Ayara pulang ke apartemennya dengan bersemangat , rencananya berhasil . Akhirnya Ayara berhasil mendapatkan pekerjaan yang selama ini ia idamkan , ayara ingin sekali menjadi tukang pukul untuk mengeluarkan semua rasa kesal di dadanya sejak dulu akan tetapi ia tau kalau keinginannya itu tak mudah untuk di capai karena ibunya pasti melarang .
Sesampainya di apartemen Ayara membuka semua penyamarannya , ia membuka wig palsunya dengan cepat dan membiarkan rambut panjangnya tergerai indah . Ayara juga melepas korset yang ia pakai dan juga kemben yang ia gunakan untuk membuat dadanya rata . Setelah melepas semua itu Ayara baru bisa bernafas dengan lega setelah seharian merasa nafasnya sedikit terhalang .
" Mommy doakan Yara supaya bisa menjadi gadis kuat dan menunjukkan pada orang-orang itu bahwa wanita juga punya hak yang sama seperti laki-laki " ucap Ayara pelan sambil menatap foto Raisa yang tergantung cantik di dinding .
Karena sudah malam Ayara pun memilih untuk pergi mandi sebelum tidur , sebuah kebiasaan kecil yang tak pernah lepas darinya . Setelah berendam di bathtub dengan air hangat selama hampir tiga puluh menit Ayara pun menyudahi acara mandi malamnya , dengan cepat Ayara mengeringkan rambut panjangnya menggunakan hair dryer .
" Waktu cepat sekali berjalan baru ditinggal mandi sebentar tiba-tiba sudah jam satu malam " ucap Ayara sambil menatap jam besar yang tergantung di dinding .
" Lebih baik aku cepat tidur , besok pagi adalah hari pertamaku bekerja dengan pria manja itu jadi aku tak boleh telat " imbuh Ayara sambil berjalan cepat menuju kamarnya .
Setelah memastikan lampu tidurnya Ayara lalu mulai berlayar di alam mimpi di atas ranjang empuknya , sebuah senyum tersungging di wajah cantiknya . Ayara yang sejak dulu di didik dengan keras oleh sang kakek merasa tertantang sejak ayah dan bibi nya menyepelekan dirinya karena ia hanya seorang gadis , Ayara ingin membuktikan bahwa walau ia seorang gadis ia bisa mendobrak peraturan keluarga bangsawan Jepang yang selama ini selalu bertumpu pada anak lelaki saja sebagai penerus .
Suara alarm di ponsel pintarnya membuat ayara terbangun dari tidur indahnya , dengan cepat Ayara berjalan kekamar mandi untuk menyegarkan diri . Walau masih jam lima pagi Ayara langsung bersiap untuk pergi bekerja , sebagai seorang bodyguard dia harus bisa datang tepat waktu supaya tak mengecewakan Henry Luke atasannya sekarang .
Setelah mandi Ayara bersiap memakai kemben yang ia gunakan untuk menutup dada , setelah memastikan kemben yang ia gunakan rapi dan kencang Ayara lalu memakai rambut palsunya dengan cepat . Ketika sudah memakai wig dan baju laki-laki penampilan Ayara pun terlihat lebih maskulin , Ayara yang selama ini tak pernah membentuk alis memberikan nilai plus karena dengan bentuk alisnya itu ia terlihat lebih maskulin , setelah berhasil memakai baju dan penyamaran Ayara kemudian berangkat menuju kediaman Henry Luke menggunakan mobil pemberian Henry Luke .
Udara pagi Jakarta terasa sangat menyegarkan disaat tak ada asap dari kendaraan bermotor lainnya atau antrian di dalam tol , Ayara hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai ke kediaman Henry Luke . Dengan mulus Ayara sampai di halaman besar milik Henry senyumnya mengembang ketika masuk ke dalam rumah besar itu , di ruang tamu terlihat banyak pelayan tengah membersihkan sisa pesta semalam yang ditandai dengan banyaknya sampah confetti dan berbagai jenis botol kosong minuman keras tergeletak di lantai .
" Anda pekerja baru disini ya tuan ? " tanya seorang pelayan pada Ayara yang tengah berdiri .
" Iya betul , apakah tuan Henry sudah bangun jam segini ? " tanya balik Ayara dengan suara yang dibuat lebih maskulin .
" Tuan baru selesai pesta jam tiga pagi jadi sungguh hal yang tak mungkin jika sepagi ini tuan sudah bangun " jawab pelayan wanita itu malu-malu .
" Ok terima kasih infonya " sahut Ayara cepat lalu berjalan meninggalkan pelayan wanita itu menuju ke halaman belakang rumah yang merupakan tempat latihan menembak .
Ayara merasa risih diperhatikan oleh pelayan wanita tadi dan dipanggil tuan , ia bahkan hampir tertawa ketika mendengar panggilan tuan yang ditujukan kepada dirinya itu .
Dihalaman belakang rumah Ayara meraih pistol yang ada disebuah lemari kaca kecil , sebagai seorang bodyguard ia mempunyai akses untuk membuka lemari itu karena ia sudah mendapatkan akses untuk membukanya .
Ayara memilih pistol kecil untuk ia pakai , tanpa mengunakan penutup telinga Ayara lalu bersiap untuk latihan menembak . Dengan menggunakan peluru yang tersedia Ayara melakukan tembakan menuju papan target , karena terlalu fokus menembak Ayara tak menyadari kehadiran Henry dan Mike yang sedang menatap dirinya dari belakang .
