Bab 11. Balas dendam (1)

Gino hanya terdiam sambil terus berjalan, orang tersebut menggaruk-garuk kepalanya karena bingung.

Kemudian Gino berhenti dan terdiam, lalu ia duduk di kursi taman.

Aku melihat Gino sedang duduk di taman.

"Eh Ras Ras, stop!" Kata ku.

"Kenapa sih May? Kata lu masih jauh jalannya." Tanya Laras.

"Iya, tapi itu liat dong ada Gino di taman itu." Kata ku.

"Hah mana?" Tanya Laras.

Laras menengok dan juga melihat Gino.

"Oh iya bener tuh, ngapain dia disitu ya? Sendirian aja lagi." Sambung Laras.

"Gak tau, kita langsung samperin aja kesana!" Kata ku.

Laras mengarahkan mobilnya ke taman itu. Lalu, aku dan Laras turun dan menemui Gino.

"Hai No, apa kabar?" Sapa ku.

Gino masih diam sambil menatap jalanan.

"Eh May, si Gino kenapa tuh? Kok dia diam aja si?" Bisik Laras.

"Gak tau Ras, coba deh aku panggil lagi." Kata ku.

"Hai No!" Kata ku.

Gino menoleh dengan pelan ke arahku, setelah itu ia kembali melihat jalanan dan terdiam lagi.

"Dih, dia malah bengong lagi." Kata Laras.

"May, apa jangan-jangan dia begini gara-gara di takutin Fifin semalam?" Bisik Laras.

Fifin datang menemui mereka.

"Enggak May, dia masih dibawah pengaruh arwah lain." Kata Fifin.

Aku terkejut mendengar suara Fifin, lalu aku menoleh kebelakang dan melihatnya.

"Eh Fifin, maksud kamu apa?" Tanya ku.

"Ada Fifin May?" Tanya Laras.

"Iya Ras." Jawab ku.

"Gino begitu karena dipengaruhi oleh kekuatan ghaib, tapi bukan dari aku." Kata Fifin.

"Hah? Terus siapa Fin?" Tanya ku.

"Aku gak tau, semalam aku juga bertemu dengannya. Wajahnya seram, aku melihat ada aura kemarahan yang sangat besar di dirinya." Jawab Fifin.

"Hah? Siapa lagi yang dibunuh sama Gino?" Kata ku.

"Aku juga gak tau May, apa yang membuat dia marah. Aku tidak bisa berkomunikasi dengannya. Tapi, mungkin saja dia juga dibunuh oleh Gino." Kata Fifin.

"Terus gimana cara nyadarin Gino?" Tanya ku.

"Sebentar May, aku bisa mengatasi nya." Jawab Fifin.

"Kenapa sih May? Kok lu hah hah terus daritadi?" Tanya Laras.

"Gapapa." Jawab ku.

Fifin menghampiri Gino dan menutupi wajah Gino dengan tangannya. Setelah itu, Gino sadar dan terkejut.

"Hah, kok gua bisa ada disini? Ini dimana lagi?" Kata Gino.

"Eh May, si Gino udah sadar tuh. Samperin Sono!" Kata Laras.

"Iya Ras." Kata ku.

Fifin tersenyum lalu pergi kembali.

Aku menghampiri Gino dan menyapanya. Sedangkan Laras sembunyi di semak-semak.

"Hai Gino!" Kata ku.

Gino kaget dan menoleh.

"Hah, Maya!" Kata Gino.

Aku tersenyum.

"Gila! Si Maya cantik banget, kok dia bisa berubah gini ya?" Batin Gino.

"Gino, kok diem aja? Kamu apa kabar?" Tanya ku.

"Eh iya, Aku baik kok. Kamu kok bisa ada disini?" Kata Gino.

"Iya, aku mau ke rumah saudara aku. Terus tadi aku ngeliat kamu lagi duduk disini." Kata ku.

"Oh gitu, kamu sendiri May?" Tanya Gino.

"Iya aku sendiri. Soalnya supir aku lagi anterin papah aku." Jawab ku.

"Terus kamu kesini naik apa?" Tanya Gino.

"Tadi sih bareng temen, tapi cuma sampe jalan besar sana. Soalnya beda arah, terus kesininya aku sendiri deh." Jawab ku.

"Rumah saudara kamu masih jauh?" Tanya Gino.

"Enggak kok, paling tinggal naik angkot sekali lagi." Jawab ku.

"Hah, kamu naik angkot?" Kata Gino.

"Iya, emangnya kenapa?" Tanya ku.

"Ya masa cewek secantik kamu naik angkot, kan gak pantes." Kata Gino.

"Apaansi No." Kata ku sambil tersenyum.

"Mau aku anterin aja sampe rumah saudara kamu?" Tanya Gino.

"Eh, gausah No. Aku naik angkot aja." Jawab ku.

"Udah gapapa, bareng aku aja. Kebetulan aku gak sibuk kok." Kata Gino.

"Yaudah deh, eh tapi kamu mau anter aku pake apa?" Tanya ku.

"Oiya, mobil aku ada di rumah Rosa." Jawab Gino.

"Hah? Kok bisa ada di rumah Rosa?" Tanya ku.

"Iya, jadi setelah aku keluar dari rumah sakit, aku tinggal di rumah Rosa." Jawab Gino.

"Ohh. Kok kamu masih berhubungan sama Rosa sih? Aku pikir kamu udah lupain dia." Kata ku.

