BAB 10

Celin menutup mulut nya terkejut, jantungnya telah berdetak kencang terasa akan melompat dari tempatnya. Tubuhnya telah gemetar dan berkeringat dingin.

"Ahh apa yang kau lakukan Celin, tamat lah riwayatmu."

pekik Celin di dalam hatinya, dia sungguh merasa ketakutan karena Zein telah berjalan menghampiri dirinya.

Wajah tampan itu terlihat memerah, rahangnya mengeras dengan tatapan elang yang siap menerkam dirinya. Celin meneguk air liurnya kasar, entah apa yang akan di lakukan oleh pria itu kepadanya, pikir Celin.

'Kurang ajar berani berani nya kau membuat ulah di sini, gadis kecil Awas kau.' Zein menyeringai dengan sorot mata tajam, menatap punggung Celin yang memunggungi dirinya.

"Akhhhh....

"Berani berani nya kau memecah kan guci milikku haaa, apa kau tau harganya berapa?."

"Jika kau bekerja menjadi pelayan ku seumur hidup pun tidak akan bisa mengganti guci yang harganya selangit itu," bentak Zein kepada Celin, dia mencengkram kuat lengan pelayan yang telah berhasil membuat dirinya naik darah.

"A....ampun tuan sa..saya benar benar tidak sengaja, ku mohon lepaskan tanganku tuan sa..kit," pintanya terbata bata, dan entah sejak kapan air matanya telah lolos mengalir deras dari pelupuk mata Celin.

Amarah Zein membuncah hingga naik ka atas ubun ubun. Dia menarik tubuh gadis itu dengan kasar, menuju ruangan yang menurutnya pas memberi hukuman.

Para pelayan dan penjaga yang melihat kejadian itu pun terdiam, tak bisa berbuat apa apa untuk menolong gadis itu dari amarah Zein. Mereka kompak menundukkan kepala tak.

Kejadian ini bukan lagi hal umum bagi mereka, karena telah sering melihat Zein melakukan kekerasan terhadap para pelayan yang lain, karena telah melakukan kesalahan yang membuat lelaki itu marah.

Zein mendorong Celin dengan kasar sehingga tubuhnya terjerembab ke lantai, air matanya terus berjatuhan tanpa bersuara sedikit pun Celin hanya bisa pasrah.

Karena tubuhnya terasa sangat lemah dia sama sekali tak bisa melakukan perlawanan sedikitpun. Mau melawan pun juga percuma, yang ada dirinya akan semakin disiksa.

"Sebenarnya apa kau bisa hah selain membuat masalah, sehari saja bisa tidak jangan membuat ulah di rumah ku," hardik Zein mencengkram rahang gadis itu dengan kuat.

Tak mendapat pembelaan apapun, ia menghempaskan wajah gadis itu dengan kasar, sehingga tubuh Celin kembali terhuyung ke belakang kepalanya terbentur kedinding.

"Kalau saya lagi bicara tegakan kepala mu, apa kau tuli ha." geram Zein penuh penekanan di tambah dengan sorot mata setajam silet.

Dia masih menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah lelaki yang berada di hadapannya itu. Tubuhnya telah gemetar ketakutan bahkan keringat dingin membasahi tubuhnya, jantungnya sedari tadi terus berdetak kencang terasa ingin melompat dari tempatnya.

Celin terus menumpahkan tangisnya tanpa bersuara sedikitpun, bibirnya terus gemetar menahan sakit di sekujur tubuhnya, dia bahkan merasakan lelah batin. Tubuhnya juga terasa remuk di tambah kepalanya masih berdenyut sakit.

Pernah terlintas di dalam benaknya ingin rasanya dia mati saja. Namun dia tak sebodoh itu, mati bukanlah jalan untuk menyelesaikan segala masalah.

Ada banyak hal yang harus dia selesaikan, terutama mewujudkan segala keinginan nya. Namun dia menyesali kenapa harus terjebak di rumah lelaki siluman iblis, yang terus menyakiti fisiknya.

Merasa geram karena gadis di depannya tidak mengeluarkan suara dan rintihan sedikit pun, tidak menatap dirinya dengan dengan amarah yang telah mencapai ubun ubun Zein menarik rambut gadis itu

"Plakkk.."

