Bab 15 Tamu Penting

"Pagi."

Ha Neul memberikan senyuman manisnya pada Da Hae yang baru saja membuka mata. Disuguhkan pemandangan seperti itu, tentu saja membuat Da Hae ikut tersenyum. Tapi Da Hae segera menarik selimutnya menutupi wajahnya yang tiba-tiba terasa panas.

"Kenapa ditutupi?" Ha Neul berusaha menarik selimut yang menutupi wajah cantik Da Hae.

"Aku malu," cicit Da Hae.

Ha Neul hanya tergelak. "Padahal ini yang ketiga kalinya, kenapa harus malu."

"Ha Neul!" Da Hae memukul lengan Ha Neul yang membuat pria itu semakin tergelak.

Da Hae menarik selimut lalu duduk bersandar. Ha Neul pun ikut melakukan hal yang sama.

Ha Neul menarik pinggang Da Hae membuat Da Hae langsung menoleh dan menatap Ha Neul.

"Ha Neul…" Da Hae perlahan menyandarkan kepalanya di bahu Ha Neul.

"Hmm…"

"Tentang yang kemarin yang kau bahas dengan ayahmu, apa itu tentang gadis yang bernama Hwang Suji? Apa yang ayahmu katakan di konferensi pers benar adanya. Kalian bertunangan lagi?"

"Soal itu, bukankah sebaiknya kau tanyakan kepada suamimu?" Ketus Ha Neul yang memang tidak ingin membahas antara dirinya dan Suji.

"Maaf."

"Sudahlah, aku tidak mau membahas hal itu," putus Ha Neul kemudian.

Kini keduanya sama-sama terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga Da Hae pun kembali memberanikan diri memulai pembicaraan dengan Ha Neul lagi.

"Ha Neul, tidak bisakah kau berdamai dengan ayahmu?"

"Apa maksudmu?"

"Aku…"

"Kau tidak tahu apapun tentangku dan ayah, jadi sebaiknya kau tidak ikut campur masalah itu," jawab Ha Neul dengan nada dinginnya.

Ha Neul menyibak selimut dan berjalan begitu saja meninggalkan Da Hae yang hanya bisa menatap kepergian Ha Neul dengan pandangan sendu.

"Apa sesulit itu membuat hubungan kalian jadi baik-baik saja?" Gumam Da Hae yang kini melihat pintu kamar mandi yang sudah tertutup. 

Da Hae bangun dan memunguti pakaiannya lalu memakainya. Setelah itu dirinya kembali duduk di atas ranjang sambil menghubungi Jung agar menjemput mereka. Cukup lama, Da Hae menunggu Ha Neul hingga saat pintu terbuka, Da Hae buru-buru bangkit dan menghampiri Ha Neul.

"Ha Neul!"

Ha Neul menatap Da Hae sekilas lalu melewatinya.

"Oke, aku minta maaf dan aku tidak akan ikut campur lagi masalah kalian, jadi jangan seperti ini! Tunggulah dan kita akan pulang bersama. Jung juga sedang dalam perjalanan kemari."

Langkah Ha Neul berhenti lalu duduk di dekat jendela. Sedang Da Hae hanya bisa menghela nafasnya, setidaknya Ha Neul akan pulang bersamanya hari ini.

"Aku akan mandi dulu, dan ingat jangan kemana-mana," setelah mengatakan itu, Da Hae pun segera masuk ke kamar mandi.

Dan begitu keluar, Da Hae terkejut saat tidak mendapati Ha Neul di kamar. Da Hae memastikan penampilannya dan segera keluar. Dan dirinya bernafas lega saat melihat Ha Neul yang ternyata sudah lebih dulu masuk ke mobil. Ternyata Jung sudah datang menjemputnya.

Da Hae menatap Ha Neul yang duduk di depan. Kemudian beralih ke arah Jung yang kini membukakan pintu untuknya.

"Silahkan Nyonya!"

Da Hae mengangguk lalu segera masuk, diikuti oleh Jung yang berlari kecil menuju kursi kemudi, dan segera melajukan mobilnya.

Da Hae melirik Ha Neul yang kini duduk bersandar memejamkan mata. 

"Rupanya tidak mudah menyatukan ayah dan anak itu, jika Ha Neul tidak bisa diajak bicara, apa mungkin jika aku bicara sama oppa…"

Ucapan Da Hae terhenti, saat ponselnya tiba-tiba berdering. Dan nama orang yang tadi dia bicarakan lah yang kini memanggilnya.

"Ya halo oppa."

"Halo Da Hae, kamu dimana?"

"Iya aku sedang dalam perjalanan pulang oppa, aku juga bersama dengan Ha Neul."

"Oke, segera kembali dan berhati-hatilah!"

"Baik oppa."

"Ya sudah, aku akan menunggu di rumah. Syukurlah jika kamu baik-baik saja. Kalau begitu, aku tutup dulu teleponnya."