Prok
Prok
Prok
Prok
Suara tepuk tangan dari Henry menghentikan tembakan Ayara yang memang sudah kehabisan peluru dan sedang mengisi pelurunya , Ayara segera meletakkan pistolnya di atas meja dan berjalan pelan ke arah Henry untuk memberikan salam .
" Maaf jika latihanku membangunkan anda tuan " ucap Ayara sambil menundukkan kepalanya pelan .
" Aku sebenarnya tak merasa terganggu karena memang sudah bangun " jawab Henry jujur .
" Berapa lama kau akrab dengan pistol itu Arial ? " tanya Mike penasaran , ia sangat terkesan dengan tembakan Ayara yang tak ada satupun yang meleset .
" Dari umur sepuluh tahun kakek saya sudah mengajarkan saya memakai salah satu senjata itu " jawab Ayara jujur .
" Pantas saja semua tembakanmu tak ada yang meleset " ucap Henry memuji Ayara .
" Tentu ada tuan mungkin anda berdua saja yang tak melihatnya " sahut Ayara merendah , ia tak mau terjebak dalam pujian yang sedang di ucapkan Henry ataupun Mike .
Henry menganggukan kepalanya pelan , ia lalu mengajak Ayara dan Mike untuk pergi ke ruang makan untuk sarapan karena makan pagi mereka sudah tersedia diatas meja . Senyum suara merekah ketika melihat ruang dilantai satu itu bersih dari semua sampah sisa pesta semalam .
" Bahkan new year masih lama tapi anda sudah memulai pestanya dengan meriah tadi malam " ucap Ayara sambil berjalan menjauh ke arah kursi yang ada di depan Mike .
" Aku tak melakukan pesta hanya sebuah acara kecil ....
" Yang penuh wanita dan minuman keras mahal " ucap Ayara memotong perkataan Henry .
" Dari mana kau tau kalau ada wanita juga ? " tanya Mike pada Ayara , ia merasa tak nyaman ketika Ayara menyinggung pesta yang ia prakarsai itu .
" Pesta , minuman dan wanita adalah sebuah kesatuan yang tak bisa dipisahkan apalagi kalau tuan rumahnya dua orang pria tampan , kaya dan single tentu saja wanita cantik akan senang hati datang " jawab Ayara sambil meraih gelas yang ada disebelahnya .
Mendengar jawaban Ayara membuat Henry tertawa terbahak-bahak ia merasa senang dengan jawaban Ayara yang masuk akal , baru kali ini ia merasa cocok dengan bodyguard yang baru ia rekrut itu .
" Aku suka pemikiranmu Arial , dengan begini kau tak akan membuatku malu dihadapan para rekan bisnisku nanti " ucap Henry sambil menenggak air putih yang ada di dalam gelas .
" Kau lumayan cerdas juga Arial " sahut Mike memuji Ayara .
" Tapi jangan lupa setelah melakukan pesta kalian harus membersihkan sisa-sisa pestanya atau kalau tidak kalian akan dapat masalah " ucap Ayara sambil melirik tajam ke arah Henry dan Mike .
" Apa maksudmu ? " tanya Henry dengan suara meninggi , ia merasa Ayara sedang mengancamnya .
" Look " ucap Ayara pelan sambil menunjuk ke arah tangga dimana ada empat orang gadis berpakaian super seksi tengah berjalan menuruni tangga .
Melihat pemandangan itu membuat Henry dan Mike tersenyum , mereka benar-benar lupa mengusir para penjaja nikmat itu pergi .
" Saya tunggu di ruang latihan lebih baik tuan berdua selesaikan sisa pesta semalam karena biasanya para wanita itu masih meminta biaya ekstra " ucap Ayara pamit , ia lalu berjalan menuju ruang latihan yang ada di depan taman meninggalkan Henry dan Luke .
Seperti apa yang Ayara katakan keempat gadis itu masih meminta jatah mereka yang kurang dari Henry ataupun Mike , mereka meminta tambahan kehangatan lagi dari dua pria tampan itu . Karena melihat wanita-wanita itu terus merengek Mike dan Henry pun kembali mengajak gadis-gadis itu ke kamar masing-masing untuk melanjutkan pertempuran yang tersisa .
Dari ruang latihan Ayara bisa melihat bagaimana Henry dan Mike bergelayut pada wanita-wanita yang sudah tak memakai sehelai benangpun dikamarnya masing-masing itu , sebuah senyum tipis mengembang di wajah cantik Ayara yang tersembunyi dibalik penyamarannya .
" Lelaki memang brengsek semua !! " ucap Ayara dalam hati sambil menatap tajam ke arah dua pasang anak manusia yang sedang bercinta itu .
🌼 Bersambung 🌼
Maaf ya kakak-kakak baru update soalnya batu sembuh dari sakit hehe ..tapi tenang saja Thor bakalan update terus kok setelah ini . Terima kasih sudah setia dengan karya-karya Thor 🌹🌹🌹
love you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Lilisdayanti
berbuatlah sesukamu Henry sebelum pawang mu mengaum 🤣🤣🤣
2023-11-10
0
Ida Lailamajenun
asisten ma bos sama" mesumnya..
2022-01-30
0
Chimuet Ciemuth
ksihan bgt klo ayara dpet si henry thor
hih bekas jalang
2021-08-02
1