Tamat Lah Riwayatmu Nona

Hallo para readers ku, selamat datang di karya aku yang masih amatiran ini sungguh jauh dari kata sempurna. semoga kalian suka oky👌.

Menulis sungguhlah tidak semudah yang kalian bayangkan, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian guys like and komen supaya author lebih semangat menulis.

Oky selamat membaca, Love you all❤️😊

...----------------...

"Cepat kau bersihkan seluruh penjuru rumah ini tidak usah malas malasan." bentak Zein.

"I-iya tuan!" jawabnya pasrah dia menundukkan kepala, sambil meringis karena merasa sakit bukan hanya fisik tetapi juga batin.

"Cih dasar gadis cengeng, bibi Jum." Zein menatap gadis itu dengan senyum miring.

"I-iya ada apa tuan." bibi Jum berdiri dengan kepala menunduk tidak berani menatap majikannya.

"Hem kau beri gadis ingusan ini makan, setelah itu pastikan dia melaksanakan pekerjaan nya." titahnya, berlalu meninggalkan gadis itu. Zein masuk kedalam mobil menuju ke kantor, di saat itulah Celin, merasa lega.

Dia meregangkan otot ototnya yang kaku, rasa takutnya tadi seketika lenyap setelah kepergian pria jelmaan iblis itu.

"Ssst!"

'Ahh badan ku sakit semua, tuhan harus sampai kapan sih harus terkurung di dalam kandang singa ini. Huaaa aku benar benar tidak tahan lagi rasanya ingin menenggelamkan diri di dasar lautan.' batin Celin menggerutu sesekali meringis.

"Mari non kebawah, makan dulu." ajak bibi Jum, Celin hanya menganggukkan kepala sembari tersenyum tipis.

Makanan telah terhidang di depan Celin di meja belakang khusus untuk para pekerja di sini. Dengan lahapnya dia makan sampai menghabiskan makanan sebanyak dua piring.

Bibi Jum hanya bisa menggeleng kepala melihat nya. Dia sungguh merasa kasihan kepada gadis yang berada di hadapannya ini.

"Hum kenyang nya," celetuk Celin menepuk nepuk perutnya perlahan merasa kekenyangan.

"Makasih ya bibi untuk makanannya, masakan bibi enak banget top deh." puji Celin seraya nyengir kuda ia mengacungkan kedua jempolnya kepada bibi Jum.

"Ah non Celin bisa aja sih," Ucap bibi tersenyum.

"Hehehe." kekeh Celin menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Oky makan sudah selesai, bibi apa pekerjaanku hari ini?," tanya Celin menatap wanita paruh baya yang berada di seberang meja, yang sedang membereskan bekas piring kotor di atas meja. Melihat itu Celin berdiri ingin membantu.

"Ehh tidak usah non biar bibi aja," tegas bibi melarang namun Celin tetap bersikeras ia membawa semua piring kotor ke dalam wastafel.

Bibi Jum juga sudah melarang Celin agar tidak mencucinya namun Celin terus membantah menyuruh bibi Jum duduk dan ia membersihkan semuanya. Wanita berumur itu hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan Celin.

*

"Bagaimana dengan kerja sama kita kepada tuan Raymond tuan," tanya William duduk di sebuah kursi berhadapan dengan atasannya itu.

Zein diam mendengarkan seraya memainkan ballpoint dengan santai di kursi kebesarannya.

"Hem kau selidiki dulu tentang perusahaan itu apakah pantas bekerjasama dengan kita," ujar nya menumpukan kedua tangannya di atas meja.

"Baik tuan," William membereskan berkas yang telah Zein tanda tangani.

"Oh iya tuan 1 jam lagi kita akan bertemu klien di restoran xx," ucap William mengingatkan tanpa menatap atasannya itu, lalu berdiri melangkah menuju ke ruangannya.

"Tunggu Willi," panggil Zein menghentikan asistennya itu. William berbalik sembari mengernyitkan wajahnya.

"Cancel semua jadwal hari ini, saya mau pulang," cetus Zein seenaknya, tanpa menatap William.

"Haa tapi tuan...

"Tidak ada tapi tapian ingat saya bos di sini," Ujar Zein menyombongkan diri.

"Cih bilang saja kalau kau ingin bertemu dengan gadis yang kau simpan di rumahmu itu!!" cibir William.

"Sialan kau Willi." geram Zein menatap tajam kepada asistennya itu.

"Hem tetapi benarkan apa kataku." William tersenyum miring, lalu berlalu meninggalkan ruangan CEO.

"Ck awas kau." Zein berdecak kesal lalu segera turun menuju parkiran mobil.

"Mau kemana honey." panggil salah satu karyawan Zein yang berpakaian seksi, sehingga buah dada dan paha mulusnya kelihatan.

Wanita itu bergelayut manja di lengan Zein, Karena merasa kesal Zein mendorong wanita itu dangan kasar, "Jangan dekati saya!!" lalu menatap tajam wanita yang menurutnya jalang murahan.

Yah padahal biasanya Zein kalau bertemu dengan wanita seksi dia akan mencumbunya dan memuaskan birahinya, entah kenapa Zein kali ini merasa tidak berminat sama sekali atau mood nya lagi buruk.

