Saga terkejut mendengar ucapan Aditya. Pria itu melepaskan Amora yang meringis perih kemudian pandangannya beralih pada sang ayah. Sagara juga melirik ke arah ini dan Laura.
"Wanita gila ini menyuruhku bertanggung jawab atas kehamilannya, Pa. Dia pikir dia siapa?"
Mendengar Sagara menyebutnya gila hati Amora serasa ditusuk ribuan jarum.
"Wanita gila?"
Aditya meneliti penampilan Amora juga wajah cantik gadis itu.
"Wanita ini terlalu cantik untuk disebut gila, Saga. Katakan pada papa, sejak kapan kau belajar menghamili orang?"
"Papa!" Sagara dan Rima berteriak bersamaan. Sementara itu, Laura masih menatap tajam ke arah Amora.
Laura sangat penasaran. Dia sangat tahu siapa Sagara. Laki-laki itu tidak akan menyentuh wanita. Apalagi, wanita sembarangan yang baru dikenalnya.
Laura yang bertahun-tahun berdiri di samping Sagara saja belum pernah disentuh olehnya. Siapa wanita itu yang telah berani mengaku-ngaku hamil anak Sagara?
"Aku tidak peduli, yang jelas, kalaupun dia hamil, aku tidak akan menikahinya."
Suara Sagara merobek hati Amora. Lagi dan lagi, Amora merasakan kesakitan di hatinya.
"Sampai kapanpun, aku hanya akan menikah dengan Laura, bukan perempuan lain!"
"Kau harus menikahiku, Saga, karena aku hamil anakmu!" Amora berteriak keras.
"Heh! Wanita ******, kau pikir, Saga akan percaya dengan ucapanmu? Siapa dirimu berani-beraninya menuduh Sagara menghamilimu?" teriak Rima membuat Amora dan juga Sagara menoleh ke arah wanita paruh baya itu. Begitupun dengan Aditya yang menganggap ucapan istrinya itu begitu keterlaluan karena menyebut Amora ******.
"Aku bukan perempuan ******, Tante. Anak Anda lah yang sudah merusak saya sampai akhirnya saya hamil. Selama hampir tiga bulan ini Sagara selalu memaksa saya untuk melayaninya. Saya tidak bisa menolak karena Saga selalu mengancam akan mengeluarkan saya dari kampus menggunakan kekuasaannya." Pandangan mata Amora penuh dengan kemarahan.
Ia sungguh tidak menyangka kalau wanita di hadapannya begitu menghinanya.
"Sagara, apa yang dikatakan gadis itu adalah benar? Kau memaksa–"
"Papa!"
"Katakan sejujurnya, Sagara! Apakah yang dikatakan oleh gadis itu benar?" Aditya menatap tajam ke arah putranya dengan tajam.
"Papa tidak peduli apa yang kau lakukan di luaran sana, Saga, selagi kamu tidak mencoreng nama keluarga. Papa tidak pernah mengajarkan kamu sebagai seorang bajingan apalagi seorang pengecut!"
"Papa! Apa maksud Papa? Apa Papa mempercayai ucapan wanita itu? Kita bahkan tidak mengenalnya. Mama yakin dia hanya seorang gadis yang ingin menjebak Sagara karena dia tahu kalau Sagara adalah orang kaya," ucap Rima tidak terima. Namun, Aditya tidak memedulikannya sama sekali.
Perhatian Aditya hanya pada Amora, gadis cantik yang terlihat polos dan mengaku hamil anak Sagara.
"Siapa namamu?"
"Amora, Om."
"Sejak kapan kau berhubungan dengan Sagara? Apa kau tidak tahu kalau Sagara sudah punya kekasih dan sebentar lagi akan menikah?"
"Aku dan Sagara tidak ada hubungan apa-apa. Sagara adalah lelaki bajingan yang sudah merenggut kesucianku dengan paksa. Sagara memperkosaku."
"Apa?"
"Tidak mungkin Sagara memperkosamu. Kalau dia mau, dia bisa meminta padaku karena aku adalah calon istrinya. Kenapa dia harus memperkosamu? Apa kau ingin memfitnah Sagara?" Laura yang sedari tadi diam saja akhirnya ikut bicara. Ia sungguh tidak tahan mendengar Sagara menyentuh wanita lain.
"Kau tanyakan saja padanya kenapa dia memperkosaku." Amora menunjuk ke arah Sagara yang mengetatkan rahang dan mengepalkan tangannya.
"Aku sudah membelimu, Amora. Aku bebas melakukan apapun padamu karena kau adalah budakku!" teriak Sagara membuat semua orang yang berada di sana merasa terkejut.
"Aku bukan barang yang bisa kau beli, Saga! Lagipula, kalaupun kau membeliku, aku tidak pernah menerima uang sepeser pun dari hasil kau membeliku. Seharusnya kau minta ganti rugi pada Gerald karena telah menjualku padamu!" Amora meneriaki Sagara.
"Seharusnya kau tidak lagi mendekatiku setelah kejadian malam itu, bukannya menjadikan aku budak nafsumu. Dasar bajingan!"
"Kau!" Sagara hampir saja melayangkan pukulan pada Amora, tetapi, Aditiya menahannya.
"Papa benar-benar kecewa sama kamu, Saga. Kau bilang, akan menikahi Laura dalam waktu dekat. Tapi, kenapa kau malah berhubungan dengan wanita lain? Kau bahkan menghamili wanita lain!" teriak Aditya.
Lelaki paruh baya itu tidak menyangka jika putra kesayangannya ternyata bersikap seperti lelaki bajingan.
"Jika benar dia hamil anakmu, nikahi dia, Sagara!"
"Apa?"
"Papa! Apa Papa sudah gila? Mama tidak setuju Sagara menikah dengan wanita ****** itu!"
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ade Suharto
lengkap sudah penderitaan kamu amora semoga kamu semakin kuat menghadapi mereka² yang menyakiti mu
2023-04-26
0
Musniwati Elikibasmahulette
kau seorang ibu seorang wanita ,tapi hatimu musuk
2023-03-30
1
Tioria Hutagalung
up
2023-03-30
0