BAB 06

Setelah kepergian sepupu yang sama sekali tidak ada akhlaknya itu, Zein mendekati sisi ranjang menatap pelayannya yang tengah tertidur nyenyak.

'Ck kali ini kau selamat gadis kecil besok besok tidak.' batinnya.

Setelah Celin di periksa, Zein langsung memerintahkan bibi Jum untuk mengantarkan makanan ke kamarnya.

Tentu saja Jum pun terkejut mendengar Celin berada di kamar majikannya.

Bagaimana tidak selama dia bekerja belum ada satu pun pembantu yang di izinkan masuk kedalam kamarnya, kecuali orang-orang penting dan yang khusus untuk membersihkan kamar itu.

"Apakah benar Celin punya hubungan dengan tuan Zein, namun aku harap benar begitu." gumam wanita tua itu.

Tidak ingin membuat tuan nya menunggu lama bibi Jum segera membuatkan bubur untuk Celin. Dan setelah jadi ia segera membawa nampan berisi bubur dan air minum.

Di saat tiba di depan pintu sungguh dia merasa gemetar karena takut untuk masuk kedalam. Bibi pun berinisiatif untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Tok tok tok"

"Masuk" Mendengar sahutan dari dalam bibi Jum segera memutar kenop pintu.

"Makanannya tuan." ucap bibi Jum.

Zein mengalihkan pandangannya, ia tengah duduk santai di sofa dengan kaki berada di atas meja, ia memandang dingin ke arah wanita itu, jangan katakan ia tak sopan namun perangainya memang seperti itu.

"Bangunkan pelayan sialan itu suruh dia makan lalu minum obat, saya tidak mau dia sakit sakitan hingga merepotkan ku." ketusnya, beranjak melangkahkan kakinya ke luar kamar menuju ruang kerja.

Bibi Jum menahan nafas sejenak, melihat kelakuan majikannya yang minim akhlak itu, bagaimana Celin tidak sakit gadis itu tidak di perbolehkan makan sebelum semua pekerjaan nya selesai.

"Non Celin bangun." ia menepuk pelan pipi Celin selama beberapa kali.

Celin akhirnya terbangun, kelopak mata indah itu terbuka dengan sempurna, ia duduk sambil memegang kepalanya yang terasa pusing. Setelah kesadarannya penuh ia melihat bibi Jum berada di sana, pandangannya menelisik kamar mewah yang asing di matanya.

"Alhamdulillah Non Celin sudah bangun, makan dulu non bibi sudah buat kan bubur setelah itu minum obat."

Celin terdiam tak menanggapi, ia memikirkan bagaimana dia bisa berada di sini, dan kamar siapa ini.

"Eh bibi Jum, ini dimana ya? aku mau keluar saja bi nanti tuan marah dan menghukum ku lagi." ucapnya lemah. Alih-alih bukannya menjawab bibi Jum tersenyum, ia mendesak Celin untuk makan.

Celin menolak namun dia hanya menghela nafas kasar karena wanita itu terus membujuk dirinya, mau tidak mau ia harus makan setelah itu meminum obat.

Bibi Jum meminta Celin untuk kembali istirahat namun ia menolak karena ingin kembali ke kamarnya. Namun karena adanya efek dari obat membuatnya sangat mengantuk tanpa di sadari Celin kembali tidur di ranjang king size itu.

"Tidur yang nyenyak nona." bisiknya.

Wanita paruh baya itu tersenyum tipis sembari menyelimuti Celin dengan lembut. Dia beranjak menuju keluar kamar tak lupa membawa nampan berisi piring kotor.

Setelah selama beberapa jam Celin tertidur ia kembali terbangun matanya belum terbuka penuh.

"Ekhem enak sekali ya kau tidur dengan nyenyak di sini."

Celin terkejut mendengar suara bariton yang sangat ia kenali itu. Ya bagaimana tidak bangun bangun langsung mendengar suara yang sangat ia takuti, sehingga sekujur tubuhnya gemetar.

"Tu-tuan a-aku di mana?"

"Malah nanya kamu di mana, jelas jelas ini kamar saya." mendengar itu Celin sangat syok, bagaimana tidak syok bahkan ia bisa tidur di ranjang empuk milik majikan kejam itu.

Sontak Celin beranjak dari ranjang itu, ia sangat ketakutan akan kah dia mendapat hukuman lagi dari Zein.

"Ma-maaf tuan saya tidak tahu." Celin berkata dengan tubuh yang gemetaran apalagi melihat sorot mata tajam yang di lontarkan Zein kearah nya. Bagaimana dia bisa tau kenapa berada di kamar ini.

