Amora dengan gelisah berulang kali menelepon Sagara. Namun, nomor ponsel pria itu tidak aktif. Sagara sepertinya mematikan ponselnya karena itu, sedari tadi Amora menghubungi nomornya tetapi, nomor itu belum juga aktif.
"Dasar, brengsek! Giliran dibutuhkan, dia susah sekali dihubungi," kesal Amora.
Wanita itu ingin mengatakan pada Sagara tentang kehamilannya. Lelaki itu harus bertanggung jawab atas kehamilannya. Seandainya Sagara tidak mau, Amora akan nekad mendatangi rumah Sagara.
Bahkan jika lelaki itu memaksanya untuk menggugurkan janin itu, Amora bersumpah akan melawan Sagara. Amora sudah melakukan banyak dosa dengan menjadi budak nafsu lelaki itu karena kebodohannya yang mencintai lelaki itu.
Kini, Amora harus berjuang demi calon bayi yang saat ini berada dalam perutnya. Amora tidak akan melakukan dosa lagi dengan membunuh janin tidak bersalah itu.
Amora melihat Dean, sahabatnya Sagara yang biasanya mirip perangko, menempel terus pada Sagara. Di mana ada Sagara, di sana ada Dean.
Amora bukan hanya melihat Dean, dia juga melihat Gerald yang semenjak kejadian itu terus menghindarinya. Pria itu menjauh dari kehidupannya semenjak Sagara menghajarnya sampai pingsan saat Gerald ingin menggagahinya.
Amora tidak memedulikan Gerald yang pura-pura tidak melihatnya. Wanita itu langsung menuju di mana Dean berada.
"Di mana Sagara?" Tanpa basa-basi Amora bertanya pada Dean.
Dean yang terlihat sedikit kaget karena Amora tiba-tiba menghadang langkahnya tersenyum menatap Amora.
"Saga hari ini tidak masuk. Dia ada urusan pribadi," jawab Dean menatap wajah cantik Amora yang terlihat kesal.
"Bisakah kamu memberikan alamat rumahnya padaku? Aku ada urusan penting dengan dia."
"Kamu bisa telepon dia atau pergi ke apartemennya–"
"Aku sudah melakukan dua-duanya," sela Amora.
"Tapi tidak ada Saga di sana," lanjut Amora. Dia memang sudah ke apartemen Sagara, tetapi, lelaki itu tidak ada.
Dean menimbang-nimbang, apakah dia harus memberikan alamat Sagara atau tidak. Pasalnya, lelaki itu tidak mengizinkan sembarang orang pergi ke rumahnya. Hanya dia dan Gerald yang pernah datang ke rumahnya.
"Kau akan memberikannya atau tidak?" Amora menatap Dean dengan kesal.
Dean berdecak mendengar ucapan wanita cantik di depannya itu. Detik berikutnya, Dean memberikan alamat rumah Sagara pada Amora.
***
Di dalam sebuah rumah mewah, Sagara sedang berkumpul dengan keluarganya di meja makan. Di antara ayah dan ibunya, terlihat seorang gadis cantik yang bergabung bersama mereka. Gadis cantik itu duduk di samping Sagara.
Mereka berempat sedang menikmati makan malam bersama.
Setelah makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga. Gadis cantik bernama Laura itu tersenyum saat beberapa kali wanita paruh baya di depannya itu memujinya.
"Kamu terlihat sangat cantik dan semakin dewasa, Laura. Tante jadi semakin tidak sabar untuk menjadikanmu sebagai menantu," ucap Rima, ibu dari Sagara.
"Terima kasih, Tante." Laura tersenyum malu. Gadis itu menatap Sagara yang tersenyum tipis. Senyum yang tidak pernah sekalipun dia tunjukkan pada orang lain.
"Kalau kalian berdua memang sudah sepakat, Tante ingin pernikahan kalian diadakan secepatnya." Rima mengusap lengan Laura yang tidak berhenti tersenyum.
Sebentar lagi, mimpinya untuk memiliki Sagara seutuhnya akan tercapai. Apalagi, saat ini, dirinya sudah menyelesaikan pendidikan terakhirnya.
"Aku terserah Saga saja, Tante."
"Setelah kuliahku selesai, kita akan menikah," ucap Sagara membuat Laura berbunga-bunga. Sementara itu, Rima dan Aditya tersenyum melihat interaksi Sagara dan Laura.