Dia melayangkan tamparan kepada gadis itu. "Akhhh" jerit Celin, pipinya terasa panas karena tamparan keras dari Zein bahkan kepalanya terhempas ke samping. Hal itu berhasil membuat Celin semakin menangis terisak.

Zein menarik sudut bibirnya karena merasa puas, dia beranjak meninggalkan Celin karena deringan telpon yang sedari tadi berbunyi. Dia langsung mengambil benda pipih dari saku blazer, ia menghembuskan nafas kasar melihat nama yang tertera di sana.

Tak lupa mematikan lampu dan menutup pintu dengan kasar, sehingga menimbulkan bunyi yang keras. Dia mengurung Celin di ruangan pengap penuh berdebu, lebih tepatnya gudang.

"Aaaaaaaa.....

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

gila memang kenapa GK kabur aja celin

2024-05-03

0

epifania rendo

epifania rendo

kejam sekali zein jangan pernah jatuh air matamu celin di depan iblis itu

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Tersiksa
3 Menjadi pelayan
4 Ada Apa Denganku?
5 Siapa Gadis Itu Lex?
6 BAB 06
7 BAB 08
8 Tamat Lah Riwayatmu Nona
9 BAB 10
10 BAB 11
11 BAB 12
12 BAB 13
13 BAB 14
14 BAB 15
15 BAB 16
16 BAB 17
17 BAB 17
18 BAB 19
19 BAB 20
20 BAB 21
21 BAB 22
22 BAB 23
23 BAB 24
24 BAB 25
25 BAB 26
26 BAB 27
27 BAB 28
28 BAB 29
29 BAB 30
30 BAB 31
31 BAB 32
32 BAB 33
33 BAB 34
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 Kalian Berdua Ikut Aku
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 Akhirnya Aku Punya Cucu
55 Hormon Ibu Hamil
56 Perasaan Apa Ini
57 Gawat
58 Hampir Saja
59 Chaterine?
60 Aku Hanya Mau Kamu
61 Pertemuan Tak Terduga
62 Kenalan Lama
63 Panti Asuhan
64 Kalung
65 Petunjuk
66 Musuh
67 Tikus Kecil
68 Kerja Sama
69 Bangkrut
70 Maaf
71 Racun
72 Raisa?
73 Kemana Dia
74 Di Mana Pemilik Panti
75 Aku Adalah Kekasih Zein
76 Benarkah Dia Kekasihmu?
77 Aku Mohon Kepadamu
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 Venny Kau Menculik Putriku?
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 Membunuh Sampah
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal
2
Tersiksa
3
Menjadi pelayan
4
Ada Apa Denganku?
5
Siapa Gadis Itu Lex?
6
BAB 06
7
BAB 08
8
Tamat Lah Riwayatmu Nona
9
BAB 10
10
BAB 11
11
BAB 12
12
BAB 13
13
BAB 14
14
BAB 15
15
BAB 16
16
BAB 17
17
BAB 17
18
BAB 19
19
BAB 20
20
BAB 21
21
BAB 22
22
BAB 23
23
BAB 24
24
BAB 25
25
BAB 26
26
BAB 27
27
BAB 28
28
BAB 29
29
BAB 30
30
BAB 31
31
BAB 32
32
BAB 33
33
BAB 34
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
Kalian Berdua Ikut Aku
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
Akhirnya Aku Punya Cucu
55
Hormon Ibu Hamil
56
Perasaan Apa Ini
57
Gawat
58
Hampir Saja
59
Chaterine?
60
Aku Hanya Mau Kamu
61
Pertemuan Tak Terduga
62
Kenalan Lama
63
Panti Asuhan
64
Kalung
65
Petunjuk
66
Musuh
67
Tikus Kecil
68
Kerja Sama
69
Bangkrut
70
Maaf
71
Racun
72
Raisa?
73
Kemana Dia
74
Di Mana Pemilik Panti
75
Aku Adalah Kekasih Zein
76
Benarkah Dia Kekasihmu?
77
Aku Mohon Kepadamu
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
Venny Kau Menculik Putriku?
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
Membunuh Sampah
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!