Rumah Kakek 7

Keesokan hari nya.

Saat bang Adi sadar, ia merasa tubuh nya sangat sakit dan tidak nyaman, Bang Adi ternyata demam.

Aku dan Bang Heru menemani Bang Adi di kamar, sementara ibu menyiapkan makanan untuk pengajian di rumah hari ini bersama Dengan Bi Asih (Pembantu).

"Sebenarnya apa yang terjadi semalam di?." Tanya bang heru.

"Kemarin aku sedang main hp, aku dengar suara seseorang sedang melempar batu ke jendela, saat aku membuka tirai jendela, Aku lihat kuntilanak kak, tubuhnya sangat besar dan muka nya sangat menakutkan. mata nya merah menyala. habis itu aku sudah tidak ingat apa pun. memang nya aku kenapa semalam bang?." Tanya Bang Adi.

"Gak apa apa, hanya pingsan."Balas Bang Heru.

Bang Heru tidak mau mengatakan tentang bang Adi kerasukan semalam, karena takut bang Adi akan semakin ketakutan.

"Lain kali jangan semabrnagan bicara lagi, apa lagi saat malam hari, jadi nya kan bisa begini."Ucap Bang Heru mengingatkan kembali Bang Adi.

*Iya Bang."Balas Bang Adi.

Bang Adi yang biasa Ceria dan Suka mengejek tampak serius dan lemah, membuat aku merasa sangat kasihan pada nya. Pengajian pun di lakukan dan selesai, semua berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apa pun, harapan Papa ku ini tidak akan terjadi lagi.

Saat malam tiba.

Aku ketakutan mengingat kembali kerasukan bang Adi semalam, hingga membuat Aku tidak berani tidur sendirian, apa lagi saat aku mendengar bang Adi cerita tentang lemparan kerikil di jendela nya, syukur nya yang ku lihat waktu itu hanya anak kecil.

Aku berjalan ke kamar dan mengambil bantal di atas tempat tidur ku, saat aku berbalik, tiba tiba saja semua boneka ku jatuh dan hanya menyisakan kembali boneka beruang coklat, saat itu aku ketakutan, aku lansung berlari keluar dari kamar dan bertabrakan dengan bang Heru.

"Ada apa?."

wajah ku tegang menatap bang Heru, tapi mulut ku seolah terkunci dan sulit untuk mengeluarkan kata kata.

"Ada apa?." Bang Heru menepuk pundak ku dan aku menarik nafas panjang.

"Bang, Dari kemarin boneka yang ada di kamar ku jatuh terus bang."Ucap Ku pada Bang Heru.

"Yang di rak?." Aku menganggukan kepala mengiyakan.

"Ayo lihat."ajak bang Heru. aku menggelengkan kepala ku tanda tidak mau.

"Ya udah besok aja, tidur lah ke kamar papa mama."Ucap Bang Heru. aku menganggukan kepala ku.

aku lalu berjalan ke kamar Papa dan Mama, Sementara Bang Heru masih melihat ku dari jauh, dia pasti memastikan aku sampai di kamar ayah dan Ibu.

Saat itu aku seperti anak kecil yang tidur di antara kedua orang tua ku, aku merasa sangat aman saat aku tidak sendirian.

Saat aku tertidur lelap, aku merasa kan seperti ada yang mengelus wajah ku, Saat itu aku rasa malas untuk membuka mata ku dan ku tutup sengaja selimut, namun seseorang menarik selimut ku membuat Aku pun kesal dan membuka mata ku, Namun aku tidak menemukan ada siapa pun di dalam kamar dan bahkan Ayah dan ibu ku tidak ada di dalam kamar. Lalu siapa yang tadi mengangguk ku?

Di tengah ketakutan ku, ku dengar suara ibu ku menangis, Aku pun lansung berlari keluar dari kamar untuk melihat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!