"Apa?" Kedua mata Mama Reni membola. Ia sungguh terkejut mendengar ucapan Amora.
Pandangan Mama Reni beralih pada Gerald yang juga sama-sama terkejut karena tidak menyangka kalau Amora akan mengatakan perbuatannya semalam pada ibunya.
Padahal, saat di mobil tadi Gerald sudah mengatakan padanya untuk tidak mengadu pada ibunya tentang kejadian semalam. Namun, wanita itu justru mengatakannya pada sang mama dengan begitu jelas.
"Sialan, kau, Amora! Apa kamu benar-benar tidak takut dengan ancamanku?"
"Baiklah! Setelah ini, aku akan menunjukan padamu siapa aku sebenarnya," Gerald berucap dalam hati. Lelaki itu menahan amarahnya. Namun, dalam hati, ia bersumpah akan memberikan pelajaran pada Amora yang tidak akan pernah gadis itu lupakan seumur hidup.
"Gerald! Apa yang dikatakan oleh Amora itu benar? Kau berselingkuh dengan sahabatnya?" teriak Mama Reni dengan penuh amarah.
Dia sungguh tidak menyangka kalau Gerald akan melakukan hal serendah itu.
"Kamu bahkan bercinta dengan wanita itu di apartemen dan membiarkan Amora melihatnya?"
"Ma. Ini tidak seperti yang Mama pikirkan. Amora hanya cemburu, Ma." Gerald mencoba membela diri.
"Sayang, aku mohon, maafkan aku. Tapi apa yang kamu lihat semalam itu tidak benar. Aku dan dia tidak ada hubungan apapun!" Gerald mencoba merayu Amora.
"Aku mohon, maafkan aku. Aku janji, aku tidak akan melakukannya lagi. Aku tidak akan dekat-dekat dengan wanita manapun selain kamu. Maafkan aku, Sayang, aku mohon ...." Gerald duduk di depan Amora. Lelaki itu menangkupkan kedua tangannya, bersandiwara agar Amora memaafkannya dan mengurungkan niatnya untuk membatalkan pernikahan mereka.
Bukankah selama ini Amora selalu luluh jika dirinya sudah meminta maaf? Gerald sangat yakin, Amora sangat menyukainya karena itu, ia yakin jika wanita itu sebenarnya tidak ingin kehilangannya. Amora hanya sedang merajuk. Lagipula, bukankah dia sendiri yang akan rugi jika membatalkan pernikahan itu?
Gerald memang tidak mencintai Amora, tetapi, gadis itu mendatangkan keuntungan untuknya. Kedua orang tua Gerald sangat menyayanginya. Gerald dijanjikan banyak hal oleh ayahnya seandainya ia mau menjaga dan menikah dengan Amora.
Sang papa akan menuruti semua keinginannya selagi Amora masih berasa di sisinya.
Amora menatap Gerald dengan jijik. Selama ini, ia berpikir jika Gerald adalah lelaki yang baik karena Gerald selalu memperlakukannya dengan baik. Namun, malam itu Amora baru sadar jika kebaikan pria itu ternyata hanya sandiwara.
"Sayang, aku mohon–"
"Hidupku sudah hancur, Gerald! Apa kamu masih mau menikah dengan gadis yang sudah tidak perawan?" Amora menatap Gerald dengan rasa sakit di hatinya. Bayangan Sagara yang sedang merenggut kesuciannya kembali muncul membuat dadanya sesak dan air matanya semakin deras mengalir.
"Kau sudah menghancurkan hidupku, Gerald! Kau benar-benar jahat! Bajingan!" Amora berteriak histeris.
"Amora!" Mama Reni terlihat syok mendengar teriakan Amora.
Sebenarnya apa yang terjadi? Selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Tetapi, kenapa Amora terlihat semarah ini pada Gerald? Apa yang Gerald lakukan pada Amora hingga membuat gadis itu begitu marah?
"Amora!"
"Lepaskan aku, Brengsek! Aku tidak sudi kau menyentuhku!" Amora kembali berteriak kemudian mendorong tubuh Gerald.
"Kau jahat! Brengsek! Bajingan! Kenapa aku harus bertemu dengan orang sepertimu?" Amora kembali berteriak histeris. Gadis itu menangis, meluapkan semua amarahnya pada Gerald yang sudah menghancurkan hidupnya.
"Amora, Sayang, tenang! Tenang dirimu, Sayang ...." Mama Reni menarik tangan Amora kemudian memeluk tubuh Amora yang bergetar.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Amora? Kenapa dia terlihat begitu membenci Gerald? Amora bahkan terlihat seperti orang yang sedang depresi.
Berbagai macam pertanyaan muncul di benak Mama Reni. Ia sungguh sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Amora.
"Tenang, Sayang, katakan pada Tante apa yang sudah dilakukan oleh Gerald padamu?" Mama Reni menangkup wajah Amora yang berlinang air mata.
"Mama!" Gerald terlihat panik.
"Diam, kamu, Gerald!" Mama Reni membentak Gerald membuat pria itu langsung terdiam dengan wajah gusar.
Habislah riwayatnya kini. Setelah ini, Gerald yakin mama dan papanya pasti akan menghukumnya.
"Amora sialan! Brengsek!" maki Gerald dalam hati. Lelaki itu menatap Amora yang masih menangis dalam pelukan Mama Reni.
"Katakan pada mama apa yang terjadi. Apa yang sudah Gerald lakukan padamu dan apa maksud ucapanmu kalau kamu sudah tidak perawan?"
Mendengar pertanyaan dari Mama Reni, Amora semakin menangis.
"Ge–Gerald menjualku pada temannya. Di–dia ... menjual keperawananku pada temannya. Saga–Sagara memperkosaku karena Gerald menjualku padanya."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, tubuh Amora ambruk tidak sadarkan diri.
"Amora!"
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ade Suharto
bagus amora jangan takut dan lemah terhadap gerald
2023-04-26
0
lovely
good job jngan mau di injak harga diri mntang² miskin jd mainan si kaya
2023-04-05
0
LANY SUSANA
mampus km Gerald ,tdk ada ampun ni dr ortumu 🤣🤣🤣
semoga Amora di lindungi ortu Getald ya dan Gerald di hukum ortunya 🙏
2023-03-25
1