"Aku ingin pernikahan ini dibatalkan!"
"Apa?" Mama Reni dan Gerald sangat terkejut mendengar ucapan Amora.
"Ada apa? Kenapa kamu ingin membatalkan pernikahan ini, Sayang?" Mama Reni mendekati Amora. Wanita itu menatap Amora yang terlihat berkaca-kaca. Sementara itu, Gerald mengepalkan tangannya.
Pandangan Mama Reni beralih menatap penjahit yang sedari tadi menunggu Amora kemudian mengisyaratkan padanya untuk pergi dari sana. Mama Reni tidak ingin masalah pribadinya diketahui banyak orang.
Mama Reni kembali menatap Amora yang saat ini sudah menitikkan air matanya.
"Ada apa, Sayang? Kenapa kamu ingin membatalkan pernikahanmu dengan Gerald? Apa Gerald berbuat kesalahan padamu?" Mama Reni berbicara dengan lembut sambil membelai rambut Amora.
"Tante." Amora tidak tahan. Gadis yang sudah kehilangan keperawanan itu kemudian memeluk Mama Reni dan menangis dalam pelukan wanita paruh baya itu.
Kebaikan Mama Reni membuat Amora semakin sedih. Dirinya tidak tega melihat wanita itu bersedih karena memutuskan untuk membatalkan pernikahan. Namun, menikah dengan Gerald juga tidak bisa ia lakukan.
Sungguh dua pilihan yang sulit untuknya, dan Amora pun tidak mungkin memilih salah satunya. Semalam, ia sudah mengambil keputusan untuk mengakhiri perjodohannya dengan Gerald.
Amora tidak peduli walaupun dia harus kehilangan semuanya. Termasuk beasiswa yang diberikan oleh kedua orang tua Gerald. Amora tidak mungkin menikah dengan Gerald, lelaki bajingan yang tega menjualnya pada Sagara dan berkhianat dengan sahabatnya.
Lagipula, Amora juga tidak mencintai lelaki itu. Ia tidak bisa membayangkan seandainya dirinya benar-benar menikah dengan pria seperti Gerald. Akan seperti apa rumah tangganya jika dia menikah dengan Gerald yang jelas-jelas telah berbuat kesalahan dan tidak pernah mencintai dirinya?
"Apa yang terjadi? Tolong ceritakan pada Tante, kenapa kamu berniat membatalkan pernikahanmu dengan Gerald?" Mama Reni kembali bertanya.
"Ma, aku dan Amora sedang berselisih paham sedikit. Mungkin dia masih marah sama aku, makanya dia mengatakan omong kosong!" Gerald berucap dengan kesal.
Dalam hati ia memaki Amora karena dengan tidak tahu diri mengatakan ingin membatalkan pernikahan. Memangnya siapa dia sampai berani-beraninya menolak seorang Gerald?
Gerald mengakui kesalahannya karena telah menjual Amora dan mengkhianati gadis itu dengan bercinta dengan Helga. Namun, Gerald tidak pernah berpikir jika Amora mengatakan membatalkan pernikahan mereka. Apalagi, di depan ibunya.
"Mama tidak bertanya padamu, Gerald."
"Ma–"
"Jika kamu terbukti melakukan kesalahan, mama tidak akan segan-segan menghukummu!"
"Mama!" Gerald menatap Mama Reni dengan kesal.
"Aku tidak ingin menikah dengan Gerald, Tante." Amora melepaskan pelukan Mama Reni.
"Kenapa? Kenapa kamu tidak ingin menikah dengan Gerald? Kamu bisa kasih tahu Tante alasannya?"
Amora menggeleng. Perempuan itu masih terisak dengan air mata yang terus mengalir pada pipinya.
Bayangan peristiwa semalam terlintas di kepalanya. Amora kembali menangis saat merasakan sakit yang teramat sangat. Hatinya sakit serasa dihujam ribuan jarum saat mengingat Sagara telah menodainya.
Dadanya semakin sesak setelah mengetahui jika Gerald lah yang bertanggung jawab atas perbuatan Sagara. Seandainya Gerald tidak menjualnya pada Sagara, malam itu tidak mungkin dia bisa berada di apartemen Sagara.
Bodohnya Amora, saat itu dia tidak menyadari jika Gerald sengaja meninggalkannya di depan apartemen yang ternyata adalah milik Sagara. Lelaki yang diam-diam dicintainya.
Saat itu, Gerald mengatakan akan membawanya ke apartemen temannya karena dia ada urusan dengan temannya itu. Tidak disangka, itu hanyalah alasan Gerald untuk menjebaknya.
"Katakan pada Tante, apa alasan kamu membatalkan pernikahanmu dengan Gerald?"
"Tante ...." Amora kembali menangis.
"Jangan takut. Tante tidak akan marah padamu jika alasannya memang jelas." Mama Reni mengusap air mata Amora.
Mama Reni yakin, ada sesuatu yang terjadi pada Amora. Kalau tidak, perempuan di hadapannya itu pasti tidak akan mengambil keputusan besar seperti ini.
Gerald menatap Amora dengan tajam. Kedua tangannya mengepal. Lelaki itu marah sekaligus panik.
"Aku tidak akan pernah melepaskanmu jika kamu benar-benar memberitahukan perbuatanku pada mama, Amora," batin Gerald.
"Amora, Sayang–"
"Gerald mengkhianati aku, Tante. Semalam, aku melihat Gerald bercinta dengan sahabatku di apartemen."
"Apa?"
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ade Suharto
semoga aja yang di ucapkan amora bukan dalam hati tapi nyata adanya
2023-04-26
0
Junida Susilo
Harus berani ngomong Amora... karena tak ada lagi yg perlu kamu takut kan,tak ada lagi yg tersisa pada mu... kesucian mu harga diri mu, semuanya telah terjual ....yg harus kamu lakukan membalas semua perlakuan buruk mereka 😠
2023-03-26
2
Mom Dee🥰🥰
sekalian aja kan .. hancur satu hancur semua doonggg,, apalagi gerald mau enaknya aja, ooohh tidakk biiisaa...
2023-03-25
1