BAB 17 TTD Kontrak

"Kenapa Hans? Bukankah kamu sendiri yang bilang akan melakukan apapun untuk putrimu?"

"Iya Madam tapi kenapa harus menjadi suami? Anda juga tahu kalau saya sudah punya istri dan juga anak."

"Iya aku tahu. Kamu cukup menjadi suamiku, kita menikah. Aku tidak butuh waktu 24 jam dari mu. Aku akan membiayai semua perawatan putrimu sampai dia sembuh. Aku juga akan melunasi semua hutangmu dan termasuk pinjaman online milik istrimu."

"Anda tahu semuanya?"

"Ya, apa yang tidak aku tahu Hans. Semua karyawanku bagaimana, aku tahu."

"Tapi mana saya bisa membagi hati saya?"

"Aku tidak memintamu untuk membagi hati. Cukup jadi suamiku dan lakukan tugasmu sebagai seorang suami."

"Tapi anda tahu sendiri, saya ini bagaimana dari segi materi. Sedangkan anda sudah punya semuanya."

"Aku hanya butuh dirimu, Hans. Kalau kamu setuju, kita tanda tangan kontrak."

"Sampai kapan saya harus menjadi suami untuk Madam?"

"Sampai aku merasa bosan. Kalau aku sudah bosan, aku akan mengakhiri kontraknya. Ya, tentu saja jangan sampai istrimu tahu." Jelas Raina. Hans masih terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Namun saat ini ia sangat butuh uang itu. Kalau harus pinjam rentenir, uangnya pasti akan terus berbunga.

"Kalaupun aku kerja seumur hidupku tanpa gaji, Citra pasti akan semakin kesal dan marah denganku. Dan ada kemungkinan, dia pasti akan meninggalkan aku. Kalaupun aku kerja tanpa gaji, bagaimana caraku memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari? Dan Mikayla juga harus sekolah, masa depannya masih panjang." Gumam Hans dalam hati yang sedari tadi masih berlutut di hadapan Raina. Ia bingung harus menjawab apa.

"Aku juga akan tetap menggajimu, Hans. Kamu tetap bekerja di perusahaanku. Kamu juga masih bisa menafkahi istri dan anakmu. Kamu juga masih bisa meluangkan waktu untuk mereka."

"Lalu waktu untuk anda?"

"Saat aku butuh, kamu harus datang, kapan pun itu. Pikirkan baik-baik tawaranku Hans." Raina lalu mengulurkan tangannya pada Hans. Membantu Hans untuk berdiri. Hans dengan ragu menerima uluran tangan Raina. Raina kembali ke mejanya lalu menuliskan cek untuk Hans.

"Ini cek 20 juta untukmu. Jika kamu setuju, datanglah ke rumah ku nanti malam. Pikirkan baik-baik Hans." Ucap Raina seraya memberikan selembar kertas untuk Hans. Hans menatap Raina, merasa ragu untuk menerimanya.

"Jangan ragu Hans. Saat ini keselamatan putrimu yang paling utama. Aku akan membawanya berobat ke luar negeri jika kamu setuju. Kalaupun istrimu bertanya, bilang saja saja kalau kamu dapat pinjaman uang dari perusahaan."

"Baiklah, nanti malam saya akan datang ke rumah anda Madam. Terima kasih madam." Ucapnya dengan tergagap namun ada perasaan lega di sudut hatinya.

"Pergilah ke rumah sakit. Aku yang akan mengijinkanmu libur."

"Kalau begitu permisi, Madam. Sekali lagi terima kasih." Hans kemudian berlalu dan segera menuju rumah sakit.

...****************...

"Mas, kamu lama sekali. Kamu darimana?"

"Aku ya cari uang pinjaman lah. Dimana Mikayla?"

"Dia belum sadar dan sekarang di bawa ke ruang ICU. Kita harus men-deposit perawatan Mika dulu, Mas."

"Ya sudah, aku akan ke ruang administrasi." Hans kemudian segera menuju ruang administrasi, meninggalkan Citra di depan ruang UGD. Tiba-tiba ponsel Citra bergetar. Pesan masuk dari Andra.

<Citra, kamu dimana? Aku ingin bertemu.>~ Andra.

<Ini belum satu bulan, Andra. Aku sedang di rumah sakit, putriku sakit. Maaf ya, aku harus sibuk mengurus putriku dulu.>~ Citra.

<Baiklah kalau begitu. Kamu sabar ya, semoga putrimu cepat sembuh.>~ Andra.

