Bab 10 Kembali Bertunangan?

"Sebenarnya ada apa Tuan?" Jung yang benar-benar penasaran akhirnya bertanya juga.

"Kumpulkan beberapa pengawal untuk menjaga di setiap sudut kediamanku, aku tidak ingin sampai istriku kenapa-napa. Jangan biarkan Da Hae keluar dari rumah untuk sementara ini, sampai media mereda," titah Kang Joon yang langsung Jung laksanakan dengan menghubungi orang kepercayaannya untuk menjaga keamanan keluarga Kang.

Setelah itu, Jung segera menghubungi penjaga mansion, untuk menanyakan situasi kediaman Kang saat ini, juga untuk tetap berjaga sebelum bantuan datang, juga mengabarkan bahwa dia juga Tuannya dalam perjalanan pulang.

"Semua masih aman Tuan."

Kang Joon bernafas lega, dia tadi sedikit takut Da Hae akan panik begitu melihat banyak wartawan di rumahnya. Ya pesan yang Kang Joon terima dimana di dalam pesan itu, dia menerima kiriman video jika banyak wartawan yang berada di sekitar rumahnya. Dan dia khawatir pada Da Hae.

Tak lama, mobil Kang Joon sudah sampai di depan kediamannya, para pengawal yang tadi dihubungi sudah melakukan tugasnya berbaris membatasi wartawan, agar mobil Kang Joon bisa melewati mereka.

Setelah mobil Kang Joon masuk, gerbang langsung ditutup tak membiarkan satu diantara mereka lolos hingga menyusup ke dalam rumah.

Kang Joon langsung turun dengan tergesa menuju kamarnya, yang ingin dia pastikan untuk saat ini adalah kondisi Da Hae.

Begitu sampai di kamar, Kang Joon bernafas lega karena melihat istrinya yang kini tertidur pulas. Kang Joon duduk di atas lantai sambil memandangi wajah damai Da Hae. Dia tersenyum sambil merapikan helaian rambut Da Hae yang menutupi wajahnya.

"Kau pasti kesulitan, tapi kau tenang saja, ada aku yang akan selalu bersamamu." 

Kang Joon bangkit kemudian berjalan memasuki kamar mandi.

Sementara itu, Ha Neul yang sedari tadi bersembunyi di dalam kamar Kang Joon setelah mengantarkan Da Hae yang tengah tertidur segera keluar, tak ingin Kang Joon melihatnya.

Ha Neul berjalan mengendap-ngendap menutup pintu perlahan. Dirinya menoleh saat sebuah tangan tiba-tiba mencekalnya.

"Hyung…"

"Apa yang Anda lakukan disini?"

"Hmm itu…"

Masih berpikir akan menjawab apa, Ha Neul terkejut saat Jung tiba-tiba menarik tangannya untuk pergi dari sana. Jung menyentak tangan Ha Neul kasar begitu mereka sudah di tempat yang lebih sepi.

"Anda tidak boleh melakukannya Tuan Muda, saya tahu Anda tidak menyukai keadaan ini, tapi jangan ganggu Nyonya, jangan lakukan apapun padanya, karena bagaimanapun pernikahan ini bukan keinginannya."

"Tunggu, maksudmu apa hyung? Sun...maksudku Da Hae, dia tidak menginginkan pernikahan ini?"

"Tolong lebih sopan memanggil Nyonya, Tuan, dia sekarang sudah menjadi ibu Anda, dan Anda harus lebih menghargai dan menghormatinya!"

Ha Neul menatap kesal Jung yang tidak langsung menjawab pertanyaannya.

"Kau  belum menjawab pertanyaanku hyung? Maksud hyung Da Hae tidak ingin pernikahan ini? Lalu apa yang membuatnya mau menikah dengan ayah? Apa ayah mengancamnya?" Rentetan pertanyaan Ha Neul layangkan menuntut penjelasan Jung.

Jung menatap Ha Neul sebentar lalu mengalihkan pandangannya.

"Bukan ranah saya untuk menjawab pertanyaan  Anda barusan. Lebih baik Anda istirahat sekarang, karena besok mungkin akan menjadi hari yang melelahkan," ucap Jung meninggalkan Ha Neul. Tapi baru beberapa langkah, pria itu berhenti dan kembali berkata.

"Ingat pesanku Tuan Muda, jangan berbuat apapun pada Nyonya, juga hormati dia, dan jaga sikap Anda, karena kita semua sedang diawasi. Para wartawan tampaknya belum lelah sampai benar-benar mendapatkan keinginan mereka."

Setelah mengatakan itu Jung segera pergi meninggalkan Ha Neul yang kini langsung berjalan ke arah jendela. Mengintip dari balik gorden keluar, dan benar apa yang Jung katakan banyak wartawan yang menunggu di depan kediamannya.

*

*

Sepulang sekolah Ha Neul terkejut saat melihat keberadaan Suji di kediaman yang kini menyambut dirinya pulang. 

