"Mau kau bawa kemana aku? Turunkan aku, dasar bajingan!" umpat Amora mencoba melakukan perlawanan. Mobil belum melaju, dia berusaha melarikan diri. Tetapi, Gerald yang sudah dibutakan oleh amarah menampar pipi Amora dengan keras, bahkan kuku panjang Gerald menggores sudut bibir gadis itu.
"Duduk dengan tenang, atau aku akan membunuhmu! Apa kamu pikir aku akan melepaskanmu setelah semua yang kamu perbuat?" umpatnya menjambak rambut Amora dengan tangan kirinya. "Kalau kau macam-macam, belati ini akan menggores pipimu!" Gerald menatap Amora tajam.
Amora pasrah. Terlalu lelah untuk melawan. Tubuhnya bahkan semakin terasa lemah setelah mendapatkan tamparan keras dari Gerald. Dia sedikit menyesal tidak menuruti permintaan Mama Reni untuk tinggal semalam di rumah itu, atau tidak menerima saran agar sopir mengantarkannya. Kalau dia ikuti, Amora tidak mungkin terjebak dengan bina*tang berwujud manusia seperti Gerald.
Tidak ada yang tersisa dalam diri Amora selain pasrah menerima apa yang akan dilakukan Gerald. Bahkan saking putus asanya, Amora berharap kalau Gerald membunuhnya saja.
Mobil memasuki area apartemen tempat tinggal Gerald. Kepanikan melanda diri Amora. Untuk apa lagi Gerald membawanya ke apartemennya?
"Turun!" perintahnya. Amora bergeming. Dia masih bertahan, bahkan memegang jok tempat duduknya. Namun, kuatnya tenaga Gerald menariknya membuatnya terjungkal dan pada akhirnya mengikuti langkah Gerald naik.
Tanpa mengatakan apapun, Gerald segera menarik tubuh Amora masuk ke dalam kamar, melucuti satu persatu pakaian sembari menatap bengis ke arah Amora yang ketakutan.
Trauma gadis itu kembali. Dia teringat bagaimana kasar dan juga bengisnya Sagara mem*perkosaannya dan seperti, Gerald juga akan melakukan padanya lagi.
Wajah Amora pucat, keringat dingin membasahi kening dan juga bawah hidungnya. Ketakutan melandanya kini, terlebih kala Gerald juga melepaskan celananya.
"Apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku!" seru Amora mencoba menutupi dadanya dengan tangan agar Gerald tidak bisa membuat kancing bajunya. Kakinya terangkat menendang Gerald kala pria itu ingin mendekatinya.
"Kemari! Kau harus membayar semua penderitaan ku. Kau harus membayar dengan tubuhmu busukmu. Asal kau tahu, sebenarnya aku juga jijik menyentuhmu setelah Sagara lebih dulu memakaimu, tapi untuk kali ini aku buat pengecualian. Aku akan menikmatimu untuk saat ini!" ujar Gerald menarik tangan Amora dari dadanya dan memposisikan tubuh Amora di bawahnya.
Gerald masih berjuang membuka pakaian Amora yang terus melawan dan meronta, bahkan berteriak minta dibebaskan, membuat keduanya tidak mendengar langkah kaki masuk. Tepat tubuh tinggi menjulang di belakang Gerald, menjambak rambutnya lalu menarik tubuh itu menjauh dari tubuh Amora.
Amora menyaksikan bagaimana pria itu memukul dengan membabi buta wajah dan tubuh Gerald hingga pria itu jatuh tersungkur ke lantai dan tidak sadarkan diri.
"Kau ikut denganku!" hardiknya menarik tangan Amora keluar dari sana.
Amora dengan tubuh gemetar terpaksa mengikuti langkah Sagara. Ya! Pria yang menghajar Gerald sampai pingsan adalah Sagara. Entahlah, kenapa tiba-tiba pria itu muncul di apartemen Gerald.
"Masuk!" Suara Sagara terdengar. Melihat Amora yang masih terdiam, Sagara dengan kasar memaksa Amora masuk ke dalam mobil kemudian menutupnya dengan kencang.
Amora terlonjak kaget. Tubuhnya kembali gemetar ketakutan. Bayangan saat pria itu merenggut kesuciannya kembali terlintas.
Sagara masuk dan duduk di belakang kemudi. Wajah tampannya terlihat seram membuat siapapun yang melihatnya merasa gemetar. Rahangnya mengeras. Sorot matanya tajam menatap Amora yang meringkuk ketakutan.
Sagara baru saja berniat menemui Gerald. Dia sangat marah karena Amora pergi begitu saja setelah melayaninya malam itu. Amarahnya semakin memuncak saat melihat perbuatan Gerald yang hampir saja memperkosa Amora.
"Sialan!"
Sagara mendekat ke arah Amora yang meringkuk ketakutan. Dengan kasar, lelaki itu menarik tangan Amora agar duduk dengan benar. Lelaki itu menarik seatbelt, memasangnya ke tubuh Amora dengan cepat.
Setelahnya, Sagara dengan cepat mengemudikan mobilnya menuju apartemennya.
Amora terdiam, hanya isak tangisnya saja yang terus terdengar.
"Te–terima kasih karena ka–mu sudah menolongku," ucap Amora di sela tangisnya.
Sagara menghentikan mobilnya secara mendadak membuat Amora terlonjak kaget. Kepalanya membentur kaca mobil.
"Menolongmu? Tampaknya kau terlalu percaya diri. Aku hanya tidak suka apa yang sudah menjadi milikku diganggu oleh orang lain." Sagara menyeringai. Jari-jarinya mencengkeram rahang Amora hingga membuat gadis itu mendongak menatap ke arahnya.
Air mata Amora kembali mengalir, tubuhnya bergetar ketakutan. Netranya yang berembun menatap wajah tampan Sagara yang menyeringai, bagaikan serigala yang siap memangsa korbannya.
"Dengar, Amora! Aku sudah membelimu dengan harga mahal pada Gerald. Jadi, kau harus tahu diri! Sekali lagi aku melihat pria lain menyentuhmu, aku tidak akan segan-segan menghukummu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Sukliang
malang s3kali basib mu amora
ketemu 2 setan berwujud manusia
2023-12-23
0
Ade Suharto
jangan putus asa amora
2023-04-26
0
Teh Yen
kasian Amora dikira nolongin keluar kandang buaya malah masuk kandang singa 🙈🙈🙈 kenapa sih pada kejen" bener liat Amora salah dia apa coba
2023-03-26
1