Setelah melakukan penerbangan yang panjang akhirnya pesawat yang membawa Ayara sampai ke Jakarta , saat tengah berjalan di terminal keberangkatan Ayara melihat sesosok pria paruh baya yang merupakan pengacara yang sudah ia sewa tengah berdiri sambil membawa kertas yang bertuliskan Welcome Miss Turner . Melihat tulisan itu Ayara tersenyum dan berjalan mendekati sang pengacara .
" pak Agustian " ucap Ayara dengan bahasa Indonesia yang lancar .
" betul nona , mari silahkan ikut saya " jawab sang pengacara sopan .
Ayara berjalan sambil menarik kopernya mengikuti langkah pak Agustian menuju ke sebuah mobil yang cukup mewah di depan lobby , setelah mereka masuk mobil itu langsung pergi meninggalkan bandara internasional Soekarno Hatta menuju ke apartemen yang sudah menjadi milik Ayara .
" kenapa nona ? Jakarta sangat berbeda dengan Inggris bukan ? " tanya pak Agustian ramah saat melihat Ayara yang tengah melihat pemandangan keluar jendela .
" kota yang indah " jawab Ayara singkat , ia tengah mengingat cerita dari sang mommy yang pernah tinggal dijakarta saat masih muda dulu .
" nona lancar sekali bahasa Indonesia-nya " celetuk pak Agustian sambil tersenyum .
" sejak saya kecil mommy sudah mengajari saya bicara dengan bahasa Indonesia pak , bahkan beberapa orang guru privat sempat datang ke rumah " jawab Ayara tersenyum.
" oh my God !! mommy ....." teriak Ayara tiba-tiba yang teringat akan ibunya , ia lalu sibuk dengan ponselnya untuk melakukan videocall .
drrtttt.... drrttt.....
" honey !!!!!! " teriak wanita diujung telefon dengan suara khas seorang ibu yang panik .
" hai mom " jawab Ayara dengan tersenyum .
" kenapa baru telefon ? bukankah sudah dua puluh menit lalu pesawat landing ? " tanya Raisa Turner pada putrinya dengan pertanyaan bertubi-tubi .
" kalau mommy tanya dengan banyak pertanyaan seperti ini Yara harus jawab yang mana dulu ? " tanya balik Ayara .
" maaf honey mommy hanya khawatir padamu , tidak bisakah pulang saja hari ini ? mommy akan suruh Mr. Jhon menjemput mu dengan jet pribadi " ucap Raisa sambil menyeka air matanya .
" no mommy ...bukankah kita sudah sepakat , Yara akan baik-baik saja disini mom apalagi sudah ada pak Agustian yang membantu " sahut Ayara sambil mengarahkan ponselnya ke wajah sang pengacara .
Karena Raisa ingin bicara lebih banyak dengan pengacaranya itu akhirnya Ayara menyerahkan ponselnya pada sang pengacara , tak lama kemudian mereka kemudian terlibat pembicaraan serius sementara Ayara sudah tertidur karena kelelahan .
" nak ... nak Yara kita sudah sampai di apartemen nak " ucap pak Agustian sambil menggoncang lembut tubuh Ayara .
" mmmmmm pak sudah sampai ya ? " tanya Ayara sambil merapikan rambutnya yang berantakan .
" iya nak , ayo naik " jawab pak Agustian sambil tersenyum .
Ayara menganggukan kepalanya pelan lalu keluar dari mobil dan berjalan mendekati sang pengacara yang sudah membawa koper miliknya , mereka lalu berjalan menuju lift . Pak Agustian memilihkan apartemen di kawasan Jakarta pusat yang termasuk dalam peringat 5 besar apartemen mewah yang berharga puluhan Milyar .
" apa ini cukup nak ? " tanya pak Agustian pada Ayara saat sudah ada di dalam apartemen .
" ini terlalu mewah pak " jawab Ayara sedikit kecewa , padahal ia berharap akan tinggal ditempat yang biasa-biasa saja yang jauh dari kemewahan .
" tapi ini adalah pilihan nyonya Raisa dan ini sudah atas nama nona Ayara juga sebagai pemilik baru " ucap pak Agustian mencoba menjelaskan .
Ayara hanya menghela nafas panjang mendengar perkataan pengacaranya itu , ia tak bisa berkomentar lagi kalau mommy-nya sudah turun tangan . Ayara sengaja pergi jauh dari sang mommy karena ingin menjalani kehidupan yang sederhana karena selama ini ia sudah bergelimang harta , apa yang ia minta selalu dituruti oleh orang tuanya . Sampai akhirnya perpisahan kedua orang tuanya dua tahun lalu yang membuatnya sudah muak dengan kehidupan mewah , Ayara selalu berpikir seandainya ia bukan dari keluarga kaya mungkin orang tuanya tak berpisah itu selalu yang ia pikirkan selama dua tahun terakhir .
