Menjadi pelayan

Setelah semua nya selesai, Celin merasa sangat kelelahan ia pun langsung tertidur pulas di atas ranjang yang berukuran sedang yang muat satu orang, saking sangat kelelahan dia pun tertidur sampai pagi.

"Byuurr...

Celin langsung terbangun ketika air membasahi wajah nya. "Tu-Tuan" cicitnya gemetar sambil mengusap wajahnya yang masih basah karena di siram oleh Zein.

"Hebat sekali ya baru hari pertama menjadi pelayan, sudah bangun kesiangan." Sindir Zein.

"Ma-maaf kan saya tuan, saya kelelahan sehabis membersihkan ruangan ini," Celin menundukkan kepalanya, ia takut melihat tatapan mengerikan pria itu, seperti ingin menelannya hidup hidup tubuhnya semakin gemetar.

"Hem seharusnya dari awal aku mengganti air di gelas ini dengan air panas saja supaya wajah mu melepuh dan hancur." ketus nya tanpa perasaan.

Celin tersentak mendengar ucapan Zein, ia semakin menundukkan kepalanya dalam tak berani melihat wajah pria itu.

"Hey tegakan kepalamu."

Sontak Celin langsung menegakkan kepalanya, Zein mencengkeram rahang gadis itu dengan kuat.

"Saya tidak suka kalau saya lagi bicara kau menundukkan kepala, apa kamu mengerti,"

"Me-ngerti tu-an." ucapnya terisak.

Zein langsung melepaskan cengkraman nya dengan kasar, sehingga Celin terhuyung kebelakang sambil memegangi pelipis nya yang merasa sakit di cengkraman oleh pria itu.

"Cih kenapa kamu lemah sekali hah, dikit dikit menangis." sentak nya datar, namun Celin hanya terdiam mendengar sindiran dari Zein sambil terisak.

"Bibi Jum bawakan pakaian yang sudah saya minta tadi."

"Iya tuan." wanita paruh bayah itu tergopoh gopoh menghampiri tuannya, seraya membawa baju.

"Ini tuan!"

"Kamu berikan pada pelayan satu ini, ingat bibi harus menjelaskan tugas-tugas yang akan dia kerjakan,"

"Baik tuan,"

"Dan kau, jangan mencoba untuk kabur atau kamu akan mendapat akibat nya." tunjuk Zein kepada Celin dengan sorot mata yang tajam.

Sontak Celin yang melihatnya tubuhnya gemetar sangat merasa ketakutan. 'Hiii ya tuhan kenapa lelaki itu bagaikan iblis tak berperasaan, argh kenapa aku harus terjebak di sini.'

"Nona ini pakaiannya, segeralah berganti lalu turun ke bawah atau tuan akan kembali marah, bibi akan menjelaskan semua pekerjaan yang akan kamu kerjakan nanti,"

"Baik bi terimakasih," sahut Celin lesu, ia terpaksa menerima pakaian yang di berikan oleh bibi Jum sambil memaksakan senyum.

"Baiklah non, cepat lah turun ke bawah sebelum tuan marah,"

"Iya bi," ia mengangguk pasrah.

Celin memakai pakaian pelayan yang berdesain hitam putih khusus untuk para pelayan yang bekerja di kediaman Alexander, ia segera turun ke bawah menemui bibi Jum selaku kepala pelayan.

"Oh kau baru turun ya, sini kamu," panggil Zein, melihat gadis itu baru turun lengkap dengan seragam pelayan.

Celin melihat Zein duduk santai di ruang tamu sambil meletakkan kakinya di atas meja, ia berjalan menghampiri pria itu, tungkai nya seketika menjadi lemas seperti jelly.

Entah kemana keberanian nya yang memaki lelaki itu di dalam hati, sehingga dia merasa tak berdaya jika di hadapkan dengan lelaki siluman iblis itu.

Sesungguhnya ia sangat ketakutan sehingga badan nya menjadi panas dingin, "Ya tuhan semoga saja aku tidak mendapat hukuman lagi." batin Celin penuh harap, dia merasa lemas terjebak dengan pria asing ini.

"Cih lambat sekali kau."

"I-iya ada apa tuan?,"

"Hah hebat sekali kamu bertanya, hem hari ini kau bersihkan lantai 1 dan lantai 2, sapu dan pel sampai bersih jangan ada noda dan debu yang tertinggal sedikit pun. Setelah itu bersihkan kolam belakang, apa kau mengerti,"

"Iya mengerti tuan," ia mengiyakan, sebenarnya ingin sekali protes.

"Ya sudah sana cepat kerjakan, sebelum selesai kau tidak boleh makan," tegasnya mengusir.

