BAB 12

"Tolong aku, buka pintunya ibu."

Zein baru selesai mandi, alisnya menukik tajam melihat Celin mengigau. Karena penasaran dia melangkahkan kakinya mendekati ranjang king size miliknya di mana Celin terbaring di atasnya.

"Hey bangun kamu," panggilnya. Namun gadis itu belum membuka matanya, ia kesal melihat wajah itu tertidur pulas tak menggubris panggilannya. Zein mengambil gelas air di atas meja samping ranjang.

Byuurrr.....

"Aaaaaaaa," pekik Celin syok dia terbangun dengan wajah pucat. Pertama kali yang dia ingat adalah kejadian semalam dimana ia terkurung di ruangan gelap. Bayangan yang membuatnya ketakutan menari nari di atas kepalanya, dia berteriak sambil menutup telinganya.

"Tidak, hiks hiks jangan, buka pintunya. Aku takut hiks hiks takut Ibu," teriak Celin, di atas ranjang.

Tubuhnya gemetar hebat di iringi dengan air mata mengalir deras membasahi pipinya.

Dia sama sekali tidak sadar bahwa Zein menatap dirinya dengan tajam. Mendengar teriakan Celin Zein memasang wajah heran melihat gadis itu seperti ketakutan.

"Hey kau kenapa bodoh?." bentak Zein mencengkram rambut Celin dengan kasar.

Celin ayok, kulit kepalanya terasa sakit akibat rambutnya di tarik kuat, Celin tersadar ia menangis kencang, bibirnya bergetar.

"Hiks hiks hiks."

"Argh kau selalu menyusahkan, dasar gadis sialan,"

hardiknya berang, meninggalkan gadis itu di kamarnya ia memanggil bibi Jum meminta wanita itu mengurus Celin.

"Bibi urus gadis sialan itu, dia ada di kamarku suruh dia makan dan diam. Dan bilang kepadanya jangan menyusahkan ku," ucap Zein dengan kesal.

"Baik tuan," ucapnya patuh, Zein langsung melengos pergi meninggalkan kediaman nya menuju ke kantor.

Sesampainya di kantor, Zein masuk dengan langkah tegas. Wajahnya berkali kali lipat lebih dingin dari biasanya, bahkan karyawannya enggan menyapa pria itu.

"William." panggil Zein.

"Iya ada apa tuan." William langsung masuk ke dalam ruangan Zein, tak kala mendengar teriakan pria itu. Kebetulan ruangannya berada di samping.

"Hem bagaimana dengan berkas yang aku minta." tanya Zein tanpa menatap Asisten pribadinya itu, William memang bisa di andalkan dalam hal apa pun.

William menghela nafas kasar, dia kira ada masalah serius sehingga Zein berteriak.

"Ini tuan silahkan di baca." dia meletakan berkas di atas meja, yang berisi file tentang Celin. Kebetulan ia memang akan menghantarkannya.

Zein langsung mengambil berkas itu, lalu membacanya dengan seksama, barisan pertama yang dia baca, Zein mengernyitkan dahinya.

Celin Alicia, berumur 22 tahun. Sejak kecil tinggal di panti asuhan. "Dia bekerja di cabang perusahaan kita." Zein menatap sahabatnya itu.

"Iya tuan, dia salah satu karyawan yang memilik IQ tinggi, dan kecerdasannya juga di atas rata rata. Dia juga pernah menyelesaikan masalah penggelapan dana di perusahaan cabang di kota B." jelas William dia sejujurnya terkejut mengetahui kenyataan itu.

"Oh mungkin dia yang di ceritakan oleh Bima." sahut Zein datar.

Dia sama sekali belum pernah melihat Celin di perusahaan cabang di kota A, karena setiap rapat tahunan William dan Bima yang mengurus. Matanya masih membaca setiap kalimat rincian tentang Celin.

"Miris dan sangat sial sekali, di buang ayahnya dan di titip ke panti, ckckck ayah macam apa dia." dia menggeleng, menutup kasar berkas itu dan di lempar ke atas meja.

"Kasihan sekali nasibmu Celin, pantas saja kau ku panggil gadis sial. Memang kehidupanmu itu penuh dengan kesialan akibat dari orang tua kau lakukan, malang sekali." Zein menarik sudut bibirnya, mengingat pernyataan lembaran yang ia baca.

"Cuma sebatas itu yang kau dapat?."

William menghela nafas panjang, karena selalu di repot kan oleh atasannya itu.

"Iya untuk nama ayahnya dan yang lainnya aku tidak mendapatkan informasi, sepertinya telah di tutup dengan rapat. Aku pun tidak bisa mencarinya." keluh William, dia juga heran untuk apa bosnya itu mencari tentang Celin.

