"Ma, mama kenapa datang kesini?." Zein menatap ibunya kesal. Dia sudah menduga bahwa akan ada percakapan mengenai perjodohan, hal itu sangat malas ia dengarkan.
"Kamu kemana saja Lex, sudah dua bulan ini kamu tidak pulang ke kediaman utama, mama telpon tidak pernah kamu angkat," bentak mama Venny, menatap Zein tajam.
Zein menghela nafas berat, dia mengalihkan pandangannya menatap seorang wanita yang telah melahirkannya, "Lagi banyak kerjaan ma," jawabnya singkat, kembali menatap laptop.
"Ck selalu itu terus alasan kamu, kapan kamu bisa mencari istri kalau setiap hari selalu berkencan dengan berkas. Ingat Alex umur kamu itu sudah matang untuk menikah. Mama ingin kamu cepet cepet nikah, taukan mama sudah tidak sabar menimang cucu." ucapnya menatap serius ke arah sang anak.
"Pokok nya mama tidak mau tau kamu harus nikah minggu depan dengan wanita pilihan mama, tidak ada tapi tapian lagi Alex, kamu mau jadi bujang tua hah? atau kamu suka sesama jenis, oh tidak Alex itu sangat memalukan," lanjut nya.
Alex menutup laptop nya, ia memijit pangkal hidung karena pusing mendengar ucapan ibunya. Selalu itu yang mama nya bahas hampir setiap bertemu, bahkan ia kesal saat selalu di desak untuk segera menikah.
Sudah beberapa kali mama Venny mencoba untuk menjodohkan dirinya dengan anak teman teman sosialitanya. Namun Alex selalu menolak mentah mentah, padahal dia masih betah melajang menikah bukanlah tujuan hidupnya saat ini.
"Ck maksud mama apa, mau jodohin Alex lagi? kan sudah berapa kali aku bilang, aku belum siap nikah dan mama jangan selalu mendesak bisa, aku masih normal ma tidak perlu mikir yang aneh aneh," sergahnya, frustasi dengan jalan pikiran sang mama.
Venny menatap anak nya kesal. "Tapi Lex..
"Ma, sudah berapa kali aku bilang, untuk saat ini aku belum mau menikah." ia menahan nada bicaranya, agar tidak kelepasan berbicara kasar kepada wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya ini.
"Lex kamu tidak ingat umur? usia kamu itu sudah matang untuk menikah bahkan yang seumuran dengan kamu anaknya sudah masuk sekolah, kamu tunggu apa lagi sih nak?," tanyanya mendesah kasar, ia menghempaskan bokong nya di atas sofa yang berada di ruangan itu.
"Belum ketemu calon yang pas." sahut nya memasang wajah datar. Bibir mama Venny mengerucut, semakin kesal dengan jawaban putranya.
"Yang pas itu seperti apa Lex, seperti mantan kamu itu iya?, jangan bilang kamu belum mau menikah karena belum melupakan mantan kamu itu." sentak nya menaikan nada bicara, matanya menyorot tajam ke arah Zein.
Zein terdiam, ia mengepalkan kedua tangannya erat mendengar tentang mantan yang telah mengkhianati dirinya beberapa tahun lalu.
"Ma bisa tidak jangan membahas dia?." sentak nya menatap mama Venny tajam. Venny seketika terdiam melihat kemarahan anaknya, ia mengalihkan pandangan ke arah lain tak sanggup melihat sorot mata tajam itu.
"Sudahlah, mama tidak mau tau pokok nya dalam tiga hari ini mama kasih kamu waktu untuk bawa calon istri pilihan kamu ke hadapan mama, kalau tidak minggu depan kamu harus menikahi Lalista putra om Surya, keputusan mama sudah bulat tidak bisa di ganggu gugat! dan jangan banyak alasan lagi Alex," ucapnya menatap tajam ke arah Zein, dia beranjak meninggalkan ruangan itu.
"Argh, sial..." Zein mengusap wajahnya kasar, dia melemparkan cangkir kopi hingga pecahannya berhamburan di lantai.
William masuk kedalam ruangan ia ingin mengantarkan berkas, keningnya berkerut melihat wajah Zein yang tidak bersahabat wajah pria itu terlihat kusut.
"Ada apa Lex?," tanya William menghampiri lelaki itu.
Zein tidak menjawab, dia memejamkan mata sambil memijit pelipis, pusing dengan permintaan mama nya. "Kau handle jadwal ku hari ini, dan suruh OG membersihkan ruangan ku." titahnya tidak mau di bantah, lalu beranjak keluar dari ruangannya. Meninggalkan William dengan berbagai pertanyaan di kepalanya.
"Lex kau mau kemana?." bukannya berhenti Zein terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun. William menghela nafas berat, dia sudah menduga, karena kedatangan mama Venny pasti mendesak Zein untuk segera menikah.
'Ck dasar, apa susahnya menikah padahal Alex di kelilingi dengan berbagai macam wanita cantik, seksi dan montok body aduhai tinggal pilih pilih yang mana mau. Kalau aku di posisi dia sudah aku nikahi itu semua cewek'. Gerutu William.
_To Be Continue_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
epifania rendo
zein dasar arogan
2024-03-14
0