"Hem kamu tidur di lantai."

"A-apa tuan ta-tapi....

"Kamu dengar atau tidak, kamu tidur di lantai kamar saya sekarang, itu sebagai hukuman karena kau telah sakit, merepotkan dan sekarang tidur di kamar saya." tegasnya menatap datar, wajah itu terlihat menakutkan di mata Celin.

Celin terdiam, lalu menghembus nafas pelan. Dengan berat hati dia mau tidak mau segera membaringkan tubuhnya di lantai yang sangat dingin itu.

Sedangkan Zein yang melihatnya tersenyum dengan miring. 'Hem menarik, menyiksa gadis kecil ini menyenangkan juga hahaha. Tunggu lah permainan ku selanjutnya gadis kecil.'

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Dasar Zein gila😞aku yakin suatu saat nanti kamu akan menyesal

2024-11-12

0

epifania rendo

epifania rendo

dasar zein gila dia yang salah dia juga uang siksa celin

2024-03-14

1

Susi Susiyati

Susi Susiyati

sejauh ini cerita nya bgs walaupun ada sdikit typo ,tp rada bingung jg dngn kegilaan zein ke celin klo di pikir kecelakaan itu bukn slh celin to zein yg ngebut ,ters hilang kndli karena di dpn ada celin jd nyalhin celin.pdhl mah horang ky mobil ringsek satu terbit lah terang 😁🤭 mksdnya bs lah beli lagi.ini mlh ky orang stres nyiksa orang bgtu amat lama2 bucin

2024-03-04

3

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Tersiksa
3 Menjadi pelayan
4 Ada Apa Denganku?
5 Siapa Gadis Itu Lex?
6 BAB 06
7 BAB 08
8 Tamat Lah Riwayatmu Nona
9 BAB 10
10 BAB 11
11 BAB 12
12 BAB 13
13 BAB 14
14 BAB 15
15 BAB 16
16 BAB 17
17 BAB 17
18 BAB 19
19 BAB 20
20 BAB 21
21 BAB 22
22 BAB 23
23 BAB 24
24 BAB 25
25 BAB 26
26 BAB 27
27 BAB 28
28 BAB 29
29 BAB 30
30 BAB 31
31 BAB 32
32 BAB 33
33 BAB 34
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 Kalian Berdua Ikut Aku
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 Akhirnya Aku Punya Cucu
55 Hormon Ibu Hamil
56 Perasaan Apa Ini
57 Gawat
58 Hampir Saja
59 Chaterine?
60 Aku Hanya Mau Kamu
61 Pertemuan Tak Terduga
62 Kenalan Lama
63 Panti Asuhan
64 Kalung
65 Petunjuk
66 Musuh
67 Tikus Kecil
68 Kerja Sama
69 Bangkrut
70 Maaf
71 Racun
72 Raisa?
73 Kemana Dia
74 Di Mana Pemilik Panti
75 Aku Adalah Kekasih Zein
76 Benarkah Dia Kekasihmu?
77 Aku Mohon Kepadamu
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 Venny Kau Menculik Putriku?
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 Membunuh Sampah
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Awal
2
Tersiksa
3
Menjadi pelayan
4
Ada Apa Denganku?
5
Siapa Gadis Itu Lex?
6
BAB 06
7
BAB 08
8
Tamat Lah Riwayatmu Nona
9
BAB 10
10
BAB 11
11
BAB 12
12
BAB 13
13
BAB 14
14
BAB 15
15
BAB 16
16
BAB 17
17
BAB 17
18
BAB 19
19
BAB 20
20
BAB 21
21
BAB 22
22
BAB 23
23
BAB 24
24
BAB 25
25
BAB 26
26
BAB 27
27
BAB 28
28
BAB 29
29
BAB 30
30
BAB 31
31
BAB 32
32
BAB 33
33
BAB 34
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
Kalian Berdua Ikut Aku
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
Akhirnya Aku Punya Cucu
55
Hormon Ibu Hamil
56
Perasaan Apa Ini
57
Gawat
58
Hampir Saja
59
Chaterine?
60
Aku Hanya Mau Kamu
61
Pertemuan Tak Terduga
62
Kenalan Lama
63
Panti Asuhan
64
Kalung
65
Petunjuk
66
Musuh
67
Tikus Kecil
68
Kerja Sama
69
Bangkrut
70
Maaf
71
Racun
72
Raisa?
73
Kemana Dia
74
Di Mana Pemilik Panti
75
Aku Adalah Kekasih Zein
76
Benarkah Dia Kekasihmu?
77
Aku Mohon Kepadamu
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
Venny Kau Menculik Putriku?
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
Membunuh Sampah
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!