"Wow, aku jadi penasaran siapa ayahnya itu." Zein menarik sudut bibirnya.

"Ya sudah pergi sana." dia menjentikkan jarinya mengusir William.

"Kau mengusir ku." William menatap kesal, dia langsung beranjak namun Zein kembali menghentikan dirinya.

"Tunggu." panggilnya.

"Apa lagi?," William memutar bola matanya malas.

"Kau cari lagi tentang gadis sialan itu sampai ke akar akarnya." perintah Zein tak ingin dibantah. Dia ingin tahu semuanya tentang gadis itu.

"Sekarang." tanya William mendelik, hey pekerjaannya masih banyak kenapa dia harus direpotkan untuk mencari tahu tentang gadis itu.

"Lebaran nanti." cetusnya kesal. William tertawa melihat wajah kesal atasannya itu.

"Diam kau William." pekiknya.

Pranggg....

Zein melemparkan Gelas, ke arah Wiliam namun beruntung dia langsung berlari keluar. Sehingga Gelas itu mengenai pintu.

"Hahaha." William masih tertawa puas. Namun tawanya seketika terhenti melihat seseorang berdiri di hadapannya. Pria itu meneguk saliva nya kasar, karena orang di hadapannya menatapnya tajam.

'Haiss perang dunia ketiga akan di mulai, mending aku cepat cepat kabur dari sini. Bisa bisanya aku babak belur nanti.' Gumam William.

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

dasar gila semosian

2024-03-14

0

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

dasar gila emosi aq baca ya😀

2024-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Tersiksa
3 Menjadi pelayan
4 Ada Apa Denganku?
5 Siapa Gadis Itu Lex?
6 BAB 06
7 BAB 08
8 Tamat Lah Riwayatmu Nona
9 BAB 10
10 BAB 11
11 BAB 12
12 BAB 13
13 BAB 14
14 BAB 15
15 BAB 16
16 BAB 17
17 BAB 17
18 BAB 19
19 BAB 20
20 BAB 21
21 BAB 22
22 BAB 23
23 BAB 24
24 BAB 25
25 BAB 26
26 BAB 27
27 BAB 28
28 BAB 29
29 BAB 30
30 BAB 31
31 BAB 32
32 BAB 33
33 BAB 34
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 Kalian Berdua Ikut Aku
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 Akhirnya Aku Punya Cucu
55 Hormon Ibu Hamil
56 Perasaan Apa Ini
57 Gawat
58 Hampir Saja
59 Chaterine?
60 Aku Hanya Mau Kamu
61 Pertemuan Tak Terduga
62 Kenalan Lama
63 Panti Asuhan
64 Kalung
65 Petunjuk
66 Musuh
67 Tikus Kecil
68 Kerja Sama
69 Bangkrut
70 Maaf
71 Racun
72 Raisa?
73 Kemana Dia
74 Di Mana Pemilik Panti
75 Aku Adalah Kekasih Zein
76 Benarkah Dia Kekasihmu?
77 Aku Mohon Kepadamu
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 Venny Kau Menculik Putriku?
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 Membunuh Sampah
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal
2
Tersiksa
3
Menjadi pelayan
4
Ada Apa Denganku?
5
Siapa Gadis Itu Lex?
6
BAB 06
7
BAB 08
8
Tamat Lah Riwayatmu Nona
9
BAB 10
10
BAB 11
11
BAB 12
12
BAB 13
13
BAB 14
14
BAB 15
15
BAB 16
16
BAB 17
17
BAB 17
18
BAB 19
19
BAB 20
20
BAB 21
21
BAB 22
22
BAB 23
23
BAB 24
24
BAB 25
25
BAB 26
26
BAB 27
27
BAB 28
28
BAB 29
29
BAB 30
30
BAB 31
31
BAB 32
32
BAB 33
33
BAB 34
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
Kalian Berdua Ikut Aku
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
Akhirnya Aku Punya Cucu
55
Hormon Ibu Hamil
56
Perasaan Apa Ini
57
Gawat
58
Hampir Saja
59
Chaterine?
60
Aku Hanya Mau Kamu
61
Pertemuan Tak Terduga
62
Kenalan Lama
63
Panti Asuhan
64
Kalung
65
Petunjuk
66
Musuh
67
Tikus Kecil
68
Kerja Sama
69
Bangkrut
70
Maaf
71
Racun
72
Raisa?
73
Kemana Dia
74
Di Mana Pemilik Panti
75
Aku Adalah Kekasih Zein
76
Benarkah Dia Kekasihmu?
77
Aku Mohon Kepadamu
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
Venny Kau Menculik Putriku?
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
Membunuh Sampah
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!