Bab 4. Mimpi buruk

#Episode sebelumnya#

Lama-kelamaan suasana jadi mengerikan, kami telah membaca sampai ke bagian yang seram. Tiba-tiba saja jendela di kamar ku terbuka dan hordeng berterbangan.

Novel itu membuka lembarannya sendiri, lalu berhenti di bagian wajah hantu seram yang sedang membuka mulutnya.

Wajahnya sangat seram, aku dan Laras tidak berani melihatnya, aku pun menutup novel tersebut sambil memegangi mata.

#Episode 04#

Aku sedang berbaring di sofa ruang tamu, aku masih ketakutan mengingat kejadian tadi. Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, sebenarnya siapa sosok itu?

Lalu aku bangun & duduk di sofa. Aku mencoba memberanikan diri masuk ke kamarku.

KRIIITT....

Aku melihat-lihat ke sudut-sudut kamarku, aku takut dia masih ada disini. Setelah itu, aku yakin dia telah pergi.

Aku kaget karena novel yang kutaruh di kasur tadi, tiba-tiba tidak ada. Aku mencarinya ke seluruh tempat di kamarku tapi tidak ketemu.

*****************

"Hai Ros, maaf ya aku telat, tadi jalannya macet banget." Kata Gino.

Rosa malah membuang muka.

"Ros, aku minta maaf tadi soalnya Fifin dateng ke kostan ku, jadi aku harus nemenin dia dulu." kata Gino.

Ros menoleh ke arah Gino lalu berkata,

"Kamu gak mikir apa, aku tuh capek nunggu disini daritadi! terus kamu liat sendiri nih, rambut aku jadi lepek."

"Iya maaf sayang, aku beliin es krim nih buat kamu." Kata Gino.

Rosa menerima es krim dari Gino, mereka memakan es krim sama-sama.

*Di lampu merah*

"Ri, lu jangan cepet-cepet dong! tungguin gua." Teriak Jordi.

"Abis lu lemot si!" Jawab Ghifari.

Kemudian Jordi menoleh ke pinggir jalan, ia melihat seorang yang mirip dengan Gino.

"Eh Ri Ri, lu liat deh tuh, itu bukannya si Gino kan?" Kata Jordi sambil menunjuk kearah Gino.

"Wah iya tuh, tapi cewek yang sama dia itu siapa ya?" Kata Ghifari.

"Kagak tau, gua juga gak kenal, tapi kayaknya mah bukan Fifin." Kata Jordi.

"la iyalah bukan, kalo Fifin mah gua tau wajahnya." Kata Ghifari.

"Eh udah merah tuh yo jalan!" Kata Jordi.

"Oiya, eh gigi lu merah! ijo markonah! kalo merah mah kita gaboleh jalan." Kata Ghifari.

"Iya itu maksud gue." Kata Jordi.

TIN TIN TIN TIN.....

Mobil dibelakang Jordi & Ghifari membunyikan klaksonnya.

Jordi & Ghifari pun langsung menggas motor mereka.

****************

Malam ini aku sedang menyiapkan barang yang ingin kubawa ke puncak besok.

Lalu aku menemukan novel itu di dalam tasku, aku bingung kenapa novel itu bisa ada di tasku.

Kemudian aku mengeluarkannya & meletakkan nya di kasur. Setelah selesai merapihkan tas, aku pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai cuci muka & menggosok gigi, aku merapihkan kasur untuk persiapan tidur.

Saat aku ingin memejamkan mataku, aku melihat bayangan di luar jendela ku. Bayangan itu melintas sangat cepat, tapi aku tidak peduli, aku langsung tidur.

*****************

TIN.... TIN TIN TIN...... TIIIINNN...

"Pak awas pak!"

GUBRAKKK...

"Astaghfirullahaladzim, kayaknya saya nabrak orang non."

"Iya pak, kita cek keluar pak."

"Loh, kok ada siapa-siapa ya non? Perasaan tadi ada perempuan nyebrang, terus ketabrak mobil non."

"Yaudah deh pak mungkin tadi cuma ilusi aja."

KREK.. KREK...

"Suara apa itu pak?"

"Enggak tau non, kayaknya dari bawah mobil non."

"Coba aku liat."

HAAAKKKKKK...

*******************

"Aaaaaaaaa." Teriak ku sambil terbangun dari tidurku.

"Mimpi itu lagi, kenapa ya udah dua kali aku mimpi yang sama, tentang nabrak orang Mulu." Kata ku.

DERT.. DERT.. DERT. DERT..

Handphone ku bergetar, ternyata ada telepon dari Gino.

"Halo, kenapa No?" Tanyaku.

"Gua pikir lu bisa dipegang omongannya, tapi ternyata gua salah. Kenapa lu cerita ke Fifin? Lu gak takut sama ancaman gua?" Jawab Gino.

"Maaf No, tapi aku udah bilang itu ke Fifin sebelum kamu nelpon ku semalam." Kata ku.

"Halah gua gak peduli! Pokoknya kalo sampe Fifin mutusin gua, lu gak bakal bisa tenang!" Ancam Gino.

TUT.. TUT.. TUT..