Saat mereka berempat sedang asyik bercengkerama, seorang asisten rumah tangga memberitahukan pada Sagara kalau ada tamu yang mencarinya.
Sagara merasa heran sekaligus penasaran karena sang asisten rumah tangga mengatakan kalau tamu yang mencarinya bukanlah Dean maupun Gerald melainkan seorang perempuan.
Sagara bergegas melangkah ke depan. Langkahnya terhenti saat melihat seorang wanita dengan penampilan sederhana tetapi, sangat menarik saat siapapun melihatnya.
Amora memakai celana jeans dan kaos pendek sebatas pinggang. Rambutnya yang bergelombang dan berwarna kecokelatan dicepol ke atas hingga menunjukkan leher jenjangnya.
Wajahnya yang menggunakan makeup tipis itu terlihat begitu cantik. Ya! Amora memang terlahir dengan wajah cantik dan tubuh yang ideal. Meskipun dia adalah gadis sederhana, tetapi, wajahnya tidak kalah dengan gadis-gadis cantik idola kampusnya.
"Untuk apa kau ke sini?" Amora terlonjak kaget saat Sagara tiba-tiba sudah berada di hadapannya.
Sagara menatap Amora dengan tajam. Amarahnya naik seketika saat melihat wajah cantik Amora. Apalagi, saat indera penciumannya menghirup aroma wangi yang keluar dari tubuh wanita itu.
Wangi lembut parfum yang dipakai oleh Amora adalah kesukaan Sagara. Aroma lembut yang membuat Sagara begitu candu pada gadis di hadapannya itu.
"Untuk apa kau kemari? Apa kau ingin pamer kecantikanmu dan tebar pesona pada semua orang yang ada di sini?"
Amora tampak terkejut mendengar ucapan Sagara. Namun, karena dirinya tidak ingin berdebat, Amora tidak menanggapi ucapan Sagara.
"Kalau kau tidak menghilang seharian, aku tidak akan ke sini mencarimu, Saga." Amora menatap wajah menyebalkan Sagara yang sialnya sangat tampan.
"Kau mencariku? Jadi sekarang kau merasa–"
"Aku hamil anakmu!"
"Apa?" Sagara menatap tajam Amora. Tangannya bergerak mengapit dagu Amora.
"Aku hamil, Saga. Kamu harus bertanggung jawab atas kehamilanku!"
"Katakan sekali lagi, Amora!" Sorot mata Sagara berkilat penuh amarah.
"Aku hamil, Saga! Hamil anakmu!" teriak Amora tanpa takut.
"Siapa perempuan itu, Saga, kenapa dia mengatakan kalau dia sedang hamil anakmu?" Aditya mendekati putranya saat mendengar suara teriakan Amora yang menyebutkan kehamilannya.
Sementara itu, kedua wanita beda generasi yang berada di belakang Aditya menutup mulutnya karena terkejut.
"Tidak mungkin ...."
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Teh Yen
kynya saga engg akan mungkin mau tanggung jawba deh pasti dia berkilah dan menghina Amora Kl iya lebih baik kamu pergi yg jauh dan membesarkan ankmu sendiriian Amora biarkan Saga menyesali semuanya saat kamu pergi dan menyadari kesalahannya padamu dan tidak bisa jauh darimu aku sumpahin sekalian kena syndrom simpatik biar saga yg nyiram kamu mah baik baik aj 😏😏😏
2023-03-29
0
Junida Susilo
Kamu harus berani memperjuangkan hak hak mu Amora.... jangan takut untuk bicara,,,, ungkap kan klw kau diperkosa dipaksa untuk melayani nafsu bejad nya,tubuh mu milik mu...apa yg Sagara laku kan kepada mu melanggar hukum, perdagangan manusia melanggar hak asasi manusia,Sagara Gerald sama sama penjahat dan melanggar hukum...😡😡 jangan mau ditindas Amora perjuang kan hak mu dan hak anak mu... bila tetap tidak mau bertanggung jawab tinggal kan besar kan anak mu sendiri jangan pernah takut untuk melawan ke zholiman💪😠
2023-03-28
1
Musniwati Elikibasmahulette
tidak mungkin ??
putramu bejat memperkosa anak orang
2023-03-28
0