"Kita sudah bisa mulai, Pak?" tanya Pak penghulu pada Aditya, meminta agar pengantin pria itu segera masuk.
Baru bangkit berdiri ingin memanggil Sagara di kamarnya, Rima dan juga Sagara sudah muncul di ambang pintu.
"Panggil Amora," ucap Aditya pada Rima. Tanpa membantah, Rima langsung memanggil Amora.
"Mau sampai kapan kau akan duduk di sana? Keuarlah!" hardik Rima membuka pintu kamar yang ditempati Amora. Wanita itu menatap jijik pada Amora yang kini tampil cantik nan rapuh mengenakan gaun berwarna putih.
Amora mendongak, menatap wajah mertuanya yang tampak bengis. Kalau melihat semua anggota keluarga yang menentangnya, membenci dirinya kecuali Aditya, Amora tentu saja tidak ingin pernikahan ini terjadi. Namun, lagi-lagi dia harus berkorban demi anaknya, mengenyampingkan perasaannya.
Sagara, berhadapan dengan penghulu yang akan menikahkan dirinya dengan Amora.
kesedihan kembali melanda Amora. Saat kecil, Amora selalu membayangkan bahwa dia akan menikah dengan seorang pangeran yang akan memberikannya kebahagiaan, menyayangi dan mencintainya dengan tulus, tidak seperti ini.
Setiap wanita di dunia ini pasti ingin menikah hanya sekali dan bahagia selamanya bersama pasangannya. Namun, tidak dengan Amora. Takdir sudah membawanya kepada pria yang begitu kejam bernama Sagara. Entah kehidupan rumah tangga seperti apa yang akan dilalui Amora nantinya.
Dia tahu Sagara sangat membencinya dan pernikahan ini mungkin akan menjadi cambuk untuk menghukum Amora setiap harinya. Namun, entah mengapa ketika Sagara mengucapkan ijab kabul, suaranya terdengar begitu syahdu di telinga Amora, begitu menyentuh hatinya hingga mampu membuatnya menangis haru.
Seandainya saja pria itu sedikit saja memiliki rasa cinta kepada Amora, mungkin gadis itu bisa membuat keajaiban, mengubah hati pria itu untuk mencintai Amora seutuhnya.
Acara akad nikah berlangsung dengan lancar. Sagara dengan sekali tarikan membaca kalimat ijab kabul dengan benar. Lelaki itu mencium kening Amora, sedangkan Amora mencium punggung tangan Sagara yang kini resmi menjadi suaminya.
Dalam pernikahan dadakan itu, Amora mengundang kedua orang tuanya Gerald untuk datang. Dia meminta ayahnya Gerald untuk menjadi walinya.
Beberapa saat kemudian, acara sudah selesai dan para tamu undangan juga sudah pulang. Termasuk kedua orang tuanya Gerald yang diminta untuk merahasiakan pernikahannya. Babak baru kehidupan rumah tangga Amora akan segera dimulai.
Amora masih duduk di salah satu kursi di ruang tamu, tidak ada yang menghiraukannya atau memberikan ruang sekedar untuk beristirahat.
Diliriknya Sagara yang masih mondar-mandir di dekat jendela sembari menggenggam ponselnya yang tampak menghubungi seseorang. Raut wajahnya sulit dijelaskan, ada kalut dan juga amarah.
Amora menebak mungkin pria itu sedang menghubungi Laura yang menolak untuk hadir di acara pernikahan mereka. Kembali Amora harus menelan pil pahit ketika mendengar Sagara berbicara kepada Laura di malam sebelum pernikahan mereka.
"Jangan khawatir, pernikahan ini hanya untuk sesaat. Setelah bayi itu lahir, aku akan menceraikan sekaligus mengusir sampah itu dari rumah ini. Berjanjilah, Laura kalau kau akan menungguku. Aku sangat mencintaimu dan aku janji akan menikahimu," ucap Sagara menggenggam tangan Laura ketika garis itu dengan isap tangisnya pamit undur diri.
Seperti luka yang sudah menganga dan kini disiram oleh air garam, begitu perih dirasakan Amora ketika mertuanya pun ikut menimpali ucapan Sagara demi meyakinkan Laura agar tetap bertahan di sisi Sagara, walaupun pria itu sudah menikah dengannya nanti.
"Laura, dengarkan Tante. Apa yang dikatakan Sagara benar! Walaupun nanti dia sudah menikah, itu bukan berarti apapun. Tante tidak akan pernah menganggapnya sebagai menantu, ini semua hanya demi meredam amarah Om Aditya."
"Tapi aku kecewa kepada Sagara, Tante. Dia telah menghianatiku, padahal dia tahu sendiri di luar negeri sana aku begitu setia kepadanya tapi apa balasannya?" jawab Laura menghapus jejak air mata dengan punggung tangannya.
"Aku minta maaf Laura, aku khilaf. Mungkin aku pernah melakukannya dengan wanita itu, tapi, percayalah hanya dirimu yang berada di dalam hatiku. Hanya kau wanita yang aku cintai sekarang dan untuk selama-lamanya," ucap Sagara mencium punggung tangan gadis itu dengan begitu mesra tepat di hadapan Amora.
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Alifah Azzahra💙💙
Aku harap kamu akan menyesal Sagara 🥺🥺
2024-10-17
0
Ade Suharto
semoga setelah amora melahirkan segera pergi jauh dari sagara
2023-04-26
0
Anonymous_cinta
yakin y hanya laura dihati saga hahaha???
kucing disuguhin ikan seger gk yakin kalo hanya dipandang wkwkwk.....
othor gk akan tinggal diam saga, dia pasti bikin saga nelan ludah sendiri wkwkwk
2023-03-31
0