"Tunggu oppa!"

Kang Joon yang akan menutup telepon urung saat mendengar panggilan Da Hae.

"Iya Da Hae, kenapa? Apa terjadi sesuatu?"

"Hmm tidak oppa...aku...aku hanya ingin minta maaf soal kemarin."

"Tidak apa-apa, aku mengerti kekhawatiranmu."

"Ya uda oppa, aku tutup ya?"

Da Hae pun mengakhiri panggilan, ekor matanya melirik Ha Neul yang masih memejamkan mata.

"Kita langsung pulang Jung, direktur sudah menunggu."

"Baik Nyonya."

Dan mobil pun kini melaju semakin cepat.

Begitu sampai di kediaman, beberapa pelayan datang menyambut, tak lama Kang Joon pun ikut keluar menyambut kedatangan istrinya.

"Da Hae kau baik-baik saja?"

Kang Joon memegang kedua lengan Da Hae memindai tubuh istrinya dari atas ke bawah.

"Berlebihan," ucap Ha Neul menyenggol bahu Kang Joon, melewatinya.

"Begitu sikapmu kepada ibu yang mengkhawatirkanmu? Kau tahu bahkan ibumu sampai tidak mendengarkan ayah ketika ayah melarang mencarimu!"

"Bukankah bagus, memang ayah seharusnya tidak didengarkan," jawab Ha Neul yang segera pergi dari sana dengan perasaan yang semakin kesal.

"Kang Ha Neul!"

"Oppa sudah, aku baik-baik saja, jika oppa tidak percaya, oppa bisa tanyakan pada Jung, kami selalu bersama sepanjang malam dan aku baik-baik saja, benar begitu Jung?" Pandangan Da Hae beralih pada Jung, menatap penuh permohonan agar Jung mengiyakan ucapannya.

"Benar Tuan, saya sepanjang malam bersama dengan Tuan Muda dan Nyonya."

"Oppa sebaiknya kita masuk, apa oppa sudah makan? Oppa harus bersiap ke kantor bukan?"

"Iya kau benar, di rumah kita juga ada sedang ada tamu, Jung cepat kau panggil Ha Neul dan minta bergabung bersama kami untuk sarapan!"

"Baik Tuan, saya permisi dulu."

Kang Joon mengangguk kemudian menatap Da Hae, menarik pinggang wanita itu dan mengajaknya masuk.

"Ayo sayang, kita temui tamu penting kita!"

"Tamu penting? Siapa oppa?"

Kang Joon tersenyum, "Kamu akan tahu nanti, aku akan memperkenalkannya padamu, mungkin kamu juga sudah bertemu dengannya."

Da Hae mengernyit, "Aku sudah bertemu dengannya? Siapa?" Tanya nya dalam hati, memikirkan siapa yang kira-kira datang pagi-pagi seperti ini.

"Ayo sayang ke arah sini?"

Da Hae mengerutkan dahi saat Kang Joon menunjukkan arah yang berbeda dengan ruang makan.

"Sepertinya dia menunggu di ruang keluarga."

"Ah iya oppa," Da Hae pun hanya bisa mengikuti langkah Kang Joon dan mereka berhenti di sebuah ruangan yang cukup luas. Da Hae sendiri baru pertama kalinya datang ke ruangan itu, karena dirinya memang belum sempat mengelilingi mansion mewah milik suaminya itu.

"Nah itu dia!" Kang Joon menunjuk seorang gadis berseragam sekolah tengah menatap sebuah lukisan besar yang tertempel di dinding.

"Hwang Suji!" Kang Joon memanggil gadis itu yang langsung menoleh dan tersenyum lalu berjalan mendekat.

"Apa Ha Neul sudah kembali paman?"

"Sudah, mari kita sarapan bersama sebelum kalian berangkat ke sekolah," ujar Kang Joon yang diangguki Suji cepat.

"Oh ya, perkenalkan ini istri saya. Sayang, ini Hwang Suji tunangan Ha Neul."

"Tunangan? Jadi benar gosip itu," lanjut Da Hae dalam hati.

"Halo bibi, saya Hwang Suji, tunangan Ha Neul," Suji pun memperkenalkan dirinya.

"Lee Da Hae."

"Ya sudah ayo ke ruang makan sekarang mungkin saja Ha Neul sudah ada disana."

Mendengar nama Ha Neul disebutkan Kang Joon, Suji pun langsung berpamitan pada Kang Joon untuk ke ruang makan lebih dulu.

"Paman, Bibi, aku kesana dulu."

Kang Joon pun mengangguk setuju.

"Lihatlah anak muda jaman sekarang, begitu semangat saat kita hanya menyebut nama pasangannya," ucap Kang Joon yang kemudian menoleh dan menatap istrinya yang sedari tadi hanya diam saja setelah berkenalan dengan Suji.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!