Setalah Ayara mengembalikan busur panahnya pada sang guru ia pun berjalan pergi ke arah ruang kelasnya melewati sekumpulan siswa lainnya yang masih takjup padanya , rambut Ayara yang tergerai panjang sontak membuat penyamarannya selama ini akhirnya terbongkar . Wajah cantiknya kali ini terlihat dengan jelas oleh siswa lainnya bahkan Calvin yang selalu mengatakan Ayara si gadis cupu pun nampaknya terpesona akan kecantikan Ayara , begitupun Peter yang sedari tadi melihat Ayara memanah dari ruangan laboratorium yang ada diatas persis lapangan yang dipakai untuk lomba memanah .
Ayara pun tersenyum simpul ketika mendengar suara-suara siswa lain yang menggodanya , bahkan ada yang terang-terangan ingin berkenalan dengannya secara langsung dengan mencegat langkah Ayara .
"Bukankah aku sudah hampir satu minggu jadi siswa disini, lalu kenapa baru sekarang kalian ingin berkenalan denganku ? " alih-alih menjabat tangan siswa laki-laki yang menghalanginya langkahnya Ayara justru berkata sarkas padanya .
"mmmm aku mmmm.....bukan begitu ..mmm ...
"Sudah lah tak perlu dijelaskan aku mengerti kok selow aja " ucap Ayara cepat memotong perkataan siswa yang ada didepannya itu .
Anak lelaki yang mencegat Ayara pun tak bisa berkata apapun lagi , karena yang Ayara katakan benar adanya . Bahkan yang terpaku akan perkataan Ayara bukan hanya dia tapi hampir semua siswa laki-laki lainnya yang sedang mengerubungi Ayara pun tak bisa berkata apapun lagi . Ayara pun tersenyum tipis melihat ekspresi semua anak laki-laki yang ada disekitarnya , ia kemudian meneruskan perjalannya menuju ruang kelas untuk mengambil tas nya yang ia letakkan di kelas sebelumnya .
Saat Ayara keluar dari kelas ia berpapasan dengan Peter yang baru kembali dari laboratorium , Peter yang terkenal dengan si anak tanpa ekspresi itu pun terlihat berbeda hari ini . Dia nampak memberikan ekspresi yang lebih hangat pada Ayara ,bahkan Peter terlihat akan memulai percakapan dengan Ayara akan tetapi niatnya tak berhasil ia jalankan karena Ayara menerima panggilan telfon .
Ayara berjalan cepat meninggalkan Peter yang sedang duduk di bangku dekat Ayara duduk , Ayara menerima panggilan telefon dari sang ibu di Inggris . Biasanya ketika akan tidur Raisa sang ibu pasti akan berbicara dengan Ayara sekedar untuk berbagi cerita sebagai penghantar tidur saja , kadang-kadang Ayara merasa bahwa ibunya lebih mirip sebagai adiknya karena sifatnya yang kekanakan .
"Sudah ya mom aku mau pulang dulu " ucap Ayara mencoba mengakhiri panggilan telepon sang ibu .
"Tapi mommy masih kangen honey " sahut Raisa cepat dengan nada sedih .
"Nanti kalau sudah sampai apartemen Yara telpon lagi ya ...ya sudah ya mom bye bye " ucap Ayara menutup teleponnya .
Setelah menutup panggilan telpon sang ibu Ayara berjalan cepat menuju pintu gerbang karena supirnya sudah menunggu , Ayara minta dijemput cepat karena ia sudah tak ada kegiatan apapun disekolah . Mood nya mengikuti festival olahraga sudah hilang sejak ucapan Jasmine di tempat lomba memanah tadi , jadi Ayara memutuskan untuk pergi ke studio Muay Thai untuk melakukan pemanasan .
"Siang nona , kita langsung ke studio ? " tanya Joko sang supir pada Ayara .
"Iya pak tapi mampir ketempat laundry dulu ya " jawab Ayara ramah .
"Siap nona " sahut Joko penuh hormat , ia kemudian memacu mobilnya untuk mengantar Ayara ke studio Muay Thai .
Mobil Ayara berhenti di sebuah laundry yang letaknya tak jauh dari studio latihan , Ayara turun dari mobil dan berjalan masuk ke laundry untuk mengambil pakaian Muay Thai yang ia laundry kemarin setelah selesai latihan .Tak lama kemudian Ayara keluar dengan membawa satu kantung yang berisi pakaian latihannya , ia kemudian masuk kembali dalam mobilnya untuk meneruskan perjalanannya menuju ke studio latihan .
"Makasih ya pak " ucap Ayara ketika mobilnya sudah sampai di depan studio .
"Sudah jadi kewajiban saya non " jawab Joko ramah .