Setelah melihat-lihat isi apartemennya yang baru akhirnya Ayara memutuskan untuk tidur setelah pak Agustian pulang , Ayara mandi dan berganti pakaian tidur . Besok pagi adalah hari pertamanya masuk sekolah di sebuah sekolah SMA swasta internasional . Ia didaftarkan sebagai siswi pindahan di tahun ajaran terakhir di SMA .
" aku tak kan mengecewakanmu mommy " ucap Ayara pelan sambil mencium foto Raisa yang tengah tersenyum .
Ayara kemudian tertidur di kamar barunya , mulai hari ini kehidupan yang ia impikan sejak lama akan segera terwujud .
Di sebuah mansion mewah di Irlandia tengah terjadi keributan karena sang tuan besar pemilik rumah nampak marah pada putranya yang sedang melakukan poll party dengan teman-teman sekolahnya .
" siapa yang memberi kalian ijin melakukan ini ? " teriak tuan Edward Luke yang terdengar bak petir di malam hari yang seketika menghentikan acara anak muda itu .
" Daddy " ucap Henry Luke sang putra tunggal dari keluarga Luke .
" Jordan ....usir mereka dan kau Henry ikut Daddy ke ruangan Daddy !!! " imbuh tuan Edward yang memerintah sekretaris pribadinya untuk mengusir teman-teman sang anak .
Sesaat kemudian terjadi keributan saat beberapa orang bodyguard mengusir teman-teman dari Henry untuk segera pergi meninggalkan kediaman besar itu , tak lama kemudian halaman besar disamping rumah besar itu akhirnya kosong dan hanya menyisakan sampah-sampah sisa makanan dan botol minuman keras yang berhamburan di rumput .
" mulai besok kau pindah ke Jakarta , urus anak cabang perusahaan kita yang sedang goyah disana Henry !!! " ucap Edward Luke pada sang putra , ia sudah tak sanggup lagi melihat gaya hidup sang putra yang suka sekali berpesta hampir tiap malam bersama teman-temannya .
Edward Luke tak menyukai kebiasaan buruk sang anak kesayangannya itu , sejak istrinya meninggal ketika melahirkan Henry ia memilih untuk tak menikah lagi karena tak mau menghianati janji pernikahannya dengan mendiang sang istri dua puluh tiga tahun yang lalu . Edward kemudian menyibukkan dirinya dengan melebarkan sayap bisnis perhiasan mewahnya sampai ke wilayah Asia .
" no Daddy , bukankah sudah ada Ryan yang urus kantor itu !! " jawab Henry mencoba melawan sang ayah .
" kau tak berhak melawan Henry " sahut Edward sambil melempar paspor dan tiket ke meja yang ada dihadapan Henry .
" ini demi kebaikan dan masa depan perusahaan yang sudah daddy bangun bertahun-tahun lamanya Henry , Daddy tak rela perusahaan ini hancur !! " imbuh Edward dengan tatapan mata dingin ke arah Henry yang tengah berdiri di depan meja .
" tapi kenapa harus aku ? bukankah sudah ada manager kepercayaan Daddy itu disana !! " tanya Henry mencoba mengingatkan sang ayah tentang keberadaan Ryan Bray sang manager bermuka dua yang sangat ia benci itu .
" Daddy tau kau membencinya , oleh karena itu Daddy ingin memberikan kesempatan padamu untuk membongkar kejelekan Ryan dengan tanganmu sendiri nak " jawab Edward dengan tersenyum .
Mendengar perkataan sang ayah membuat Henry kembali berfikir , ia punya dendam yang mendalam pada pria cabul itu . Henry pun meraih paspor dan tiket yang ada diatas meja yang ada dihadapannya itu dan perlahan ia membacanya dengan lirih
" jakarta !!! sekeras apa kah kota itu " ...
🌼 Bersambung 🌼
Jangan lupa like , komen dan vote ya kakak-kakak. Terima kasih 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Heni Suhaeni
aku sudah baca yang ke lima kalinya ,enak alur nya
2023-11-24
4
Lilisdayanti
lumayan menarik,,lanjut,,biasanya aqu baca beberapa bab terus aqu bosan 🤭 tapi ini bolehlah lanjut
2023-11-10
0
Deasy Dahlan
Sepertinya sangat menarik... Novel ini..... Semngat thorr...
2023-08-17
1