<Iya, terima kasih>~ Citra.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 malam. Hans bingung bagaimana caranya meminta ijin pada Citra supaya bisa menemui Raina. Sedangkan Mikayla masih dirawat di ICU.

"Mas, tadi pihak pinjol telepon lagi. Mereka akan menempuh jalur hukum. Aku tidak mau di penjara, Mas." Ucap Citra dengan wajah memelas.

"Sekarang, kamu tahu kan akibatnya. Kalau aku bisa melunasi pinjaman online mu, aku harap kamu tidak meminjam lagi secara diam-diam. Apalagi hanya untuk memenuhi gengsi dan gaya hidupmu. Kita mulai hidup baru lagi dan hidup apa adanya saja. Tidak ada manfaatnya juga kalau kamu berlagak sok kaya di hadapan teman-temanmu. Kalau sudah seperti ini, kamu yang akan di tertawakan."

"Iya aku salah. Salahkan saja aku, Mas. Aku yang salah. Aku bebal sekali."

"Ya sudah, kamu selesaikan sendiri masalahmu." Kali ini Hans berusaha lebih tegas.

"Ya, jangan begitu dong Mas."

"Makanya, kamu nurut sama suami, Citra. Kamu tidak ingin apa kita hidup tenang."

"Iya-iya aku janji." Citra akhirnya menyerah karena ia tidak mau di penjara. Sedangkan Citra juga tidak mungkin mengaku pada Andra kalau dirinya mempunyai banyak hutang. Karena dari awal Citra berlagak seperti istri yang paling menderita, kekurangan perhatian dan juga uang.

"Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu."

"Mau kemana lagi Mas?"

"Cari tambahan uang, Citra. Aku harus kerja. Kamu tahu kan kalau aku kerja lagi di restoran." Hans terpaksa berbohong.

"Ya sudah, hati-hati."

Akhirnya Hans membulatkan tekatnya untuk menerima tawaran dari Raina. Ia pun bergegas menuju rumah Raina dengan naik ojek. Dua puluh menit kemudian, akhirnya Hans sampai di rumah Raina. Rumah yang begitu besar dan sangat mewah. Pintu gerbang besi yang tinggi, membuat Hans bingung bagaimana caranya masuk karena ia tidak menemukan bel pintu. Pos satpam pun tampak sepi. Namun tiba-tiba sosok wanita cantik dengan gaun tidur yang seksi keluar dari rumah. Siapa lagi kalau bukan Raina. Raina sendiri yang membukakan pintu gerbang untuk Hans.

"Akhirnya kamu datang juga." Ucap Raina.

"Ayo masuk!" Ajak Raina setelah mengunci kembali pintu gerbang. Hans hanya mengangguk dan mengikuti langkah Raina masuk ke dalam rumah mewahnya. Hans hanya bisa bengong dengan pandangan mengedar, menyapu semua sudut rumah yang mewah itu. Namun rumah itu tampak lengang dan sepi. Raina terus melangkah, mengajak Hans menuju ruang kerjanya yang ada di lantai atas.

"Duduklah!" Raina mempersilahkan Hans duduk di sofa. Hans menurut. Raina lalu mengambil sebuah berkas, lalu memberikannya pada Hans.

"Tanda tangan di sana Hans. Saat kamu menandatangani itu, kamu resmi milikku. Dan lusa, aku akan mengatur pernikahan kita. Tidak perlu pesta mewah yang penting sah. Setelah itu kamu resmi menjadi suami bayaranku. Sesuai isinya, kalau aku melanggar janjiku dengan tidak melunasi hutang dan biaya pengobatan putrimu, kamu bisa menuntutku. Begitu juga sebaliknya. Jika kamu memutuskan berhenti di tengah jalan tanpa persetujuanku, aku akan menuntutmu dan meminta ganti rugi semua uang yang aku berikan atas pasal penipuan. Dan aku pastikan kamu akan meringkuk di penjara." Jelas Raina panjang lebar. Hans tampak menghela nafas panjang setelah mendengar penjelasan dan membaca isi kontrak itu.

"Bagaimana Hans?"

"Saya bersedia Madam." Hans kali ini tidak punya pilihan lain. Demi putri dan juga istrinya.

"Ini akan menjadi pernikahan rahasia kita. Selama di kantor kita tetap profesional namun di luar jam kerja, panggil namaku saja, Raina."

"Saya mengerti Madam. Saya akan tanda tangan." Tanpa banyak berpikir lagi, Hans lalu menandatangani kontrak di atas materai. Setelah itu Raina menandatanganinya. Raina lalu mengajak Hans berjabat tangan.