Ayara kemudian berjalan menuju studio Muay Thai yang ada di gedung itu , beberapa orang nampak berdatangan satu persatu untuk latihan . Setelah masuk ke dalam studio Ayara berganti pakaian dan menuju ruang latihan , senyumnya mengembang ketika melihat beberapa gadis nampak menjerit ketika tengah berlatih .
"Sepertinya mereka anggota baru "bisik seorang wanita yang berdiri disebelah Ayara .
"Pantas saja " jawab Ayara singkat .
Mereka berdua kemudian berjalan menuju tempat latihan dimana yang anggotanya rata-rata adalah pria , Ayara sengaja memilih kelas itu karena ia ingin melatih pukulan dan tendangannya lebih baik lagi . Kelas yang Ayara masuki rata-rata berisi para pengawal pribadi yang berlatih , karena itu tubuh mereka terlihat kekar . Beberapa gadis terlihat duduk di tempat duduk dimana mereka berlatih , dan mereka adalah para kekasih dari para pengawal pribadi yang sedang berlatih .
Suara jeritan gadis-gadis itu sebenarnya menggangu akan tetapi Ayara tak ambil pusing , ia meneruskan latihannya . Dengan bantuan seorang trainer Ayara melatih tendangannya lagi , setelah berlatih hampir satu jam mereka akhirnya beristirahat termasuk Ayara dan pelatihnya .
"Kuda-kuda dan tendanganmu sudah cukup hebat sebenarnya Yara , lalu kenapa kau masih ingin belajar Muay Thai ? " tanya Mario sang pelatih .
"Kuat apanya ko ini , ini masih bukan ada apa-apanya dibanding dengan koko " jawab Ayara merendah .
"Kau ini terlalu merendah Yara " sahut Mario sambil tersenyum .
"Aku bicara fakta ko , oh iya ko memangnya kelas kita ini memang diisi pada pengawal pribadi itu ya ? " tanya Ayara pada Mario .
Mario tersenyum mendengar pertanyaan Ayara , ia kemudian menjelaskan program yang diambil oleh Ayara . Para anggota yang ada di kelas itu memang diisi oleh para pengawal pribadi yang ingin memperkuat kemampuan berkelahinya lagi , sehingga wajar kalau kelas yang Ayara ikuti disebut-sebut sebagai kelas yang paling populer di studio Ken Muay Thai .
"Oh begitu ya pantas saja banyak sekali yang berminat gabung dikelas ini " ucap Ayara sambil mengingat bagaimana susahnya ia masuk ke kelas itu .
"Ya begitulah Yara " sahut Mario sambil tersenyum .
"Pasti kemarin kau membayar mahal ya Yara untuk gabung di kelas ini ? " tanya Mario tiba-tiba teringat akan Ayara yang mudah untuk bergabung dikelasnya .
"Ya lumayan " jawab Ayara sambik tersenyum .
"Maaf ya ini bukan mauku ini sudah menjadi prosedur Ken studio Yara " ucap Mario merasa bersalah .
"Its ok ko aku tau kok " jawab Ayara sambil menepuk pundak pelatihnya itu .
Mereka pun kembali tertawa bersama sebelum akhirnya berlatih kembali . Ayara bisa masuk ke kelas Mario karena ia membayar dengan uang yang cukup mahal , Ayara yang tak mempermasalahkan jumlah uang pendaftaran pun setuju . Baginya kalau kelas yang ia ikuti mahal berati memang kelas itu sudah terjamin kualitasnya dan setelah Ayara ikuti memang ternyata uang uang ia keluarkan sepadan dengan latihan yang ia terima selama beberapa hari terahir ini .
"Denger-denger ada lowongan buat bodyguard lagi lho " ucap seorang pria berbadan kekar di pintu keluar .
"Bodyguard buat siapa ? "tanya pria lainnya .
"Ini coba liat lowongannya ditempel di papan pengumuman " jawab pria pertama .
Dicari
- bodyguard usia 20-30 th
- pria ( bisa bela diri )
- sanggup bekerja dibawah tekanan
- bebas dari obat terlarang
berminat bisa datang langsung ke gedung Luke Building corp di jalan merdeka barat no 50 Jakarta pusat .
Ayara tersenyum tipis melihat pengumuman yang tertempel di dinding itu .
"Sepertinya menarik " ucap Ayara dalam hati .
🌼 Bersambung 🌼
Jangan lupa like , komentar dan bantu ratting ya kakak ( kasih bintang lima ya kakak-kakak ) . Terima kasih 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Lilisdayanti
oohhhh aqu baru mudeng,,jadi si yara jadi bodyguard nya si borokokok 🤣🤣
2023-11-10
0
Zikin Ibnu
ho ho ho....
2021-01-04
1
Shaila
Aku kurang suka sama Henri, suka main perempuan😒
2020-11-11
16