Sontak Celin menjatuhkan rahangnya, yang benar saja ia harus membersihkan lantai satu dan dua sedangkan rumah ini sangat lah luas bak istana. Lantai satu saja bisa memakan waktu berjam-jam apalagi lantai 2 juga? belum boleh makan sebelum selesai, sesungguhnya ia sudah sangat lapar sekarang.

Tidak ingin berlama lama dia segera mengambil peralatan pembersih yang sudah di tunjukan oleh bibi Jum, ia akan memulai membersihkan dari lantai 2 terlebih dahulu.

Baru satu jam Celin menyapu di lantai dua namun hanya selesai sebagian. "Argh menyebalkan ingin sekali ku cabik cabik mulut jelmaan iblis kejam macam dia, kenapa dia harus membangun rumah sebesar ini huh."

"Cih aku belum mengetahui siapa nama gadis cengeng itu." gumam Zein menepuk jidatnya.

"Ada apa tuan?." tanya William, melihat tuannya menepuk jidat. Mereka tengah mengadakan meeting sekarang, bahkan semua orang yang berada di sana memandang heran ke arah Zein.

"Tidak, lanjutkan kembali." ucapnya datar.

Selesai meeting Zein langsung meminta William menemuinya.

"Ada apa tuan?." tanya William.

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

Liwan Parlodi

Liwan Parlodi

Ada ya orang gila menyiksa tanpa sebab,

2025-02-22

0

Nur Haida

Nur Haida

mungkin zein blm sembuh benar dr gila a.

2024-05-13

0

epifania rendo

epifania rendo

enak sekali zein di siksa anaknya orang

2024-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Tersiksa
3 Menjadi pelayan
4 Ada Apa Denganku?
5 Siapa Gadis Itu Lex?
6 BAB 06
7 BAB 08
8 Tamat Lah Riwayatmu Nona
9 BAB 10
10 BAB 11
11 BAB 12
12 BAB 13
13 BAB 14
14 BAB 15
15 BAB 16
16 BAB 17
17 BAB 17
18 BAB 19
19 BAB 20
20 BAB 21
21 BAB 22
22 BAB 23
23 BAB 24
24 BAB 25
25 BAB 26
26 BAB 27
27 BAB 28
28 BAB 29
29 BAB 30
30 BAB 31
31 BAB 32
32 BAB 33
33 BAB 34
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 Kalian Berdua Ikut Aku
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 Akhirnya Aku Punya Cucu
55 Hormon Ibu Hamil
56 Perasaan Apa Ini
57 Gawat
58 Hampir Saja
59 Chaterine?
60 Aku Hanya Mau Kamu
61 Pertemuan Tak Terduga
62 Kenalan Lama
63 Panti Asuhan
64 Kalung
65 Petunjuk
66 Musuh
67 Tikus Kecil
68 Kerja Sama
69 Bangkrut
70 Maaf
71 Racun
72 Raisa?
73 Kemana Dia
74 Di Mana Pemilik Panti
75 Aku Adalah Kekasih Zein
76 Benarkah Dia Kekasihmu?
77 Aku Mohon Kepadamu
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 Venny Kau Menculik Putriku?
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 Membunuh Sampah
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal
2
Tersiksa
3
Menjadi pelayan
4
Ada Apa Denganku?
5
Siapa Gadis Itu Lex?
6
BAB 06
7
BAB 08
8
Tamat Lah Riwayatmu Nona
9
BAB 10
10
BAB 11
11
BAB 12
12
BAB 13
13
BAB 14
14
BAB 15
15
BAB 16
16
BAB 17
17
BAB 17
18
BAB 19
19
BAB 20
20
BAB 21
21
BAB 22
22
BAB 23
23
BAB 24
24
BAB 25
25
BAB 26
26
BAB 27
27
BAB 28
28
BAB 29
29
BAB 30
30
BAB 31
31
BAB 32
32
BAB 33
33
BAB 34
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
Kalian Berdua Ikut Aku
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
Akhirnya Aku Punya Cucu
55
Hormon Ibu Hamil
56
Perasaan Apa Ini
57
Gawat
58
Hampir Saja
59
Chaterine?
60
Aku Hanya Mau Kamu
61
Pertemuan Tak Terduga
62
Kenalan Lama
63
Panti Asuhan
64
Kalung
65
Petunjuk
66
Musuh
67
Tikus Kecil
68
Kerja Sama
69
Bangkrut
70
Maaf
71
Racun
72
Raisa?
73
Kemana Dia
74
Di Mana Pemilik Panti
75
Aku Adalah Kekasih Zein
76
Benarkah Dia Kekasihmu?
77
Aku Mohon Kepadamu
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
Venny Kau Menculik Putriku?
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
Membunuh Sampah
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!