"Bagaimana kondisi putrimu Hans?" Raina mencoba sedikit mencairkan suasana.

"Masih belum sadar sejak tadi Madam. Dan sekarang masih di ruang ICU."

"Aku akan mencarikan dokter terbaik untuk putrimu. Setelah kita resmi menikah, aku akan membawanya pergi berobat ke Jerman. Besok aku akan menjenguk putrimu."

"Hah? Besok?" Hans tampak khawatir.

"Iya. Jangan khawatir." Ucap Raina. Raina kemudian beranjak dari duduknya dan memilih duduk di dekat Hans. Ia memiringkan kepalanya menatap Hans yang sedari tadi menundukkan pandangannya dari belahan dada Raina yang terlihat begitu jelas.

"Kenapa kamu tidak menatapku Hans?"

"Ma-maaf Madam. Saya merasa tidak sopan saja." Jawab Hans yang semakin gugup saja. Raina tersenyum kecil, ia kemudian membelai wajah Hans dengan lembut. Hans semakin gugup, jantungnya berdebar sangat kencang. Hans menggeser sedikit tubuhnya, berusaha menjauh dari Raina. Raina dibuat tersenyum melihat tingkah Hans.

"Hans, jika saat malam pertama nanti kamu tidak melihatku berdarah, kamu jangan terkejut karena aku sebenarnya sudah pernah menikah." Ungkap Raina. Tentu saja Hans terkejut dengan pengakuan Raina. Hans berpikir Raina masih single atau Raina memang wanita yang buruk juga dan suka selingkuh.

"Jadi anda..."

"Aku janda, Hans."

