..," lirih ayah Suji, yang langsung ditarik ke dalam pelukan sang istri.

"Jangan menduga sesuatu yang belum terjadi," Kata istrinya menenangkan.

Ha Neul berpamitan dan segera mengejar Suji yang kini keluar dari rumah.

"Suji tunggu!"

Suji menghentikan langkahnya, berbalik dan menatap Ha Neul.

"Kau pikir dengan menemui ayahku, kau akan lepas dariku? Kau salah besar Ha Neul. Dan perlu kau tahu, semakin kau ingin pertunangan ini dibatalkan, maka aku akan semakin mewujudkannya entah dengan cara apapun," Suji masuk kembali ke dalam mobil dan segera pergi dari sana.

"Kerja bagus!" Ucap Suji menempelkan ponsel di telinganya, lalu kembali mengakhiri panggilan dan meletakkan begitu saja di pangkuannya. Tadi saat hampir saja sampai sekolah, ponsel Suji berdering dan yang memanggilnya ternyata adalah orang suruhannya yang selalu mengawasi keadaan rumah atas perintahnya. Melaporkan apa saja yang terjadi pada Suji sedetail mungkin.  Termasuk kedatangan Ha Neul tadi ke rumahnya, membuat Suji harus memutar balik mobilnya dan mencegah apapun yang  Ha Neul akan lakukan.

Ha Neul menghela nafas melihat mobil Suji yang kini sudah tak tampak lagi. Sepertinya rencana untuk meminta bantuan ayah Suji gagal. Dia lalu kembali masuk ke dalam taxi yang sudah disewanya lalu pergi meninggalkan tempat itu, Ha Neul yakin apa yang Suji katakan tadi tidak main-main. Apalagi melihat bagaimana ekspresi ayah Suji yang bahkan tidak yakin bisa mencegah apa yang putrinya lakukan atau tidak.

Ha Neul kini sampai di kediamannya, tapi dirinya dikejutkan dengan banyaknya orang yang tengah sibuk mengubah rumahnya menjadi lebih indah. Melihat itu, Ha Neul jadi mengingat mendiang ibunya. Terakhir kali rumah itu dihias saat ulang tahun ibunya yang dilaksanakan dua hari sebelum keberangkatannya ke Amerika. Tanpa sadar, air mata Ha Neul menetes begitu saja, sesak rasanya saat membayangkan bahwa hal itu hanya menjadi kenangannya saja.

Ha Neul semakin melangkah masuk dan karena rasa penasarannya, akhirnya Ha Neul memutuskan bertanya pada salah satu orang tersebut, tentang acara apa yang sebenarnya akan dilakukan sampai menghias rumah sedemikian rupa. Tapi langkah Ha Neul berhenti, saat mendengar perbincangan mereka. 

"Apa maksud kalian?" Tanya Ha Neul yang sudah tidak sabar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan benarkah apa yang mereka sedang bicarakan.

"Oh Tuan Muda Kang, sebelumnya, selamat atas pertunangan Anda, kami tidak menyangka jika pertunangan kalian yang sempat dinyatakan batal, kini terjadi lagi."

Mendengar itu, Ha Neul sudah bisa menebak, acara macam apa yang akan terjadi di rumahnya. Jika acaranya secepat ini, bukankah tidak mungkin jika Ha Neul mencari cara untuk membatalkannya.

Tanpa menjawab ucapan selamat mereka, Ha Neul kini melangkah pergi begitu saja dan masuk ke dalam kamar.

*

*

Malam harinya, kediaman Kang Joon sudah dipadati banyak orang. Kang Joon mengundang beberapa rekan kerja juga kolega bisnisnya untuk memeriahkan acara yang dibuatnya. 

Di undangan yang dia sebar, tertulis bahwa acara ini diadakan untuk pertunangan resmi antara Ha Neul dengan anak keluarga Hwang. Tapi Kang Joon tampaknya juga telah memikirkan hal lain. Karena selain acara pertunangan, Kang Joon juga merayakan hari jadinya malam ini. Dia juga sekaligus akan memperkenalkan Da Hae sebagai istrinya secara resmi.

Semua sudah diatur sedemikian rupa, karena Kang Joon juga mengundang beberapa wartawan untuk bisa meliputnya. 

Saat sedang sibuk menyapa para tamu di lantai bawah, Kang Joon dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita yang melambaikan tangan, menyapanya dari lantai 2 rumahnya. Kang Joon yang panik segera berlari menaiki tangga menghampiri wanita itu.

Kang Joon lalu menarik wanita itu agar menjauh dari tempatnya tadi.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!