Saat kembali kekantor Henry mengajak Ayara dan Michael meeting bersama di ruang pribadinya dengan serius menceritakan rencana yang sudah ia pikirkan sebelumnya , Ayara yang mendengar perkataan sang bos nampak sangat terkejut .
" Apaaaa !!! maksud anda aku harus memakai pakaian perempuan dan pergi ke rumah Ryan Bray ? " tanya Ayara sambil mendebrak meja yang dihadapannya .
" Sabar Arial sabar .... " ucap Michael mencoba menenangkan Ayara yang terlihat sangat marah itu .
" Bagaimana aku bisa sabar !! masa aku harus memakai pakaian perempuan yang benar saja !!! " pekik Ayara penuh emosi , ia takut kalau penyamarannya akan terbongkar kalah harus memakai baju perempuan .
Michael yang sudah menduga kalau Ayara akan marah hanya bisa tersenyum simpul , ia kemudian berdiri dan terlihat mengambil air mineral dari dalam kulkas dan memberikannya pada Ayara .
" Minumlah dulu siapa ya supaya lebih tenang Arial " ucap Michael pelan sambil menyerahkan air minum kepada Ayara.
" Ambillah " imbuh Michael pelan sambil mengulurkan botol mineral ke arah wajah Ayara yang sedang kaget.
" Thanks " jawab Ayara singkat sambil meraih botol minum pemberian Michael .
" Kau harus melakukan apa yang aku perintahkan Arial " ucap Henry sambil menyerahkan ATM tanpa limit ke atas meja dihadapan Ayara .
" Pakai ini untuk membeli keperluan mu selama menjadi pelayan di rumah Ryan " imbuh Henry .
Brakkk
Ayara mendebrak meja yang ada dihadapannya dengan penuh amarah sambil menatap tajam ke arah Henry .
" Kau anggap aku apa Henry !!! " pekik Ayara dengan suara meninggi .
" Aku ingin kau melakukan apa yang sudah aku perintahkan Arial , kau adalah orangku jadi kau harus mengikuti perintahku " ucap Henry tanpa rasa bersalah sedikitpun .
" Lagipula wajahmu cukup menunjang untuk menyamar jadi wanita dan hal ini bisa menjadi salah satu kelebihanmu untuk mendekati Ryan " imbuh Henry sambil bangkit dari kursinya dan meninggalkan Ayara di dalam ruangannya sendirian karena Michael juga ikut pergi bersamanya pergi keluar menuju lift .
Setelah Henry dan Michael keluar Ayara memukul meja kaca yang ada dihadapannya dengan keras sehingga membuat tangannya mengeluarkan darah segar , Ayara merasa kesal karena Henry memanfaatkan dirinya . Beberapa orang karyawan yang melewati depan ruangan Henry merinding ketika melihat Ayara seperti itu . Ayara pun meninggalkan ruangan Henry menuju basement di mana mobilnya berada , dengan cepat Ayara memacu mobilnya meninggalkan Luke Corporation menuju apartemennya .
Tanpa Ayara ketahui Henry dan Michael melihatnya keluar dari gedung , mereka berdua yang sedang ada di dalam mobil bisa melihat dengan jelas bagaimana darah segar mengalir dari tangan Ayara yang terluka .
" Sepertinya kali ini anda sudah benar-benar keterlaluan tuan " ucap Michael sambil menatap mobil Ayara yang sudah meninggalkan parkiran gedung.
" Keterlaluan bagaimana ? aku hanya memberikan satu tugas kecil padanya , lagipula ia adalah orang ku jadi dia harus menuruti apa yang aku perintahkan padanya " jawab Henry tanpa rasa bersalah .
" Bagaimana mungkin seorang pria diminta untuk menyamar sebagai seorang wanita , apakah itu tidak sama saja melukai harga dirinya sebagai seorang pria tuan " tanya Michael sambil menatap tajam kearah Henry .
Mendengar perkataan Michael membuat Henry terdiam sejenak , ia merasa tergelitik mendengar pertanyaan Michael .
" Tapi ini hanya tugas kecil yang aku berikan padanya , bukankah sebagai seorang bodyguard dia harus bisa melakukan tugas apapun yang aku berikan padanya " ucap Henry sambil tersenyum sinis ke arah Michael.
" Anda benar tuan " sahut Michael sambil menunduk dengan perlahan.
