Jangan di bully ya teman teman, Author belum pandai menulis masih minim pengalaman. Tapi semoga dengan dukungan kalian semua Author bisa menjadi lebih baik lagi.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya hehe, like and komen kalau perlu vote seikhlasnya, supaya author lebih bersemangat.
Selamat membaca❤️
...****************...
Tangan Celin di tarik kasar oleh Zein, tubuhnya reflek mengikuti langkah lebar lelaki itu. Ia mengaduh kesakitan akibat tangannya di cekal erat.
"Akh..sa-sakit tuan tolong lepaskan tangan saya." pintanya memohon, berusaha melepaskan cekalan tangannya dari Zein.
Namun dia tidak memiliki kekuatan apapun karena tubuhnya telah melemah, itu pun seakan sia sia karena kekuatannya tidak sebanding dengan lelaki itu. dia hanya bisa pasrah di tarik seperti itu dengan kasar.
Celin terus merintih kesakitan, dia masih berusaha melepaskan tangannya. "Tuan saya mo-hon ampuni saya tuan,"
Zein sama sekali tidak menggubris, lelaki itu menatap mobil berjejer terparkir rapi di halaman luas di depan mansion bak istana miliknya. Zein berhenti lalu melirik Celin sekilas.
Brukh.....
Zein mendorong Celin kasar sehingga gadis itu terjatuh terjerembab di lantai, jerit kesakitan terdengar namun dia sama sekali tidak peduli.
"Cepat kau bersihkan semua mobilku malam ini juga." titahnya dingin tanpa ekspresi sedikitpun, ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
Celin menunduk menahan tangis ia berusaha bangkit, hampir saja ia terjatuh karena badannya terasa remuk sakit di sekujur tubuhnya hampir membuatnya hilang keseimbangan.
"Ambilkan semua alatnya." perintah Zein kepada William.
Lelaki itu tadi terbangun karena haus kerongkongannya terasa kering, dia melihat Zein menarik seorang gadis yang pria itu bawah ke mansion tempo hari. William merasa penasaran lalu mengikuti langkah mereka dari belakang.
Seketika dia tercengang, melihat sahabatnya mendorong gadis itu dengan kasar dan menyuruh mencuci mobil sebanyak sepuluh unit, semua itu? sungguh kejam, apalagi hari sudah malam.
"Ck, jadi ini alasan dia menyuruh ku menyiapkan mobil. Ya tuhan Zein otakmu ada di mana." William menarik nafas pelan, tidak habis pikir kepada sahabatnya itu.
Jauh di dalam lubuk hatinya William merasa kasihan kepada gadis itu, menangis kesakitan di siksa oleh bos sekaligus sahabatnya itu. Ingin sekali rasanya dia menolong Celin.
"Bisa bisanya Zein menyiksa gadis secantik itu." gumamnya, William terdiam masih menatap Celin lekat, tanpa menghiraukan perintah Zein.
"William!!" sentak Zein karena sedari tadi lelaki itu masih berdiri menatap ke arah Celin. William terlonjak ia melirik Zein kepalanya terangkat.
"Ck apa kau tidak dengar apa yang aku bilang tadi ha?." bentaknya, sungguh akhir akhir ini emosi lelaki itu tidak bisa di kontrol.
Wiliam mengelus dada, tak ingin mendapat kemarahan Zein ia langsung mengambil apa yang pria itu inginkan.
"Ini." William memberikan ember beserta sabun dan lap. Lelaki itu mengangguk lalu menjentikkan tangannya menyuruh William menyingkir. Matanya melirik gadis itu.
Brakk....
"Ambil! dan cepat bersihkan semuanya jangan ada debu sedikitpun yang tertinggal." ucapnya datar, menendang ember, sehingga tepat mengenai sebelah tangan Celin.
"Ahhh.. ssstt!!" Gadis itu kembali merintih kesakitan.
Zein sama sekali tidak peduli, bahkan wajahnya semakin terlihat dingin. Berbeda dengan seseorang yang berdiri tidak jauh di sana, dia menatap iba dan merasa kasihan dengan gadis yang di perlakukan seperti itu.
"Ck bisa bisanya Alex melakukan hal tidak wajar seperti itu kepada seorang gadis." gumam William, matanya tak berpaling menatap ke arah Celin.
"Semoga kau baik baik saja nona." ucap William pelan, lalu meninggalkan tempat itu. Baik baik bagaimana orang sudah tersiksa.
Tubuhnya masih terasa sakit, Celin bangkit untuk mengerjakan apa yang di minta oleh lelaki itu, sebelum dia menambah hukuman.
Zein tersenyum miring melipat tangannya di bawah dada, melihat pelayannya telah beranjak membawa ember ke dekat mobil.
"Cuci yang bersih, jangan sampai ada noda sedikitpun yang menempel di mobilku." tegasnya dengan sorot mata tajam.
Celin mengangguk, ia menghela nafas pelan tidak habis pikir padahal semua mobil ini masih terlihat bersih dan mengkilat, kotor dari mananya?.
Namun dia tau bahwa lelaki itu hanya ingin membuat dirinya lelah. Tanpa pikir panjang Celin segera menyiram mobil dari sepuluh banyaknya, untung dia menggunakan selang, kalau menggunakan ember bisa bisa nya sampai besok pagi tidak akan selesai.
"Hais kapan aku bisa keluar bebas dari sini." gumamnya sembari menuangkan sabun khusus kedalam ember, lalu menambakan air.
"Awas jangan sampai tergores, ataupun lecet sedikit pun, atau kamu akan tau akibatnya." Zein memperhatikan Celin.
Celin mengangguk patuh, mulai mencuci mobil dengan penuh hati hati. Alisnya menukik tajam, setelah sadar ia terus memperhatikan gadis itu, dia segera masuk kedalam.
"William..." pekik Zein.
_To Be Continued_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Putri salmah Suminar
menurutku dah baguss sih, tapi kekuranganny banyak typo tapi itu maklum sih😄 Mangat Thor 😼👍🏻
2024-06-11
0
epifania rendo
benar2 zein
2024-03-14
0
Tarmi Widodo
cerita mengandung emosi,males baca TPI penasaran klu ga selai baca ya😀😀😀
2024-03-07
0