"Enggak May, aku gak ada hubungan apa-apa lagi sama Rosa! Aku cuma bingung aja mau kemana, kan orangtuaku jauh dari sini." Kata Gino.

"Tapi, kamu masih suka sama Rosa?" Tanya ku.

"Ya enggak lah, Aku tuh benci banget sama dia! Semenjak kejadian itu, aku udah males ketemu dia. Ini juga karena terpaksa aku tinggal di rumah dia." Jawab Gino.

"Dasar pembohong!"

"Oh gitu." Kata ku.

"Iya May, yaudah yuk!" Kata Gino sambil menggandeng tanganku.

****************

Gino & Aku telah sampai di rumah Rosa.

"Ini rumahnya Rosa?" Tanya ku.

"Iya May, disini aku tinggal." Jawab Gino.

"Berdua aja?" Tanya ku.

"Ya enggak lah, ada mang Ujang sama Bi Iyeum disini." Jawab Gino.

"Ohh." Kata ku.

"Yaudah, ayo masuk!" Kata Gino.

"Eh, den Gino udah pulang. Itu den, non Rosa udah nungguin daritadi." Kata mang Ujang.

"Iya mang." Kata Gino.

"Wah, den, itu siapa? cantik banget." Tanya mang Ujang.

Aku menunduk dan tersenyum.

"Itu temen saya mang, namanya Maya." Kata Gino.

"Iya mang, saya Maya. Kan kita pernah ketemu waktu di villa." Kata ku.

"Oh iya ya neng Maya. Maaf-maaf saya lupa, soalnya waktu itu neng gak secantik ini." Kata mang Ujang.

"Yaudah ya mang, kita mau masuk nih. Mang Ujang awas dong jangan berdiri di depan pintu!" Kata Gino.

"Eh, iya den maaf." Kata mang Ujang.

Aku & Gino pun masuk kedalam.

Rosa melihat dan menghampiri kami.

"Gino, akhirnya kamu pulang juga. Kamu tau ga? Aku khawatir banget sama kamu, aku pikir kamu kenapa-kenapa." Kata Rosa.

"Udah lah, aku gapapa kok!" Kata Gino.

"Eh No, kamu kenapa bisa sama dia?" Tanya Rosa.

"Iya tadi pas aku keluar, aku ketemu sama dia." Jawab Gino.

"Hai Ros, apa kabar?" Tanya ku.

"Hai, baik kok." Jawab Rosa.

"Yaudah Ros, aku mau ke kamar ngambil kunci mobil. Terus, aku mau anterin Maya ke rumah saudara nya." Kata Gino.

"Hah? Kamu mau anterin Maya?" Tanya Rosa.

"Iya emang kenapa?" Tanya Gino.

"Gapapa kok." Jawab Rosa.

Gino langsung pergi ke kamarnya.

"Maaf ya Ros, aku tadi udah nolak, tapi Gino nya maksa." Kata ku.

"Iya gapapa kok. Emang saudara kamu ada yang tinggal disini?" Tanya Rosa.

"Iya ada. Dia sepupu aku, tinggalnya gak jauh kok dari sini." Jawab ku.

"Ohh, tapi aku ikut ya anterin kamu." Kata Rosa.

"Yaudah terserah kamu aja." Kata ku.

Gino kembali lalu mengajakku keluar.

"Ayo May kita berangkat!" Kata Gino.

"Tunggu No, Aku mau ikut ya." Kata Rosa.

"Hah ngikut? Ngapain si kamu mau ikut segala?" Kata Gino.

"Aku mau temenin kamu aja." Kata Rosa.

"Gausah, aku tuh gak perlu kamu temenin! Aku udah gede." Kata Gino.

"Ih, tapi aku khawatir sama kamu." Kata Rosa.

"Udah gausah khawatir!" Kata Gino.

Kemudian Gino menggandeng ku dan mengajakku keluar.

"Ayo May!" Kata Gino.

"Tapi Rosa?" Kata ku.

"Udah biarin aja." Kata Gino.

Aku & Gino pun keluar lalu menuju mobil.

"Ih, Gino kok jadi gitu sih sama aku!" Gumam Rosa.

*************

"Ih, Maya mana sih? Kok gak ngabarin lagi ya? Mana banyak nyamuk lagi disini." Kata Laras.

Aku & Gino pergi

"May, kamu mau ngapain ke rumah saudara kamu?" Tanya Gino.

"Mau main aja, soalnya udah lama gak mampir." Jawab ku.

"Oh gitu, Aku boleh nanya gak?" Kata Gino.

"Boleh, nanya apa?" Kata ku.

"Kamu tau gak dimana Fifin sekarang?" Tanya Gino.

"Itu dia No, sampai sekarang aku masih nyari Fifin. Dia udah 5 hari belum pulang, padahal hari ini hari ulang tahunnya yang ke 19." Jawab ku.

"Jadi, hari ini Fifin ulang tahun? Gua jadi inget waktu itu ngasih kejutan buat Fifin." Batin Gino.

"No, kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya ku.

"Eh, enggak gapapa." Jawab Gino.

"Aku bingung Fifin kemana, udah 2 hari aku coba cari dia tapi gak ketemu-ketemu." Kata ku.

"Ya iyalah, orang Fifin udah mati." Batin Gino.

"Eh May, ini kemana?" Tanya Gino.

"Oh, belok kiri." Jawab ku.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!