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Alamsyah Ujang

Alamsyah Ujang

dak apalah janda, janda kaya, author ada lagi dak yang kayak itu, hhhhh

2024-05-29

0

nengkirana

nengkirana

majuu hanss...
syukur bukan sekertaris han ini😆😆😆😆😆

2023-07-12

4

Agus

Agus

sosor trs hans

2023-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Vonis Dokter
2 BAB 2 Mencari Pinjaman
3 BAB 3 Bertemu Mantan
4 BAB 4 Awal Pertemuan
5 BAB 5 Pengkhianatan
6 BAB 6 Kekhilafan
7 BAB 7 Menolong Raina lagi
8 BAB 8 Kegamangan Citra
9 BAB 9 Masa Lalu
10 BAB 10 Suami Psikopat
11 BAB 11 Madam Devil
12 BAB 12 Mencari pinjaman lagi
13 BAB 13 Di tagih rentenir
14 BAB 14 Bulan Pengkhianatan
15 BAB 15 Mencari tahu
16 BAB 16 Jadilah suamiku
17 BAB 17 TTD Kontrak
18 BAB 18 Menawarkan diri
19 BAB 19 Godaan Nona CEO
20 BAB 20 Tidak bisa menolak
21 BAB 21 Hasrat Menggebu
22 BAB 22 Melayani Bos
23 BAB 23 Dan terjadi lagi
24 BAB 24 Selalu Marah-Marah
25 BAB 25 Menyusul ke Bali
26 BAB 26 Takut Kehilangan
27 BAB 27 Pernikahan Kontrak
28 BAB 28 Menikmati Sunset
29 BAB 29 Pengantin Baru
30 BAB 30
31 BAB 31 Kelebihan Hans
32 BAB 32 Cemburu
33 BAB 33 Saling cemburu
34 BAB 34 Terjebak Rasa
35 BAB 35 Pelampiasan Hasrat
36 BAB 36 Mimpi Buruk
37 BAB 37 Rasa egois
38 BAB 38 Merebut Hans
39 BAB 39
40 BAB 40 Suasana Genting
41 BAB 41 Jerman
42 BAB 42 Kehiudpan Raina
43 BAB 43
44 BAB 44 Merindu
45 BAB 45 Rayuan Mantan Istri
46 BAB 46 Virtual
47 BAB 47 Mika Ingin adik???
48 BAB 48 Terbayang Raina
49 BAB 49 Tiba di Jerman
50 BAB 50 Melepas Rindu
51 BAB 51 Menghabiskan waktu bersama
52 BAB 52 Saling menyusul
53 BAB 53 Cinta yang terbagi
54 BAB 54 Gaji pertama untuk Raina
55 BAB 55 Kamu inspirasiku
56 BAB 56 Terima kasih cinta
57 BAB 57 Mengintai
58 BAB 58 CURIGA
59 BAB 59 Kembali ke Tanah Air
60 BAB 60 Manipulatif
61 BAB 61 Tersaingi
62 BAB 62 Proyek Besar
63 BAB 63 Lembur lagi
64 BAB 64 Mencuri Kesempatan
65 BAB 65 Meninjau Proyek
66 BAB 66 Hampir saja!
67 BAB 67 My Support System
68 BAB 68 Fakta Terkuak
69 BAB 69 Penggrebekan
70 BAB 70 Mengembalikan Citra
71 BAB 71 TALAK
72 BAB 72 Pergi dari Rumah
73 BAB 73 Membuka Rahasia
74 BAB 74 Dua Pria Bertemu
75 BAB 75 Mengunjungi Hans
76 BAB 76
77 Bab 77 Perubahan Sikap Mikayla
78 BAB 78 CEMBURU
79 BAB 79 MEMBENTUK TIM
80 BAB 80 Sekelumit masa lalu
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86 Taman Hiburan
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89 Dibuat cemburu
90 BAB 90 Pengakuan!
91 BAB 91
92 BAB 92 Jodoh untuk Albert
93 BAB 93 WAS-WAS
94 BAB 94 Sidang
95 BAB 95 Semangat Hans!
96 BAB 96
97 BAB 97 POSESIF
98 BAB 98 Masih Sama
99 BAB 99 Melepas Rindu
100 BAB 100
101 BAB 101 BOOM!!!!
102 BAB 102 Melepas Dengan Ikhlas
103 Bab 103 Resmi Bercerai
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106 Luka Batin Yang Terkuak
107 BAB 107 Saling Berbagi Luka
108 BAB 108 Syukuran Kantor
109 BAB 109 MENGINAP
110 BAB 110 PERI RAINA
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114 Mobil Baru
115 BAB 115
116 BAB 116 Menyatu
117 BAB 117
118 BAB 118 GO PUBLIC!
119 BAB 119 Undangan Pernikahan
120 BAB 120 Merasa Iri
121 BAB 121 Menghadiri Pernikahan Mantan
122 BAB 122
123 BAB 123 Kemenangan Hans
124 BAB 124 Kekalahan Andra
125 BAB 125 SAH!!!!
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128 TEROR
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142 Bumil Sensitif
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186
187 BAB 187
188 BAB 188
189 BAB 189
190 BAB 190
191 BAB 191
192 BAB 192
193 BAB 193
194 BAB 194
195 BAB 195
196 BAB 196
197 BAB 197
198 BAB 198
199 BAB 199
200 BAB 200
201 BAB 201
202 BAB 202
203 BAB 203
204 BAB 204
205 BAB 205
206 BAB 206
207 BAB 207
208 BAB 208
209 BAB 209
210 BAB 210
211 BAB 211
212 BAB 212
213 BAB 213
214 BAB 214
215 BAB 215
216 BAB 216
217 BAB 217
218 BAB 218
219 BAB 219
220 BAB 220
221 BAB 221
222 BAB 222
223 BAB 223
224 BAB 224
225 BAB 225
226 BAB 226
227 BAB 227
228 BAB 228
229 BAB 229
230 BAB 230
231 BAB 231
232 BAB 232
233 BAB 233
234 BAB 234
235 BAB 235
236 BAB 236
237 BAB 237
Episodes