" Ayo kita pergi , kita harus merayakan ini di tempat yang menyenangkan !! Aku sungguh sudah tak sabar melihat bagaimana Ariel menjatuhkan Ryan " titah Henry pada Michael untuk meninggalkan kantor .
" Baik tuan " jawab Michael sambil menginjak gas mobilnya meninggalkan Luke Corporation menuju ke sebuah bar tempat biasa ia dan Henry kunjungi .
Ayara membelokkan laju mobilnya menuju ke sebuah taman yang terlihat sepi , ia turun dari mobilnya karena merasa perih di luka yang ada ditangannya. Ayara membersihkan luka di tangannya menggunakan alkohol yang sudah ia beli sebelumnya , ia juga memberikan obat di tangannya supaya tak terjadi infeksi.
" Dasar Henry kurang ajar bisa-bisanya dia memintaku melakukan hal itu " ucap Ayara lirih mengingat perintah yang diberikan oleh Henry sebelumnya di kantor.
" Bagaimana kalau penyamaranku terbongkar , aku tak mau orang tahu siapa jati diriku sebenarnya sebelum aku mencapai tujuan utamaku " desis Ayara penuh emosi ketika mengingat tujuan utamanya menyamar sebagai lelaki .
Ayara kemudian memejamkan matanya sambil bersandar di bangku taman , ia mengingat kembali tujuan awalnya ketika memutuskan menyamar sebagai laki-laki . Tangis sang ibu masih teringat jelas dalam benaknya ketika ibunya memutuskan untuk bercerai dengan sang ayah pasca ayahnya mengatakan sudah menikah kembali dengan cinta pertamanya , Ayara juga mengingat dengan jelas perlakuan adik dari ayahnya yang menyepelekan dirinya karena ia seorang perempuan . Karena itulah Ayara berniat untuk memberikan keluarga ayahnya itu sedikit pelajaran.
" Tidak aku tak boleh menyerah disini ....aku sudah terlanjur menemukan satu cara untuk mencapai tujuanku " ucap Ayara sambil membuka matanya dengan cepat .
Ayara kemudian bangun dari kursi dan menuju mobilnya kembali , ia lalu memacu mobilnya menuju ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli perlengkapan yang akan ia gunakan besok pagi . Sebenarnya baju-baju Ayara sudah cukup untuk ia gunakan , akan tetapi ia masih memerlukan beberapa pengganjal dada untuk memberikan kesan bahwa ia sedang menyamar . Ayara tak mau Henry curiga sedikitpun kepadanya , ia ingin menyakinkan Henry bahwa dirinya adalah lelaki .
Tak lama kemudian Ayara pun sampai di sebuah pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta pusat , ia lalu berjalan menuju butik yang menyediakan perlengkapan untuk perempuan . Saat sedang ada di butik Ayara tersenyum tipis ketika melihat beberapa pengunjung yang tengah mencoba baju yang menggunakan busa tebal sehingga membuat dadanya terlihat lebih besar .
Setelah memilih beberapa baju dan celana yang cukup nyaman Ayara kemudian pulang kembali ke apartemennya , ia berbelanja menggunakan kartu kredit yang sudah diberikan oleh Henry . Sesampainya di apartemen Ayara lalu mencoba pakaian yang ia beli , tanpa melepas kemben Ayara pun menggunakan bra yang mempunyai busa cukup tebal seperti dugaannya dadanya pun terlihat lebih menonjol walaupun ukuran sebenarnya milik ayah ra lebih besar daripada pakaian palsu yang ia sedang gunakan itu .
" Nice sepertinya dengan ini Henry akan yakin kalau aku adalah seorang laki-laki " ucap Ayara sambil memandang dirinya di depan kaca lemari yang ada di dalam kamarnya.
Ayara menghentikan aktivitasnya karena tiba-tiba perutnya terasa lapar , ia kemudian membuat sandwich di pantry salah satu menu andalannya ketika sedang dalam keadaan darurat .
" Aku tak boleh gagal dengan apa yang sudah aku mulai " ucap Ayara pelan sambil menikmati sandwich yang baru saja iya buat .
🌼 Bersambung 🌼
Jangan lupa like , komentar dan berikan ratting ya kakak-kakak .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Teruterubuzu
berlagak pilon ayara padahal ia mampu untuk menjalani tugas tersebut.
2021-12-17
0
Nur Anisa
suka suka suka suka suka sukaaaaaa sama karakternya si ayara😍😍
2021-07-11
0
Rin
Ayara... dewasa sebelum waktunya...
2020-12-18
1