"Selamat datang tunanganku," ucap gadis itu dengan senyum lebar menghiasi bibirnya.

Ha Neul hanya menatap Suji datar meneruskan langkahnya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?  Oh iya, juga jangan lupa, kalau kita tidak mempunyai hubungan apapun, jadi jangan memanggilku seperti itu," ucap Ha Neul yang tahu jika Suji mengikuti langkahnya.

Ha Neul berhenti saat tiba-tiba Suji menghadang langkahnya sambil menunjukkan sesuatu di jari manisnya.

"Apa maksudmu, bukankah itu…."

"Cincin pertunangan kita. Dan kamu tahu artinya kenapa aku memakai cincin ini kembali? Benar, mulai hari ini kita bertunangan lagi, apa kau senang? Perkataanmu bahwa aku tunanganmu benar-benar terwujud," potong Suji cepat dengan senyuman yang tak luntur dari sudut bibirnya.

"Apa maksudmu, tidak...kenapa bisa? Jangan bercanda Suji!"

Wajah Suji tampak kecewa mendengar respon Ha Neul tapi itu hanya sebentar, karena gadis itu kini bisa menghilangkan dengan cepat raut wajah penuh kekecewaannya tadi.

"Apa kau melihat aku bercanda? Tidak bukan, dan hal seperti itu tentu saja bisa terjadi, Suji kemudian teringat pertemuannya tadi pagi dengan seseorang.

Flashback

"Selamat pagi paman," Suji langsung bangkit dari duduknya menunduk kepala pada pria yang kini datang menghampiri dirinya.

"Duduklah!"

Suji mengangguk dan duduk seperti apa yang pria itu katakan.

"Jung tinggalkan kami berdua!"

Jung menunduk lalu pergi.

"Kau sudah memesan makanan?"

Suji menggeleng, tak lama pelayan datang menyajikan makanan. 

"Makanlah dulu, nanti kita bicara setelah makan."

"Iya paman."

Keduanya makan dengan tenang, Kang Joon yang sudah selesai kini menatap Suji yang juga menyelesaikan makanannya.

"Jadi apa kau mau meneruskan hubunganmu dengan Ha Neul?" Ucap Kang Joon memulai pembicaraan.

Suji yang minum hampir saja tersedak mendengar perkataan pria, ayah dari orang yang dia suka.

Padahal awalnya Suji memang ingin mengatakan hal itu, saat mendapat pesan dari Kang Joon yang mengatakan bahwa pria itu ingin bertemu dengannya, tapi sekarang pria itu justru lebih dulu menanyakan hal itu.

Suji segera mengubah ekspresi wajahnya, yang tadi sempat terkejut.

"Maksud paman?" 

"Saya akan menyatukan hubunganmu dengan Ha Neul, tapi ada hal yang harus kamu lakukan dulu."

Dalam hati Suji berteriak senang, itu memang keinginannya.

"Memang apa yang harus saya lakukan?"

"Apa kau mau?"

Bukannya menjawab, Kang Joon justru melemparkan pertanyaan.

Suji terdiam pura-pura berpikir, mana mungkin dia menolak, itu keinginannya.

"Apa paman bisa menjamin jika Ha Neul akan menerimanya?"

"Kau tidak perlu khawatir, bukankah kau tahu bahwa Ha Neul tidak akan bisa menolak apa yang saya katakan?"

Suji mengangguk-angguk, memang dirinya tahu, jika apapun yang Ha Neul lakukan adalah atas kehendak Kang Joon ayahnya.

"Jadi apa kau mau Hwang Suji?" Tampaknya Kang Joon tidak ingin berbasa-basi dan ingin langsung mendapatkan jawaban saat itu juga.

"Baiklah, lalu apa yang harus saya lakukan?"

"Ini…" Kang Joon menyerahkan sesuatu pada Suji.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan kan?"

Suji mengambilnya, menatap cukup lama dan mengangguk.

"Baiklah paman, tapi kapan saya dan  Ha Neul bisa…."

"Secepatnya."

Kang Joon segera bangkit dari duduknya diikuti oleh Suji yang kini menundukkan kepala sebelum akhirnya Kang Joon meninggalkannya. Lalu seorang pria yang Suji dengar bernama Jung masuk, memberikan sesuatu pada Suji, yang begitu dia membuka pemberian Jung, Suji merasa sangat senang.

Flashback off

"Cincin ini, ayahmu yang memberikan kembali padaku, dan itu berarti dia merestui jika kita kembali bersatu."

"Tapi itu tidak akan terjadi, karena aku bukan Ha Neul yang dulu, yang hanya mau melaksanakan perintahnya, jadi aku katakan padamu jangan terlalu berharap, terlebih aku sudah memiliki seseorang di dalam hatiku," Ha Neul menyenggol bahu Suji dan berlalu pergi meninggalkan Suji yang kini mengepalkan kedua tangannya erat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!