Updated 237 Episodes

1
BAB 1 Vonis Dokter
2
BAB 2 Mencari Pinjaman
3
BAB 3 Bertemu Mantan
4
BAB 4 Awal Pertemuan
5
BAB 5 Pengkhianatan
6
BAB 6 Kekhilafan
7
BAB 7 Menolong Raina lagi
8
BAB 8 Kegamangan Citra
9
BAB 9 Masa Lalu
10
BAB 10 Suami Psikopat
11
BAB 11 Madam Devil
12
BAB 12 Mencari pinjaman lagi
13
BAB 13 Di tagih rentenir
14
BAB 14 Bulan Pengkhianatan
15
BAB 15 Mencari tahu
16
BAB 16 Jadilah suamiku
17
BAB 17 TTD Kontrak
18
BAB 18 Menawarkan diri
19
BAB 19 Godaan Nona CEO
20
BAB 20 Tidak bisa menolak
21
BAB 21 Hasrat Menggebu
22
BAB 22 Melayani Bos
23
BAB 23 Dan terjadi lagi
24
BAB 24 Selalu Marah-Marah
25
BAB 25 Menyusul ke Bali
26
BAB 26 Takut Kehilangan
27
BAB 27 Pernikahan Kontrak
28
BAB 28 Menikmati Sunset
29
BAB 29 Pengantin Baru
30
BAB 30
31
BAB 31 Kelebihan Hans
32
BAB 32 Cemburu
33
BAB 33 Saling cemburu
34
BAB 34 Terjebak Rasa
35
BAB 35 Pelampiasan Hasrat
36
BAB 36 Mimpi Buruk
37
BAB 37 Rasa egois
38
BAB 38 Merebut Hans
39
BAB 39
40
BAB 40 Suasana Genting
41
BAB 41 Jerman
42
BAB 42 Kehiudpan Raina
43
BAB 43
44
BAB 44 Merindu
45
BAB 45 Rayuan Mantan Istri
46
BAB 46 Virtual
47
BAB 47 Mika Ingin adik???
48
BAB 48 Terbayang Raina
49
BAB 49 Tiba di Jerman
50
BAB 50 Melepas Rindu
51
BAB 51 Menghabiskan waktu bersama
52
BAB 52 Saling menyusul
53
BAB 53 Cinta yang terbagi
54
BAB 54 Gaji pertama untuk Raina
55
BAB 55 Kamu inspirasiku
56
BAB 56 Terima kasih cinta
57
BAB 57 Mengintai
58
BAB 58 CURIGA
59
BAB 59 Kembali ke Tanah Air
60
BAB 60 Manipulatif
61
BAB 61 Tersaingi
62
BAB 62 Proyek Besar
63
BAB 63 Lembur lagi
64
BAB 64 Mencuri Kesempatan
65
BAB 65 Meninjau Proyek
66
BAB 66 Hampir saja!
67
BAB 67 My Support System
68
BAB 68 Fakta Terkuak
69
BAB 69 Penggrebekan
70
BAB 70 Mengembalikan Citra
71
BAB 71 TALAK
72
BAB 72 Pergi dari Rumah
73
BAB 73 Membuka Rahasia
74
BAB 74 Dua Pria Bertemu
75
BAB 75 Mengunjungi Hans
76
BAB 76
77
Bab 77 Perubahan Sikap Mikayla
78
BAB 78 CEMBURU
79
BAB 79 MEMBENTUK TIM
80
BAB 80 Sekelumit masa lalu
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86 Taman Hiburan
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89 Dibuat cemburu
90
BAB 90 Pengakuan!
91
BAB 91
92
BAB 92 Jodoh untuk Albert
93
BAB 93 WAS-WAS
94
BAB 94 Sidang
95
BAB 95 Semangat Hans!
96
BAB 96
97
BAB 97 POSESIF
98
BAB 98 Masih Sama
99
BAB 99 Melepas Rindu
100
BAB 100
101
BAB 101 BOOM!!!!
102
BAB 102 Melepas Dengan Ikhlas
103
Bab 103 Resmi Bercerai
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106 Luka Batin Yang Terkuak
107
BAB 107 Saling Berbagi Luka
108
BAB 108 Syukuran Kantor
109
BAB 109 MENGINAP
110
BAB 110 PERI RAINA
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114 Mobil Baru
115
BAB 115
116
BAB 116 Menyatu
117
BAB 117
118
BAB 118 GO PUBLIC!
119
BAB 119 Undangan Pernikahan
120
BAB 120 Merasa Iri
121
BAB 121 Menghadiri Pernikahan Mantan
122
BAB 122
123
BAB 123 Kemenangan Hans
124
BAB 124 Kekalahan Andra
125
BAB 125 SAH!!!!
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128 TEROR
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142 Bumil Sensitif
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186
187
BAB 187
188
BAB 188
189
BAB 189
190
BAB 190
191
BAB 191
192
BAB 192
193
BAB 193
194
BAB 194
195
BAB 195
196
BAB 196
197
BAB 197
198
BAB 198
199
BAB 199
200
BAB 200
201
BAB 201
202
BAB 202
203
BAB 203
204
BAB 204
205
BAB 205
206
BAB 206
207
BAB 207
208
BAB 208
209
BAB 209
210
BAB 210
211
BAB 211
212
BAB 212
213
BAB 213
214
BAB 214
215
BAB 215
216
BAB 216
217
BAB 217
218
BAB 218
219
BAB 219
220
BAB 220
221
BAB 221
222
BAB 222
223
BAB 223
224
BAB 224
225
BAB 225
226
BAB 226
227
BAB 227
228
BAB 228
229
BAB 229
230
BAB 230
231
BAB 231
232
BAB 232
233
BAB 233
234
BAB 234
235
BAB 235
236
BAB 236
237
BAB 237

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!