Melihat mobil Zein yang telah menjauh dari halaman kantor, wanita itu berteriak kesal menghentakkan kakinya lalu berlalu masuk kedalam kantor sembari menggerutu sehingga dia tegur oleh William. Kedua Resepsionis tertawa melihat wanita itu, dia melihat kejadian di mana wanita itu bergelayut menggoda atasan mereka, namun di tolak.

"Diam kalian." pekiknya menatap kedua resepsionis dengan tajam, lalu berlalu meninggalkan mereka sambil menggerutu.

Celin yang menyapu ruang tamu bersenandung ria kadang ia berjoget sambil menari menghibur dirinya sendiri. Para pelayan lain terutama bi Jum tersenyum kadang tertawa melihat kelakuan konyol Celin yang sangat menghibur mereka, pembawaan Celin yang sangat ceria membuat dirinya mudah beradaptasi.

"Kamu sebelas aku dua belas, kamu tak jelas aku lepas."

"Asik, lanjut." Celin bernyanyi sambil menari layaknya artis papan atas, sesekali ia menjadikan sapu menjadi mic.

"Hati hati nona, jangan sampai mengenai barang. Jika ada yang rusak maka anda akan kena hu...kum," tegur salah satu pelayan yang melihat Celin yang terus menari nari, takutnya menyenggol barang barang di sini.

Pranggggggg......

"APA YANG KAU LAKUKAN," Pekik Zein.

Celin membulatkan matanya melihat Guci itu pecah, karena kecerobohannya ia menyenggol salah satu Guci mahal yang berada di ruangan tamu sehingga pecah berhamburan, para pelayan yang melihat kejadian itu menutup mulut sambil melotot.

"Tamat lah riwayatmu nona," gumam salah satu pelayan di sana.

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

ada lagi masalahkan celin

2024-03-14

0

Bombomzz Fernandho

Bombomzz Fernandho

uuhh ada aja kesalahan mu celin

2024-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Tersiksa
3 Menjadi pelayan
4 Ada Apa Denganku?
5 Siapa Gadis Itu Lex?
6 BAB 06
7 BAB 08
8 Tamat Lah Riwayatmu Nona
9 BAB 10
10 BAB 11
11 BAB 12
12 BAB 13
13 BAB 14
14 BAB 15
15 BAB 16
16 BAB 17
17 BAB 17
18 BAB 19
19 BAB 20
20 BAB 21
21 BAB 22
22 BAB 23
23 BAB 24
24 BAB 25
25 BAB 26
26 BAB 27
27 BAB 28
28 BAB 29
29 BAB 30
30 BAB 31
31 BAB 32
32 BAB 33
33 BAB 34
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 Kalian Berdua Ikut Aku
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 Akhirnya Aku Punya Cucu
55 Hormon Ibu Hamil
56 Perasaan Apa Ini
57 Gawat
58 Hampir Saja
59 Chaterine?
60 Aku Hanya Mau Kamu
61 Pertemuan Tak Terduga
62 Kenalan Lama
63 Panti Asuhan
64 Kalung
65 Petunjuk
66 Musuh
67 Tikus Kecil
68 Kerja Sama
69 Bangkrut
70 Maaf
71 Racun
72 Raisa?
73 Kemana Dia
74 Di Mana Pemilik Panti
75 Aku Adalah Kekasih Zein
76 Benarkah Dia Kekasihmu?
77 Aku Mohon Kepadamu
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 Venny Kau Menculik Putriku?
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 Membunuh Sampah
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal
2
Tersiksa
3
Menjadi pelayan
4
Ada Apa Denganku?
5
Siapa Gadis Itu Lex?
6
BAB 06
7
BAB 08
8
Tamat Lah Riwayatmu Nona
9
BAB 10
10
BAB 11
11
BAB 12
12
BAB 13
13
BAB 14
14
BAB 15
15
BAB 16
16
BAB 17
17
BAB 17
18
BAB 19
19
BAB 20
20
BAB 21
21
BAB 22
22
BAB 23
23
BAB 24
24
BAB 25
25
BAB 26
26
BAB 27
27
BAB 28
28
BAB 29
29
BAB 30
30
BAB 31
31
BAB 32
32
BAB 33
33
BAB 34
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
Kalian Berdua Ikut Aku
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
Akhirnya Aku Punya Cucu
55
Hormon Ibu Hamil
56
Perasaan Apa Ini
57
Gawat
58
Hampir Saja
59
Chaterine?
60
Aku Hanya Mau Kamu
61
Pertemuan Tak Terduga
62
Kenalan Lama
63
Panti Asuhan
64
Kalung
65
Petunjuk
66
Musuh
67
Tikus Kecil
68
Kerja Sama
69
Bangkrut
70
Maaf
71
Racun
72
Raisa?
73
Kemana Dia
74
Di Mana Pemilik Panti
75
Aku Adalah Kekasih Zein
76
Benarkah Dia Kekasihmu?
77
Aku Mohon Kepadamu
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
Venny Kau Menculik Putriku?
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
Membunuh Sampah
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!