Gino mematikan teleponnya, aku melihat jam di handphone ku ternyata masih jam 12 malam. Aku pun menaruh handphone ku lalu kembali tidur.

*****************

"Maya, bangun Maya! tolong aku! tolong!"

Aku tidak bisa tertidur karena suara-suara itu terus mengganggu ku.

"Maya, aku mohon tolong aku May!"

Aku pun membuka mataku lalu bangun dari tempat tidur.

Aku mencoba menghampiri asal suara itu.

"Iya May, aku disini Maya! tolong aku!"

Aku semakin dekat dengan suara itu, aku membuka lemari pakaian ku. Namun disana tidak ada siapa-siapa, suara itu pun hilang begitu saja.

Saat aku ingin kembali ke tempat tidur, suara itu muncul lagi, namun kali ini lebih kencang.

"Maya, kenapa kamu pergi Maya! tolong aku Maya! tolong aku!"

Aku menutup telingaku lalu tidur di kasur sambil menutup kepalaku dengan selimut.

Suara itu lama-lama mengecil lalu menghilang. Aku membuka selimut perlahan-lahan.

"Alhamdulillah, suara itu udah ilang." Kataku.

Aku akhirnya tidur lagi, tapi suara itu muncul lagi & kali ini membuat telingaku pengang.

"Mayaaaa bangun! tolong aku!"

Aku membuka mataku, aku terkejut ada sosok seram disamping ku.

"Aaaaaa." Teriak ku.

Sosok itu mencoba mencekik ku lalu berkata,

"Kenapa? Kenapa kamu tidak mau menolongku Maya? Kenapa?"

"Kalau begitu, kamu harus mati!"

Aku sesak nafas & tidak bisa bergerak sama sekali.

*****************

"Non, non bangun non! non kenapa non?" Suara bibi ku.

Aku terbangun sambil menghela nafas, aku lega itu semua hanya mimpi, namun mimpi itu terasa sangat nyata, aku bahkan merasakan sesak & leherku begitu sakit.

"Non kenapa? ini minum dulu." Kata bibi ku.

Aku meminum segelas air yang diberikan Bi Pur.

"Sebenarnya non ini kenapa? Tadi bibi panik karena non mencekik leher non sendiri saat tidur." Tanya Bi Pur.

"Apa? Ternyata aku nyekik leher ku sendiri?" Kata ku dalam hati.

"Non?" Kata Bi Pur.

"Iya Bi. Aku gapapa kok. Yaudah ya Bi aku mau mandi takut kesiangan." Jawabku.

"Iya non." Kata Bi Pur.

*********************

Gino, Fifin, Laras, Jordi & Ghifari sudah berkumpul di lokasi pemberangkatan ke puncak.

Sedangkan aku masih dirumah.

"No, kita ke puncak mau naik apaan? kagak ada kendaraan sama sekali disini." Tanya Ghifari.

"Kita jalan kaki kesananya sekalian olahraga." Jawab Gino.

"Buseh yang bener lu? Bisa-bisa nanti bongsor kaki gue." Kata Ghifari.

"Ya kagak lah! Nanti kita naik mobil, eh Fin mobilnya udah sampe mana?" Kata Gino.

"Mmm, katanya sebentar lagi sampe kok. Lagian Maya kan belum Dateng, kita sekalian nunggu dia dulu." Kata Fifin.

"Oiya si Maya kemana lagi? Lama amat gak nyampe-nyampe." Kata Ghifari.

"Hai temen-temen, sorry telat tadi gua kesiangan." Kata ku sambil ngos-ngosan.

"Akhirnya Dateng juga lu! Udah lama nih kita nunggu lu!" Kata Ghifari.

"Yeee Ri, lama apaan? Lu aja baru nyampe 10 menit yang lalu." Kata Jordi.

"Yeh segitu juga lama!" Kata Ghifari.

"Udah-udah gausah ribut! Bebby, kamu gaboleh gitu dong ke Maya!" Kata Laras.

"Nah rasain lu! Dimarahin kan sama bebeb lu." Ledek Jordi.

"Eh, mobilnya udah sampe noh." Kata Gino.

"Oiya bener, asik kita ke puncak." Kata Ghifari.

"Seneng amat lu, kaya belum pernah ke puncak aja." Kata Fifin.

"Wajar aja lah, si Gipari kan emang gapernah kemana-mana, paling dirumah aja, makanya dia seneng banget noh sampe lompat-lompat." Kata Jordi.

"Yeh sembarangan! Gua tuh gak level jalan-jalan cuman ke puncak, level gua tuh ya Eropa, Amerika, gitu-gitu dah." Kata Ghifari.

"Wis iya dah serah lu, yang penting lu happy." Kata Jordi.

"Maaf non saya telat, tadi sempet nyasar." Kata pak Ucok.

"Iya pak gapapa, yang penting sekarang udah nyampe." Kata Fifin.

"Eh No, jadi itu mobil punya Fifin, gua pikir mobil lu." Kata Ghifari.

"Kan gua gak bilang kalo itu mobil gua." Jawab Gino.

Akhirnya kami naik ke mobil.

"No, kamu didepan ya kan kamu yang tau arah jalannya." Kata Fifin.

"Iya." Jawab Gino.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!